NovelToon NovelToon
CINTA DALAM ENAM DIGIT

CINTA DALAM ENAM DIGIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Mafia / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: reni

Aurelia Nayla, gadis pendiam yang terlihat biasa saja di mata teman-teman kampusnya, sebenarnya menyimpan misi berbahaya. Atas perintah sang ayah, ia ditugaskan untuk mendekati Leonardo—dosen muda yang terkenal dingin dan sulit disentuh. Tujuan awalnya hanya satu: membalas dendam atas kematian ibunya.

Tapi semua berubah saat Lia menyadari, kode rahasia yang ia cari tak hanya terkait kematian, tapi juga masa lalu yang jauh lebih kelam dan rumit. Apalagi ketika perasaannya mulai goyah. Antara kebencian dan cinta, antara kebenaran dan kebohongan, Lia terjebak di dunia penuh tipu daya… termasuk dari orang yang selama ini ia percaya.
Akankah Leo dan Lia tetap saling menghancurkan, atau justru saling menyelamatkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Senjata cinta

Jantung Lia masih berdetak tak karuan. Setelah memiliki kesadaran penuh, Ia buru-buru bangkit dari dada Leo. Wajahnya memerah hingga ke telinga. Tatapan pria itu terlalu menusuk, terlalu dekat, dan terlalu membingungkan untuk diartikan. Ia menunduk, menghindari kontak mata, lalu segera berdiri dengan langkah canggung.

Namun Leo ikut bangkit, tubuhnya tinggi menjulang di belakang Lia. Nafasnya terdengar berat, namun terkendali. Ia mendekat… sangat dekat, hingga napas hangatnya menyapu tengkuk gadis itu.

“Kamu terus berusaha menghindar…” bisiknya lirih, nyaris seperti desahan, “…tapi tubuh kamu… seolah menginginkannya.”

Lia membeku. Kata-kata itu menghujam seperti arus listrik. Lidahnya kelu. Napasnya tercekat. Tubuhnya tak mampu bereaksi, kecuali wajahnya yang kini memerah semakin pekat.

Dia ingin membantah. Tapi tubuhnya sendiri malah mengkhianatinya—terdiam, kaku, dan panas luar biasa.

Tidak mau salah dalam bertingkah, Lia melangkahkan kakinya pelan dan berubah menjadi cepat, seolah terbangun dari hipnotis. Ia menjauh dari Leo, menuju kamar mandi. Namun belum lima langkah, dia menghentikan dirinya sendiri.

Tanpa menoleh, tanpa suara gemetar, ia berkata pelan tapi mantap,

“Soal tawaran Bapak semalam… aku tertarik.”

Lalu Lia menghilang di balik pintu kamar mandi, membiarkan Leo menatap punggungnya yang perlahan tertutup pintu.

 

Kepulan uap menyelimuti kamar mandi. Lia berdiri di depan kaca, tangannya bertumpu di wastafel yang dingin. Wajahnya masih memerah, tapi bukan lagi karena kata-kata Leo—melainkan karena dilema yang membunuhnya dari dalam.

"Apa aku gila…?" bisiknya pada bayangan sendiri. “Berencana menjatuhkan satu iblis, dengan bantuan iblis lain?”

Leo bukan orang baik. Tapi Dario adalah luka paling dalam dalam hidupnya. Rasa sakit hati karena dibohongi oleh pria yang sudah dia hormati dan dia patuhi selama hidupnya, membuatnya mantap dengan pilihannya sekarang.

“Lagipula kalau aku menolak Leo, aku akan tetap berada disangkar emas ini. Dan kalau aku bisa melarikan diri pun pasti aku akan kembali jadi boneka Dario, selamanya." Dibawah guyuran air yang berjatuhan Lia memejamkan matanya. "Tapi kalau aku menerima Leo… bisa jadi aku hanya berpindah tangan.” Ia ingin menjerit, tapi sebisanya dia tahan.

Tangisnya tak keluar. Tapi dadanya begitu sesak.

“Setelah urusanku dengan Dario selesai… barulah aku pikirkan cara agar bisa lepas dari Leo juga,” gumamnya pelan.

