Sinopsis :
Seakan tak percaya pada hidup yang seolah khayalan. Baru semalam ia tertidur karena kelelahan dan sekarang ia berpindah jiwa ke masa lampau, Chu Wei memasuki tubuh seorang janda berusia 32 tahun yang namanya sama dengan nya, memiliki 3 anak laki-laki yang sudah dewasa. Beruntung di keajaiban masih ada keajaiban, DING! "Sistem Pasar, beli dengan harga murah, jual dengan harga mahal" setidaknya ada sistem yang bisa membantu nya dari kelaparan.
"Ibu mertua saya sangat misterius sekarang, dia selalu mengeluarkan barang-barang secara misterius. Mengapa selalu mengumpulkan sayuran? Darimana uangnya itu datang? Namun saya tidak berani bertanya, asalkan ada makanan untuk di makan, itu sudah cukup."
Note : Slow Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Chu Wei berjalan keluar dari rumah jerami nya.
Begitu ia keluar, ia bisa langsung melihat panorama desa Xinhua. Di sebelah barat terdapat gunung yang tampak lebat oleh pepohonan, sebelah kiri terhampar bukit-bukit yang sangat luas, di selatan lembah-lembah yang indah.
Sawah-sawah yang hijau oleh padi terlihat indah di tatap nya, di kehidupan sebelum nya jika ia melihat pemandangan ini mungkin ia akan sangat excited, namun sekarang?
Ntah harus menangis atau tertawa, rasanya sangat di luar akal nya.
Chu Wei hendak berbalik pergi ketika sebuah suara terdengar.
[ Ding! Dapatkan lobak putih alami bebas polusi ]
Chu Wei tercengang.
Saat Chu Wei bingung, panel tembus pandang virtual muncul di depan matanya.
Gambar utama pada panel adalah sawah di depan nya. Sayuran liar di bukit-bukit telah di tandai merah di panel itu, menandakan itu adalah lobak putih.
Chu Wei mengeluarkan dua sayuran liar di bawah kakinya dan suara sistem terdengar lagi di benak nya.
[ Ding! Dua ons lobak putih bebas polusi, harga 2 sen tembaga perdua ons. Apakah ingin di jual? ]
[ Ya ]
Saat ini dua lobak putih di tangan nya menghilang tergantikan dengan 2 koin tembaga.
Mata Chu Wei di penuhi rasa tak percaya.
Saat ini panel virtual berubah dan gambar berubah menjadi banyak gambar-gambar sayuran dan beberapa jenis hewan dan benda, serta dua atas nya bertuliskan "Pasar Sistem"
Chu Wei melihat, dengan 2 koin tembaga ini ia dapat membeli sebungkus roti daging dan sebotol mineral.
Chu Wei memahami dengan jelas bahwa ini adalah sistem perdagangan yang berhubungan dengan ruang dan waktu.
Setelah mengklik beli roti daging dan sebotol mineral otomatis 2 koin tembaga hilang, tergantikan dengan roti dan sebotol mineral.
Chu Wei tak percaya, botol mineral ini bahkan produk masa depan dengan merek "Le mineral"
Chu Wei benar-benar lapar, ia memakan roti itu dengan lima suapan dan meminum dalam beberapa tegukan.
Setelah nya Chu Wei berjongkok untuk mendapatkan beberapa sayuran liar lagi.
Krokot adalah tanaman liar yang tumbuh di semak-semak dan aman dikonsumsi oleh manusia, biasanya warga desa menganggap tanaman ini adalah gulma yang merugikan. Namun sebenarnya ini adalah tanaman yang aman di konsumsi.
[ Ding! Krokot bebas polusi, harga nya 6 koin tembaga per-tiga ons. Apakah ingin di jual? ]
[ Ya! ]
[ Ding! Pakis liar hijau, harga 3 koin tembaga persatu ons. Apakah ingin di jual? ]
[ Ya! ]
[ Ding! Lobak putih alami bebas polusi, harga 1 koin tembaga persatu ons. Apakah ingin di jual? ]
[ Ya! ]
Chu Wei kemudian berdiri, berjongkok selama beberapa saat membuat pinggang nya sakit. Terlebih kepalanya masih berdengung, sangat sakit!
Setelah mendapat kan 10 koin tembaga Chu Wei membeli desinfektan untuk membersihkan lukanya kemudian meminum obat antibiotik. Bagaimana pun jika luka ini tidak segera di obati kemungkinan besar akan terjadi infeksi.
Selanjutnya dia mulai berjongkok lagi dan mulai mengumpulkan sayuran liar.
Setelah mendapatkan 10 koin tembaga dari menjual sayuran liar. Ia mulai berdiri, pinggang nya sangat sakit dan berjalan pulang. Chu Wei tidak berani membelanjakan 10 koin tembaga yang di milikinya.
Begitu sampai di depan pintu rumahnya, ia mendengar percakapan meriah dari kedua anaknya di dalam.
