Rigel Narendra, 35th, seorang dosen disalah satu Universitas Seni yang paling populer di negara A. Selain seorang dosen, Rigel juga merupakan seniman patung dan tembikar. Rigel memiliki istri yang mengalami gangguan kejiwaan setelah anak kembar mereka meninggal di usia yang masih 2th.
Memiliki istri yang mengalami gangguan jiwa, membuat Rigel sedikit lelah, lelah karena harus mengurus sang istri setelah dirinya pulang bekerja dan lelah karena harus melampiaskan hasratnya sendiri karena sang istri tidak bisa melayani hasratnya.
Hingga akhirnya ia memiliki hubungan intens oleh Aluna Arabia, salah satu mahasiswinya setelah pertemuan dengan Aluna di sebuah acara pameran seni patung.
Mulai dari situ hubungan Rigel dan Aluna semakin dekat, hingga mereka terjebak dalam sebuah hubungan terlarang.
Apakah Rigel dan Aluna akan mengakhiri hubungan terlarang mereka?
Mari kita ikuti cerita Scandal With My College Student
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
🍁 Happy Reading 🍁
"Pa-pak Rigel." Lirih Aluna saat melihat dosennya yang ternyata membantunya.
"Huh.." Rigel menghela nafasnya lega saat berhasil menyelamatkan patung itu.
"Pak Rigel disini juga?" Tanya Aluna.
Rigel mengernyitkan keningnya dan memicingkan matanya melihat Aluna. Ia mencoba mengingat-ingat wajah Aluna. Tapi sayang, otaknya tak berhasil mengingat Aluna, apalagi penampilan Aluna sudah berubah 180°.
"Kamu kenal saya?" Tanya Rigel yang tak berhasil mengingat Aluna.
"Astaga Pak, ini saya Aluna, mahasiswi tingkat akhir jurusan seni patung Universitas Segala Seni." Jawab Aluna.
"Oh... Iya.. iya.. iya." Balas Rigel seolah ia sudah mengingat sosok Aluna.
"Maaf yah saya gak ngenalin kamu, mahasiswa saya banyak, jadi saya gak bisa inget satu persatu." Elak Rigel.
"Gak pa-pa Pak, wajar juga Pak Rigel gak inget saya, saya bukan mahasiswa populer di kampus." Balas Aluna.
"Kamu merendah." Balas Rigel.
"Bapak dateng ke acara ini juga?" Tanya Aluna basa-basi.
"Ya iyalah, kan saya juga seniman." Balas Rigel.
"Ngomong-ngomong karya Bapak dimana?" Tanya Aluna.
"Ayo ikut saya, biar saya tunjukkan patung buatan saya." Jawab Rigel lalu berjalan lebih dulu menuju patung buatan-nya dan Aluna pun mengikuti Rigel dari belakang.
Kini mereka sudah berada di depan patung buatan Rigel. Patung dua anak kecil sekitar umur dua tahun dengan rambut yang terpita dua kiri dan kanan dan tangan yang saling bergandeng tangan dan saling memandang satu sama lain.
Yah, patung itu adalah patung putri kembar Rigel, Renata dan Renita.
Rigel membuat patung itu dengan penuh perasaan, banyak air mata yang Rigel tumpahkan saat sedang membuat patung itu. Patung ia buat sambil memejamkan mata-nya dan mengingat wajah putri kembarnya yang sedang tersenyum padanya.
Bukan hanya Carina yang terpuruk dengan kematian putri kembar mereka apalagi putri kembar mereka meninggal saat sedang lucu-lucunya dan cerewet-cerewetnya.
Rigel juga mengalami keterpurukan yang sama seperti Carina, tapi Rigel lebih bisa mengontrol kewarasannya di banding Carina. Setiap Rigel merasakan kepedihan yang mendalam karena kehilangan putri kembarnya, Rigel selalu menumpahkannya dalam bentuk karya, baik itu tembikar maupun patung.
Bukan hanya patung yang di pajang saat ini saja patung yang menyerupai Renata dan Renita, banyak juga patung yang berwajah Renata dan Renita secara terpisah namun yang bergandengan barulah ini.
"Patung yang sangat indah." Lirih Aluna saat melihat patung itu.
"Mereka adalah putri kembar ku." Ucap Rigel.
"Ups, maaf Pak." Balas Aluna. Satu kampus tahu kalau putri kembar Rigel telah meninggal dan istri Rigel mengalami gangguan mental karena kematian putri kembar mereka.
"Tidak pa-pa." Balas Rigel sambil tersenyum tipis.
"Pantas saja patung ini sangat cantik dan indah. Pasti Bapak membuatnya dengan penuh cinta."
"Ya, kamu benar. Bukan hanya penuh cinta, tapi seluruh kasih sayang, kenangan bahagia, dan kesedihan semua saya tumpahkan saat membuat patung ini." Balas Rigel.
Saat sedang asyik mengobrol dengan Aluna, tiba-tiba saja salah seorang panitia menepuk pundak Rigel.
"Tuan Rigel, Tuan Hardian mencari Anda." Ucap panitia wanita itu dan hanya di balas dengan anggukan kepala oleh Rigel.
"Mmm... Maaf, siapa tadi nama kamu?" Tanya Rigel yang hendak pamitan dengan Aluna tapi lupa dengan nama Aluna.
"Aluna, Pak." Jawab Aluna.
"Oh..iya. Aluna, saya temui tamu yang lain dulu, silahkan nikmati pameran malam ini." Pamit Rigel.
"Iya Pak." Balas Aluna.
Rigel pun pergi dari hadapan Aluna dan berjalan menuju tempat Tuan Hardian yang saat ini sedang berada di balkon lantai atas function room itu.
Setelah kepergian Rigel, Aluna pun kembali berjalan-jalan untuk melihat-lihat patung yang di pamerkan di pameran itu.
🍁🍁🍁
Bersambung...
Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏
kenapa gk Taranka aja lebih manis sexi nya dapet cantik anggun nya dapet
aku baru tau klo ada gaya bercinta kucing manjat pohon sm katak berenang tutorialny dong thor 😂😂😂😂