Erina Anjani , gadis yang tengah terluka karena pengkhianatan kejam kekasihnya memutuskan untuk pergi keluar negeri. Maksud hati ingin berlibur, untuk mengobati rasa sakit atas kecewaan yang ia terima, hari-hari Erina berganti dengan berbagai hal mendebarkan saat dirinya bertemu dengan seorang pria bernama Yerkhan.
Sering terlibat dalam situasi bersama, bibit cinta secara perlahan tumbuh di antara mereka. Namun sosok Yerkhan yang ternyata menyimpan banyak rahasia membuat Erina ragu untuk melangkah maju.
Bagaimana kisah cinta keduanya? mungkinkah Erina bisa menerima Yerkhan sebagai cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chronicha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21++Ilusi yang nyata (Mengandung adegan kekerasan dan mengganggu)
" Mengapa kembali?"
Mendengar tanggapan dari pria tampan dihadapannya, membuat Andra merasa keheranan. Pasalnya apa yang Yerkhan ucapkan sulit ia mengerti.
" Hey, apa maksudmu?! bicara yang benar!" bentak Andra mulai memasang kuda-kuda.
" Sepertinya, kau harus merasakan kematian untuk kedua kalinya" ujar Yerkhan dengan raut wajah yang sangat tenang, hingga sulit terbaca oleh lawan bicaranya
" Jangan banyak bicara!"
Wussh!
Buaagh!
Pukulan yang Andra berikan, dengan mudah dihindari oleh pria asal Kazakstan tersebut. Alih-alih ingin menyerang terlebih dahulu, pria berkumis tipis tersebut malah merasakan nyeri yang teramat hebat pada bagian perutnya.
" Ugh ! cukup, hentikan! kita bisa bicarakan baik-baik okay" ujar Andra sembari memundurkan langkahnya, dengan salah satu tangan memberi kode agar Yerkhan tidak lagi melanjutkan aksinya.
Namun, tanpa menghiraukan perkataan apapun yang Andra lontarkan, Yerkhan kembali menyerang Andra dengan pukulan serta tendangan secara bertubi-tubi. Hanya sedikit perlawanan yang bisa Andra berikan, mengingat Yerkhan yang terus menerus menyerangnya tanpa henti.
Bugh!
Bugh!
Duak!
Merasa jika tubuhnya akan hancur, jika ia tak segera pergi dari tempat itu, kali ini pria asal Jakarta tersebut mulai bersujud sampai memohon ampun pada pria dihadapannya.
" He.. hentikan, kumwohon!" pinta Andra dengan wajah yang sudah babak belur akibat pukulan yang Yerkhan layangkan.
Dengan wajah yang masih terlihat tenang, pria tampan tersebut pun mulai terdiam sejenak, tanpa menjawab sepatah kata pun. Wajah tampan itu hanya menatap nanar pria berkumis tipis yang tengah memohon ampun padanya.
" Ak.. Akhu mwohon hentikan!" Andra kembali berucap dengan susah payah, karena menahan sakit di sekujur tubuhnya.
Namun, Yerkhan kembali menendangnya dengan kuat hingga membuat Andra tersungkur ke tanah jalanan yang dingin. Melihat Andra yang masih bernapas, pria tampan tersebut pun kembali mendekat. Kali ini ia akan mengakhirinya dengan menyalakan pemantik atau korek api gas yang ia bawa sebelumnya.
" Pergilah kembali ke neraka" gumam Yerkhan dengan wajah yang tanpa ekspresi sedikitpun.
" Hei ! jangan lakukan itu!".
Tiba-tiba datanglah seorang pria yang berlari menghampirinya, diiringi dengan langkah kaki seorang wanita yang mengekor dibelakang pria tersebut. Pria berjambang tipis itu segera menghentikan aksi Yerkhan dengan mengambil paksa pemantik yang tengah dipegangnya.
" Astaga sayang! Kita harus segera membawanya ke rumah sakit!" pekik si wanita setelah melihat kondisi Andra yang terlihat mengenaskan.
" Tunggu sebentar, kau kan?!"
Pria berjambang tipis itu tampak terkejut ketika menyadari jika pria tampan dihadapannya merupakan kekasih dari salah satu pekerjanya. Begitupun dengan si wanita yang tak kalah terkejutnya, karena mengenal betul sosok pria tampan yang sedang berhadapan dengan suaminya.
Ya benar, mereka adalah Jovita dan Ernar. Sepasang suami isteri yang secara kebetulan akan lewat, karena rute rumah yang mereka tinggali memang harus melewati gang sepi tersebut.
Namun baru saja akan memasuki gang tersebut, mereka malah menjumpai dua orang pria yang seperti habis berkelahi. Mata Jovita terfokus pada pria yang tergeletak tak berdaya di atas tanah, sedangkan Ernar sang suami , berusaha mencegah pria yang kemungkinan akan melakukan hal lebih buruk, karena melihat pemantik yang menyala pada salah satu tangannya.
