Dua Sosok Genius

Hari minggu biasanya Dian joging bersama Dion , namun kali ini dia malas untuk joging jadi dia hanya nge gym dirumah , badannya yang atletis membuatnya kuat namun tidak dengan hatinya yang mudah rapuh .

Rama bangun pagi dan keluar kamar melihat ruang gym menyala berjalan ke sana . Rama melihat Dian dengan semangat melatih ototnya merasa senang dalam hatinya merasa bersyukur mempunyai seorang putri yang begitu cantik ,dan cerdas disisi lain ia sangat mencemaskan putrinya yang semakin tumbuh menjadi seorang perempuan dewasa ,suatu saat akan menikah dan punya keluarga .

Merasa ada yang memperhatikannya Dian berhenti dari kegiatannya dan tersenyum ketika melihat papanya berdiri didekat pintu . " Ada apa papa disitu ?"tanya Dian kemudian duduk dan minum air mineral .Rama mendekati Dian dan duduk disebelah .

"Kenapa pagi-pagi sekali nge gym ?" tanya Rama tersenyum kepada Dian . "Lagi semangat aja kok ,pa ," jawab Dian . "Apa ada kegiatan lain hari ini ?" tanya Rama . "Tidak ada , hanya tugas dari sekolah saja lagi pula aku malas keluar hari ini ," jawab Dian .

"Baiklah kalau begitu nanti kita pergi ke rumah nenek Hasna saja gimana ?" ucap Rama memberi ide ."Kan aku sudah bilang aku malas pergi kemana-mana ,pa , kalau papa pengen ke sana sama mama saja ,"jawab Dian dengan nada malas .

"Baiklah kalau kamu tidak mau ikut , jaga rumah ya ," sahut Rama keluar dari ruang gym mengambil minum didapur . Dian kembali pada kegiatannya mengangkat barbel , Dita memperhatikan suami masuk ke ruang gym tersenyum bahagia ,kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai sarapan Rama dan Dita berangkat ke rumah Nenek Hasna sedangkan Dian dirumah bersama simbok yang bantu-bantu membersihkan rumah . "Papa sama mama pulang jam berapa ?" tanya Dian begitu mereka keluar dari ruang tamu .

Rama dan Dita saling pandang kemudian tersenyum kepada putri mereka . "Nanti kasih kabar ya kalau kami pulang lagi pula belum berangkat saja sudah kangen apalagi kalau nginep ," ucap Dita sambil mencubit pipi Dian gemas . "Biasanya juga papa sama mama kalau pergi lama banget pulangnya , pernah kan katanya pulang cepat eh ujungnya gak pulang sampai Dion marah-marah ," sahut Dian cemberut .

"Iya ,sayang nanti papa sama mama akan pulang cepat ya , jangan sedih dong kita cuma ke rumah nenek gak kemana-mana ,iya kan pa ," ucap Dita mencium pipi Dian . "Papa sama mama berangkat ya ," ucap Rama mencium kening Dian kemudian masuk ke dalam mobil diikuti Dita , mereka berdua berangkat ke rumah Hasna .

Dalam kamar Dian berkutat dimeja belajarnya dan membuka laptop ,ia mencari keberadaan Dion dengan kemampuannya , selain belajar beladiri dan berlatih segala jenis olah raga lainnya , Dian juga menguasai IT dan teknik menjelajah dunia melalui laptopnya .

Dengan otak cerdasnya ia menemukan sebuah rumah ditepi hutan dengan air terjun didekat rumah tersebut , Dian merasa ada sesuatu yang menarik perhatiannya dimana tempat itu sangat indah dan sangat nyaman . Mungkinkah Dion berada ditempat itu batin Dian , kemudian mengklik enter alangkah terkejut Dian melihat adanya penghuni didalam hutan tersebut .

Dian masih berkutat didepan laptop ketika simbok masuk ke dalam kamarnya . "Permisi non , makanan dan minumannya taruh dimana ?" tanya simbok mendekati Dian . "Taruh disini ,mbok ," jawab Dian .