Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.
Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?
Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Melindungi Yona
Yona terdiam sesaat. Mungkin itu lebih baik daripada ia pergi sendirian ke tempat itu. ia menganggukkan kepalanya tanda setuju kalau besok akan diantar Finn.
“Terima kasih. Baiklah, aku akan istirahat dulu!” ucap Yona kemudian pamit ke kamar.
Finn memberi jawaban dengan anggukan kepala. Setelah Yona masuk ke dalam kamar, Finn dapat panggilan dari orang yang tadi menghubunginya.
“Rupanya kamu tidak ingin wanitamu kenapa-napa!” seru seseorang sambil tertawa saat panggilan itu baru tersambung.
“Sebenarnya kamu siapa? Dan apa maumu?” tanya Finn menahan emosi.
“Tidak penting kamu mengetahui siapa aku. selama kamu masih menguasai perdagangan senjata di areaku, aku akan melakukan apa saja sampai kamu benar-benar menyerah. Termasuk mengejar wanitamu itu. karena aku sangat tertarik dengannya,”
Finn langsung mematikan sambungannya secara sepihak. Emosinya membuncah dan membuat wajahnya seketika memerah. Di dunia bisnis gelapnya, persaingan itu jelas ada. Tak banyak dari saingan bisnisnya yang berbuat curang untuk bisa menguasai perdagangan. Bahkan Finn juga pernah melakukan hal serupa. Hanya saja, jika saingan bisnisnya itu sudah berbuat di luar batas, sampai mengikut campurkan orang terdekatnya yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan bisnisnya itu, Finn sangat marah. Dia tidak akan tinggal diam. dan itu artinya dia harus melindungi Yona.
Finn mengusap wajahnya dengan kasar. Tangannya mengetik pesan pada salah satu anak buahnya agar berhati-hati dalam proses pengiriman barang untuk pelanggannya.
“Arghhh! Kenapa jadi rumit seperti ini?” Finn mengesah frustrasi.
Yona. Seorang gadis yang ia temui tidak sengaja di Club telah berhasil mencuri hatinya. Finn pikir ia tidak akan bertemu lagi dengan gadis itu. namun takdir berkata lain. Di tempat yang jauh, ternyata Finn kembali dipertemukan dengan Yona. Gadis itu hampir saja menjadi santapan kawanan copet. Hingga akhirnya ia berhasil menyelamatkan gadis itu.
“Yona! Harusnya aku tidak menyeretmu dalam masalahku. Tapi ini sudah terlanjur. Aku tidak mungkin membiarkan kamu dalam bahaya,” gumam Finn.
Sementara itu Yona yang sedang berada di dalam kamar, sampai saat ini ia tidak bisa memejamkan matanya. beberapa menit yang lalu ia membalas pesan ayahnya dan mengatakan kalau liburannya menyenangkan, dan Yona mengatakan sudah sangat ngantuk, ingin segera istirahat.
“Sudah jam satu. Kenapa aku tidak bisa memejamkan mata sama sekali,” gumam Yona yang sejak tadi membolak-balikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.
Dengan memberanikan diri, akhirnya Yona keluar kamar. dia ingin minum dan mencari sesuatu yang mungkin bisa untuk mengganjal perutnya. Tidak biasanya ia kelaparan tengah malam seperti ini.
Suasana setelah ia keluar dari kamar cukup sepi. Hanya lampu kecil yang menerangi ruangan itu. karena lampu utama sudah dimatikan. Yona berjalan menuju dapur. Rupanya di sana ada kulkas. Semoga ada makanan.
“Hanya roti tawar dan air mineral,” gumam Yona.
Terpaksa ia mengambil roti itu dan menuang air ke dalam gelas. Setelah itu ia duduk di kursi dan mulai menikmati rotinya.
“Kenapa kamu tidak tidur?” suara Finn tiba-tiba mengejutkan Yona.
Finn yang baru keluar kamar, kini ikut bergabung dengan Yona di meja makan. Pria itu menyalakan lampu, sehingga wajah cantik Yona yang polos terlihat jelas.
“Maaf, ak..aku mengambil roti tawar di kulkas,” ucap Yona takut. Nanti dikira mencuri.
“Kamu lapar? Aku tidak pernah menyediakan makanan di dalam kulkas, karena sangat jarang ke sini. apa perlu aku memesankan makanan?” tawar Finn, meskipun sangat mustahil karena sudah tengah malam, dan rumah ini berada di tengah-tengah lahan kosong.
“Tidak perlu! Ini sudah cukup,” jawab Yona sambil menundukkan kepalanya, dan kembali mengunyah rotinya.
