NovelToon NovelToon
With You

With You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Berbaikan / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Ini tentang Xeira, tentang kisah cintanya dengan Jeffery sang artis juga model ternama, tentang rasa sayang Xeira pada Alexa sang adik dan tentang rasa cemasnya.

Xeira sangat menyayangi sang Adik, tak sekali pun dia menolak apa yang menjadi keinginan adik tercintanya namun satu hal yang menjadikan Xeira bimbang untuk mengambulkan salah satu permintaan sang adik, Jeffery. seorang pria yang adiknya dambakan sebagai seorang kekasih nyatanya adalah kekasih Xeira, pria yang Xeira cintai di dalam hidupnya.

Akankah Xeira memilih kembali menuruti sang adik dan melepaskan Jeffery, atau tetap mempertahankan pria itu dan menolak apa yang menjadi keinginan sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH EMPAT

"Kenapa saya gak punya kesempatan!!" Dia berteriak, aku memejamkan mata rapat-rapat bersiap menerima botol spray parfume yang mungkin kali ini mendarat di wajah ku.

Tapi aku tidak merasakan apapun di wajah ku kecuali genggaman tangan hangat seseorang dan bunyi benda botol yang menabrak kulit terdengar di telinga ku. Aku membuka mata mendapati Jeffrey yang berdiri tepat di depan ku, menghalau botol spray parfume mengenai wajah ku dengan punggungnya. Tangannya ku rasakan menyapu lembut pipi ku, mengusap penuh kekhawatiran yang terpancar jelas dimatanya.

"You okey?" aku mengangguk tanpa sadar. Mata Jeffrey menajam menoleh ke samping sebelum melepaskan tanganya dari pipi ku dan berbalik.

"Bajin-"

"Jeff!"

Tinju Jeffrey terhenti di udara, bersamaan figure Papah Jeffrey yang muncul di ikuti, sekertaris, HRD dan beberapa orang satpam.

"Tangkap Dimas!"

"Lepas, lepaskan saya!" Dimas berusaha melepaskan diri, namun ku yakin tenaganya tak sebanding dengan dua satpam bertubuh kekar yang memegang kedua tangannya.

"Dimas mulai sekarang kamu di pecat dari perusahaan dan dengan bukti CCTV saya akan melaporkan kamu ke pihak berwajib karena telah melakukan penyerangan sama Xeira!"

"Lepaskan. Dasar keluarga sialan!" makinnya sebelum berlalu di seret paksa kedua satpam.

"Kamu harus bisa kontrol emosi Jeff!" papah menepuk bahu Jeffrey tegas, setelahnya beranjak di ikuti semua orang.

Tepat setelah semua orang menghilang di balik pintu, Jeffrey jatuh terduduk, dengan tangan yang menarik rambutnya frustasi. Aku buru-buru mendekat memeluknya erat.

"Sorry Jeff" dia menggeleng, membalas pelukan ku sama eratnya.

"You okey? Did he hurt you?" aku menggeleng, mengurai risaunya yang kini menelisik seluruh tubuhku memastikan aku tidak terluka.

"I'm okey Jeff Thank you" aku kembali merasakan pelukan hangatnya yang menepis rasa takut dan bersalah dalam raga ku.

"I'm sorry, I'm late.. " aku menggeleng, tak pernah setuju dengan ucapannya itu. Dia tepat waktu, Jeffrey tak pernah sedikitpun membuat ku menunggu, Pria ini tak pernah terlambat sedikit pun.

_

Jeffrey sedikit meringis kala rasa dingin menerpa lebam di punggungnya terasa menyakitkan diwaktu yang sama. Aku mengucap maaf dan semakin berhati-hati menyentuh luka lebam nya.

Kami masih berada di ruangan tadi, masih dengan keadaan ruangan yang kacau dengan berkas-berkas yang bercecer dimana-mana, kursi yang terdorong ke pojok samping dan meja yang bergeser tidak pada tempatnya. Pandangan ku kembali pada lebam di punggung Jeffrey.

"Apa sakit?" tanya ku dengan bodohnya.

"Tidak sesakit saat melihat kamu yang hampir terluka baby" aku menunduk, merasa bersalah dan sedih di waktu yang bersamaan.

Jeffrey berbalik, mengusap pipi ku lembut dan menggenggam tangan ku hangat.

"Sorry.." aku berucap mungkin lebih terdengar seperti cicitan

Jeffrey menggeleng, semakin leluasa mengusap pipi ku dengan jari hangatnya yang semakin mendekatkan wajah ku dan wajahnya.

Deru nafasnya yang masih tak beraturan semakin membuat ku merasa bersalah hingga tak kuasa menahan air mata. Bibir Jeffrey dengan perlahan menghapus jejaknya mengikuti kemana awal air mata itu bermula sebelum mengecupnya meminta agar tidak mengeluarkan beningan kristal berharga tanpa suara.

Usapan jemari Jeffrey di rambut ku semakin kurasakan mendekatkan kami dengan suara sehalus bulu merak Jeffrey meminta ijin.

"Can i kiss you?"

Aku menatap matanya sesaat memberi ijin sebelum menutup mata membiarkan bibirnya...

1
Debby
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!