"Kau yang memulai kan Xander? Maka jangan salahkan aku jika aku lebih gila darimu!" tekad seorang wanita bernama Arabelle Weister.
Bagaimana tidak karena sang suami tercinta ternyata sudah berselingkuh di belakangnya. Diapun menyewa seorang pria untuk membalaskan dendamnya, tetapi siapa sangka ternyata pria itu membawanya pada sebuah kebenaran dan cinta yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7
"Sebenarnya bukan aku yang membutuhkan pengawal, tapi sekretarisku."
Mendengar itu Zio manggut-manggut saja, ternyata tidak sia-sia dirinya meminta Arabelle untuk mengurus identitasnya.
"Tidak masalah Tuan, untuk siapapun saya bekerja yang terpenting saya mendapatkan uang."
"Sepertinya kau sangat membutuhkan uang?"
Zio memasang wajah sedihnya, "Adik saya harus bersekolah dan membutuhkan biaya, Tuan."
"Ternyata kau adalah kakak yang baik."
"Apapun akan saya lakukan untuk adik saya." Entah kenapa tiba-tiba saja ulu hati Zio terasa nyeri setelah menyebutkan kalimat itu.
"Baiklah sebentar aku akan memanggil sekretarisku." Xander terlihat menghubungi seseorang dengan telepon kantor dan tak lama kemudian datanglah seorang wanita yang tidak terlihat cantik dan berpakaian kurang bahan. Siapa lagi kalau bukan selingkuhan si presdir brengsek ini.
"Perkenalkan namanya Jessica, panggil saja dia Jessie. Kau akan bekerja untuknya." terang Xander.
Wanita itu mengerlingkan mata, tatapannya turun lalu naik dengan perlahan memindai penampilan Zio yang sangat diluar ekspetasinya. Awalnya ia kira Xander akan memberikannya pengawal yang menyeramkan tetapi justru pengawal yang satu ini terlihat begitu tampan. Bahkan jika harus jujur, Xander sendiri kalah tampan darinya.
"Hallo Nona. Perkenalkan nama saya Zio, semoga anda merasa nyaman dibawah pengawalan saya."
"Tentu saja, Zio." balas Jessie datar. Jangan sampai Xander tahu kalau sebenarnya kekasihnya ini sedang mengagumi pria lain.
"Baiklah, tanda tangani ini!" lagi-lagi Zio disodorkan selembar kertas putih yang terbungkus oleh map. Zio membacanya sekilas dan ada satu syarat yang menarik perhatiannya.
Zio harus siap menjaga privasi Xander dan Jessica. Dia harus bersedia menutup mata, telinga dan mulut demi reputasi keduanya. Cih, dasar licik!
Zio mengambil pulpen dan membubuhkan tanda tangannya, "Tapi sayangnya aku akan mengingkarinya." batinnya.
Sementara di tempat lain, Arabelle sedang menemui pengacara pribadinya untuk membahas rencana pengajuan perceraian. Meskipun begitu Arabelle masih menutupi berita ini sampai bukti perselingkuhan Xander terkuak.
"Kumpulkan bukti-bukti yang kuat agar perceraian ini berjalan dengan mudah."
"Itu yang aku inginkan."
"Ara.."
"Hm?"
"Kuharap kau tidak bertindak gegabah. Jangan sampai nama baikmu sendiri yang tertimpa imbasnya." peringat sang pengacara.
"Aku tahu, Sean."
Betul sekali, pengacara yang akan mengurus perceraian Arabelle adalah seorang pria tampan bernama Sean. Dia ini kakak kelas Arabelle sejak saat sekolah menengah. Dan sebenarnya Sean sudah menaruh hati pada Arabelle sejak lama. Tetapi Arabelle tidak pernah menyadari itu.
Saat mendengar kabar rumah tangga Arabelle yang tidak sehat, Sean menjadi bingung. Apakah dia harus sedih atau justru senang? Sedih karena ternyata wanita yang dicintainya sudah disakiti suaminya dan senang karena mungkin ini adalah kesempatan lain untuknya.
Sean menatap langkah kaki Arabelle yang kian menjauh. Wanita itu tetap sama, dia akan selalu berusaha untuk nampak kuat di kondisi sesulit apapun. Dan Sean menyukai itu.
...---...
Sore harinya Xander pulang tepat waktu, tapi ternyata sang istri belum kembali. Dan tak biasanya wanita itu seperti ini.
Baru saja Xander ingin menelpon tapi layar ponselnya lebih dulu menyala ternyata panggilan masuk dari Arabelle.
"Ara, kau dimana sayang?"
📞 : Maafkan aku karena terlambat pulang. Aku sedang mengunjungi Mami.
"Syukurlah, aku hanya khawatir. Apa Mami membuatmu tidak nyaman?"
📞 : Tentu saja tidak. Sore tadi Mami menghubungiku dan malam ini kami akan makan bersama, kau tidak perlu khawatir.
"Apa perlu aku jemput?"
📞 : Tidak Xan. Aku membawa kendaraan sendiri, cepatlah mandi dan berganti pakaian. Satu atau dua jam lagi aku kembali.
"Baiklah, jaga dirimu baik-baik."
📞 : Aku bersama Mami. Sudah pasti aku baik-baik saja.
"Aku menunggumu sayang."
Selesai menelpon Xander pun bergegas mandi. Satu atau dua jam lagi bukan? Jadi dia masih memiliki waktu untuk keluar sebentar sebelum Arabelle kembali. Dia akan menemui Jessica yang sebelumnya merajuk karena Xander tidak bisa diajak makan malam bersama.