NovelToon NovelToon
Tobatnya Sang Ketua Mafia

Tobatnya Sang Ketua Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta setelah menikah
Popularitas:440.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: chibichibi@

Max Stewart, yang merupakan ketua mafia tidak menyangka, jika niatnya bersembunyi dari kejaran musuh justru membuatnya dipaksa menikah dengan wanita asing malam itu juga.

"Saya cuma punya ini," kata Max, seraya melepaskan cincin dari jarinya yang besar. Kedua mata Arumi terbelalak ketika tau jenis perhiasan yang di jadikan mahar untuknya.

Akankah, Max meninggalkan dunia gelapnya setelah jatuh cinta pada Arumi yang selalu ia sebut wanita ninja itu?
Akankah, Arumi mempertahankan rumah tangganya setelah tau identitas, Max yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mafia 31

Sementara itu di dalam kamar, Arumi yang baru selesai solat witir setelah tarawih, tengah berbalas chat dengan kawannya sesama pengajar di madrasah. Tentu Arumi tidak memberitahu yang sebenarnya tentang siapa Max dan kemana pria itu membawanya. Arumi hanya mengatakan jika saat ini berada di luar pulau.

Arumi berpesan pada kawannya itu, agar sesekali menengok sang paman kemudian memberi kabar padanya. Karena, beberapa saat lalu, Arumi tidak berhasil menghubungi ponsel pak RT.

Hufft! Arumi menghela napas. Lama-lama bingung juga, di saat tak ada yang bisa di lakukannya. Semua hal menyangkut kebutuhan suaminya sudah di urus oleh pelayan. Arumi, hanya menunggu waktu tidur dengan mengitari kamar luas ini saja. Sesekali dia akan berdiri di balkon, memandang indahnya langit malam yang nampak berbeda ketika di lihat dari kampungnya dulu.

Tak lama, ia mendengar pintu kamarnya di ketuk. Arumi langsung menyambar Khimarnya. Kini dia tak lagi memakai niqob selagi di rumah atas perintah Max .

"Naima."

"Maaf, Nyonya. Anda di panggil oleh tuan," jelas pelayan muda itu. Arumi langsung mengangguk dan mengikutinya.

Dari kejauhan, Arumi dapat melihat jika suaminya sedang makan malam. Namun, semakin dekat keningnya berkerut dalam. Arumi melihat menu yang tidak biasa tersaji di atas meja makan. Arumi, memilih untuk menyimpan keheranannya. Dia duduk di atas kursi yang telah di siapkan oleh Naima.

Arumi menyaksikan betapa anggun cara makan suaminya. Garpu di tangan kiri serta pisau di tangan kanan. Beginilah susunan cara makan ala Eropa. Kebetulan, memang darah, Max berasal dari sang ayah yang merupakan keturunan negara berkulit putih dengan warna rambut pirang. Menurunkan genetik keberanian serta keterampilan dalam bertarung padanya.

Akan tetapi, sang ibu adalah wanita Tionghoa. Wanita yang telah melahirkannya itu pula yang mengubah anak penurut dan pendiam ini bak seekor monster tanpa hati. Pembunuh berdarah dingin yang mampu menghabisi musuhnya tanpa ampun. Max, bahkan pernah memerintahkan anak buahnya untuk membunuh bayi yang tidak berdosa demi menghabisi keturunan dari musuhnya.

"Tuan, silakan. Ini adalah anggur merah langka yang anda pesan." Azura menuangkan minuman fermentasi terbaik itu kedalam gelas berpinggang.

"Ternyata, Zed berhasil memenangkan lelangnya." Sudut sebelah bibir pemimpin Klan Mafia yang tersohor akan kekejamannya itu tertarik keatas. Ia nampak puas akan setiap misi yang diberikan kepada orang kepercayaannya.

Bukan hal yang mengagetkan jika pada akhirnya salah satu anak buahnya itu berhasil untuk mendapatkan anggur langka dengan usia yang cukup tua di pelelangan dunia bawah tanah.

