Arsya di paksa pulang ke rumah untuk mengasuh sang kakak,dan setelah sang kakak tiada Arsya di paksa menjadi pengganti,karena memiliki wajah yang hampir sama persis.
yang pada awalnya Arsya terpaksa pada akhirnya Arsya terbiasa hingga tanpa sadar Arsya menjadikan sang kakak setengah dari dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aslan bodoh
"maaf,,,"
"kita satu jurusan loh di kampus. kamu tidak ingat?"tanya gadis itu lagi.
Arsya terlihat heran,dia memang tidak ingat dengan gadis di depannya.karena Arsya merasa,saat di kampus dia tidak memiliki teman bahkan hanya untuk saling sapa saja tidak pernah Arsya lakukan,tapi kalau untuk Senja sendiri Arsya tidak tau.
"kayaknya anda salah orang deh!"
"masak sih. Tadi aku sempat ragu karena penampilan kalian beda, setelah aku perhatiin lagi benar deh, kalian sangat mirip!"
"maaf. Tapi anda benar salah orang,saya Arsya bukan Senja."
"sekali lagi maaf. ini pesenan anda,jangan lupa mampir lagi ya!"lanjut Arsya menyerahkan pesanan gadis itu dan terlihat melangkah keluar dengan wajah yang terlihat tidak percaya dengan perkataan Arsya.
...----------------...
Sudah seminggu berlalu, Aslan masih dalam perjalanan bisnisnya dan mungkin hari ini mereka akan kembali ke kota asal, tergantung pada proyek yang ditangani nya sekarang apakah akan berjalan dengan mulus atau ada kendala yang menghambat ,kalau ada kendala maka Aslan akan berada di sana lebih lama.
"kapan pertemuan dengan direktur nya!"tanya Aslan pada sang asisten.
"nanti siang. Di restoran B tuan!"
"baiklah. Bangunkan aku kalau waktu nya sudah tiba!"perintah Aslan dan kembali merebahkan diri di atas ranjangnya.
"anda yakin ingin tidur kembali tuan. bagaimana kalau kita berjalan-jalan sebentar untuk membeli oleh-oleh?"
"kita?"tanya Aslan menunjukkan dirinya dan sang asisten.
"ngak. Kamu pergi sendiri saja!"lanjut Aslan dan kembali melanjutkan tidurnya.
"baiklah. Anda ingin memesan sesuatu, seperti oleh-oleh untuk orang tua anda atau mungkin kekasih anda tuan?"
"apa aku beli oleh-oleh buat Arsya ya!"gumam Aslan dalam hati karena mendengar pertanyaan asisten nya.
"tidak usah. Aku akan membeli nya sendiri nanti,pergilah!"lanjut Aslan seakan tidak peduli.
Dan setelah memastikan sang asisten sudah keluar dari kamar hotelnya,Aslan dengan cepat bergegas ke kamar mandi.
15 menit. Aslan sudah siap dengan baju santai nya, Aslan tidak ingin terlihat ribet selama itu bukan kepentingan kerja Aslan tidak suka memakai setelan jas,dia lebih suka berpakaian santai.
"beli apa ya?"tanya Aslan pada dirinya sendiri sambil memantau toko yang berderet di depannya.
"apa ke mall aja, disana kan lebih banyak barang!"
"ah,,,Gue ngak ahli soal beginian. Kenapa coba tadi ngak gue terima aja ajakan si Bobby!"gerutu Aslan.
Dan pada akhirnya Aslan hanya memutar-mutar pasar tanpa tau harus membeli apa.
.
.
.
Hari sudah siang dan seperti nya Aslan melupakan janji temu dengan sang klien.
Sedangkan Bobby asisten Aslan terlihat terus menggerutu di depan kamar hotel Aslan.
"apa dia mati di dalam!"
"di telpon ngak di angkat, kemana coba tuan kampret itu!" gerutu Bobby dan memutuskan untuk mencari resepsionis untuk membantu nya membuka pintu.
dan setelah pintu terbuka Bobby semakin dibuat kesal,orang yang dicari nya tidak ada di tambah lagi handphone Aslan tergeletak sendiri di atas ranjang,pantas di telpon ngak ada yang angkat.
Bobby yang sudah mencari Aslan di sekitaran hotel tapi tidak ketemu memutuskan untuk menunda janji temunya,dengan alasan atasan nya sedang diare karena salah makan dan tidak bisa jauh dari toilet.
"ngak papa kali ya jelekin bos sekali-kali. Siapa suruh keluyuran!"gumam Bobby dan kembali masuk ke dalam hotel.
Tiba di lobby. Bobby berpapasan dengan Aslan yang juga terlihat baru masuk, sangat membuat darah Bobby mendidih.
"tuan Aslan! Anda darimana saja?"
Aslan menghentikan langkahnya dan menatap Bobby yang sudah berada di samping nya dengan senyuman yang terlihat begitu terpaksa.
"jalan-jalan!"jawab Aslan singkat dan kembali melanjutkan langkahnya.
"apa anda melupakan sesuatu tuan?"tanya Bobby mengikuti langkah Aslan.
"eum,, sepertinya tidak!"
"tidak apanya. Anda melewatkan janji temu anda tuan Aslan dan itu sudah berlangsung 30 menit yang lalu!"emosi Bobby karena Aslan tidak menyadari kesalahannya.
"benarkah. Aku tidak ingat,apa dia masih menunggu?"syok Aslan karena dia benar-benar melupakan nya.
"kenapa tidak menelepon ku?"
"dimana handphone anda tuan?"balik tanya Bobby.
dan Aslan tersadar kalau dia juga melupakan handphone nya.
"saya sudah menundanya. Dan memutuskan untuk kembali bertemu besok siang!"
"besok. Kita tidak jadi pulang hari ini?"
"salah anda sendiri melewatkan nya!"jawab Bobby dan layaknya atasan berjalan mendahului Aslan.
"sial!"gumam Aslan menyesali kebodohannya.
