NovelToon NovelToon
Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah

Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dilla Mustari

seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Dela di lamar oleh alvin

"Berdirilah, aku tidak enak di lihatin orang disini."

"Jawab dulu pertanyaan yang tadi, baru aku akan berdiri." Dela hanya menarik napas dan dalam hati dela merasa berbunga-bunga andaikan dia sendirian mungkin Dela akan melompat-lompat karena kegirangan.

"Kenapa diam, apakah kamu bersedia menjadi pendamping hidupku." Dela hanya mengangguk saja dan tersenyum kepada Alvin. Sementara itu Alvin menyematkan cincin di jari manis Dela. Lalu Alvin berdiri dan memeluk Dela.

Semua orang yang ada di sana bersorak dan bertepuk tangan termasuk Andre juga. "Hem... Selamat yah bos." mereka berdua melepas pelukan masing-masing lalu melihat Andre di hadapannya. Andre memberi ucapan kedua orang di depannya itu.

******

Alvin masuk rumah dengan senyum-senyum, melihat tingkah anaknya seperti itu. Mama Alvin masuk ke kamar anaknya.

Tok.... Tok.. Tok

"Masuk saja." kata Alvin, mamanya Alvin masuk dan menutup pintu kamar dan menghampiri Alvin yang masih duduk di tempat tidur. "Dari tadi mama lihat, kamu itu senyum-senyum sendiri. Dan sudah beberapa hari mama perhatikan kamu kayak aneh deh,, tidak seperti biasanya."

Alvin langsung saja memeluk mamanya itu. "Mah hari ini Alvin bahagia." "Bahagia karena apa nak.?" Alvin melepas pelukan mamanya itu lalu menceritakan ke mamanya.

Hari ini Alvin sangat bahagia mah. Karena Dela mau memberiku kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya. Dela juga mau menerima ku kembali dan mau memaafkan aku. Dan malam ini aku sangat bahagia Mah...

"Jadi Dela mau memaafkan mu dan memberi mu kesempatan.? Mama senang dengarnya Alvin, Mama hanya berpesan dengan mu jangan menyia-nyiakan kesempatan ini Alvin. Dan ingat satu hal lagi Alvin jangan pernah menyakiti Dela lagi, jika itu terjadi Mama yang akan turun tangan."

"Aku janji Mah itu tidak akan terjadi lagi Mah.." sambil menaikkan jarinya berbentuk v. "Baiklah Alvin, kalau begitu Mama keluar dulu dan istirahat lah." Mama Alvin meninggalkan kamar Alvin.

******

Malam ini Dela susah sekali untuk tidur, Dela sudah berbolak-balik di tempat tidurnya tetap saja matanya tidak mau tidur. Dela keluar kamar dan menuju ke dapur untuk mengambil air minum. Dela duduk di kursi ruang makan sambil meminum air. "Nona Dela ngapain malam-malam di sini..? "Biasa aku tidak bisa tidur dan kamu sendiri ngapain di sini.?" Kata Dela.

Tika duduk pas di depan dela. "Biasalah nona Dela, aku kalau jam begini perut ku cari makan."

"Oooo. Kirain ada apa. Kalau begitu aku ke kamar dulu ya Tika." Tika hanya mengangguk saja. Sementara Dela meninggalkan Tika sendirian di dapur.

Kini Dela sudah di kamar lalu Dela mengambil ponselnya. Melihat ada panggilan tak terjawab. "Yang benar saja dia menelpon jam segini apa dia tidak tidur." Lalu Dela meletakkan ponselnya lagi di meja, setelah itu Dela membara tubuhnya di tempat tidur.

"Kok mukamu pucat sekali nak, apa kamu sakit.? "Dela tidak sakit Yah, Dela hanya kurang tidur." Dela mengambil roti tawar itu lalu mengoleskan selai di rotinya. "Wah nak, itu cincin mu bagus sekali kamu beli atau di kasih sama... "Apaan sih Yah, tidak usah ledek Dela deh."

"Kan Ayah cuma nanya doang sih nak." Sambil memakan rotinya itu. Begitu pun dengan Dela. Mereka berdua sarapan tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Setelah selesai sarapan Dela pamit ke ayahnya untuk ke kantor. "Tika di mana sih, tadi tidak ikut sarapan apa dia masih tidur." Dela berjalan keluar menuju mobilnya. Dela melihat tika sedang berolahraga ringan. "Kirain masih tidur di kamar. Tika tolong antar aku dulu ke kantor dong." "Dengan senang hati nona Dela."

