Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging
"Kamu jatuh hati pada orang salah"
Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jatuh Hati
Al berangkat pagi-pagi sekali ke kantor karena memang dia akan kedatangan tamu penting dari Inggris jadi Al harus menyambut kedatangan mereka sebagai tuan rumah
Bahkan kedua orang tuanya pun ikut datang untuk menyambut mitra bisnis keluarganya selama puluhan tahun lamanya itu
"gimana Al, sudah beres semua kan " tanya Yumi yang baru saja tiba di kantor
"sudah mah, semuanya sudah beres kok " balas Al
"Safiya gak ikut mah " tanya Al akan keberadaan adiknya yang tidak ia lihat
"tidak, dia sedang banyak kerjaan katanya " balas Yumi
"oh ya Al, rumah untuk mereka tinggal juga sudah di siapkan kan " tanya Yumi lagi
"sudah mah, permintaan mama beres pokoknya " balas Al
"tapi mah, kenapa mama begitu mengspesialkan rekan bisnis kita yang satu ini, perasaan jika dengan rekan bisnis kita yang lain mama gak segininya deh " tanya Al
"kamu tentu gak lupa sama cerita mama mengenai anak bungsu kakek kamu yang hanya di ketahui mama tapi tidak di ketahui oleh kedua almarhum om kamu, bahkan om Lucas saja tidak tahu hal ini " ucap Yumi mengingatkan cerita anak lain kakeknya, Asraf Badran Emtiaz
"ingat mah, mama kan sudah sering cerita hal itu ke Al " balas Al
"orang ini adalah orang yang menjaga anak kakek saat di buru dulu" balas Yumi dengan helaan nafas panjang
"tapi perihal anak kakek itu kan mama gak punya tanggung jawab karena anak itu lahir di luar pernikahan jadi harusnya itu bukan tanggung jawab keluarga pria mah" tanya Al, cukup heran dengan pilihan sang mama untuk tetap peduli pada anak kakeknya
"iya mamah tahu itu Al, tapi sebagai manusia mama merasa punya tanggung jawab penuh, apalagi mama yang sudah menghancurkan hidup mama anak itu dan karena mama yang ingin melindungi om Dario, mama membuat anak itu kehilangan sosok yang di anggap ayahnya " terang Yumi dengan wajah sendunya
"ya sudah lah mah, yang penting kan mama berusaha tetap melindungi anak itu dari jauh " ujar Al menenangkan sang mama yang akan selalu sedih jika mengingat anak almarhum kakeknya bersama wanita yang dulu sempat jatuh hati pada Lucas dan berniat jelek pada keluarganya membuat Yumi harus mengambil tindakan keras untuk mencegahnya
Tapi sayangnya imbasnya harus di dapat oleh anak kakek mamahnya dan Yumi juga selalu bersedih setiap mengingat anak sang kakek harus hidup di sembunyikan untuk bisa bertahan hidup
***
Al beserta kedua orang tuanya menyambut kedatangan dua sosok yang baru saja turun dari mobil dengan langkah tegap mereka
"selamat datang Valentino " sapa Arjuna pada sosok rekan bisnis perusahaan miliknya
"terima kasih atas sambutannya Arjuna " Arjuna memeluk Arjuna sebagai sapaan
"jangan terlalu lama memelukku, kamu terlalu tinggi " keluh Arjuna akan tinggi tubuh Valentino yang terbilang lebih tinggi darinya dan membuat posisinya jadi aneh
Valentino terkekeh mendengar ucapan Arjuna "ayolah Arjuna, kita hanya berjarak 15 cm saja jadi jangan merajuk " ujar Valentino dengan candaan
"kamu tidak menyapaku Valentino " panggil Yumi dengan tatapan dinginnya
Valentino menoleh ke arah Yumi dengan senyum lebarnya "mana mungkin aku berani pada kawan lamaku ini" Valentino menjabat tangan Yumi dan Yumi pun menyambut baik sapaan Valentino
"kamu datang bersama siapa Valentino" Yumi melirik ke arah sosok wanita yang ada di sebelah Valentino
Valentino mengubah tatapannya "enyahkan pikiran mu mengenai anak itu " ucap Valentino menggunakan bahasa Indonesia
Yumi menatap sinis ke arah Valentino "lagi, kamu menyembunyikannya Valentino " ketus Yumi masih menggunakan bahasa Indonesia
"ini untuk keamanan Yumi " tegas Valentino dengan tatapan datarnya
