Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Sleep Call
🍁 Happy Reading 🍁
Pukul 22.30
Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, Sitha belum juga tidur karena menunggu pesan atau telepon dari Juna. Ia menunggu Juna menanyakan padanya apa Sitha sudah memberi makan Siro atau belum. Tapi sampai jam segini, Juna belum juga menghubunginya.
"Ini orang kok gak nelpon atau ngirim pesan sih! Dia gak mau tau apa gue udah ngasih makan Siro atau gak! Dia gak mau ngucapin terimakasih gitu sama gue! Nyebelin banget!" dumel Sitha di depan layar ponsel-nya lalu kembali meletakkan ponsel-nya di sebelahnya.
Sitha pun menatap langit-langit kamarnya, ia kembali teringat percintaan panas-nya dengan Juna saat diruang kerja Juna, percintaan panas itu sangat jelas diingatan Sitha dibanding dengan percintaan panas mereka saat di hotel setelah reuni. Maklum saja saat di hotel, Sitha dan Juna sedang sama-sama mabuk.
KRIIING...
Tiba-tiba ponsel Sitha berdering. Sitha pun cepat-cepat mengambil ponsel-nya dan ternyata itu panggilan video dari Juna.
"Iiikh.. ngapain sih nih orang video call! Muka gue kan lagi butek!" dumel Sitha.
Sitha pun cepat-cepat beranjak dari atas ranjang lalu berlari ke meja rias. Sebelum menjawab panggilan video dari Juna, Sitha memoleskan sedikit bedak di wajah-nya dan lipglos di bibirnya lalu menyisir rambutnya yang seperti singa.
Setelah dirasa penampilannya lebih baik, Sitha pun kembali ke atas ranjang dan berbaring.
"Ekhem.. ekhem.." Sitha berdehem untuk mengatur suara-nya agar terdengar seperti orang yang baru bangun tidur, setelah itu barulah Sitha menggeser tombol hijau dilayar ponsel-nya.
"Apa?" tanya Sitha dengan suara yang pura-pura dibuat seperti orang baru bangun tidur dan wajah yang sok-sok baru bangun tidur.
"Udah tidur loe?" tanya Juna balik.
"Ya iyalah, udah jam berapa ini! Ada apa?" tanya Sitha lagi.
"Yakin udah tidur? Bukan pura-pura tidur?" tanya Juna lagi dan mengabaikan pertanyaan Sitha.
"Ya tidur lah!" jawab Sitha ketus.
"Emang ada yah orang tidur bibirnya glowing gitu!" sindir Juna sambil tersenyum mengejek. Nampaknya Juna tahu kalau Sitha belum tidur dan sebelum menjawab telepon Juna, Sitha merias wajah-nya terlebih dahulu. Modus perempuan kalau di video call tengah malam, yah seperti Sitha itu.
"Dih.. emang bibir gue glowing!" balas Sitha yang tak mau mengaku.
"Iya deh glowing.. sangking glowingnya udah kayak makan gorengan satu kresek loe!" ejek Juna.
Sitha menaikkan sudut bibirnya sambil memutar bola matanya malas mendengar ejekan Juna.
"Loe mau ngapain sih nelpon gue jam segini!" tanya Sitha lagi. Ia sudah malas berdebat dengan Juna.
"Makasih yah udah kasih makan Siro." jawab Juna.
"Tau darimana loe gue udah kasih makan Siro?" tanya Sitha balik karena dia belum ada memberitahu Juna kalau ia sudah memberi makan Siro atau belum.
"Tadi Siro nelpon gue." jawab Juna seloroh.
"Ngasal loe!" balas Sitha.
"Hahahaha.." Juna tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Sitha.
"Gue serius, Junaidin!"
"Sembarangan loe ganti-ganti nama gue!"
"Siapa suruh loe garing!"
"Gue lihat dari cctv lah. Gue ngakak pas lihat loe nempel di dinding." ucap Juna.
"Sialan loe yah! Loe niat banget yah ngerjain gue! Loe bilang Siro anjing yang lucu, imut, bla bla bla bla, eh.. gak tau-nya anjing paling berbahaya! Setan emang loe!" dumel Sitha.
Juna yang mendengar Sitha mendumel hanya tertawa terbahak-bahak.
Mereka pun terus mengobrol, Juna menceritakan apa saja kegiatannya selama di Surabaya hari ini dan Sitha juga menceritakan apa saja yang ia lakukan di kantor tadi. Obrolan-obrolan unfaedah pun terus berlanjut sampai tak terasa sudah pukul setengah satu dini hari.
"Hoaaam.." Sitha menguap ditengah-tengah obrolannya dengan Juna.
"Loe udah ngantuk?" tanya Juna.
"Belum kok." jawab Sitha.
"Gak usah bohong loe! Daritadi gue perhatiin loe udah lima kali nguap! Udah sana tidur." balas Juna.
"Ya udah matiin kalau gitu telponnya." balas Sitha.
"Gak usah dimatiin, gue pengen lihat loe tidur."
"Mana bisa tidur gue kalau kayak gitu!"
"Bisa! Loe arahin aja kamera ponsel loe ke wajah loe, terus loe merem deh, selesai kan! Udah sana tidur. Gue juga mau tidur nih." desak Juna.
"Tapi gue tidur matiin lampu kamar, yah gak kelihatan lah muka gue!"
"Emangnya dikamar loe gak punya lampu tidur?"
"Gak." jawab Sitha.
"Ya udah, gak usah matiin lampu dulu malam ini. Besok loe beli lampu tidur, biar besok kita bisa sleep call lagi."
"Dih.. pede banget loe! Siapa juga yang mau sleep call lagi sama loe! Ogah!" balas Sitha.
"Udah, loe mau tidur gak nih! Besok telat masuk kantor, gue angkat loe jadi asisten pribadi gue! Mau?!" ancam Juna.
"Ogah! Mending gue jadi cleaning servis daripada jadi asisten pribadi loe." balas Sitha.
Sitha pun meletakkan ponsel-nya dengan disandarkan ke bantal dengan kamera mengarah ke wajah-nya. Begitupun dengan Juna, ia juga melakukan hal yang sama dengan Sitha.
Mereka pun saling menatap ke layar ponsel mereka masing-masing sampai akhirnya mereka tertidur.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...