Nestapa Istri Pertama CEO Terkenal

Sepulang nya dari rumah Bu Ani, Dewangga memutuskan untuk pergi mencari Malika di sebuah panti yang memang sering di datangi oleh istri nya.setiap bulan nya Malika selalu menyisihkan uang belanja pemberian dari Dewangga demi bisa membantu kehidupan anak-anak panti asuhan.kisah masa lalu yang menyedihkan membuat Malika tergerak hatinya.dia tak ingin anak-anak panti asuhan merasa kekurangan dalam segi apapun seperti yang pernah di rasakan nya sewaktu kecil.mulia sekali hati wanita cantik ini.tidak semua wanita rela menyisakan uang bulanan demi orang lain.Dewangga sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.toh uang itu juga milik istri nya.

Seminggu sekali Malika datang ke panti untuk mengajar anak- anak panti memasak.Malika ingin memberi mereka bekal agar kelak bisa bertahan hidup di mana pun mereka berada.

" Selamat sore Pak Dewangga."sambut seseorang yang sudah mengenal sosok Dewangga.

" Selamat siang Bu." balas Dewangga dengan pandangan mata berusaha mencari keberadaan istri nya.

" Silahkan masuk Pak." tawar wanita ini dengan ramah.

" Tidak perlu Bu,Saya hanya ingin tahu! Apakah hari ini istri Saya sempat datang ke sini?" tanya Dewangga memastikan.

Pria ini sebenarnya ingin sekali masuk untuk menemui ibu kepala panti, bercerita tentang masalah yang sedang mereka hadapi.tapi lidah Dewangga terasa kelu ,belum lagi rasa malu yang harus di tanggung karena sudah menyakiti hati Malika.

" Hari ini Bu Malika belum datang ke sini Pak,bahkan sejak kemarin pun juga tidak ada." Jawab wanita yang sudah lama ikut mengurus anak panti dan biasa nya bertugas di bagian dapur.

Setiap kali Malika datang,pasti mereka berdua akan berkolaborasi menyajikan makanan enak untuk semua anak panti.Malika memang terkenal pandai memasak.bukan hanya makanan tradisional tetapi juga makanan internasional.pengalaman nya pernah bekerja di sebuah restoran ternama membuat Malika sangat terlatih.Malika benar-benar memanfaatkan kesempatan yang di dapat kan nya dengan susah payah.

 "Oh begitu,Saya langsung pamit saja kalau memang istri Saya tidak ada di sini." kata Dewangga putus asa.

Tak ada guna nya juga dia berlama-lama di tempat ini,Malika yang di cari tidak ada di sana.jika pun ada pasti Malika tidak mau bertemu dengan nya setelah apa yang sudah di lakukan nya di belakang wanita itu. Dewangga mengotak-atik ponsel nya sebelum akhirnya masuk ke dalam sebuah mobil mewah.

"Aku sudah mencari mu kemana-mana sayang? Aku minta maaf."ujar pria ini menelungkup kan wajah nya di setir mobil.

Bagi Dewangga, terlalu cepat untuk Malika mengetahui rahasia besar ini.ia belum melakukan persiapan apapun untuk menghadapi kemarahan sang istri.tiba- tiba Dewangga teringat kepada Wildan yang sampai sekarang belum juga menghubungi nya.

"Bagaimana Wildan? Kenapa Aku merasa hari ini Kamu terlalu lamban dalam bekerja?" tanya Dewangga to the point.

Wildan lekas membungkam mulut menahan tawa yang hendak meledak.ia rela di bilang lamban oleh bos nya ini demi membayar kesalahannya kepada Malika.

Sebelum menjawab pertanyaan dari bos galak ini.Wildan terlebih dahulu mengontrol tawa dan juga nada suara nya.

" Kedatangan Nyonya Malika ke rumah sakit hanya untuk menjenguk kekasih dari sahabat Nyonya yang kebetulan juga di rawat di sana setelah mengalami kecelakaan yang cukup parah Bos." Wildan mengatakan nya dengan jujur.

"Nyonya awal nya terdeteksi pergi ke sebuah taman.tapi setelah itu anak buah kita kehilangan jejak Nyonya,Bos." kata Wildan sengaja menutupi keberadaan Malika yang sebenarnya.

Wildan sebenarnya sangat ingin melihat bagaimana wajah kusut bos galak itu sekarang.tapi dia juga tidak ingin menjadi pelampiasan amarah pria ini jika berada di samping nya.sudah tahu punya istri cantik tapi malah menikah lagi .Wildan terus mengatai Dewangga mumpung pria itu tidak melihat nya.

" Bodoh kalian semua nya! Cari lagi di mana keberadaan Malika sekarang,Aku nggak mau tahu! Malam nanti Malika harus segera ketemu ." titah Dewangga penuh emosi.

" Siap Bos." balas Wildan patuh.

" Jangan siap-siap saja! Cari sekarang juga.Aku juga masih di jalan ini." perintah Dewangga dengan tegas.

" Bos sedang jalan sama siapa?" goda Wildan di waktu yang sangat tidak tepat.

" Wildan...Awas Kamu ya." ancam Dewangga semakin kesal lalu mematikan sambungan telpon tanpa berpikir panjang.

