Perjalanan hidup keluarga Pak Diharjo yang sehari harinya sebagai penyadap karet.
Keluarga pak diharjo adalah keluarga sederhana bahkan terkesan sangat sederhana, namun begitu cukup bahagia sebab anak anaknya rukun dan saling sayang.
Pak diharjo memiliki enam orang anak, satu laki laki lima perempuan.
Bu kinasih adalah istri Pak diharjo memiliki watak yang sabar dan penyayang walau pun sedikit cerewet.
Sabar terhadap suami, penyayang terhadap suami dan anak anaknya namun cerewet hanya kepada anak anaknya saja.
Adira adalah anak sulung Pak Diharjo dan Bu Kinasih memiliki watak yang keras pemberani tegas galak namun penyayang juga.
Dimas anak kedua Pak harjo dan Bu asih juga wataknya juga keras kepala pemberani namun sedikit kalem tidak ugal ugalan seperti anak anak remaja seusianya.
Dimas adik yang cukup perhatian pada kakaknya, suka dukanya sejak kecil slalu ia lalui berdua dengan sang kakak.
Namun kebahagiaan keluarga itu berubah sejak dimas memutuskan untuk menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syahn@87, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rian Murka Diputusin Pacar
Kalo teteh selaku istri bisa ngomong gitu itu artinya selama ini a rian bukan suami yang baik ya teh? makanya teteh seneng seneng aja kalo sampai dicerai sama a rian?, ujar nimas.
Nanti juga kamu tau sendiri, aku ga mau bahas itu, yang aku mau tau kamu mau ga bilang gitu sama rian, bujuk dia supaya ceraikan aku., jawab adira masih dengan santainya.
Maaf teh setelah aku simak omongan teteh aku jadi tau kalo a rian bukan suami yang baik, jadi aku ga mau sama dia lagi, aku minta maaf ya teh selama ini aku udah ganggu rumah tangga teteh aku udah balikan sama a rian walau pun aku tau dia udah nikah, aku benar benar minta maaf teh tolong maafin aku ya, aku janji mulai detik ini aku ga bakalan gangguin a rian lagi., ujar nimas panjang lebar.
Lah kenapa kamu harus minta maaf, aku ga da masalah kok, aku malah senang kalian balikan lagi justru sekarang aku sangat berharap kalian menikah., sahut adira serius.
Maaf teh, a rian punya istri yang baik kayak teteh aja dia masih bisa berkhianat, sekarang aku tau kalo yang buruk disini adalah a rian, faktanya teteh tau suami teteh selingkuh tapi teteh ga seperti istri istri diluar sana yang ga nanya nanya dulu langsung menghakimi semaunya, tapi teteh beda, aku benar benar minta maaf, aku janji ga bakal ganggu a rian lagi, aku akan putusin dia hari ini juga., ucap nimas lagi benar benar merasa bersalah pada istri rian.
Kok malah putus?, tanya adira kecewa.
Iya teh aku benar benar minta maaf, ya udah teh makasih ya udah mau ngobrol sama aku, aku pamit dulu ya, sekali lagi aku benar benar minta maaf, Assalamualaikum., ucap nimas dari sebrang.
Wa'alaikumsalam
jawab adira.
"Yah kok putus sich?", gumam adira.
"Mudah mudahan ga jadi putus lah, jadinya nikah gitu biar aku punya alasan untuk minta pisah.", gumam adira lagi.
Ia jadi pusing, merasa bingung sama pacar suaminya, di dukung jadian kok malah minta putusan kan aneh.
Tak mau lama lama pusing adira pun kembali berbaring, kali ini dia sudah ngantuk lagi, dan akhirnya ia tidur sampai tembus ke malam.
Dan saat dia bangun rian juga sudah pulang dan sedang makan, selesai makan rian mengambil ponselnya dan keluar dari rumah, ia pergi mencari tempat sepi dan gelap, adira melihat suaminya dari celah jendela yang ada di ruang tamu.
Adira juga melihat suaminya menelpon seseorang, setelah memastikan itu adira kembali masuk dalam kamar lagi dan lanjut pura pura tidur.
Sekitar 30menitan rian kembali masuk ke dalam rumah dengan muka merah padam.
Lu ngomong apa sama cewe gua ra!!, bentak rian yang sudah emosi tingkat tinggi.
Syukurnya malam itu rumah sedang sepi, karna pak harjo dan bu asih sedang pergi bahkan membawa serta ketiga anak kecilnya, sedangkan dimas ia sedang dirumah mertuanya.
Ngomong apa? sama cewe mas yang mana?, tanya adira pelan, kalo sama suami adira ga mau ketus ketus, selama rian masih jadi suaminya selama itu adira akan bersikap sebaik mungkin.
Sama cewe gua nimas!!! lu ngomong apa sampe dia mutusin gua!!!, teriak rian murka.
Adira sama sekali tidak terkejut sich, karna ini bukan yang pertama kali rian mendadak berubah saat dia ada masalah dengan pacarnya pasti dia ngamuknya sama adira, jangan kan adira salah ga salah pun dia akan tetap jadi pelampiasan emosi rian jika ia bermasalah dengan sang kekasih.
