Felycia gadis yang cantik, periang, lucu dan punya banyak Sahabat, namun tidak ada yang tau rahasia apa yang sedang ia sembunyikan. satu-satunya sahabat dia yang paling dekatpun tidak mengetahuinya.
mau tau apa yang di sembunyikan Felycia. mari ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sani iswanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab27. Lupakan Atau Mulai Buka Hati
Hari ini Felycia di minta untuk pulang cepat oleh sang papa, Willy sengaja tidak masuk kantor ia sedang menyiapkan rencana pertemuan Surya dan Felycia, Willy berniat menjodohkan putri nya dengan Surya sekaligus sahabat Almarhum ayahnya Surya, ia ingin anaknya segera menikah dan hidup bahagia dan Willy juga sangat yakin Surya akan membahagia kan Felycia apalagi kemarin Surya sudah menceritakan semua nya bahwa ia sudah bertemu dan mengenal Felycia. Surya juga cerita kalau ia pernah bertemu di kampus waktu Felycia kuliah di sana dan Surya menjadi salah satu dosen di kampus tersebut.
"Ada acara apa, pah.?" tanya Felycia saat menerima panggilan telepon dari sang papa.
Felycia sejenak mendengarkan ucapan sang papa di ujung telepon dan akhirnya ia pun metujui nya untuk pulang lebih awal, setelah memutuskan sambungan teleponnya Felycia menyelesaikan pekerjaan nya yang sedikit lagi hampir selesai.
"Akhirnya beres juga.!" ucap Felycia sambil merentangkan kedua tangan nya, kemudian ia membereskan semua berkas-berkas dan mematikan laptop nya.
Pukul setengah empat sore Felycia pulang, sebelum sampai di rumah ia mampir dulu di sebuah mini market, tadi Zahra mengabari bahwa stok susu Kenzie habis. Setelah membeli susu Kenzie, Felycia melanjutkan perjalanan pulang nya.
Malam pun tiba sekitar pukul 7 Surya telah sampai di kediaman milik Willy, rumah megah dengan dua pilar yang menjulang tinggi di depan rumah itu, Surya di sambut hangat oleh Willy, kemudian Willy mengajak Surya masuk dan duduk di sofa ruang tamu untuk bercengkrama sambil menunggu Felycia turun, namun setelah 10 menit lama nya Felycia belum juga keliatan batang hidung nya Willy pun memanggil asisten rumah tangga nya untuk menyusul Felycia di kamar nya.
"Non di panggil bapak, kata nya udah di tunggu.!" ucap asisten rumah tangga tersebut setelah sebelumnya mengetuk pintu kamar Felycia, rupa nya Felycia sedang memeriksa email yang di kitim dari asisten nya di kantor.
"Iya sebentar lagi saya turun,!" jawab Felycia dengan ramah.
Setelah di rasa selesai Felycia segera mematikan laptop nya dan bercermin sebentar memeriksa penampilannya, Felycia belum mengetahui siapa teman papa nya yang di undang ke rumah nya ia hanya di suruh dandan dan bertemu dengan tamu yang di maksud Willy tersebut, Felycia pun turun ke bawah ia menggunakan dress warna navy diatas lutut dengan lengann panjang sedangkan rambutnya di iket dan memakai jepit. Surya terpesona saat melihat Felycia turun dari tangga lalu Felycia berjalan meghampiri sang papa, ia melirik laki-laki yang tersenyum manis ke arah nya, dari pertama kali datang Felycia mengingat wajah lelaki itu seperti pernah ketemu.
"Sini sayang, kenalin Surya dia rekam papa di Singapura.!" tutur Willy, Surya pun tersenyum dan mengulurkan tangan nya mengajak gadis yang berdiri di depan nya untuk bersalaman.
"Surya.!" senyum manis dengan lesung pipit membuat ketampanan duda satu anak itu bertambah tampan dan berkarisma, sedangkan Felycia hanya melongo sambil mengingat sosok wajah lelaki di depan nya itu .
Mungkin kamu lupa, sebelumnya kita pernah ketemu, pertama waktu di taman kita tabrakan kedua di kampus dan kita bertabrakan kembali, Surya tersenyum sambil mengingatkan gadis di depan nya itu, Felycia pun baru ingat dan dia manggut-manggut lalu menerima uluran tangan Surya yang sedari tadi menggantung.