"Saudaraku, sayuran liarnya enak sekali! Akhirnya perut ku kenyang! "
"Ya, benar-benar enak! Perutku akhirnya kenyang! "
Begitu Chu Wei masuk ke halaman, ia bisa melihat dua pria sedang duduk di meja ruangan itu. Mereka adalah anak kandung pemilik tubuh asli.
Anak pertama bernama Gu Zhi berumur delapan belas tahun, ia sudah memiliki istri yang sedang mengandung. Gu Zhi bisa di anggap sebagai tulang punggung keluarga selain itu dia juga sangat kuat di banding kedua saudara nya.
Anak kedua bernama Gu Mao berumur enam belas tahun, ia baru saja menikah dan memiliki istri. Dia yang terpintar di antara yang lainnya.
Dan anak terakhir nya bernama Gu Yuzi berumur sepuluh tahun. Dia bertubuh kecil dan terlihat kekurangan gizi. Saat ini anak itu memegang mangkuk retak dan menjilati mangkuk itu dengan lidah kecil nya.
Chu Wei baru sadar pasta mangkuk itu di bagikan ke lima orang anggota keluarga dan semuanya tampan puas. Kehidupan keluarga ini benar-benar miskin, jika tidak, bagaimana ia bisa kembali ke rumah orang tua nya untuk meminjam beras dan malah pulang dengan berdarah.
Kedua anak itu melihat Chu Wei, maka mereka segera berdiri serempak.
Gu Zhi. "Bu, ibu sudah kembali! "
Gu Mao. "Bu, Ibu sudah kembali. Saya akan memotong kayu bakar! "
Gu Zhi. "Saya akan pergi ke ladang"
Gu Yuzi. "Bu, saya akan mencari sayuran liar"
Chu Wei mengerucut kan bibir nya.
Anak ini baru berusia delapan belas tahun tapi sudah mengambil peran penting dalam keluarga. Di zaman modern anak berusia ini masih duduk di bangku SMA.
Namun ini zaman kuno, anak bungsu nya yang baru berusia sepuluh tahun saja sudah mengambil pekerjaan untuk keluarga.
[𝐃𝐢𝐧𝐠! 𝐏𝐚𝐤𝐢𝐬 𝐥𝐢𝐚𝐫 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬 𝐩𝐨𝐥𝐮𝐬𝐢! ]
Chu Wei melihat sekeliling dan melihat itu adalah pakis yang di gali Yuzi. Menurut Pasar sistem, pakis jenis ini bernilai 10 Koin tembaga per pon nya.
Chu Wei telah menggali banyak lobak putih, krokot dan pakis liar. Ia merasakan pinggang nya sakit dan tidak mampu lagi membungkuk.
Sebuah ide terpatri di benak nya. Ia memiliki anak-anak yang begitu berbakti, semuanya bekerja dan Yuzi masih kecil jadi hanya bertugas mencari sayuran liar.
"Yuzi, kemari!"
Mereka berdua saling memandang mendengar Ibu mereka memanggil adik mereka. Namun mereka akhirnya pergi melakukan pekerjaan masing-masing.
Yuzi berlari mendekati Ibunya.
"Carilah sayuran apapun sebanyak-banyaknya, setelah itu berikan pada Ibu. Ibu akan memberikan mu hadiah jika kamu mendapatkan banyak"
Chu Wei mengusap kepala anak bungsu nya kemudian pergi.
Chu Wei tak menyadari, anak pertama dan kedua melihat itu. Mereka merasa iri pada adik bungsu mereka, sementara Yuzi tertegun sejenak. Ia tiba-tiba merasa emosional, ini pertama kali Ibunya mengusap rambut nya.
Ia selalu merasa iri akan anak-anak lain yang membicarakan betapa baiknya Ibu mereka. Memandikan mereka, merawat jika sakit dan berbagai makanan. Yuzi selalu berharap akan hal itu, dan sekarang...
Ia tersenyum senang, kemudian berlari menuju bukit. Ia pasti akan mendapatkan banyak sayuran liar untuk ibunya.
Chu Wei masuk ke kamar nya.
Kedua menantu tidak mengatakan apa-apa, mereka tahu jika Ibu mertua mereka pemarah dan pemalas.
Chu Wei masuk ke dalam kamar nya, di sana ia duduk di atas ranjang jerami. Ranjang jerami yang di maksud adalah kayu yang di buat menyerupai meja besar lalu di atas nya di taruh banyak jerami kering.
Chu Wei membuka pasar sistem nya, saat ini ia hanya memiliki 10 koin tembaga. Itu harus bisa ia belanjakan untuk makan malam ini.
Setelah melihat hampir setengah jam. Ternyata di dalam pasar sistem menjual produk-produk modern, harga nya pun. sangat terjangkau.
1 kati beras berharga 5 koin tembaga. Jika ia membeli pada zaman ini, harga beras putih halus 1 kati nya mencapai 15 koin tembaga.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat yah
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