Nona Rubah Milik Tuan Muda

Nona Rubah Milik Tuan Muda

Bab 1 (Nasib Buruk)

Banyak orang berkata, bahwa menjadi cantik adalah suatu keberuntungan. Terlahir cantik akan membuat hidupmu lebih mudah dari orang lain. Tapi tidak dengan wanita bernama Teresa, ia tidak setuju dengan kalimat itu.

Hidupnya sekarang tidak mudah dan tidak juga beruntung seperti yang orang lain kira. Walaupun ia mempunyai wajah yang cantik jelita dan juga tubuh yang bagus, dia tetap tidak beruntung dalam banyak hal. Bukan hanya cantik, Teresa juga adalah lulusan dengan nilai terbaik di universitas ternama.

Kata orang, kecantikan dan kecerdasan adalah dua hal yang sangat memikat. Dan Teresa sudah berhasil memikat seseorang yang salah. Dia terjebak dan terperosok kedalam jurang cinta yang salah.

Seperti sekarang, Teresa hanya bisa menggunakan kecantikannya untuk menjadi resepsionis salah satu hotel ternama di kota ini. Dia sudah bekerja di hotel Nio one sejak tiga tahun yang lalu.

Dia juga sudah menikah dengan lelaki bernama Kristan sejak satu tahun yang lalu. Awal kisah cinta mereka berawal dari Semasa kuliah. Dan berlanjut sampai menikah.

Seperti orang berpacaran pada umumnya, Kristan mempunyai penyakit yang sama dari kebanyakan pria. Yaitu, perselingkuhan dan banyak hal lainnya. Teresa mencoba untuk menormalisasi semua itu karena menurutnya, setiap lelaki itu pasti selingkuh.

Perasaan cinta yang menggebu-nggebu itu semakin lama berubah menjadi perasaan jenuh. Teresa mulai bosan dengan tingkah laku suaminya itu yang kerap melakukan banyak kesalahan.

Seperti sekarang, jam menunjukan pukul 8 malam. Sedangkan Teresa masih berada di perjalanan pulang menuju kontrakannya. Ia menenteng satu plastik berisikan ayam crispy pesanan suaminya.

Bus sudah sampai di tempat pemberhentiannya. Heels yang dikenakan Teresa tersangkut di pembatas antara jalan dan trotoar, sehingga membuatnya terjatuh.

Ia hanya meringis kesakitan dan tanganya langsung meraih kantong plastik berisikan ayam crispy itu. Ia lebih memperdulikan makanan itu daripada lututnya yang berdarah.

Ia segera bangkit dan melanjutkan perjalanannya dengan kaki yang pincang. Hanya butuh waktu lima menit untuknya berjalan kaki sampai ke kontrakannya. Dan ia bernafas lega saat akhirnya ia bisa membuka pintu untuk pulang.

Baru saja ia masuk dan menutup pintunya kembali. Sebuah mangkuk plastik berhasil melayang kearah kepalanya. Dan membuat Teresa terkejut bukan main.

“Apa yang kau lakukan!” Ucap Teresa marah kepada seseorang yang melemparkan mangkuk itu.

“Aku lapar, kenapa kau lama sekali membawa ayam crispy itu? Apa kau mengabaikanku Tere?” Ucap suami Teresa.

“Aku harus berganti sif dengan temanku yang ada kepentingan, membuatku sedikit telat” ucap Teresa.

“Terserah apa alasanmu, cepat mana ayamnya?” Ucapnya.

Dan Teresa langsung memberikan kantong plastik berisi ayam crispy itu. Kristan segera membuka makanan itu dan mengeceknya terlebih dahulu, apakah makanan yang ia pesan sesuai atau tidak.

“Ahh sial! Sudah kubilang aku tidak suka bagian sayap!” Ucap Kristan marah.

“Maaf, aku lupa memberitahu karyawan itu” ucap Teresa sembari melepaskan heelsnya.

“Lalu bagaimana sekarang? Aku harus makan apa?” Ucapnya sembari berkacak pinggang.

“Makanlah yang ada, bukannya rasa ayam semuanya sama” ucap Teresa tanpa melihat kearah suaminya.

Lagi-lagi sesuatu berhasil terlempar kearah Teresa. Kali ini ia melihat ayam yang ia beli terjatuh ke lantai tepat di depannya. Teresa yang lelah hanya bisa diam dan meraih ayam itu kembali.

“Aku tidak mau tau! Kau harus membelinya lagi sekarang” ucap Kristan, sontak Teresa langsung menatapnya tak percaya.

“Aku lelah! Aku baru saja selesai bekerja Kristan!” Ucap Teresa.

