Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengunjungi Sekte Ular Cobra Hitam Cabang Kota Bulan Huang.
Setelah kedua rombongan tersebut meninggalkan gang kecil daerah tersunyi di kota Bulan Huang. Kedua orang anak kecil keluar dari persembunyian mereka secara diam-diam dan salah seorang dari kedua orang anak kecil ini menengok ke arah jalan kecil yang baru saja di lewati kedua rombongan tersebut dengan langkah yang tergesa-gesa.
"Mmm.. Kita tak ada urusan apapun dengan mereka, jadi lebih baik kita lanjutkan perjalanan kita ke kota Huang Pusat, Dewa." ucap seorang gadis kecil memakai baju berwarna merah dengan ikat rambut panjang warna merah pula dengan bertolak pinggang kepada anak laki-laki memakai baju berwarna putih dengan ikat rambut panjang berwarna putih yang sedang menengok ke arah jalan kecil itu.
"Ya, kau tunggu saja di paviliun patung kuda di pintu keluar dari kota Bulan Huang." jawab anak laki-laki itu yang sudah berlari menuju ke arah jalan kecil mengikuti kedua rombongan tersebut secara diam-diam tanpa menoleh ke arah gadis kecil yang menjadi teman dalam perjalanannya.
"Ehhh.. Apa- apaan kau ini????" Gadis kecil itu terkesiap melihat teman se perjalanannya telah meninggalkannya dengan begitu saja dan hanya menyuruhnya untuk ia menunggu di tempat yang belum pernah di datangi nya selama ini." Uuuh...!" gerutunya dengan membanting- banting kaki kirinya ke tanah.
Tetapi ia tetap memungut buntalan bepergian miliknya dan milik temannya dari tanah lalu berjalan dengan langkah lesu menuju ke arah yang ditunjukkan oleh teman se perjalanannya sebelum temannya itu pergi ke arah jalan kecil mengikuti kedua rombongan tersebut yang sama sekali bukan urusan mereka.
Xiao Tian anak laki-laki itu mengendap- endap dengan lincah sekali usai menyelusuri jalan kecil yang berbelok ke kanan dan menemukan bangunan berbentuk bundar dengan dinding warna batu bata belum jadi. Bangunan ini seperti setengah jadi. Ia membaca nama papan di atas tiang langit-langit beranda bangunan tersebut.
"Markas Besar Sekte Ular Cobra Hitam cabang kota Bulan Huang".Batinnya.
Dan, rombongan yang membawa Nona He dan wanita tua yang di panggil Bibi Zhou lebih dahulu melangkah ke pintu dan menghilang dari pandangan mata Xiao Tian, lalu diikuti oleh rombongan sekte Lun San Pai yang juga menghilang dengan cepat dan kemudian pintu tertutup kembali.
" Humm.. Aku juga ingin masuk dan melihat- lihat dalam bangunan ini tetapi aku tak melewati pintu depannya."
Xiao Tian menengadahkan kepala dan melihat dinding- dinding pinggiran bangunan tersebut cukup tinggi tapi tak membuatnya menyerah untuk menyelinap masuk ke dalam markas besar sekte ular cobra hitam. Anak laki-laki ini meloncat dengan gerakan kilat lalu turun ke tanah di pekarangan yang banyak sekali rerumputan liat yang menutupi jalan setapak sempit.
"Humm.." gumam Xiao Tian sambil mengelus dagunya lalu melesat ke arah jalan yang benar sesudah melihat ujung pakaian salah seorang anggota sekte ular cobra hitam melewati rimbunan rumput liar yang tinggi- tinggi di sekitar pekarangan.
Ia tiba di pintu kayu yang lebih dahulu dimasukin oleh para anggota sekte ular cobra hitam dan sekte Lun San Pai. "Aku tak bisa masuk dengan cara seperti tadi.." Ia lantas menyentil rumput liar yang diambil dari tanah dan diarahkan ke salah seorang anggota sekte ular cobra hitam yang terkecil yang ia lihat ingin masuk ke aula utama sekte ular cobra hitam bersama rombongan lain dari sekte ular cobra hitam.
