Karena kesalah pahaman Satria harus menikahi cewek yang masih duduk di bangku kuliah bahkan masih satu fakultas dengannya.
Lalu apa yang terjadi pada satria selanjutnya?
wajib baca sampai end !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Keesokan harinya.
Satria bangun dari tidurnya ia merasa kepalanya masih sedikit pusing
Pelan Satria berdiri mengambil hape yang ada di saku celananya.
"Uekkk" Satria terasa mual dan langsung masuk kekamar mandi, didalam sana Satria memuntahkan semua isi perutnya.
Lima menit.
Satria keluar dengan wajah yang sudah lebih segar ia baru saja mandi.
Tik tok tik tok
"Hm"
Satria menempelkan hape dikuping setelah menggeser tombol warna hijau yang bergerak naik turun.
"Udah jam sembilan lo nggak ngampus?"
"APA?!!" Pekit Satria.
Ia mematikan panggilan dan terburu-buru bersiap untuk kekampus, dijam sembilan lewat 10 menit ada jamnya pak Eko.
Wasa menarik hape sambil menggosok kupingnya.
"Gil4. Satria teriaknya kencang banget"
"Hahaha!"
Supra, Suzu, Vega dan Vario kompak menertawakan Wasa. Mereka semua sedang ada ditaman kampus.
"Eh. Semalam satria pulang sama Lika Su?" Tanya Supra pada Suzu.
Suzu berdecak karena sebutan Supra untuk dirinya membuatnya geli.
"Kayanya sih iya Su" Jawab Suzu sinis.
"Lo?"
Supra mencengkram kerah kemeja yang dipakai Suzu.
"Apa?"
Tantang Suzu tidak takut. Ia justru membusungkan dada pada Supra.
Semua yang ada disana membulat mata, mereka tidak menyangka dengan kelakuan Supra dan Suzu.
"Woi Supra Suzu kalian berdua ngapain? Kita itu teman woi nggak boleh berantem. Otak kalian pada kemana hah! Otak kalian semalam ketinggalan diclub?"
Vario menengahi Suzu dan Supra yang sudah adu tatap dengan sengit.
Supra melepas cengkraman dikemeja Suzu dengan kasar.
Suzu yang diperlakukan seperti itu justru menahan tawanya.
"Kenapa lo?" Vega menepuk bahu Suzu.
Tak terelakan lagi Suzu tak dapat menahan diri untuk tak tertawa. "Hahaha!"
Semua beradu tatap. Heran dengan Suzu yang tertawa sendirian.
Vario menempelkan punggung tangan dijidat Suzu.
"Apaan?" Suzu menampik tangan Vario.
"Gue ini masih waras ya" Sinis Suzu.
"Kalau lo waras kenapa lo tadi ketawa sendiri? Kewarasan lo ketinggalan diclub juga" Sahut Vario dengan heran.
"Habisnya si Supra nggak nyadar apa? Kalau nama gue sama nama dia tuh sama-sama menggunakan kata Su. Pake so' marah herman gue"
"Eh lha iya ya? kok gue baru ngeh sih. Hahaha gue setuju sama lo Su" Vario tos dengan Suzu.
Supra berdecak dia juga baru ingat akan itu, seketika dirinya merasa malu.
"Sorry Zu. Gue khilaf gue lagi nggak konsen gue lagi ada masalah nih sama cewek gue" Kilah Supra.
"Santai Pra. Saran gue lo jangan emosian lah" Suzu merangkul Supra.
"Nah gitu dong. Kalau akur kan dipandangnya enak" Vario, Vega dan Wasa kompak.
Brummm! brummm! brummm!
Satria tiba dikampus ia langsung pakirkan motor diantara motor teman-temannya.
Satria tergopoh-gopoh turun dari motor melepas helm dan sarung tangannya lalu berjalan lebar menuju kelasnya.
"Yes akhirnya gue nggak telat"
Satria mendudukan pantat dibangku dengan nafas yang tak beraturan. Melepas tas dan menggantungnya disandaran bangku.
Nafas masih belum stabil, terlihat anak-anak sekelasnya masuk bergerombolan. Sudah bisa dipastikan kalau pak Eko sudah datang.
"Selamat pagi anak-anak!" Sapa pak Eko sambil berjalan menuju tempat duduknya.
"Pagi Pak!" Semua menjawab.
Tak lama Supra, Suzu, Wasa, Vega dan Vario masuk kelas dan langsung duduk ditempatnya masing-masing.
Pak Eko yang melihat mereka hanya bisa menggeleng kepala. Sudah hafal kalau mahasiswa yang itu memang suka telat dan seenaknya.
Pak Eko pun segera memulai mengajarnya karena satu jam kedepan ada jam lain.