“Cepat atau aku akan membakar tas mahal mu itu” ucap Kristan sembari melihat kearah tas Teresa yang berharga jutaan, yang dibeli dari hasil menabung selama ini.

Teresa hanya bisa menghela nafasnya kasar dan langsung memakai sandal rumahnya untuk pergi keluar dari kontrakannya. Dengan menahan tangis dan emosi, Teresa turun dari tangga dengan menahan nyeri di kakinya.

Kali ini ia memutuskan untuk pergi menaiki taksi, ia tidak peduli harus mengeluarkan uang yang sedikit banyak untuk ini. Karena ia benar-benar sudah kelelahan untuk menaiki bus. Apalagi kondisi kakinya yang semakin lama semakin terasa sakit.

“Sungguh konyol!” Batin Teresa.

Terkadang Teresa menetertawakan kebodohannya sendiri. Ia sungguh seperti badut yang bersembunyi dibalik status istri. Menikah dengan lelaki bernama Kristan adalah suatu nasib buruk baginya.

Suami Teresa awalnya adalah seorang karyawan kantoran yang tempatnya berada di dekat hotel tempat kerja Teresa. Tapi, Kristan terkena sebuah kasus tentang penggelapan uang perusahaan. Dan membuatnya di keluarkan saat itu juga.

Selama lima bulan ini, Teresa lah yang bekerja pagi sampai malam untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dan bukan hanya itu saja, Teresa juga membayar hutang suaminya itu setiap bulannya.

Apalagi ibu mertuanya, yang tak lain adalah ibu Kristan baru saja meminta sebuah sepeda motor baru. Dan alhasil, Teresa yang membayarnya dengan mencicil setiap bulannya.

Rasa ingin menangis terkadang selalu ia rasakan saat mengingat beban beratnya satu persatu. Ia tidak merasa bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. Wanita cantik, tidak selalu beruntung.

Tak terasa ia sudah sampai di depan restoran ayam crispy kesukaan suaminya itu. Teresa segera membayar taksi dan segera melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam restoran itu lagi.

“Teresa? Kenapa kau kesini lagi?” Ucap salah satu karyawan restoran itu.

“Aku salah membeli ayamnya, bisa berikan aku ayam bagian dada Loli?” Ucap Teresa kepada Loli, salah satu karyawan yang mengenalnya.

“Baiklah, pesanan akan segera datang! Kau bisa duduk dulu disana” ucap Loli.

“Oke” ucap Teresa singkat.

Teresa memutuskan untuk duduk di kursi yang berada di dekat kaca besar yang pemandanganya mengarah ke jalan raya. Di sebrang jalan raya terdapat perusahaan besar dengan gedung pencakar langit.

Suara lonceng berbunyi, pertanda bahwa pelanggan lain mulai masuk kedalam restoran ayam ini. Mata Teresa melihat kearah wanita dengan pakaian yang sangat cantik.

Teresa menatap penampilan wanita itu dari atas sampai bawah. Ia bisa menebak bahwa barang yang wanita itu kenakan adalah barang bermerek terkenal. Bahkan Teresa tau, tas dan heels yang wanita itu pakai adalah barang yang sangat mahal.

Walaupun Teresa tidak mampu membelinya, tapi bukan berarti ia tidak menyukai barang-barang seperti itu. Pada dasarnya, setiap wanita menyukai barang-barang cantik dan berharga fantastis. Hanya saja, terkadang mereka hanya mampu untuk melihat dan mengaggumi milik orang lain.

Tatapan Teresa beralih pada kakinya yang putih bersih dengan luka di bagian lututnya. Ia berpikir bahwa sebetulnya kakinya ini mempunyai bentuk kaki yang indah dan cantik. Tapi, akibat nasib buruk yang menimpanya, membuat kaki indahnya itu hanya bisa memakai sandal usang yang berharga murah. Ia sungguh meminta maaf kepada dirinya sendiri, karena ia hanya bisa memakaikan barang murah ke dirinya sendiri.

Gajinya sudah habis untuk menghidupi orang lain dan juga kebahagiaan orang lain. Apalagi ia juga harus menuruti gengsi mertuanya yang selalu ingin membeli barang di luar batas kemampuan Teresa.

Mata Teresa beralih kearah jalan raya. Ia melihat sebuah layar yang sangat lebar yang berada di gedung tinggi di depanya. Ia melihat seseorang berada di layar itu, pemberitahuan tentang CEO baru di perusahaan itu.

“Tampan dan kaya. Andai dia menjadi suamiku. Tidak apa jika dia brengsek, setidaknya aku bisa menangis diatas mobil mewah miliknya” ucap Teresa sembari memandang kearah layar itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!