gadis di sebelah Valentino mengguncang lengan Valentino "Daddy bicara apa, aku tidak mengerti " bisik sang gadis muda
"oh ya Yumi, perkenalkan ini anakku Felicia namanya " Valentino mengenalkan sosok cantik di sebelahnya yang bernama Felicia
"hai Felicia" sapa Yumi dengan ramah
"hai juga Felicia" sapa Arjuna
"dan perkenalkan ini anak sulungku Al" ucap Yumi memperkenalkan Al pada Valentino dan juga Felicia
"hai Al, mama dan ayahmu banyak cerita mengenaimu " Valentino mengajak Al untuk berjabat tangan namun sayang fokus Al ada pada sosok Felicia
"hallo" Valentino melambaikan tangannya ke arah Al namun Al tetap melihat Felicia tanpa berkedip
"Al" tegur Yumi dengan keras
"ah iya mah " Al seketika tersadar dari lamunannya dan segera menjabat tangan Valentino
"maaf om, saya sempat terpukau dengan kecantikan anak om " jujur Al membuat Valentino tergelak
"mengagumi boleh Al, tapi untuk memiliki rasanya tidak mungkin sebab kita punya keyakinan yang berbeda" terang Valentino dengan begitu santai
"Ah" Al melirik ke arah kalung salib di leher Felicia "apa dia tidak bisa pindah keyakinan" tanya Al begitu tiba-tiba
"Al" tegur Yumi "jangan membuat anak gadis orang takut" ucap Yumi dengan tajam
"ah maaf nona" ucap Al pada Felicia yang nampak begitu terkejut dengan ucapan Al
"tidak papa, tidak masalah tuan " balas Felicia dengan senyum tipisnya
"ayo kita masuk dulu Valentino "ajak Arjuna pda tamunya
Di dalam ruang rapat, mereka membahas perihal pekerjaan yang akan mereka kerjakan dan Felicia yang akan tinggal di Indonesia untuk membantumu mengawasi pekerjaan di Indonesia
"aku tidak bisa terlalu lama di Indonesia karena aku punya banyak pekerjaan, dan sebagai gantinya aku akan meninggalkan putriku di sini sebagai pengawas, namun keputusan tetap ada di tanganku " terang Valentino menyampaikan sesi terakhir pembahasan mereka
"apa kamu tidak takut meninggalkan Felicia di tempat asing Valentino, kamu tidak takut Fira mengamuk " tanya Yumi dengan sarkas
"aku tidak meninggalkannya begitu saja Yumi, dia masih tetap membawa pengawalnya " Valentino menunjuk ke arah pria dengan badan tegapnya
"dia adalah Ferdinand, pengawal Felicia sejak 10 tahun lalu, dan semua keamananan Felicia adalah tanggung jawabnya" jelas Valentino akan sosok pria yang akan bertugas menjaga keamanan Felicia selama di Indonesia
"baiklah, aku juga sudah menyiapkan satu rumah untuk anakmu tempati selama di sini, dan aku juga sudah menyiapkan pelayan untuk mengurus segala kebutuhannya " sahut Yumi
"terima kasih Yumi, kamu memang sangat baik' ucap Valentino kembali menggunakan bahasa Indonesia
"ini adalah balasan karena kamu menjaga tanteku Valentino, tapi harus kamu ingat Valentino jika aku sampai tahu kamu membohongiku, aku bisa jauh lebih mengerikan dari yang kamu bayangkan " ucap Yumi menggunakan bahasa Perancis, bahasa yang mungkin hanya Yumi dan Valentino yang tahu
"aku tahu itu Yumi, seperti kamu yang memperdulikannya, aku jauh lebih memperdulikannya, dia hidupku Yumi " balas Valentino menggunakan bahasa Perancis
"tolong jangan bicara menggunakan bahasa yang tidak aku mengerti mah " protes Arjuna tak suka ketika istrinya menggunakan bahasa yang begitu banyak saat bersama Valentino
"istri mu ini penuh rahasia Arjuna, maka kamu harus berhati-hati" ucap Valentino sedikit meledek Arjuna
"jangan sembarangan bicara ya Valentino, istriku sangat mencintaiku jadi jangan memperngaruhi pikiranku untuk berprasangka pada istriku " kesal Arjuna akan ucapan Valentino
"itu kamu tahu " Valentino tertawa melihat reaksi Arjuna "harusnya kamu yakin dengan istrimu " lanjut Valentino dengan tawa renyah nya
"kamu akan di Indonesia berapa hari Valentino " tanya Yumi menghentikan tawa Valentino
"aku hanya akan menemani Felicia sampai beradaptasi baru aku akan kembali ke Inggris " balas Valentino