NovelToon NovelToon
Kontrak Dendam

Kontrak Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Iris Prabowo

Setelah bangun dari koma karena percobaan bunuh diri, aku terkejut karena statusku menjadi menikah. Ternyata sebuah rahasia yang disembunyikan suamiku bahwa dia seorang profesional pembunuh bayaran.

Aku tak menyangka lelaki yang ku ketahui sebagai Vice President adalah anggota elite organisasi hitam yang menjadi buronan negara.

Teror demi teror datang. Beberapa pihak punya rencana jahat untuk menyingkirkan ku demi harta dan cinta, termasuk ibu tiri dan adikku.

Aku bersedia menukar tubuhku pada lelaki yang menjadi suami kontrak itu untuk sebuah komitmen balas dendam kematian sang ibu.

Akankah kebenaran tentang masa lalu menghancurkan rumah tangga kami? Penuh ketegangan berbalut kisah romansa yang sensual, ikuti cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iris Prabowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reuni SMA

Lycoris radiata

Ah! Aku menepuk wajah berkali-kali agar cepat sadar dari imajinasi tubuhnya. Seminggu berlalu tapi siluetnya masih membayang. Sepulangnya dari sana aku selalu menghindar dari Kin, kama pun dikunci rapat. Dia tidak boleh punya celah untuk menggodaku lagi.

Kucoba menegaskan diri berkali-kali kalau hubungan kami hanya sebatas nona dan bodyguard. Betul kan? Aku yakin papa memberikan nilai kontrak besar padanya agar sementara waktu menjaga anaknya. Tepatnya mengawasi siapa tahu ada pihak jahat yang mengambil kesempatan saat lemahku kemarin.

No feelings allowed.

Kin bukan tipeku, dia terlalu berandal. Pagi jadi vice president, malam mungkin gangster. Terkadang aku menemukan lebam dan luka di tangannya. Aroma tubuhnya bisa semerbak parfum tapi bisa juga bau bensin.

Peek at three

Sebuah pesan yang menyuruhku menengok arah jam tiga. Seseorang melambaikan tangan tersenyum. Tanpa pikir lama akupun menghampiri Biru.

"Lagi ngapain?"

"Tadi habis makan siang disana," jawabku menunjuk ke Reddog.

"Padahal tadi gue ke kantin, sengaja makan siang di kantor orang biar ketemu lo"

"Kok nggak ngabarin?"

"Takut ganggu"

"Gimana bisa ketemu kalau nggak berkabar?"

"Kalau jodoh pasti bertemu, nih kayak sekarang"

Cheesy tapi bisa bikin aku tersipu. Kami tidak sengaja bertemu di minimarket saat aku selesai makan siang. Kebetulan supirku belum menjemput jadi Biru menawarkan untuk mengantar ke kantor.

"Karena hari ini menu di kantin nasi bakar ayam jadi gue sengaja datang. Tangan lo memang ajaib ya, kayaknya semua yang dibuat selalu enak"

"Itu kan jatah karyawan, lo kok bisa dapet?"

"Jatah voucher makan siang temen gue. Anyway gue bisa langganan bulanan juga nggak ya walau bukan internal?"

"Hah? Nggak! Ntar sejauh mata memandang, lo lagi lo lagi!"

"Kenapa? Nggak mau makan siang bareng terus kayak dulu?"

Eh, mau sih tapi kantor itu tempat bahaya untuk pertemuanku dengan Biru. Di kantor ada Kin dan orang-orang yang tahu hubungan kami. Sebenarnya status pernikahanku hanya sebagian kecil orang perusahaan yang tahu, sirkel eksekutif saja yang berhubungan dengan pengatur kebijakan perusahaan. Relasiku dan dia di kantor profesional rekan kerja.

Memangnya kami ada hubungan lain selain profesional rekan kerja? Nggak ada.

"Sabtu ini ada reuni, mau ikut?"

"Iya? Gue baru tahu,"

"Lo nggak ada kontak sama anak high school? Dea atau Lusi?"

Mereka siapa ya? Lupa. Pastinya aku anti menyimpan nomor orang yang tidak dekat, kalaupun tersimpan semuanya ada di handphone lama yang hilang.

"Nanti gue jemput kalau lo mau dateng,"

"Bo...leh,"

Itu ajakan dating bukan sih? Kok aku senyam-senyum geli sendiri ya. Ada atau nggak ada agenda sepertinya aku harus buat hari sabtu ini spesial datang ke reuni bersama Biru.

***

Seharusnya kedatanganku di reuni bukan sesuatu yang spesial sih. Kea itu tidak ramah, pilih-pilih teman, princess, tetapi cantik. Hal bombastis yang buat namaku populer karena kedekatanku dengan Biru.

"He deserves someone way better"

Ya gimana ya dia nya juga nyaman dan pernah mengakui kalau tertarik padaku. Jadi penasaran kira-kira apa reaksi mereka melihat kami datang bersama.

Tepat jam dua belas siang dia sudah ada di depan rumah. Tentunya rumah papa bukan rumah pribadi sekarang. Rasa dag-dig-dug muncul kembali seperti dulu saat menunggunya datang menjemput.

Lokasi reuni di salah satu restaurant hotel milik teman angkatan. Tidak terlalu banyak yang hadir, kebanyakan mantan anggota OSIS dan mereka yang sudah mapan karir serta finansial. Reuni adalah ajang pamer. Pamer anak, pamer harta, pamer karir, dan sebagian sindikat-sindikat agen asuransi. Sekolahku termasuk swasta elite, kebanyakan alumninya sudah punya kehidupan mapan.