"Tika, sudah berapa kali ku bilang sebut nama ku saja." Dela melemparkan kunci mobilnya ke Tika. Tika hanya senyum saja dan mengikuti Dela masuk ke mobil tersebut. "Tumben sekali mau di antar ke kantor biasanya nyetir sendiri. "Malas aja, buruan jalan." Tika mengeluarkan mobil dari garasi dan melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata. Tidak butuh waktu lama bagi Tika untuk menyetir mobil ke kantor Dela.

Setelah tiba di depan perusahaan ayahnya Dela turun dari mobilnya. "pulanglah, nanti saya kabari kalau sudah mau pulang. "Baiklah jaga dirimu." Tika sudah menganggap Dela sebagai saudaranya sendiri, Begitu pun dengan Dela, Dela juga menganggap Tika sebagai saudaranya sendiri.

Setelah kepergian Tika, Dela masuk ke perusahaan ayahnya. Semua staff dan karyawan menyapa Dela. Sekertaris yang dulu menjadi sekretaris ayahnya, kini menjadi sekretaris Dela. Sekertaris tersebut mengatakan kepada Dela, bahwa hari ini ada meeting dengan klien. Setelah memberitahukan kepada Dela, sekertaris tersebut keluar dari ruangan Dela menuju ke ruangnya sendiri.

Sebelum meeting Dela memanggil sekretaris tersebut ke ruangannya lagi. Sekretaris itu dengan cepat ke ruangan Dela.

Tok...tok...tok

"iya masuk." Dela mempersilahkan sekretaris itu masuk. "Ada yah nona Dela memanggil ku.? "Duduklah dulu pak, saya cuma mau tanya, klien kita itu dari perusahaan mana. Dan apakah klien ini sudah bekerja sama dengan perusahaan kita."

"Benar sekali Nona Dela, klien kita ini sudah bekerja sama sejak pak William yang menjabat sebagai pemimpin perusahaan ini."

"Ok, aku ingin melihat berkas-berkas nya."

"Tentu boleh nona Dela, maaf saya lupa memberikan berkasnya kepada nona Dela."

"Tidak apa-apa pak." Dela meraih berkas itu, dari tangan sekertaris nya.

"Kalau begitu saya permisi dulu nona Dela." sekertaris itu itu berdiri dan keluar dari ruangan Dela. Sementara Dela melihat berkas-berkas tersebut. "Ini kan perusahaan miliknya Alvin, dan berarti orang ini yang akan saya temui sebentar. Oh tidak."

******

Tok..tok...tok

"Masuk." orang yang mengetuk pintu itu membuka pintu dan masuk ke ruangan Dela. "Nona Dela klien kita sudah datang dan mereka sudah ada di ruangan meeting."

"Baiklah aku akan segera ke sana." orang suruhan sekertaris nya Dela keluar dan kembali ke ruangannya. " Aduh kenapa aku gugup seperti ini sih." Dela menarik napas dalam-dalam dan hembuskan nya. Dela berjalan keluar dari ruangannya menuju ke ruangan meeting.

"aku tidak boleh gugup di depannya, aku harus profesional." dalam hati Dela. sambil berjalan masuk keruangan. "Maaf sudah menungguku. Dan mari kita mulai meeting nya." Dela meletakkan laptop dan berkasnya diatas meja dan duduk di kursinya.

Alvin melihat Dela, hanya tersenyum dan tidak mengalihkan pandanganya. Orang yang di lihat merasa tidak enak dan gugup. Andre berbisik pada Alvin "Bos jangan di lihatin terus, fokus bos fokus."

"Bawel kamu Andre. Kamu yang fokus Jangan suruh saya ya." Andre hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

Satu jam tiga puluh menit, meeting tersebut sudah usai. Para staff dan yang lainnya, termasuk Alvin keluar dari ruangan meeting tersebut. Kini tinggal Dela di dalam ruangan meeting. Akhirnya selesai juga meeting nya kalau tidak bisa-bisa aku pingsan mendadak. Dela mengambil laptop dan berkasnya lalu keluar dari ruangan tersebut.

******

1
Ledy Gumay
Lumayan
Dilla Mustari: terimakasih
total 1 replies
Faadhilah Fauziyyah
Thor, kapan update selanjutnya?
Dilla Mustari: sabar yah KK.dan update setiap hari kok/Pray/
total 1 replies
Levi Ackerman
Bikin nggak tidur!
Dilla Mustari: hehehe 👍☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!