Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Keesokan harinya...
Rena dan keluarganya berangkat dari kota Lombok kampung halaman papa Nicko, menuju kota Bali dengan menggunakan kapal Ferry. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam, akhirnya mereka tiba juga di pulau para Dewa tersebut.
"Hole dah sampe ini." seru Dilon antusias. Bocah tampan itu menjadi orang yang paling bersemangat dalam liburan kali ini. Ulang tahun Dilon yang biasanya hanya dirayakan dengan teman-teman sekampungnya saja, kini terasa spesial karna akan di rayakan di kota impian semua orang dari seluruh Dunia.
"Kak, aku mau tidul baleng kakak lagi." pinta Dilon saat Rena sedang melakukan cek in di hotel bintang 5 tempat mereka akan menginap selama berlibur di pulau Bali.
"Iya sayang." balas Rena sembari mengusap puncak kepala Dilon dengan gemas. Rena memang sengaja memesan 2 kamar hotel, satu kamar untuk kedua orang tuanya dan satu kamar lagi untuk dirinya. Sedangkan untuk Dilon, Rena akan membebaskan pria kecilnya itu akan memilih tidur dengan dirinya atau kedua orang tua mereka.
"Mah mau belenang." rengek Dilon saat melihat begitu banyak orang sedang berenang di tepi pantai. hotel tempat mereka menginap memang menghadap langsung ke arah pantai, jadi pemandangan itu bisa terlihat jelas dari lobi hotel tempat mereka berada sekarang.
"Berenangnya nanti saja ya sayang, mama cape ini." ucap mama Risa dengan wajah pucatnya. Saat dalam perjalanan tadi mama Risa memang mengalami sedikit mabuk laut. Bahkan mama Risa sampai muntah-muntah.
"Yah ndak selu deh." lirih Dilon dengan wajah ditekuk. Dilon merasa kecewa karna keinginannya untuk berenang di pantai tidak terpenuhi.
"Mama dan papa istirahat saja di kamar, biar aku yang menemani Dilon berenang." ucap Rena. Walaupun Rena juga merasa sangat lelah, tapi ia tidak tega melihat wajah sedih Dilon.
"Yeay, makacih kak. Sayang kakak banak-banak." Seru Dilon. Saking senangnya, Dilon sampai melompat dari gendongan papa Nicko untuk memeluk sang kakak dengan sangat erat.
"Sama-sama sayang." Rena membalas pelukan Dilon tak kalah eratnya.
"Maaf ya sayang, gara-gara mama mabuk laut. Mama jadi tidak bisa menemani kalian berenang di pantai." sesal mama Risa, tidak biasanya dia mabuk laut sampai seperti ini. Padahal ini bukan kali pertama mama Risa melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry.
"Tidak papa mah, mama dan papa istirahat saja. Kita bisa main di pantai lain waktu, karna waktu liburan kita di kota ini masih sangat panjang." Balas Rena diiringi senyuman yang selalu menghiasi wajah cantiknya.
Kemudian mereka berempat benar-benar berpisah di lobi hotel. Papa Nicko dan mama Risa langsung menuju ke kamar mereka untuk beristirahat, sedangkan Rena dan Dilon langsung menuju pantai untuk berenang. Bahkan Dilon sudah menyewa pelampung berbentuk bebek yang akan ia gunakan saat berenang nanti.
"Kak ayo cepat, lama banget ini jalanna." rengek Dilon tak sabaran.
Saking bersemangatnya untuk segera berenang, Dilon sampai berlari dengan sangat kencang menuju pantai. Tak di hiraukannya panggilan Rena yang mengejar dirinya dengan kepayahan.
"Jangan lari-lari sayang. Pantainya tidak akan kabur kok, jadi tidak usah dikejar." Peringati Rena namun tak didengarkan oleh pria kecilnya itu.
Bruk!
Dilon baru berhenti berlari saat tubuh kecilnya menabrak pengunjung lain hingga dirinya terjatuh di atas pasir pantai.
"Aduh takit ini..." keluh Dilon sembari memegang lututnya yang sedikit terluka akibat jatuh tadi.
"Hey anak nakal! Apa yang kau lakukan hem!" sentak seorang wanita yang di tabrak Dilon. Minuman yang di pegangnya sampai tumpah mengotori baju mahalnya gara-gara Dilon menabraknya.
"Hua..." Karna merasa kaget dengan bentakan wanita tersebut, Dilon sampai menangis kencang. Bergegas Rena menghampiri Dilon dengan berlari.
"Sayang, kau tidak papa?" Rena membantu Dilon untuk berdiri, kemudian memeriksa seluruh tubuh Dilon dengan teliti, memastikan tidak ada luka di tubuh pria kecilnya itu.
"Takut ini, tante itu galak kayak nenek sihil." cicit Dilon sembari menunjuk wanita galak yang di tabraknya tadi.
"Apa kau bilang? Nenek sihir?" geram wanita itu dengan mata membelalak. Bagaimana mungkin penampilannya yang sangat modis seperti ini dibilang seperti nenek sihir.
"Dasar anak nakal!" geramnya.
"Maafkan ucapkan adik saya nona, dia masih kecil jadi suka berbicara seenaknya." Rena meminta maaf pada wanita itu sembari membungkukkan badannya.
"Dilon, cepat minta maaf pada nona itu!" pinta Rena pula.
"Ndak mau. Tantenya galak itu." tepis Dilon dengan bibir yang mengerucut.
"Dasar bocah nyebelin!" geram wanita itu lagi dengan kedua telapak tangan yang sudah terkepal erat. Dilon sampai bersembunyi di belakang Rena saking takutnya melihat tante galak itu.
"Ada apa sayang? Kenapa kau marah-marah?" tanya seorang pria tampan yang sepertinya adalah kekasih dari wanita galak yang di tabrak Dilon.
"Dia menabrakku, tapi dia tidak mau minta maaf, dia juga mengatai aku seperti nenek sihir." Adu wanita itu pada sang kekasih dengan wajah memelas. Pria muda yang terlihat tampan dengan tubuh tinggi tegapnya itu menatap ke arah tangan sang kekasih menunjuk.
"Rena?"
Deg!
Jantung Rena berdebar kala tatapan mereka saling bertemu. Bagaimana mungkin Rena bisa bertemu dengan pria yang paling ingin ia hindari di Dunia ini.
"Rena? Apa dia putramu?" tanya pria itu yang tak lain adalah Justiv. Wajah Rena dan bocah lelaki di sebelahnya sangat mirip, karna itulah Justiv bertanya seperti itu.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???
semangat nulis dan sehat selalu tor👍 ❤
sabar zayn🤣🤣