Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alex Ingin Dania Kembali
Hingga saat ini Alex masih terpuruk dalam kesedihannya ketika mengingat bahwa Bela bukanlah putri kandungnya. Dan selain itu,dirinya sangat menyesal karena telah mengusir Dania istri pertamanya dengan terburu-buru tanpa sebuah pemikiran yang matang. Kehidupan bahagia yang awalnya ia impikan akan didapatkannya dari Sania,kini kenyataannya tak sesuai harapan. Justru sebuah kebohongan menyakitkan yang ia temui.
Alex ingin mencari Dania dan meminta maaf,namun ia tak tahu di mana keberadaan istrinya itu saat ini. Ingin menghubungi lewat telpon ia merasa sungkan. Ia baru menyadari bahwa selama ini dirinya tak pernah perduli dengan istri pertamanya ketika wanita itu selalu menghubunginya kala ia terlambat pulang atau ada hal penting lain yang ingin ditanyakan.
"Aku harap,semoga saja Dania masih ingin kembali dan mau memaafkan semua kesalahan ku. Andai saja diri ku bisa bersabar,mungkin saja saat ini Dania hamil. Huh! Aku terlalu terpengaruh dengan perkataan mamah selama ini." Gumam Alex dalam penyesalannya.
"Mas,mau mandi air hangat atau dingin biar aku siapkan ?" Sania tiba-tiba masuk ke kamar dan bertanya pada Alex.
"Aku sudah bilang,jangan lakukan apapun untuk ku. Aku tak butuh dirimu. Dan kamu bukan istri ku. Demi Bela ku biarkan kamu tinggal di rumah ini. Tapi nanti setelah Bela mengerti kamu boleh pergi dari sini." Kata Alex tanpa sedikitpun merasa kasihan pada Sania yang tertunduk dan tak berani menatapnya.
"Bbbbaik Mas." Jawab Sania berusaha terlihat tegar meskipun dalam hati menjerit sakit. Ah,begini rasanya menjadi seorang Dania pada saat itu. Tak dihargai dan selalu diabaikan apapun yang ia lakukan. Sungguh cepat karma menghampiri ku. Ujar Sania dalam hati.
Tak ingin melihat suaminya semakin marah,Sania bergegas pergi dari hadapan Alex. Dalam hati diam-diam menguatkan diri dengan berpikir bahwa suaminya akan luluh secara perlahan-lahan jika dirinya pantang menyerah. Ia bertekad untuk terus memberikan perhatian hingga sang suami kembali luluh dan mau menerimanya lagi sebagai istri.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Sementara itu di tempat lain,Dania tengah mempersiapkan berkas untuk menggugat cerai suaminya Alex. Ia bertekad untuk merampas kembali semua apa yang menjadi miliknya. Di mulai dengan dirinya yang berusaha mengumpulkan bukti perselingkuhan Alex dan Sania. Dengan bantuan anak buah milik Notaris Norman,pada akhirnya,semua bukti yang diperlukan sudah terkumpul. Dengan cepat Dania mendaftarkan berkas perceraiannya di sebuah pengadilan agama. Beruntungnya Alex tak menyadari saat Dania terusir dari rumah,wanita itu sudah mengambil buku nikah.
Dania sedang berbaring santai sambil membaca sebuah novel kesukaannya ketika tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk di handponenya.
"Suamiku." Itulah nama kontak Alex sebagai pemanggil,yang hingga saat ini belum diganti namanya oleh Dania.
"Bisa-bisanya aku lupa mengganti nama si brengsek ini. Dan ada apa gerangan dirinya menghubungi ku ?" Gerutu Dania dengan rasa kesalnya. Namun karena ingin tahu yang tinggi,akhirnya Dania memutuskan untuk mengangkat telpon.
"Assalamualaikum...." Sapa sebuah suara di sebarang sana,yang sangat dikenal oleh Dania.
"Waalaikumsalam...."sahut Dania datar.ia sama sekali tak ingin ramah menyapa sang suami.
"Kamu di mana Dania ? Bolekah kita bertemu sekarang ?" Tanpa basa-basi Alex mengajak istri yang telah ia usir dari rumah untuk bertemu.
