Namaku Anastasya Latansya tapi nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya itu singkatan namaku biar gampang untuk di sebut dan di ingat,aku anak ke empat dari empat bersaudara ya artinya aku bungsu dong
setiap anak bungsu biasanya kan di manjakan tapi tidak denganku
sejak bayi mama dan papaku tidak begitu memperdulikanku
Bahkan sejak bayi nenek yang merawatku,kata nenek mama sering kelelahan merawat ketiga anaknya karena jarakku dengan kakak perempuanku hanya berjarak beberapa bulan saja
entah mengapa seperti itu aku juga tidak mengerti
tapi apakah ini salahku?! aku tidak pernah meminta di lahirkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 Tata nggak sengaja
Tata dan Andre kini telah tiba di Taman, banyak orang yang datang ketaman ada yang sedang melakukan senam bersama, ada yang hanya berlari-lari kecil mengelilingi taman,ada yang bermain bahkan ada yang jajan di pedagang kaki lima yang sedang mangkal disana
Andre memarkirkan sepedanya di dekat pohon kecil yang ada di parkiran taman
"dek ayo sepedanya parkirkan disini dekat sepeda kakak" ucap Andre pada Tata
Tata pun mendorong sepedanya mendekati sang kakak
Setelah seperti tata di parkirkan dekat sepedanya Andre memindahkan sepeda Tata di sisi lain yang dekat langsung dengan pohon keci itu
"loh kok di pindahin kak!?" tanya tata keheranan
"biar kakak gampang nguncinya" jawab Andre
"emangnya kenapa kak kalau nggak di kunci!?" tanya Tata penasaran
" disini biasa ada yang jahil dek" jawab Andre
"oh gitu ya kak!?" ucap tata dengan mata bulatnya
" ayo dek kita cari sarapan dulu trus setelah itu kita jalan-jalan mengelilingi taman " Andre mengajak adiknya itu berjalan masuk ke pinggiran taman yang banyak pedagang yang menjual sarapan
"kamu mau sarapan apa dek!?" tanya Andre
"Tata mau makan bubur ayam kak katanya rasanya enak,jadi tata mau mencobanya " jawab tata
"oke sekarang kita cari penjual bubur ayam mudahan buburnya masih ada" jawab Andre
"iya kak ayo, setelah itu tata juga mau coba sosis bakar,bakso bakar sama jagung bakar " ucap tata memegang tangan andre sambil meloncat loncat kecil
Andre tersenyum melihat adik itu sangat bersemangat dan bahagia
"nah itu penjual bubur ayamnya " ucap Andre menunjukkan gerobak penjual bubur ayam
Disana terlihat banyak orang yang antri membeli bubur ayam
sesampainya di sana Andre mencari kursi kosong untuk di dudukinya dan tata nanti tapi tidak ada kursi kosong
"dari tadi tata liat kakak celingak-celinguk mencari apa sih!?" tanya Tata
"kakak lagi nyari kursi yang sudah kosong untuk kita duduki nanti dek" jawab Andre
"oh begitu ya tapi tata liat tidak ada yang kosong " ucap Tata
"iya nggak ada kursi yang kosong tapi kita pesan aja dulu buburnya siapa tau pas pesanan selesai sudah ada kursi yang kosong untuk kita" jawab Andre dan dijawab anggukan kepala oleh Tata
Andre dan tata pun ikut berdiri antri di samping gerobak penjual bubur ayam
Mereka dengan sabar menunggu giliran
Tak lama kini giliran mereka yang memesan
Benar saja seperti andre katakan tadi jika pesanan mereka sudah jadi maka ada kursi kosong
Mereka berdua pun mendekati dua kursi kosong untuk mereka duduk tapi saat mereka sudah ada di dekat kursi itu tiba-tiba saja Aisyah datang bersama teman-temannya dan mengambil kursi itu
"eh anak curut,itu kursi kita ya kok kamu main Ambi saja" ucap Andre membentak Aisyah
"eh tiang listrik kursi ini bukan kamu yang beli jadi suka-suka kita dong " jawab Aisyah
"dasar perempuan gila" ucap Andre sangat geram
"sudah kak sudah malu kita di liatin orang " ucap Tata menenangkan kakak nya itu
"Kak kita duduk di sana aja yuk " tata menunjuk pinggir taman yang sudah di berikan pembatas semen hingga bisa untuk diduduki
"iya dek ayok" ucap Andre masih dengan wajahnya yang kesal
"buburnya enak ya kak" ucap tata mencoba mengalihkan perhatian kakak nya itu
"iya dek ini tuh bubur ayam favorit kakak" jawab andre akhirnya melupakan perdebatannya dengan Aisyah kakak kandung tata
" duh kasian duduk di pinggir taman Udah kayak gembel aja" ucap Aisyah mencibir tata dan Andre
Andre kembali terpancing emosinya tapi tata segera mencegahnya
"sabar kak nggak usah diladeni karena bisa-bisa kita ikutan tidak waras "ucap tata dan Andre pun menurutinya
Mereka pun melanjutkan memakan bubur ayamnya Hingga habis