'Suuutt'
'Tuk'
'Cus'
Anggota sekte ular cobra hitam yang terkecil tergeletak di pinggir jalan tanpa disadari oleh semua anggota sekte ular cobra hitam lainnya. Xiao Tian menariknya menjauh dari rombongan tersebut lalu membawanya ke celah-celah rerumputan liar dan mulai menanggalkan pakaian anggota sekte ular cobra hitam yang terkecil itu. Lalu di kenakan olehnya dengan cepat sekali.
"Kau tidur dulu ya selama dua jam disini. Aku pinjam sebentar bajumu dan kartu keanggotaanmu juga." kata Xiao Tian sambil merapikan bajunya yang dilapisi oleh pakaian pinjamannya, kemudian ia berjalan dengan santai mengikuti rombongan anggota sekte ular cobra hitam lainnya ke aula utama sekte ular cobra hitam.
Di aula utama sekte ular cobra hitam. Ia melihat Nona He dan pelayan gadis itu berdiri di tengah-tengah aula utama sekte ular cobra hitam menghadapi tiga orang ketua sekte ular cobra hitam cabang Kota Bulan Huang yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing di atas podium dengan sikap arogan.
"Wahai gadis muda yang masih bau kencur sebaiknya kamu jangan mencoba- coba untuk menipu kami disini dengan mengatakan bahwa peta Lembah danau merah muda yang merupakan pusaka bupati kota Bulan Huang telah hilang darimu setelah kau bangun tidur di losmen tua daerah timur kota ini." suara kasar salah seorang dari ketiga ketua sekte ular cobra hitam cabang Kota Bulan Huang kepada Nona He yang menunduk dengan wajah pucat pasi di bawah podium mereka bertiga.
"A.. Aku tak berani untuk menipu Anda bertiga. Lihatlah semua isi barang buntalan bepergian kami yang telah kami buka untuk Anda bertiga lihat." kata Nona He yang terdengar gemetaran sambil melihat Bibi Zhou nya di lantai sedang merapikan buntalan bepergian mereka.
Wakil ketua sekte ular cobra hitam cabang Kota Bulan Huang melangkah maju dan berkata."Ketua, apakah sebaiknya kita membawanya ke ruang pemeriksaaan agar dia bisa mengerti maksud Anda dengan baik?" Ia mengajukan pertanyaan dengan senyuman ingin sekali meraba-raba tubuh indah Nona He kepada ketiga ketua sekte ular cobra hitam cabang Kota Bulan Huang- nya.
Pendekar Besar Shi mengangkat tangannya." Hei, kamu jangan bersikap tak sopan ya?Kita sudah melihatnya dan dia tak berbohong kepada kita semua."ujung kipas lipatnya menghalangi pandangan mata nakal wakil ketua sekte ular cobra hitam cabang Kota Bulan Huang terhadap Nona He yang semakin pucat pasi wajahnya.
"Pendekar Besar Shi, urusan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan sekte Lun San pai kalian. Kenapa kau dan semua adik seperguruanmu mengganggu kami di kota kami sendiri?" Nada ketua seluruh anggota sekte ular cobra hitam cabang Kota Bulan Huang yang mulai marah kepada para anggota sekte Lun San pai yang dinilai sebagai tamu tak diundang yang sangat kurang ajar.Mereka telah mengacungkan tongkat berkepala ular cobra hitam ke arah semua anggota sekte Lun San pai di tengah-tengah aula utama sekte ular cobra hitam cabang Kota Bulan Huang.
"Kakak..Mereka benar-benar harus kita lawan dan habisi agar kota Bulan Huang tak ada penyamun yang berpura-pura menjadi pahlawan kota ini dan menipu masyarakat sekitarnya." ucap Nona adik seperguruan Pendekar Besar Shi yang telah mengeluarkan pedangnya yang memiliki gantungan yang berbentuk bulan sabit warna biru muda dan bersiap untuk bertarung melawan para anggota sekte ular cobra hitam cabang Kota Bulan Huang yang telah melotot marah kepadanya dan para anggota sekte Lun San Pai lainnya.
Bersambung!!