"Apa kamu berpikir bahwa wanita yang kamu usir ini masih berguna untuk kalian semua ?" Tanya Dania dengan sinis.
"Bukan seperti itu Dania ...maafkan aku yang sudah memilih mendengar perkataan Sania ketimbang dirimu waktu itu. Sekarang aku menyesal. Ternyata Sania membohongi ku. Aku mohon kembalilah. Aku janji akan memperlakukan mu dengan baik." Pinta Alex terdengar mengiba. Sungguh Dania seperti tak mengenali suaminya itu. Dulunya sangat dingin dan tak tersentuh. Kini bisa mengiba dan memohon pada dirinya agar mau kembali. Namun meskipun demikian,hati Dania tak sedikitpun merasa luluh. Wanita itu sudah terlanjur sakit hati dan tak ingin merasakan kembali hal yang sama.
"Apa kamu lupa dengan perkataan ku saat akan pergi meninggalkan rumah ? Jika kamu lupa aku akan mengulangnya sekarang....." Dania tak bisa melanjutkan perkataannya karena langsung dipotong oleh Alex.
"Aku ingat itu. Tapi aku mohon padamu Dania. Tolong kembali lah. Aku akan mengikuti keinginanmu untuk pindah rumah dan Sania akan aku ceraikan. Aku menyesal. Apa kamu tak paham itu ?" kali ini Alex terdengar marah. Pria itu merasa direndahkan oleh Dania karena istrinya itu tak juga mau dibujuk meskipun dirinya sudah beberapa kali minta maaf.
"Aku tak perduli dengan semua perkataanmu. Sejak keluar dari rumah,aku sudah berjanji tak akan pernah mau kembali padamu. Apapun yang terjadi. Jadi berhentilah untuk membuang-buang waktu membujuk ku. Silahkan nikmati pilihan mu sekarang! Klik!" Akhirnya Dania memutuskan sepihak panggilan telpon hingga membuat Alex di seberang sana sangat marah.
"Dasar wanita sombong! Memangnya punya apa kamu sehingga berani menolak ku untuk kembali ? Aku akan membuktikan pada mu bahwa dirimu sangat bisa aku dapatkan kembali!" Ucap Alex dengan penuh percaya diri.
"Mas! Untuk apa kamu memohon pada Dania ? kamu ingin kembali lagi dengannya ? Kamu nggak malu sampai mengiba seperti itu ?" Sania yang sempat menguping pembicaraan antara Alex dan Dania tanpa sadar langsung emosi. Ia begitu cemburu sehingga lupa bahwa saat ini dirinya sama sekali tak dianggap oleh suaminya sendiri.
"Berhenti ikut campur dengan urusan ku! Apa kamu lupa dengan apa yang aku katakan ? Sana cepat masak. Aku lapar. Dan ingat,aku nggak mau rumah ini kotor serta berantakan. Dulu Dania sangat rajin dan semuanya terlihat indah yang dilakukannya." Alex kembali lagi membandingkan istri pertamanya itu dengan istri keduanya.
Sania yang mendengar semua itu dari mulut sang suami tak lagi berkata-kata. Dari pada Alex semakin marah,ia pun memilih untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tanpa terkecuali. Tak terasa ia pun menitikkan air mata karena hatinya begitu sakit diperlakukan seperti pembantu oleh suaminya sendiri. Kini semua apa yang dirasakan oleh Dania,berbalik menimpa Sania. Niat hati ingin menjadi nyoya hingga merampas kebahagiaan wanita lain,justru kini dirinya malah diperlakukan tak adil. Sungguh cepat karma datang menghampiri. Ingin pergi namun tak memiliki uang. Terpaksa bertahan dalam keterpaksaan. Apalagi dirinya begitu mencintai suami dan anaknya.
Memiliki keluarga kecil yang lengkap adalah impian Sania sejak dulu. Sehingga tak mudah baginya untuk melepaskan begitu saja apa yang sudah ia dapatkan. Menurutnya sudah cukup dirinya menderita karena ditelantarkan oleh ayah kandung Bela. kini ia akan berjuang untuk mempertahankan rumah tangganya bersama Alex bagaimana pun caranya.