Setelah memergoki pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Kinara aurora tercebur ke sebuah danau setelah di dorong oleh selingkuhan kekasih nya, namun bukannya tenggelam jiwa kinara justru berpindah dimensi ruang dan waktu ke tubuh pemeran wanita di sebuah novel yang ia baca sebelumnya.
Masalahnya di sini jiwanya memasuki tubuh pemeran wanita yang lemah dan selalu di injak- injak, dan berakhir mati tragis karena menyelamatkan suami yang bahkan tak pernah melihat ke arahnya.
Bagaimana caranya kinara merubah takdir istri yang teraniaya itu? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34 : Balik atau enggak?
Kenantra hanya terdiam, mematung sejenak di ambang pintu. Dia merasa seolah terjebak dalam kebisingan dan kegirangan yang muncul dari meja makan itu. Bagaimana bisa mereka tampak begitu ceria, sementara ia di landa kepanikan dan rasa bersalah yang mendalam? Dalam hati, Kenantra menyalahkan dirinya sendiri karena tidak menyadari betapa menderitanya Kinara, entah di rumahnya maupun di mansion ini. Keluarga yang seharusnya memberi dukungan justru tampak abai terhadap perasaannya.
"Kenapa hanya diam Kenan? Claudia sedang mengajak mu makan bersama ini, " seru Marisa, ibunya, lalu tampak tersenyum ke arah Claudia yang di balas juga oleh wanita itu.
"Kemarilah, Claudia merindukan mu katanya. " tambah tuan Haris, mengompori.
Akhirnya Kenantra terpaksa melangkah lebih dekat, mengatur napas dan mencoba menetralkan emosinya. "Aku sedang tak ingin makan, " katanya datar, suaranya mengandung ketegangan.
"Oh ayolah Kenan, Claudia pagi- pagi datang kesini hanya untuk bertemu dengan mu, " sahut nyonya Marisa lagi. "Jangan membuat nya kecewa dengan sikapmu yang seperti ini, " ujarnya menambahkan.
"Ibumu benar. " Tuan Haris ikut mendukung.
Kenantra cepat- cepat menatap mereka berdua. "Kalau kalian ingin tahu, Kinara saat ini menghilang. Tidak mungkin jika kalian tidak tahu kan? sementara orang-orang di mansion ikut mencari keberadaan istriku. Jadi, tidak ada yang perlu aku makan saat ini. " Suara Kenantra pecah di akhir kalimat nya, mengekspresikan semua kegalauan hatinya.
Suasana langsung berubah canggung, tapi hanya sesaat lalu setelahnya tuan Haris bicara lagi. "Istri mu hilang?" katanya dengan nada santai, tak ada ekspresi simpati pun di wajahnya. "Lalu kami harus apa? ikut mencarinya gitu? sementara di sini pun kami belum sarapan. "
Kenantra menggeram, garis wajahnya terlihat mengeras. "Aku tak meminta bantuan kalian untuk mencari nya. Aku hanya meminta untuk memaksa ku ikut dalam rencana busuk kalian! " ujarnya dengan nada di tekankan, matanya berkilat marah.
Tuan Haris berdecak. "Sejak kapan kau mempedulikan nya hah? dulu- dulu pun kau selalu mengabaikan nya, apa yang membuat mu jadi seperti ini?!"
Namun Kenantra memilih tak menjawab, bagi nya hanya membuang- buang waktu berdebat mereka, jadi dia memilih melenggang pergi begitu saja. Tuan Haris yang melihat itu sontak mendelikkan mata.
"Hei anak kurang ajar, jawab dulu pertanyaan ayahmu! " Teriaknya, entah kenapa dia memang tidak bisa mengontrol emosi jika di hadapan putranya.
Sementara Marisa hanya menggelengkan kepala, tampak jengah.
Ketegangan di ruangan itu semakin mencuat.Claudia yang melihat punggung Kenantra yang semakin menjauh, mengerutkan dahinya bingung. Lalu ia menoleh kepada tuan Haris, memilih untuk menenangkan ayah Kenantra tersebut.
"Papa, sabarlah. Kenan pasti sedang dalam keadaan kacau saat ini, biarkan dia sendiri dulu, " ucapnya dengan nada lembut, sambil mengusap- usap lengan pria paruh baya itu.
Tuan Haris lantas membuang napas, kasar. "Kamu memang pengertian Claudia. Sifat seperti inilah yang di butuhkan untuk menjadi menantu keluarga winata ini, " ucapnya di selingi pujian.
Claudia tersenyum miring. Merasa kemenangan ada di tangannya. Ia sudah mendapatkan hati orang tua Kenantra itu cukup untuk sekarang, tinggal membuat Kenantra jatuh cinta padanya, lalu ia bisa menendang Kinara keluar dari mansion ini.
Di sisi lain, Kenantra masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan kesal. Merebahkan badannya yang terasa remuk di atas kasur, sesaat ingin meredam emosinya juga yang sedang tak terkontrol.