Ada berbagai squad dalam reuni ini. Squad istri sosialita, squad crypto mania, squad mommy muda, squad biasa aja, dan squad ani-ani.

Ya, squad ani-ani. Aroma parasit mereka semerbak tercium membuatku mual. Event seperti ini sangat cuan bagi mereka untuk mendapatkan calon klien. Kalaupun tidak dapat klien tetap, lumayanlah buka jasa cinta satu malam.

Biru, Biru, dan Biru. Hampir setiap langkah kami tercegat dengan fans lelaki di sampingku. Kalau kebanyakan lelaki semakin berumur semakin buncit, dia sebaliknya. Kharismanya seperti sugar daddy di manhwa romance bersama CEO. Lucky me punya status sosial yang keren juga, setidaknya tentengan Hermes Kelly Sellier 28 speaks loud lah ya.

"Kea!"

Finally ada yang menyapaku, seorang perempuan yang sepertinya familiar tapi lupa namanya. Hana? Mia?

"Inget gue kan, Stella! Temen sebangku lo!"

"Eh astaga inget dong masa lupa sama temen sendiri! How are you?"

"I'm great. Kalian masih bareng? Kok gemes sih. Apa nih pacaran atau jangan-jangan udah married?"

Out of words. Tidak bisa menjawab hanya tersenyum canggung.

"Minta doanya aja ya," sahut Biru membuatku menelan ludah seketika.

Aku mengajak Biru berjalan ke sudut lain untuk mengambil desserts. Dua perempuan mendekat, sepertinya fans yang ingin berfoto dengan idol. Ternyata menyebalkan juga ya kalau punya pasangan populer, apalagi kalau fans tersebut spek gatal yang asal pegang-pegang tanpa izin.

"Kak aku follow loh di instagram, follow back dong!"

"Foto tadi yang kita selfie bagus loh, mau kukirim nggak? Mana nomor WA kakak?"

Walau Biru sudah lulus tapi dia masih menjadi asisten pelatih ekskul tenis, maka tak heran junior-junior sampai lima tahun di bawahnya masih ingat Kakak Biru.

"Gue nggak bisa share something personal, my girlfriend super jealous. Sorry yaa.." sahut Biru memegang tanganku lalu mempercepat langkah, menjauh dari mereka.

Is it spring already? Because my heart is blooming!

Kami menyingkir dari acara lalu memilih untuk menikmati makan siang terpisah. Biru risih karena personal space nya terganggu, acara reuni malah jadi jumpa fans. Ia meminta maaf kalau tadi menjadikanku sebagai pacar pura-pura. Honestly i'm cool with it, malah suatu kehormatan bisa jadi pusat mata bagi mereka yang iri hati.

Rasanya berat langkah ini pulang ke rumah, kalau bisa sih ingin extend satu hari aja full bersama Biru. Banyak topik yang kami bahas tapi satu poin yang jadi fokusku yaitu status singlenya. Setelah dua tahun lalu putus dengan Nina dia masih belum membuka hati lagi, hanya dekat tanpa ada ketertarikan rasa. Dia sama sekali tidak bertanya statusku, entah dia tidak ingin tahu atau pura-pura tidak tahu. Sampai saat ini aku sangat nyaman dengannya, sama seperti dulu.

Mobil yang dikendarai Biru tiba-tiba rem mendadak. Ada kerumunan baku hantam di depan, sepertinya tawuran. Biru menyuruhku stay di dalam mobil sampai kondisi mulai aman.

Lelaki dengan tongkat baseball di tangannya bertubi-tubi menghajar seseorang sampai terdengar rintih kesakitan. Jalan yang dilewati memang sepi dan gelap, jika ada tindak kejahatan akan sulit untuk meminta pertolongan.

Sinar lampu jalanan membuat mataku bisa melihat jelas mereka. Lelaki berhoodie hitam dan memegang tongkat baseball melihat ke arah mobil lalu menghampiri kami. Dia mengetuk pintu, Biru membuka pelan kaca tapi tetap siaga.

Anjing! That black hoodie guy ternyata Kin. Aku tidak mungkin salah setelah melihat snake tattoo di telunjuknya.

Mata kami bertatapan sepersekian detik. Aku menelan ludah lalu membuang muka ke sisi lain. Biru turun dari mobil lalu berbicara sebentar dengan preman itu. Tidak butuh waktu lama dia kembali ke mobil lalu kami melaju meninggalkan lokasi.

"Nggak ada masalah, hanya keributan biasa" ujar Biru dengan tenangnya.

Aku bisa merasakan tatapan lelaki itu masih menyoroti kami sampai dua ratus meter. Tatapan elang yang memburu kelinci.

Keep me safe, God

:)

***

1
erzzzyy
tidaaaak
erzzzyy
pasutri koplaaak /Proud/
erzzzyy
lusa pick me
erzzzyy
ngakak jika berkawan ama selingkuhan bapanya /Facepalm/
erzzzyy
enaknya bisa quit kerjaan semua hati /Chuckle/
erzzzyy
terpanaaaa
erzzzyy
suka banget sama alur ceritanya bikin dagdigdug
crownangel
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
crownangel
kesini karena tiktok /Shame/
crownangel
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
crownangel
novelnya ringan bahasanya santai, lanjutkannn
crownangel
Greget protagonisnya /Hey/
crownangel
suka kata-kata englishnya /Sneer/
crownangel
lanjutttt
Sabrina
kin sayaaaang
ForestCream
pls kea cepat jadian ama kin
Iris: kan udah nikah kakak /Silent/
total 1 replies
Kayden
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Iris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Sabrina
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Sabrina
kinnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!