NovelToon NovelToon
Painkiller

Painkiller

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: pink berry

Kata orang pernikahan adalah salah satu hal yang paling membahagiakan. Tapi ternyata mereka salah. Menikah dengannya dan hidup bersama dengannya adalah awal dari sumber sakit yang kurasakan. Awal dari luka yang tak pernah sembuh dan sakit yang selalu tak berujung. Bahagia? Apa itu? Rasanya itu seperti mimpi disiang bolong. Jika itu mimpi, maka mimpi itu ketinggian. Tapi.. Bolehkan aku menggapai mimpi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink berry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ambang Kesabaran

"Ini bukan urusan anda, Asisten Liu. Jadi anda yang harus menjaga sikap!" jawab Tuan Lee dengan nada yang begitu angkuh. Cukup sudah. Liu Yang Yang sudah habis kesabaran sekarang. Untuk situasi seperti ini, dia juga sudah diizinkan untuk bertindak jika itu diperlukan.

Dengan sekali gerakan-

...-...

Liu Yang Yang dengan gerakan cepat nya berpindah dan menodongkan Glock 19 ke pelipis Tuan Lee. Tatapan nya begitu tajam dan menusuk. Sama sekali tidak ada ketakutan di sana. Nafas Tuan Lee tak beraturan sekarang. Pria itu merasa terancam dengan tindakan sang asisten kepala wilayah.

Ruangan itu terlihat lengang dan mencekam. Semua orang yang berada disana benar-benar menunjukkan sisi kewaspadaan nya. Tidak ada yang berani untuk mengeluarkan suara nya.

"Saya sudah cukup bersabar menghadapi anda, Tuan Lee" suara itu terdengar tegas dan memenuhi ruangan yang terlihat lengang. "Berhenti meremehkan saya hanya karena status saya sebagai asisten. Anda tahu, saya bukan hanya sekedar tangan kanan bagi Qian Kun. Kami yang bekerja dibawa kepemimpinan beliau memiliki akses yang sama untuk bertindak seperti ini jika memang di perlukan. Jadi, jaga sikap anda."

Tuan Lee menelan ludah nya dengan susah payah. Wajahnya terlihat pucat sekarang. Tatapan angkuh nya barusan hilang entah kemana. Bahkan untuk seorang asisten seperti Liu Yang Yang, ia memiliki kendali besar seperti ini? Bukankah kendali kekuatan yang dimiliki seorang Qian Kun tidak bisa di anggap remeh? Dan pria bermarga Lee itu baru menyadari nya sekarang.

Liu Yang Yang tetap dengan posisi nya. Menatap Tuan Lee dan semua orang yang berada di sana dengan tatapan menusuk. "Ingat baik-baik, siapa saja yang berani merusak kepercayaan dan kedamaian yang sudah Tuan Qian buat, berarti bersiap untuk bertaruh nyawa saat itu juga. Ini bukan ancaman, tapi kesepakatan yang telah kita buat. Jika tidak merasa mampu, silahkan mundur dan angkat kaki dari tempat ini".

Peringatan tegas di keluarkan. Liu Yang Yang sudah mencapai batasnya sekarang. Lama bekerja dengan Qian Kun, sudah membuat dirinya begitu paham bagaimana cara kerja orang-orang di dunia bawah. Ia bahkan sudah banyak belajar bagaimana harus bersikap dan bertindak.

Seperti sekarang ini, mungkin orang akan berfikir Liu Yang Yang adalah seorang asisten yang tidak sopan dan mendahului tuan nya. Fakta nya, cara Liu Yang Yang bertindak sekarang adalah untuk mempermudah Qian Kun dalam mengeksekusi masalah nya.

Semua itu tidak luput dari perhatian Qian Kun sendiri. Ia tersenyum tipis menatap Liu Yang Yang. Yang Yang bukan hanya sekedar asisten baginya. Tapi ia adalah seorang teman yang menemani Qian Kun berjuang untuk berada di titik ini.

Dari dulu Qian Kun tidak pernah meremehkan orang-orang yang bekerja dengan nya. Ia selalu menghormati mereka dalam bersikap apa pun kondisi hati nya. Karena dirinya percaya, jika baik dalam bersikap maka akan melahirkan kesetiaan itu sendiri. Dan Liu Yang Yang membuktikan nya sekarang.

Bahkan tanpa di suruh pun dia sudah bertindak tanpa di arahkan. Bahkan beberapa anak buah yang ia bawa sudah bersiap sejak tadi. Tatapan mereka sama seperti Liu Yang Yang. Diam, tenang dan menusuk. Mereka adalah bukti nyata Qian Kun berhasil dalam memimpin mereka.