Azura kemudian menunduk dan kemudian mundur. Berdiri dengan sigap tak jauh dari ruang makan tersebut. Pelayan sepertinya yang memang khusus untuk melayani sang majikan, tidak di perbolehkan pergi terlalu jauh dan harus menunggu sampai tuannya selesai makan.

Arumi hanya bisa bertanya-tanya dalam hatinya. Kenapa suaminya memanggil tapi tak mengajaknya bicara. Arumi bukan tidak tau kalau minuman yang di tuangkan oleh Azura tadi adalah anggur. Tentu saja, Arumi saat ini tengah menahan lidahnya untuk tidak mengajukan pertanyaan maupun protes.

Baru saja Max hendak memasukkan daging babi panggang yang sangat menggugah selera itu ke dalam mulutnya. Pria itu mendengar suara dari mulut istrinya.

"Maaf, Mas. Kenapa memanggil Arumi kesini? Apa ada yang kamu butuhkan?" tanya Arumi yang pada akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri untuk bertanya. Dia tak peduli jika suaminya marah, karena telah mengganggunya saat makan.

"Tidak ada!" jawab Max, singkat. Lalu kembali melanjutkan makannya.

"Kalau tidak ada, Arum mohon ijin untuk kembali ke kamar," kata Arumi lembut seperti biasanya.

"Tetap, diam di sini. Kau tak boleh pergi sebelum aku menyuruhmu!" kecam Max dengan nada tegas. Arumi kembali merasakan gemetar pada tubuhnya, acapkali mendengar suara keras dari, Max.

"Untuk apa, Mas. Arumi tidak berguna juga di sini kan. Lagipula, Arum tidak mengkonsumsi apa yang kamu makan saat ini. Apa, Mas sengaja?" Arumi dengan berani mengajukan protes. Ia benar tak habis pikir apa yang sebenarnya di rencanakan oleh, Max.

"Kenapa kau tidak makan apa yang aku makan juga saat ini? Aku yang mendapatkannya dengan kedua tanganku sendiri. Aku hebat kan?" ucap Max dengan bangga. Berharap Arumi semakin kagum kemudian memujanya.

"Hebat, kalau yang Mas tangkap itu adalah biri-biri atau hewan yang dagingnya tidak di larang oleh Allah untuk di makan manusia," jawab Arumi dengan nada tetap lembut dan pelan, namun bagi Max itu sebuah sindiran sarkas. Karena Arumi tidak dapat lagi menahan diri melihat kesalahan mutlak yang terjadi di depan matanya.

"Apa maksudmu? Kenapa tidak boleh dimakan. Babi panggang ini sangat lezat. Apalagi di temani minuman termahal karya Alexander Amosu. Dia pembuat anggur terenak. Harganya mencapai 20 miliar," kata Max dengan kedua mata yang berkilat. Dia tidak terima dengan sanggahan yang di utarakan oleh istrinya. Sehingga sengaja menjelaskan betapa mahalnya serta ekslusif minumannya saat ini. Ia berpikir mungkin Arumi akan kagum dan meminta untuk mencicipinya.

Arumi sempat tersentak dengan harga minuman yang ada di dalam botol antik itu. Botol yang nyatanya terbuat dari emas murni dan juga berlian putih. "Mas, boleh jika Arumi jelaskan? Mas janji jangan marah atau membantah hingga Arum selesai bicara, boleh?" cecar Arumi lebih dulu, sebelum ia menjawab keingintahuan suaminya.

"Jelaskan!" Walaupun tersirat kesal di balik nada suaranya. Akan tetapi, Max penasaran juga kenapa makanan seenak ini tidak boleh dimakan dalam agamanya.

