akibat stres memikirkan suami yang tak mencintainya,menjadikan tere suka mabuk mabukan dan tanpa sengaja melakukan cinta satu malam dengan lelaki yang tidak dia kenal. dan sialnya lelaki itu masih murid sma dan meminta tanggung jawab tere karna telah merebut keperjakaannya, bagaimana kisah seru lainnya ya.., mampir yuk dikarya pertam aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri seok jin ( noona kang), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25. Pembalasan seorang ayah.
Hari - hari berlalu seperti biasa. Setiap pagi Tere sibuk bikin sarapan untuk ke dua orang tuanya. Sejak memutuskan bercerai dari Yudi dia tinggal di rumah ke dua orang tuanya.
" Morning sayang". Sapa mami sambil cipika - cipiki ke Tere.
" Morning mami. Hari ini sarapan roti aja ya mami. Tadi Tere bangunnya kesiangan. Tapi tenang . Kopi pait untuk papi dan jus jeruk untuk mami sudah tersedia . Silahkan tuan ". Tere berlaku seperti seorang pelayan.
" Kamu ini". Papi geleng kepala melihat tingkah anaknya itu.
" kamu cuma sayang sama mami . Kenapa tidak mencium pipi papi juga? ". Papi merasa Tere tak adil.
" Sayang papi sekebon kelapa sawit punya pak mentri". Tere mencium pipi papinya sekilas .
Setidaknya papi merasakan atmosfir kebahagiaan yang Tere pancarkan. Dia ikut bahagia. Bagaimanapun Tere adalah anak perempuan satu - satunya.
Di rumah sangat di sayang . Di jaga seperti gelas yang rapuh. Dia benar - benar tak boleh tergores. Namun setelah menjadi istri Yudi. Jangankan menjaga agar tak tergores. Menjaga agar tak terkena debu saja Yudi tak mampu.
Dia benar - benar geram dengan tingkah calon mantan menantunya itu . Dia akan membalas sikap arogan calon mantan menantunya itu.
Acara sarapan di isi dengan canda tawa. Setelah kedatangan Tere rumah kembali berwarna. Bahkan mami yang biasanya suka arisan sekarang waktunya di kurangi. Dan lebih banyak di rumah.
Dia ingin selalu di samping Tere. Menguatkan anaknya saat ini.
Setelah sarapan bersama. Semua kembali ke aktifitas masing - masing.
Mama pergi ngecek butiknya di wilayah kampung durian runtuh. Kalo papi pergi ke perusahaanya yang ada di pusat kota.
Kalo Tere tentu saja pergi ke restoranya . Dia akan mengecek bahan masakan yang sudah habis.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lalu ada trio ganteng yang lagi di sekolah. Siapa lagi kalo bukan si kulkas Reyhan, si ramah Aldi dan si paling random Jeremy.
Saat ini mereka sedang bersantai di kantin. Mereka memesan makanan yang banyak karna nanti energi mereka akan terkuras banyak. Mereka nanti akan melatih junior basket.
Mereka yang sudah kelas 3 akan berhenti dalam kegiatan di sekolah. Agar lebih fokus lagi dalam menghadapi ujian.
" Kayanya tenaga gue bakal habis lagi deh. Anak - anak baru susah di kasih tau". Jeremy lekas mengeluarkan unek - unek randomnya.
" Ga papa entar setelah lepas jabatan kita bisa santai". Reyhan menjawab dengan datar.
" Ia juga sih. Tapi sebulan kedepan kita bakal sibuk ngajarin anak baru. Otomatis waktu gue ketemu cwe gue berkurang". Jeremy mulai mengeluh.
Tiap hari selalu ada aja keluhan Jeremy . Udah kaya emak komplek yang kalo ngomong kecepatannya melebihi laju motor listrik.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
2 hari telah berlalu dengan singkat. Hari ini Aldi mengajak Tere ke rumah kakeknya. Dia akan mengajak Tere makan siang bersama kakeknya. Berharap Tere dapat akrab dengan sang kakek. Sehingga nanti tak timbul rasa canggung lagi.
Kali ini Aldi tampil memukau. Dia mengenakan kemeja putih yang lengannya di gulung sampai siku. Rambutnya sedikit acak - acakan. Dan sebuah dasi merah bertengger indah di lehernya.
Jangan lupa dia pakai kemeja pres body sehingga terpampang lah roti sobek yang bikin pengen pegang.
Jangan tanya gimana muka Tere sekarang. Dia udah mupeng nahan tangannya supaya gak maju sendiri buat pegang perut Aldi.
Aldi yang mengetahui gelagat kekasihnya hanya tertawa kecil . Dia bahkan menggelengkan kepalanya pelan.
" Lagi liat apa?". Tanya Aldi
" enggak ada". Tere menggeleng.