"Felycia.!" ucap nya, lalu kedua nya duduk di sofa, Felycia duduk di samping Willy sedangkan Surya duduk berhadapan dengan Surya.
"Nama yang cantik seperti orang nya.!" puji Surya dam di iringi senyuman dari Willy.
"Terimakasih.!" ucap Felycia singkat, ia masih bingung dalam rangka apa sang papa mengundang lelaki itu kembali dengan hidangan makan malam yang banyak.
"Sama-sama.!" jawab Surya, beberapa saat suana hening, lalu Willy bersuara. "Papa to the point aja ya, tidak mau banyak bertele-tele.!" Willy menghela nafas nya pelan sebelum melanjutkan ucapan nya kembali.
"Maksud papa ngundang Surya ke sini, papa ingin mengenalkan kamu dengan Surya, papa yakin dia bisa jadi suami dan ayah yang baik buat kamu dan Kenzie.!" ucap Willy tegas namun hati-hati.
"Maksud papa, papa jodohin aku sama dia.!" Felycia sedikit meninggikan nada bicara nya.
Willy menghela nafasnya, saat ia ingin bicara lagi, Surya memberi kode untuk diri nya saja yang memberi pengertian dan ruang buat Felycia berpiki-pikir dulu.
"Maaf sebelum nya kalau saya lancang, saya tidak memaksa kita bisa saling kenalan dulu satu sama lain, cocok atau tidak nya saya tidak memaksa.!" Surya menjeda ucapan nya sebelum melanjutkan kembali ucapan nya Surya menghela nafas nya pelan.
"Jujur, waktu pertama kali kita bertemu di taman saya sudah tertarik sama kamu dan pertemuan kedua entah kenapa tiba-tiba sata jatuh cinta sama kamu, padahal waktu itu kita belum saling kenal.!" ucap Surya, lelaki itu lega hati nya setelah mengungkapkan apa yang di rasakan nya.
Sedangkan Felycia diam membatu mendengar ucapan dari lelaki yang baru beberapa menit di kenal nya.
"Bagai mana, nak.?" tanya Willy membuyarkan lamunan putri nya.
"Saya seorang duda anak satu, istri saya meninggal kecelakaan.!" ucap Surya
Felycia pun mendongkakkan kepala nya dan menatap lelaki di depan nya itu, lalu tersenyum, "Kita kenalan dulu ya.!" ucap Felycia akhirnya, Surya dan Willy pun tersenyum mendengar nya walau hanya tingkat pengenalam dulu setidak nya Felycia tidak menolak nya mentah-mentah, setelah bercengkrama. Willy mengajak makan karna waktu sudah menunjukan pukul 8 lewat, di meja makan hanya ada Willy, Felycia dan Surya. Sedangkan Kenzie setelah makan malam ia mengajak Zahra ke kamar nya, anak itu seperti mengerti dan paham urusan orang tua sehingga tidak menganggu sang mama walaupun ia melihat mama nya sedang mengobrol di ruang tamu.
Makan malam pun usai, Surya langsung pamit kepada Willy dan ia di antar Felycia sampai teras depan. "Terimakasih sudah mau kenalan dengan saya.!" ucap Surya, Felycia tersenyum. "Sama-sama, gak usah pake bahasa baku, panggil aku-kamu lebih enak di dengar!" ucap nya, Surya mengangguk dan tersenyum kemudian ia mengeluarkan ponsel dari saku jas nya. "Boleh minta nomor kamu.?" ucap nya sambil menyodorkan ponsel itu ke hadapan Felycia, Felycia pun tampa ragu mengetik nomornya lalu memberikan ponsel itu kembali kepada Surya.
"Terimakasih aku pamit. lain kali boleh gak kita jalan bareng.?" ucap Surya sebelum masuk ke dalam mobilnya.
"Boleh!" jawab Felycia sambil menganggukan kepala nya.
Mobil Surya pun keluar dari pelataran rumah Willy dan Felycia kembali masuk ke kamar nya, sambil berjalan ia berbicara di dalam hati nya.
"apa aku harus membuka hati untuk orang lain dan melupakan dia."
Ditunggu crazy up'nya thor