Pria itu menghela napas panjang. Sesaat, perasaan buntu menggelayuti hatinya, tak tahu lagi harus mencari Kinara di mana. Bahkan ke teman- teman gadis itu sudah dia datangi satu persatu ke rumah mereka untuk menanyai keberadaan Kinara, tapi tak ada satupun jawaban yang membuatnya puas.
Tok! tok!
Tiba-tiba suara pintunya di ketika dari luar membuat Kenantra langsung bangun dari rebahan nya.
"Kenan, aku masuk ya! " suara Claudia yang manja terdengar di luar.
Kenantra berdecak, muak. "Mau apalagi wanita itu? " gumamnya, jengah.
Lalu tanpa menunggu jawaban darinya, Claudia langsung membuka pintu, dia tersenyum ceria seolah tak mau mengerti dengan keadaan Kenantra yang kacau saat ini karena sedang mencari keberadaan Kinara.
"Kenan, aku kesini untuk menemui mu, " ucapnya lembut, kakinya baru saja ingin melangkah masuk, namun tiba-tiba suara Kenantra langsung menghentikan nya.
"Diam di sana! " Seru Kenantra. "Siapa yang mengijinkan mu untuk masuk ke dalam kamar ku? " katanya dengan suara dingin, ia bangkit dengan telunjuk mengacung ke udara.
Wajah Claudia yang tadinya ceria langsung berubah seketika. "Aku hanya ingin menghibur mu Kenan, kenapa balasan mu seperti ini sih?! "
Tangan Kenantra terkepal erat. "Menghibur? apa kau lupa siapa yang membuat ku dan Kinara bertengkar kemarin? perlukah ku ingatkan agar kau menyadari kesalahan mu? "
Deg! Claudia tercekat, dia mematung seketika. Sepertinya pria itu sudah menyadari kebohongan nya kemarin, ataukah ada yang memberitahu nya tentang kejadian yang sebenarnya terjadi? apapun alasannya itu, ia tahu Kenantra sekarang pasti akan menyalahkannya.
"Apa maksud mu Kenan aku tak mengerti, " ucapnya mengelak, dengan wajah bingung yang di buat- buat.
"Jangan berpura-pura bodoh Claudia! aku sudah mengetahui semuanya!" sentaknya.
"Selama ini aku selalu sabar dan membiarkan mu karena kebaikan tuan Daren, ayahmu. Jadi aku memaafkan mu juga kali ini. Sekarang pergi dari hadapan ku! "
Claudia menatap pria itu dengan tangan terkepal erat, alisnya menukik tajam.
"Ku bilang pergi! " Ujar Kenantra mengulangi ucapannya dengan suara ia naiki beberapa oktaf.
Claudia merasa geram dan sakit hati, ia lantas berbalik pergi dengan menghentak- hentakkan kakinya kesal.
Kenantra hanya menatap nya lalu menghela napas panjang, ia terduduk kembali ke atas ranjang dengan menyisir rambutnya. Kekalutan kembali memenuhi wajahnya karena memikirkan kinara yang belum ketemu sampai saat ini.
"Kinara aku tahu kau berada di suatu tempat, aku akan mencari mu jika perlu sampai ke ujung dunia sekalipun.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Satu bulan kemudian.
Tak terasa sudah empat minggu Kinara berada di vila ini. Ia benar-benar menikmati hidupnya, sesekali neneknya akan datang dan memberitahu soal kondisi Kenantra. Mendengar jika Kenantra sedang sangat frustasi dan stres entah membuat nya senang. Apakah dia salah mengerjai suaminya sendiri hingga seperti ini? entahlah dia juga bingung.
"Nyonya apa anda tahu, tuan Kenantra membuat pengumuman tentang hilangnya anda ke seluruh penjuru negeri. "
Suatu hari ia mengobrol dengan Maya di telepon dan pelayan pribadinya itu memberitahukan informasi yang sama sekali tak di beritahu omanya.
"Beliau akan memberikan hadiah 500 juta bagi siapapun yang bisa menemukan anda. "
"Apa?! " Kinara memekik keras bahkan sampai bangun dari kasurnya saking mengagetkan nya informasi itu.
"500 juta?" Katanya dengan melotot.
"Iya nyonya, serius! bahkan pengumuman nya sudah tersebar di internet, coba anda cari."
Kinara yang kepo langsung mencarinya di sebuah situs internet dan benar saja beritanya langsung muncul paling atas.
(Pengusaha sukses winata grup, tuan Kenantra chakra winata memberikan petisi bagi siapapun yang bisa menemukan istrinya yang saat ini hilang, akan di beri hadiah sebesar 500 juta).
"Ternyata benar- benar ada, " gumam Kinara terperangah.
"Kenantra gila, 500 juta bisa membiayai kehidupan ku kalau di dunia asli. " Kinara mulai berpikir.
"Apa aku kembali aja ya lalu minta 500 juta nya terus balik hilang lagi, daripada ada yang menemukan ku terus uang itu di kasih orang lain, kan lumayan. " pikirnya.
*
*
Kinara- kinara di otak mu cuma duit aja😆
Bersambung