Aldi dengan santainya memegang tangan Tere dan mendaratkan tangan Tere di perut Aldi.
Tere terbelalak dengan sikap Aldi. Sebenarnya dia malu ketahuan . Tapi sayang juga kan dikasih kesempatan pegang - pegang malah di anggurin. Alhasil ya tetep dipegang juga sama Tere.
Awalnya pelan hanya tusuk - tusuk manja pake jari telunjuk. Tapi lama - lama nagih dan dia mencubitnya.
Tentu saja hal ini bikin Aldi meringis. Cubitan Tere tak main - main.
Inilah love language nya Tere . Tere suka menyentuh. Tapi sering kali Tere gampang gemas sehingga sentuhannya berubah jadi cubitan maut .
Tak terasa sampailah mereka berdua di rumah kakek . Aldi lebih dulu keluar dari mobil lalu mengitari mobil dan membuka pintu untuk Tere.
Tere tersipu malu diperlakukan seperti itu. Apalagi Tere menyadari banyak pasang mata yang melihat kejadian tadi.
Terlebih ada kakek disana. Kakek bahkan tersenyum ke arah Tere.
Semakin tidak karuan lah jantung Tere ini. Tere meremas kuat tangan Aldi. Menyalurkan rasa gugupnya di sana. Aldi mengelus punggung tangan Tere pelan. Membuat rasa takutnya berkurang.
" Selamat datang Tere. Akhirnya kamu mau mengunjungi kakekmu ini. Tidak seperti cucu kakek yang lain yang tak pernah ingat dengan kakeknya". Kakek melirik sinis ke arah Aldi.
Aldi hanya memutar bola matanya malas. Dia sudah hafal dengan sikap kakeknya yang berlebihan.
" Kakek sehat". Tere menyapa dengan sopan.
" Sehat cucuku. Ayo masuk. Kita akan makan siang bersama ya". kata kakek antusias.
" Baik kek". Jawab Tere sambil menganggukkan kepalanya.
Mereka ber tiga makan dengan lahap. Chef disini benar - benar pandai memasak. Semua makanan terasa enak dan pas di lidah.
Tere bahkan mencicipi semuanya. Dari mulai oseng - oseng buaya , semur biawak, kuda nil asam manis, tak ketinggalan sop kucing garong.
Dan menu penutup yang di sangat manis menutup acara makan siang itu. Seperti es mantan, es krim rasa yang tertinggal, dan terakhir salad masa lalu.
Tere sangat senang di terima dengan baik oleh keluarga Aldi . Kakek bahkan terang - terangan memuji Aldi yang pandai mencari calon istri .
Tak masalah dengan umur yang terpaut jauh . Atau malah tentang status tere yang sudah tak peraw@n lagi.
Diam - diam Tere berjanji akan memantaskan diri untuk bersanding dengan Aldi. Dia akan menjaga Aldi erat - erat. Biar gak di ambil pelakor.
Dia akan rajin perawatan biar gak keliatan tua. Semangat Tere menggebu jika itu tentang Aldi. Sekarang Aldi adalah dunianya. Dia hanya akan berputar di sekitar Aldi.
Dia yakin Aldi tak akan sama dengan Yudi. Tak akan tega mendua. Dia harus bisa berdamai dengan masa lalu bukan malah terus terjebak di dalamnya.
Karna hidup itu berjalan maju bukan mundur. Kehidupan tak punya kaca spion untuk kembali. Saatnya dia untuk menentukan kebahagiaannya sendiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Tuan kabar buruk. Perusahaan kita terancap bangkrut". Ucap asisten dengan terburu - buru.
" Apa maksudmu? " Yudi kebingungan
" Pak Bima menarik semua sahamnya tuan". Jawab sang asisten.
" Apa? Pak Bima ayah Tere? Mertuaku?". Yudi mencari kejelasan.
"Benar tuan. Kalo begini kita akan kekurangan biaya operasional".
Yudi terbengong. Dia tak menyangka akan mengalami nasib seperti ini. Dia tak mau jatuh miskin . Dia harus mencari cara agar perusahaanya tak goyah.
" Ini belum seberapa Yudi. Kau harus tau bagaimana pembalasan seorang ayah yang anaknya di sakiti" ucap pak Bima di kantornya yang tak jauh dari kantor Yudi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Makasih tak terkira ku ucapkan untuk semua yang mendukung novel ini. Teruntuk kalian yang dengan setia selalu membaca kisah Aldi dan Tere.
jujur aku gak kepikiran bakal di baca 1 juta orang. mohon dukungan kalian karna semangatku dari kalian juga . Maaf kalo kurang memuaskan kalian karna ini karya pertama aku dan aku masih belajar .
Salam sayang.