Finn kemudian mengambil minum dari kulkas. Pria itu juga terbangun karena tenggorokannya kering. Tidak tahunya Yona sedang makan ada di sana.
“Mengenai kepergian kamu ke tempat prostitusi besok, apa kamu sudah yakin akan mendapatkan informasi tentang ibu kamu?” tanya Finn.
“Aku tidak tahu pasti. Dari informasi detektif yang aku sewa mengatakan kalau dari sana aku akan mengetahui keberadaan pria yang diduga pernah dekat dengan ibu. semoga memang benar,” jawab Yona.
“Maaf, aku tidak bisa membantu banyak. Aku hanya bisa mengantar kamu ke sana dan menjamin kamu selamat setelah keluar dari tempat itu,” ucap Finn.
“Tidak apa-apa. aku justru sangat berterima kasih,”
Rencananya Finn akan mengantar Yona besok malam sesuai jadwal tempat itu beroperasi. Kalau siang atau sore jelas ditutup dan tidak ada akses untuk masuk ke sana.
Selesai makan roti, Yona berpamitan masuk ke kamar lebih dulu. meninggalkan Finn yang masih ada di sana.
***
Malam ini Yona dan Finn sudah siap pergi ke tempat di mana banyak wanita menjajakan tubuhnya di sana dengan berbagai macam faktor. Yona sejak tadi merasakan tangannya berkeringat karena mendadak takut akan masuk ke dalam tempat itu. takut tidak mendapatkan informasi valid tentang ibunya, dan akhirnya membuat ia kecewa.
“Kamu takut?” tanya Finn menoleh sekilas pada Yona.
“Iya. aku takut tidak mendapatkan informasi mengenai ibu,” jawab Yona.
“Semoga saja sesuai harapan kamu,” Finn memberi semangat.
Beberapa saat kemudian mobil Finn sudah berhenti tak jauh dari tempat yang akan Yona tuju. Sepanjang jalan, banyak sekali wanita berpakaian kurang bahan sedang berdiri di sana, saling nego harga dengan para pria hidung belang yang akan memakai jasanya. Sebagian ada yang sedang menggoda pengguna jalan yang melintas. Yona bergidik ngeri melihat pemandangan yang baru pertama kali ia jumpai itu.
“Ayo!” Finn menggandeng tangan Yona untuk menuju ke rumah induk di mana pemilik tempat lokalisasi itu berada.
Sepanjang jalan Finn tampak digoda oleh wanita penjaja tubuh itu. apalagi Finn yang memiliki wajah tampan khas timur tengah, dengan postur tubuh yang tinggi dan berisi, membuat mereka sangat tertarik padanya.
Finn mempercepat langkahnya sambil menggandeng Yona agar cepat sampai rumah induk itu. dan sesampainya di sana, rupanya Yona tidak bisa langsung masuk dan bertemu dengan si mucikari. Dua pria berbada kekar dengan wajah menyeramkan itu mengusir Yona agar pergi. Akhirnya Finn mendekati salah satu pria itu.
“Aku ada urusan penting dengan Madam Jolie. Aku sudah bicara dengan baik-baik, kalau kamu mempersulit kami, aku tidak segan-segan melakukan kekerasan,” bisik Finn seraya membuka sedikit jaketnya di mana di sana terselip sebuah pistol.
Pria itu pun mundur perlahan. Dia tidak ingin ada kekacauan di tempat ini. akhirnya ia memberi kode temannya dan mempersilakan Finn dan Yona masuk.
Finn dan Yona duduk di sebuah ruangan yang mungkin biasa digunakan sebagai tempat transaksi pelanggan yang ingin menyewa wanita kelas atas. Dan tidak lama kemudian muncullah sosok wanita berambut pirang yang usianya sudah tidak muda lagi, karena tampak sekali kerutan di lehernya. Di jarinya tersemat sebatang rokok yang masih menyala. Dengan pongahnya wanita itu duduk di sofa tak jauh dari Yona.
“Ada perlu apa kalian anak muda?” tanyanya kemudian menghisap rokoknya.
“Cukup besar juga nyali kalian datang ke sini. sepertinya aku sangat tertarik denganmu cantik, apa kamu butuh pekerjaan?” tanyanya lagi dengan tatapan meremehkan tertuju pada Yona.
“Kami ke sini datang untuk mencari seseorang,” sahut Finn yang sangat geram dengan wanita bau tanah itu.
“Saya ingin mencari seseorang yang bernama Jendra,” sambung Yona kemudian.
wajah meremahkan dan tingkah sombong si mucikari, yang tidak lain Madam Jolie itu berubah seketika menjadi pucat pasi dan ketakutan saat mendengar nama yang disebut oleh Yona.
.
.
.
*Happy Reading!!