🛐🛐🛐🛐
Jam kuliah pak Eko sudah selesai semua mahasiswa bergerombol keluar dari kelas.
Seperti Satria dan teman-temannya kini mereka berenam sedang duduk dikantin dengan berbagai pesanan mereka.
Tik tok
Hape Satria berbunyi segera ia mengambilnya didalam saku ternyata ada pesan yang masuk.
[ Sat lo dimana? ] Lika.
[Gue dikantin ] Send Lika.
[ Gue ke situ ya. Boleh? ] Lika.
[ 0ke ] Send Lika.
"Chat sama siapa?" Tanya Wasa.
"Bukan urusan lo" Jawab Satria sengak.
Wasa menggaruk pelipis mendengar jawaban Satria.
"Udah sih ngapain juga ngurusin Satria. Mending ngurusin aja diri lo Sendiri Wa" Ucap Vega sambil memakan bakso.
"Lah, emang selama ini Wasa nggak ngurus diri sendiri Ve?"
Tanya Satria menaruh hape disamping gelas minumnya.
"Kalau Wasa ngurusin dirinya sendiri nggak mungkin kan dia jomblo sampai sekarang. Iya nggak?" Vega tergelak sendiri.
"Halaaah kaya lo punya pasangan aja main ngehina gue. Itu mah menertawakan diri sendiri namanya" Balas Wasa tanpa sakit hati.
"Gue nggak jomblo ya. Lihat nih gue ada buktinya"
"Mana? Gue pingin liat" Satria menggapai hape Vega tapi secepat kilat Vega menjauhkannya.
"Palingan foto orang lo ss iya nggak Wa?" Cibir Satria.
"Nggak Sat gue beneran kok. Nih liat?" Vega menyodorkan hapenya pada temannya satu persatu.
"Eh ini kok kaya nggak asing sih?" Seru Vario.
"Serius? Lo liat dimana?"
Tanya Satria kepo. Bahkan diantara teman yang lain wajah Satria yang paling penasaran.
"Kenalin nama cewek gue Sherina dia lagi di Singapore. Dia lagi kuliah juga" Beber Vega.
"Asli orang sini?" Satria tambah kepo.
Plakkk
"Ah!" Pekik Satria membuat mahasiswa yang ada dikantin menatap dirinya.
"Ampun Sat habisnya gue geli aja liat wajah kepo lo yang dibuat-buat. Nggak bakal ketipu gue" Supra menjulurkan lidahnya pada Satria.
Satria tertawa karena Supra mengetahui kebohongannya.
"Gue pikir kalian percaya kalau gue kepo sama ceweknya Vega"
"Satria!"
Panggil Lika sambil mendekat pada Satria dan teman-temannya.
"Eh Lik" Satria menatap Lika dari atas sampai bawah.
Lika jadi cantik banget sekarang. Tapi lebih cantikan Eria sih. Batin Satria.
"Kedip Sat!" Tegur Suzu dan Wasa.
Satria tersadar dan jadi terpikir sejak pagi dirinya tidak melihat Eria dimana pun.
"Lik ada apa?" Satria gelisah ingin segera menemui Eria.
"Em boleh pinjam hape lo nggak Sat?" Tanya Lika ragu-ragu.
"Buat apa?" Satria menatap Lika penuh tanya.
"Buat hubungin Mama gue soalnya hape gue mati dan gue lupa bawa chargernya. Nggak mungkin kan gue pulang dulu sementara masih ada mata kuliah lima belas menit lagi"
Satria mengangguk paham tidak ada rasa curiga sedikit pun. Dari dulu Satria sudah mengenal jika Lika adalah cewek baik.
"Nih.." Satria meminjamkan hapenya pada Lika sudah ia buka kunci sandinya.
"Makasih Sat lo emang cowok baik"
Lika segera mengotak-atik hape Satria. Tak lama hape Lika yang ada di kantong celana jeansnya bergetar.
Lika tersenyum bahagia sambil mengembalikan hape Satria.
"Udah?" Tanya Satria menerima hapenya.
Lika mengangguk. "Makasih ya gue ke kelas. Bye!"
Satria tak merespon sibuk memasukan hapenya kedalam saku celana.
terimakasih thor.
Hadehh Eria Eria....dibalikin pulang lu baru rasa
walaupun kamu nggak cinta tapi satria adalah suami kamu.
ada orang yang bilang.
lebih baik di cintai daripada mencintai
si eria kok gitu apa beneran nggak ada rasa sayang buat satria secara kan mereka suami istri.
eria /Angry//Angry/
erianya baru bangun tidur nyenyak.
/Proud//Proud/
jadi pingin tahu reaksi eria pas tahu satria yang keadaannya kaya gitu.