Dia menatap wajahnya sekali lagi. “Kamu kuat, Lia. Ini cuma langkah pertama.”

 

Sudah hampir satu jam Lia di kamar mandi. Air hangat yang mengalir terus-menerus kini telah berhenti. Suasana sunyi membuatnya mengira Leo pasti sudah pergi meninggalkan kamar.

Dengan pikiran setengah tenang, ia membuka pintu dan keluar hanya dengan handuk putih tebal namun berukuran mini yang melilit tubuhnya. Kulitnya masih basah, rambutnya meneteskan air. Pundaknya yang terbuka, pahanya yang jenjang, semua tampak terlalu menggoda dalam pencahayaan kamar yang remang.

Tapi langkahnya langsung berhenti ketika matanya menangkap pemandangan tak terduga.

Leo masih ada di sana.

Bersandar santai di ranjang, salah satu kakinya dilipat, ponsel di tangannya. Tapi kini, perhatian pria itu sepenuhnya teralih… padanya.

Tatapannya menelusuri tubuh Lia tanpa bicara. Tidak tergesa, tidak terburu-buru, seolah sedang menilai sebuah lukisan mahal—diam-diam, tapi intens. Lia bisa merasakan pandangan itu seperti tangan tak kasatmata yang menyentuh kulitnya.

Lia menahan napas. Wajahnya kembali terbakar. Refleks, ia menjerit kecil dan lari ke arah walking closet, bersembunyi di balik pintu seperti anak kecil yang ketahuan curi-curi makan kue.

Pintu tertutup cepat. Jantung Lia berdetak terlalu keras untuk ukuran normal. Ia menempelkan tubuhnya ke pintu kayu, mencoba mengatur napas.

Di balik sana, Leo tidak bicara apa-apa. Tapi senyumnya—senyuman halus di sudut bibirnya—muncul untuk pertama kalinya sejak semalam.

Bukan senyum ejekan. Bukan senyum kemenangan.

Melainkan senyum seorang pria dengan beberapa rencana yang memenuhi isi kepalanya.

 

POV Leo

Senyum tipis merekah di sudut bibirku. Akhirnya, gadis itu mengucapkan juga kalimat yang kutunggu.

"Aku… tertarik," katanya pelan, tapi cukup jelas untuk membuat detak jantungku sedikit berubah irama.

Tapi sejujurnya, tanpa jawaban darimu pun, aku akan tetap menjadikanmu sebagai senjata yang paling sempurna untuk menghancurkan Dario.

Senjata hidup.

Tidak dipungkiri, bahwa hatiku memang sudah jatuh sangat dalam pada gadis ini. Tubuh mungilnya, sorot matanya yang kuat tapi menyimpan banyak luka, bahkan keberaniannya yang terkadang membuatku ingin mencengkeramnya erat—semuanya menjadikannya pusat dari kekacauan batinku. Tapi justru karena semua itu… karena hanya dia yang bisa sampai ke jantung pertahanan musuhku tanpa menimbulkan kecurigaan—dia satu-satunya yang bisa kupakai.

"Mungkin kamu beranggapan kalau aku murni hanya akan membantumu," gumamku dalam hati. "...tapi kamu tidak tahu kalau aku sebenarnya juga menjadikanmu senjata. Jadi kamulah yang sebenarnya membantu aku membalaskan dendam keluargaku. Anggap saja kita ini sebagai simbiosis mutualisme, sayang."

Tanganku meraih ponsel di meja, membuka salah satu percakapan terenkripsi. Sebuah pesan baru muncul, dari salah satu orang kepercayaanku di luar jaringan kampus.

>“Dario masih mencari keberadaan Aurelia. Dan dia juga mulai mencurigai Bos yang ada dibalik menghilangnya Aurelia. Dia mengerahkan beberapa anak buahnya ke wilayah timur. Mereka nyaris menemukan tempat Bos kemarin malam, tapi berhasil kami singkirkan."

Aku kira hanya itu informasi yang aku dapatkan, tapi tidak lama kemudian pesan berikutnya kembali masuk.

>"Tapi sepertinya Dario mencari Aurelia dalam keadaan marah besar."