"Menurut Al Qur'an kitab yang menjadi panduan agama kita, babi termasuk salah satu hewan yang termasuk najis, tidak boleh dimakan atau istilahnya haram. Mas tau kenapa? Karena di dalam daging babi terdapat jutaan mikroba yang akan memberikan penyakit terhadap yang mengkonsumsinya. Bahkan, untuk hal ini sudah di selidiki oleh ilmuwan dunia. Dan mereka setuju, bahwa ada jutaan cacing pita pada daging babi. Agama melarang demi kebaikan kita," jelas Arumi, dengan tatapan yang tak bergeser dari suaminya.

Udah berani nih Arumi kayaknya. Sebenarnya bukan begitu juga. Tetapi, daripada dia lihat kepala babi panggang yang menjijikkan itu, lebih baik dia pandang wajah tampan suaminya kan?

"Aku tau," ucap Max, tenang seraya menenggak kembali minuman anggur yang harganya bikin jantung hampir pindah ke mata kaki.

Arumi mengernyitkan dahinya, heran. "Lalu, kenapa Mas masih mengkonsumsinya?"

"Karena rasa dagingnya lezat. Dan aku punya penangkalnya," tunjuk Max, pada minuman yang ia genggam dalam gelas kaca.

"Minuman itu juga haram dan di larang dalam agama kita, Mas. Apalagi harganya semahal itu. Mas bisa membangun sebuah masjid besar dan mewah dari harga sebotol anggur merah!" Arumi berkata dengan nada tegas kali ini. Hingga, Max meletakkan kasar gelas yang berada dalam genggamannya ke atas meja makan.

"Kau mulai menyebalkan!" Max, menatap Arumi dengan tajam, lalu berdiri dari duduknya dengan cepat. Kemudian, Max melangkah menghampiri dimana istrinya duduk.

"M–mas, kan udah janji gakkan marah."

1
Lea
Jgn sampe ya thor terjadi poligami apapun alasannya
Lea
Smg pak yai tau akan apa yg di bicarakan bu nyai sama arumi dan menentang/ tdk menyetujui demi anaknya mengorbankan perasaan org lain
RACHMAH PARAUDDIN
adakah kelanjutannya thor ??
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
yang kurang ajar itu si Hira ngk tau diri dan ngk tau malu
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
ujian berat buat orang tua... sabar pak Haji anak seperti ini memang perlu diberikan pelajaran
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
aku juga ngk setuju ayang bule sama yang lain juga
Nana Nana
ko lama banget lanjutannya
Lea
Wah ada video max tuh
Lea
Wah kayaknya hrs belajar spt arumi biar dpt laki” spt max/alif 😀😀😀
Retno Harningsih
lanjut
Ria Nasution
poligami itu tidak la mudah. jadi apabila merasa tidak sanggup jangan mencoba nya karena bukan hanya 1 orang yang tersakiti tapi banyak hati yang tersakiti
liza muzay
kok belum lanjut lagi novel ya thour
Anonymous: Di tunggu kelanjutanya ya thor
Mak Aul: Aamiin, makasih ya
total 4 replies
Aulia Zakaria
jangan di gantung2 ya mbak novel nya jadi penasaran teruss
Mak Aul: tunggu ya kak, authornya lagi pemulihan🙏
total 1 replies
Linar Asri
tarik sekali bab habis.....
Hana Agustina
Zahira cekek aja max... culik trus cekek..
Mak Aul: sadisnya/Facepalm/
total 1 replies
RACHMAH PARAUDDIN
thor ....aku tak rela jika max hrs dgn perempuan lain...arumi saja yaa....
Candra Ningtyas
lanjut thorr
jangan biarkan ulet masuk arumi
Nur Lizza
sabar max
Muhammad Kevin
jalang yang berkedok syar'i memang banyak
Melly Hastuti
aduh jgn bikin arumi menyerah dgn keadaan thor...jgn bikin arumi menjadi wanita lemah dihadapan pelakor&bu nyai...kasih pelajaran sm bu nyai gmn rasa nya kl suami nya kl ada wanita lain&kasih pelajaran jg sm pelakor jgn mau ambil suami org&kasih paham siap max sebenar nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!