Senyum bangga terukir di wajah sang penguasa. Ia mengangkat tangan nya. Semua orang kembali ke posisi nya masing-masing termasuk Liu Yang Yang. Pria itu berdiri tepat di samping tuannya, Qian Kun.

Wajah nya terlihat begitu tenang. "Mr. Xie, saya harap anda dapat mengontrol diri anda dalam bersikap, keputusan yang diambil disaat emosi akan membawa bencana untuk anda ke depannya." Suara itu begitu tenang dan tidak ada emosi di dalamnya.

Qian Kun, pria itu sangat menghormati Mr. Xie. Khususnya untuk orang yang usianya masih diatas nya. "Dan untuk anda, Tuan Lee. Kepercayaan adalah hal yang paling utama disini. Berhenti bermain-main dengan kepercayaan yang telah kami berikan. Jika anda dan kelompok anda tidak ingin menerima konsekuensinya." Nada itu terdengar datar dan begitu dingin.

Qian Kun seolah paham bagaimana watak dan kepribadian mereka semua. Sikap nya begitu tenang dalam bertindak. Sama sekali tidak ada emosi di sana. Qian Kun paham bagaimana dunia ini bekerja.

Kedua pria yang namanya disebut tadi bertatapan dengan tatapan tajam mereka. Terlihat jelas bagaimana mereka masih belum bisa menerima semuanya. Akan ada perdebatan lagi setelah ini, mungkin. Tapi jika dilihat dari ekspresi nya, bisa jadi.

Qian Kun menghela nafasnya, tangannya mulai bertaut di atas meja. Tanda pria itu akan menyelesaikan pekerjaan nya dan akan membuat keputusan akhir. Yang tidak bisa dibantah oleh siapa saja.

"Sekarang mari kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin. Yang tidak berhubungan dengan masalah ini silahkan keluar." Nada itu terdengar dingin dan menyeramkan. Mendengar nya satu per satu anggota yang mengikuti rapat tersebut berdiri dari tempat duduk nya dan keluar meninggalkan ruangan tersebut.

Melawan Qian Kun sekarang adalah keputusan yang salah. Pria itu juga sudah membuat keputusan tidak akan bisa dirubah atau di ajak negosiasi.

Ketegangan terlihat jelas antara Mr. Xie dan Tuan Lee. Ruangan itu semakin terasa pengap nya. Tuan Lee melonggarkan dasi mewah berwarna marun nya. Terlihat jelas bagaimana ia menghabiskan minuman yang berada di depan nya.

Ia tahu melawan Qian Kun bukan lah keputusan yang bijak. Sayangnya Pak tua bermarga Xie itu telah menyeret nama nya ke pertemuan ini. Jadi mau tidak mau ia juga harus ikut serta bukan?

Apa lagi melihat Qian Kun yang sedari tadi tidak beranjak dari tempat duduk nya. Menambah kesan menyeramkan tersendiri bagi nya. Penyelesaian nanti mungkin akan berakhir alot. Tapi Qian Kun pasti sudah memikirkan apa rencana selanjutnya bukan?

Pertemuan ini memang belum selesai bagi keduanya. Tapi langkah yang diambil oleh Qian Kun, sang penguasa wilayah Asia akan merubah jalan hidup mereka mulai saat ini. Dan mereka harus menerima keputusan itu dengan berlapang dada.

Setelah diskusi panjang dan perdebatan yang tidak berkesudahan, akhirnya keputusan akhir diambil dan diterima dengan senang hati oleh kedua pihak. Qian Kun jelas melihat wajah dari dua orang yang bersitegang tadi mulai menunjukkan ekspresi melunak.

Ia keluar dari ruangan tersebut dengan langkah mantap dan tatapan dingin nya. Liu Yang Yang mengikuti nya dari belakang dengan tatapan mata tetap memperhatikan sekitar. Mata elang nya menambah kesan menyeramkan bagi yang melihat nya.

Beberapa anak buah langsung membentuk barisan pengamanan untuk Tuan mereka. Mereka bergerak dengan langkah mantap dengan mata yang terus memperhatikan sekitar. Langkah kaki tegas menyentuh lantai marmer yang menandakan kekuatan mereka.

Di ujung lorong Qian Kun menatap seseorang yang seperti sedang menunggu dirinya. Senyum tipis terukir di bibir nya. Dengan langkah santai ia menghampiri orang tersebut.

Qian Kun menyodorkan tangannya. Ia sudah menantikan interaksi mereka yang tertunda sejak tadi. "Selamat datang kembali di Seoul, Hyung".

Orion menjabat tangan nya, seringai kecil terlihat di wajahnya. "Senang bisa bertemu kembali, Qian Kun. Selamat atas pernikahan lo".

Qian Kun yang mendengarnya tertawa pelan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!