" Astaga kawan! apa yang sedang kau lakukan?!" tanya Ernar, membuat pria dihadapannya mulai menatapnya bingung
" Sayang, kita harus cepat!"
Baik Yerkhan maupun Ernar segera menoleh ke arah sumber suara. Tampak Jovita yang terlihat gemetaran karena tubuh Andra mulai kejang. Yerkhan yang mulai tersadar dari ilusinya, merasa tak percaya jika ia baru saja melakukan suatu perbuatan kriminal pada seseorang.
Terlebih setelah melihat kedua tangannya yang tampak berlumuran darah akibat terlalu keras melayangkan tinju pada wajah Andra. Tak hanya itu, coat yang ia kenakan pun tampak kemerahan karena ikut terkena noda darah.
Raut wajah Yerkhan yang semula tenang, seketika berubah menjadi sangat panik. Napasnya mulai tak beraturan diiringi dengan debaran jantung yang berdetak cepat. Tanpa menghiraukan sepasang suami isteri yang sedang sibuk menolong Andra, dengan langkah gontai pria tampan tersebut berjalan meninggalkan mereka.
Namun entah mengapa langkah kakinya sangat terasa berat, diiringi dengan pandangan mata yang mulai kabur. Mengingat jika ia mengantongi obat yang diberikan oleh dokter Aisha sebelumnya, dengan kedua tangan yang gemetar, ia mulai mengambil kotak obat dalam saku coat yang dikenakannya.
Tanpa sempat menghitung berapa banyak obat yang jatuh di telapak tangannya, dengan susah payah ia menelan bulat-bulat obat tersebut tanpa dorongan air sedikitpun.
Sempat tersedak beberapa kali, namun Yerkhan tetap berusaha agar tertelan semuanya. Setelah berhasil menelan sekitar 5 butir, ia pun kembali melangkahkan kaki menuju mobilnya.
...----------------...
*****
" Zhanim tidurmu nyenyak sekali, sampai tidak menghiraukan kedatanganku" ujar Yerkhan menghampiri kekasihnya yang mulai terjaga
" Mmh.. mengapa lama sekali, makanannya sampai dingin, tunggu ya akan ku hangatkan sebentar" sahut Erina mulai beranjak dari posisinya.
Disaat Erina tengah sibuk menghangatkan kembali hidangan yang telah ia masak beberapa saat yang lalu tiba-tiba, Yerkhan memeluk tubuhnya dari arah belakang.
" Zhanim, aku rindu padamu" ujar Yerkhan mendekap Erat kekasihnya
" Jangan seperti ini, kau manja sekali" balas Erina mengelus wajah tampan yang tepat berada di samping wajahnya
" Maafkan aku, hiks".
Mendengar Yerkhan yang mulai menangis membuat wanita cantik tersebut merasa aneh, karena tak seperti biasanya sang kekasih berperilaku seperti ini.
" Mengapa tiba-tiba menangis, apa ada masalah? kau bisa ceritakan padaku" bujuk Erina yang kini berbalik posisi, membuat keduanya saling berhadapan.
Namun, wanita cantik itu terkejut bukan main setelah melihat wajah tampan kekasihnya yang sudah berlumuran darah. Bahkan netra coklat nya pun terlihat mengalirkan darah.
" Zhanim, tolong jangan tinggalkan aku"
" Jangan tinggalkan aku"
" Jangan tinggalkan aku".
*****
Seketika wanita cantik tersebut membuka kedua matanya. Jantungnya terasa berdebar setelah mengalami mimpi buruk.
" Astaga, aku ketiduran" gumam Erina mulai beranjak dari atas sofa, melangkah menuju dapur untuk mengambil segelas air putih.
Entah sudah berapa jam lamanya ia menunggu kedatangan Yerkhan. Namun sampai saat ini belum juga terlihat tanda-tanda jika kekasihnya itu akan segera datang.
Dilihatnya kembali jam pada ponselnya yang sudah menunjukkan waktu pukul 01.00 dinihari.
Belasan pesan yang ia kirim pun masih belum ada balasan.
Setelah meneguk segelas penuh air putih, pikirannya kembali mengingat sepenggal mimpi buruk yang terasa amat nyata. Seperti sebuah firasat yang membuatnya mulai merasa tidak tenang.
" Hhhha.. membuatku khawatir saja" gumam Erina kembali menuangkan air kedalam gelasnya.
Beberapa saat setelah ia kembali meletakkan gelas yang telah penuh terisi air, tiba-tiba ponselnya berdering cukup keras. Tanpa memikirkan apapun lagi, wanita cantik itu pun segera menerima panggilan tersebut.
" Halo".
artis rusia itu 🤣🤣🤭