Melihat reaksi rian adira menahan tawa, hampir saja meledak tawanya melihat kelakuan labil rian, bagaimana tidak, gara gara diputusin pacar rian ngereog seperti ayam yang mau bertelur mencari petarangan alias tempat.
Tapi sebisa mungkin ia tahan, karna kalo sampai adira tertawa rian pasti akan semakin ngamuk.
Ohhh sama nimas ya? emangnya nimas ngomong apa?, tanya adira santai, ia bahkan sudah siap kalo pun rian main tangan lagi.
Gua tanya elu anj*ng!! jawab bukannya nanya balik!!!, teriak rian lagi semakin murka.
Aku ga ngomong apa sich, cuma bilang kalo dia beneran suka atau sayang sama mas ya ajak mas nikah aja dari pada main kucing kucingan begitu jadi dosa, emang salah aku nyuruh kalian nikah?, jawab adira masih dalam mode santai.
Ga usah bohong dech lu, kalo lu ngomong gitu napa dia putusin gua!!!, hardik rian masih dalam mode murkanya.
Ya aku ga tau, jangan tanya sama aku, kalo ga percaya telpon aja lagi tanya lagi., jawab adira.
Sejenak rian terdiam, detik kemudian ia kembali menyalahkan istrinya.
Lagian ngapa sich lu usil amat nelponin dia!!, ketus rian masih juga menyalahkan istrinya.
Aku bukan ga ada kerjaan harus nelponin pacar mas, ngapa mas ga pesan sama dia untuk tidak nelpon disaat HP mas ga mas bawa? aku cuma angkat telpon yang masuk karna brisik, dia tanya aku jawab, tanya aja sama dia ada ga aku maki maki dia?, jawab adira malas.
Mendengar itu rian kembali lagi keluar rumah, adira bodo amat dengan apa yang rian lakukan, ia kembali tidur, dan tak lama dia memejamkan mata terdengar suara bu asih dan pak harjo datang.
"
"
"
Sementara disisi lain,,,,
Dimas sedang menikmati masa masa pengantin barunya, ia masih cinta cintanya pada istrinya, dan tak mau jauh dari istrinya.
Namun malam ini dimas sedang menginap di rumah mertuanya, mertua nya memberinya lahan kebun karet untuk dimas kelola, dan dengan senang hati dimas menerimanya.
Masa ini adalah masa manja manjanya lina pada dimas, usia pernikahan mereka baru masuk hitungan hari, bahkan 1minggu pun belum ada.
Kukkuruyuuukkkkk
Kukkuruyuuukkkkk
Suara ayam ayam dibelakang rumah sudah bersahut sahutan dengan ayam ayam tetangga di samping kiri kanan rumah pak johari.
Marlina bangun untuk memasak karna suaminya akan mulai bekerja, dan dia sendiri akan ikut, sebab sang suami akan bekerja menyadap karet yang diberikan oleh ayahnya.
Setelah 1jam lina dan ibunya berkutat di dapur masakan pun sudah jadi, lina kembali ke kamar untuk membangunkan sang suami.
Bannggg bangun bang udah pagi, ayo bangun katanya mau kerja., lina menggoyang goyangkan tubuh sang suami agar segera bangun.
Abaanngg ayo bangun, aku udah selesai masaknya., ujar lina lagi.
Emmhhhh., dimas menggeliat kan tubuhnya lalu ia mengerjap ngerjapkan matanya.
Udah pagi bang., ujar lina lagi mengingatkan.
Dimas pun bangun dan segera turun dari ranjang, ia langsung menuju kamar mandi.
Sekitar 20menit dari kamar mandi dimas langsung bersiap dan berpakaian, setelah itu ia langsung makan bersama istrinya.
Selesai makan keduanya langsung berangkat ke kebun karet dan siap untuk mulai menyadap.
Bang kita bareng aja ya? aku takut soalnya masih gelap banget., ujar lina setelah sampai dikebun karet, ya, hari memang masih cukup gelap.
Karna dimas dan lina pergi ke kebun karet setelah orang orang pergi ke mesjid untuk sholat subuh, namun kedua nya tidak ikut sholat jadi langsung aja gitu pergi ke ladang.
Ya udah., jawab dimas tak banyak protes.
Kedua nya pun langsung memulai kerja'annya, semangat pagi lah katakan, berkat senter yang mereka bawa sebagai penerangan kedua nya pun tidak harus nyasar nyasar karna gelap, dan tidak sampai salah toreh.
Getah karet yang sudah lama sudah menimbulkan bau juga tak menjadi halangan bagi keduanya, seolah sudah terbiasa dengan yang bau bau.
Baik dimas mau pun lina keduanya fokus pada pekerjaan nya dan ingin segera selesai agar bisa cepat pulang untuk istirahat.
Semangat ya buat othor. oiya Kapan2 mampir2 ya kak ke ceritaku juga. 'Psikiater, Psikopat dan Pengkhianatan' mksh