>"Info dari salah satu anak buah saya yang berhasil mengikuti Dario beberapa hari yang lalu, mengatakan kalau dia datang ke seorang ahli filsafat. Meminta untuk mengartikan sebuah gambar. Gambarnya saya kirimkan."

>Gambar dibuka

Mataku membulat sempurna, aku sangat kenal betul dengan gambar itu. Dengan cepat aku menyingkap bagian bawah kemejaku. Ya, gambar itu sama dengan tato milikku. Hanya saja ada beberapa huruf yang berbeda.

Otakku kembali bekerja. Aku mengingat kejadian di hotel waktu itu. Saat diam-diam Lia mengambil gambar ini, rupanya untuk Dario. Tapi aku tidak heran kalau Lia nekat melakukan itu, tapi yang harus aku cari tahu, untuk apa dan ada apa dengan tato ini?

Aku harus cari tahu semua ini! tapi melihat hurufnya yang berbeda, seperti hasil editan, aku kembali berfikir, sepertinya Lia sudah mencoba mengkhianati Dari. Sekarang aku mengerti, kenapa Lia mencoba kabur, dan Dario dengan murkanya terus mencari keberadaan Lia.

Aku tersenyum. Sepertinya permainan akan berjalan dengan sangat seru.

Untuk sekarang, sepertinya Lia harus segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Tapi jika terus bersembunyi, Dario akan semakin curiga.

Atau… mungkin, justru ini saat yang tepat untuk memancingnya keluar?

Aku hendak mengirimkan pesan balasan untuk anak buahku.

Pikiranku berputar cepat untuk langkah apa yang harus aku jalankan lebih dulu, tapi buyar seketika saat kudengar suara pintu kamar mandi dibuka.

Aku menoleh.

Dan seperti dipukul pelan oleh kenyataan, di sanalah dia—Lia—berdiri di ambang pintu, hanya berbalut handuk putih pendek yang nyaris tak mampu menutupi seluruh pahanya. Rambutnya masih basah, meneteskan sisa-sisa air yang mengalir di sepanjang leher dan dada.

Tubuhku menegang.

Bukan karena hasrat—meskipun godaan itu jelas menggoda. Tapi karena aku melihat sesuatu yang lebih berbahaya dari sekadar kulit.

Lia adalah senjata terkuatku, sekaligus titik lemahku.

Dan itu... bahaya.

Dia menoleh padaku, sedikit terkejut karena menatapku masih duduk diam dengan sorot mata tajam.

To Be Contonued

Like, Koment, Vote

Terimakasih....

1
cowok ganteng
next gpl thor
cowok ganteng
next thor!
cowok ganteng
Next dong kak
cowok ganteng
gak sabar. next thor!
cowok ganteng
Baru donlod aplkasi ini langsung ketemu sama cerita yg mnurut gw sih seru abis. soalnya gw suka sama yg balas dendam, tegang2 tapi tetep ada romantisnya. sayang masih ongoing ya. semangat thor, jangan lama2 bikin episode barunya. gk sabar bet dah gw.
cowok ganteng
Stres banget gw kalau jdi Leo. setelah gw gituan sama cwe yg mulai gw sukai, taunya tuh cwe anak pembunuh bokapnya sendiri. gw mah bingung mau begimane. serah lu aja deh thor.
cowok ganteng
woy. belum sah
cowok ganteng
semoga next episode mereka melakukannya/Drool/
cowok ganteng
next
cowok ganteng
jalani aja Lia. gw yakin gabakal terjadi apa2 sama kamu
cowok ganteng
aku mau nganter Lia pesta ah. wkwk
cowok ganteng
Leo mulai suka tuh
cowok ganteng
Leo, orangnya m mang Dario
cowok ganteng
yahhh... Lia hati² dong
cowok ganteng
pdahl tinggal culik aja sii Leo.geledah tubuhnya. apa emang leo sekuat itu, samapi Dario gk bisa nekad?
cowok ganteng
Dario anj...
cowok ganteng
next thor!
cowok ganteng
next
cowok ganteng
capek banget jdi Lia, punya ayah macem tu
cowok ganteng
tanda apaan sih. penasaran gw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!