Sementara Wildan sudah tertawa terbahak-bahak berhasil mengerjai Dewangga.selama ini Dewangga yang selalu mengerjainya dengan setumpuk pekerjaan.sekarang permainan berada di tangan Wildan.

Tanpa sepengetahuan bos galak itu,Wildan terus mengikuti kemana arah mobil Malika bergerak.ia juga tahu kalau sekarang Malika sedang berada di rumah Bu Ani.

" Brengsek..." umpat Dewangga tidak hanya untuk Wildan tapi juga kepada Elsa yang terus mengganggu nya.

Baru saja lima menit ponsel nya aktif,sudah banyak pesan dan panggilan yang masuk dari nomor Elsa.wanita ini sangat memuakkan sekali.bukan nya membuat suasana menjadi adem ,yang ada Elsa malah semakin membuat kepala nya terasa ingin pecah.

Dewangga terus menelusuri jalanan dengan sedikit mengurangi kecepatan mobil nya.ia sangat berharap bisa segera menemukan istri nya.pria ini bahkan rela memasuki satu persatu cafe yang pernah mereka datangi berdua.namun sudah banyak cafe yang di masukin nya tetapi Malika belum juga di temukan.

Senja sudah mulai menampakkan keindahan nya.di saat Dewangga mulai kehilangan arah,ponsel yang di biarkan tergeletak begitu saja di kursi kosong samping tempat duduk nya berbunyi memenuhi mobil.

" Ada apa Bi?" tanya Dewangga lesu.

" Anu Tuan... Bibi cuman mau kasih tahu kalau Nyonya sudah..." belum juga Bibi menyelesaikan kalimat yang ingin di ucapkan nya.sambungan telpon sudah di putuskan secara sepihak oleh Dewangga.

" Aduh Tuan ngagetin Bibi saja." saat ini Bibi menghubungi Dewangga secara sembunyi - sembunyi takut ketahuan Malika.Bibi bahkan sengaja berdiri di luar pagar agar Malika tidak mendengar pembicaraan nya.

Setelah menyimpan kembali ponsel ke dalam saku baju,Bibi menutup pintu gerbang.tugas selanjutnya harus memastikan Malika tetap berada di rumah.agar nanti setelah Tuan nya datang pasangan suami istri ini bisa bertatap muka.

" Aku akan melakukan apapun yang Malika minta,Aku tidak ingin membuat dia kecewa lagi."

" Sekarang Aku sudah tidak takut lagi dengan ancaman Papa,Aku akan menyiapkan banyak bodyguard yang akan menjaga Malika di mana pun dia berada." gumam Dewangga yang menyetir mobil dengan kecepatan penuh.

Dia ingin segera bertemu dengan sang istri.kenapa tidak dari dulu dia melakukan apa yang baru saja ada di pikiran nya.bodoh ! Dewangga mengumpat untuk dirinya sendiri.

Begitu sampai di halaman rumah, Dewangga mematikan mesin mobil secara tergesa-gesa.akibat kecerobohan nya sendiri sampai membuat ponsel dan kunci mobil nya berserakan di atas lantai.

Dewangga sama sekali tidak memperdulikan kedua benda itu saat ini,tujuan nya pulang ke rumah adalah bertemu dengan sang istri.

Bibi yang melihat kelakuan Dewangga hanya bisa mengelus dada.kunci beserta ponsel itu di selamat kan oleh Bibi lalu di simpan di atas meja yang ada di ruang makan.

" Sayang..." panggil Dewangga dengan lantang tidak seperti saat mereka bertemu di rumah sakit tadi.

" Sayang..." panggil nya lagi merasa belum puas tanpa sahutan dari Malika.

Bibi kembali berlari mengejar langkah kaki lebar dari Dewangga.untung saja Bibi masih sanggup berlari.

" Nyonya ada di halaman belakang Tuan." ujar Bibi memberitahu.

" Kenapa Bibi tidak memberitahu Aku sejak tadi." sungut Dewangga padahal Bibi sudah bersusah payah mengejar nya.

" Maaf Tuan." hanya itu yang bisa Bibi katakan karena Dewangga pasti akan semakin marah jika Bibi menjawab ucapan nya.

Dewangga kembali turun menyusul Malika yang sedang duduk di pondok yang berdiri kokoh samping kolam ikan,Malika sangat suka memelihara Ikan- ikan .di sekeliling kolam ikan ada banyak jenis sayuran yang di tanami oleh Malika di bantu asisten rumah tangga.

" Sayang..." panggil Dewangga dari arah belakang.

Sejak tadi Malika sebenarnya sudah mendengar kepulangan suami nya,tapi wanita ini enggan menyambut kedatangan Dewangga seperti yang pernah di lakukan nya dulu ketika rumah tangga mereka masih baik-baik saja.bagaimana pun juga pengkhianatan yang di lakukan oleh Dewangga benar-benar mempengaruhi pikiran nya.

" Aku tak mau lagi di bohongi oleh Kamu."

Bersambung...

Guys..Guys...jangan lupa vote,like dan tinggal kan jejak di kolom komentar ya.