Aisyah dan teman-temannya Terus saja mengolok-olok Tata mengatakan jika tata itu gembel kaya tapi tata tidak memperdulikan ucapan Aisyah dan teman-temannya
"katanya adek kakak jangan-jangan hanya kedok dan aslinya mereka pacaran " ucap Aisyah lagi
Tata sudah sangat kesal mendengar ocehan kakaknya itu
"mang aku pesan satu kopi ya, jangan di kasih gula biar aja pait, airnya juga pakai air dingin saja ya mang" ucap tata pada mamang penjual minuman yang ada di samping gerobak penjual bubur ayam tempatnya sarapan
Tata membawa gelas kopi yang di pesan nya setelah membayarnya
Andre mengerutkan keningnya karena merasa heran kenapa adiknya itu memesan kopi pahit
"dek kopi pahitnya untuk siapa!?" tanya Andreas bingung
"untuk seseorang kak" jawab Tata Santai
Sesampainya di kursi Aisyah duduk tata berpura-pura tersandung dengan kakinya sendiri Hingga kopi yang di bawanya tertumpah ke wajah Aisyah
Hingga wajah Aisyah menjadi hitam akibat tersiram air kopi
Semua orang tertawa melihat itu
"aduh maaf kak tata nggak sengaja"ucap Tata tersenyum pada kakaknya itu
"Kurang ajar kamu ya tata,dasar pembawa sial " teriak Aisyah marah pada Tata karena Wajah dan bajunya yang berwarna pink sudah penuh dengan kopi yang rasanya sangat pahit
"awas kamu ya Aku akan adukan pada mama dan papa biar kamu di hukum " ucap Aisyah dengan sangat geram
Sedangkan tata hanya diam tidak menjawab apa pun perkataan kakaknya itu
"Ayo kak,tata masih mau jajan" ucap tata menarik tangan andre meninggalkan tempat itu
Aisyah sibuk mengomel dan membersihkan wajahnya di bantu oleh teman-temannya
"kita pulang aja yuk, tidak mungkin kita lanjut jalan-jalan dengan baju kotor kayak gitu ca" ucap Riska teman Aisyah
"iya cha kita pulang saja " sahut Amel
Dan akhirnya mereka batal sarapan bubur ayam dan memilih untuk pulang
Sedangkan Tata sibuk mencoba semua jajanan yang ada disana
Andre hanya nuruti apa yang adiknya itu ingin kan
Setelah puas dan kekenyangan kini tata dan Andre pun pulang kerumah mereka
Sedangkan dirumah Aisyah
Aisyah sudah bercerita pada sang mama tentang apa yang tata sudah lakukan padanya dan tentu saja Aisyah memutar balikkan fakta
Aisyah mengatakan jika Tata yang terlebih dahulu menghinanya hingga Aisyah balik menghina Tata Hingga Akhirnya tata menyiramkan nya dengan air kopi pahit
tentu saja mama rima menjadi murka karena putri kesayangannya sudah diperlakukan seperti itu oleh Tata si anak yang tak dianggap
"Ayo kita kerumah bu ayu, biar mama kasih tata pelajaran karena sudah membuat putri mama seperti ini" ucap mama Rima dengan wajah yang sudah berwarna pink karena marah
Aisyah Sudah tersenyum-senyum karena merasa menang mendapatkan pembelaan dari sang ibu
"mama rima pun mengambil kunci motornya lalu membonceng Aisyah kerumah bu ayu dan kebetulan disana sedang ada pak Rt ,RW,pak kades datang berkunjung menemui pak adam karena ada pekerjaan yang mereka sedang bahas termasuk tentang kepindahan mereka
"Tata tata keluar kamu" teriak mama Rima
Semua orang terkejut mendengar teriakkan mama rima memanggil-manggil Tata
Bu ayu mendengar nama anak perempuan kesayangannya di sebut segera bergegas keluar melihat siapa yang berteriak di depan rumah nya
"siapa itu pak!?" tanya bu ayu pada suaminya yang duduk di ruang tamu Dengan para tamunya
"tidak tau bu" jawab bapak
"sepertinya itu istrinya firman deh, karena hanya dia wanita di kampung ini yang tidak memiliki tata Krama " ucap asisten kades yang bernama Rudi
bu ayu bergegas keluar dari dalam rumah di ikuti ke empat pria berpakaian dinas berdiri dimasing-masing sisi
Mereka berenam berdiri menatap mama Rima karena ngamuk ngamuk tanpa alasan menurut mereka
"ada apa bu Rima berteriak-teriak di depan rumah saya" ucap bu ayu datar
"Tata mana!?" tanya mama rimaasih saja dengan suara membentak
"sda apa dengan putriku Bu rima"tanya Bu Ayu
"hahahaha putrimu,ambil saja saya tidak butuh anak pembawa sial seperti itu " dengan tawanya yang menggelegar
"lihatlah baik-baik bu ayu,putri sialanmu itu melukai putri ku "
ucap mama rima penuh emosi lalu memperlihatkan baju Aisyah yang kotor karena kopi
Tapi bu ayu dan pak Adam tidak percaya jika putrinya seperti itu jika tidak di ganggu
.ngga pernah brfikir kah kluarga hancur karena ada anak yg tersakiti oleh mereka
..