NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kontras Takdir
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

aku tidak tahu apakah pernikahanku akan berjalan sempurna atau tidak...

aku juga tidak tahu apakah aku mampu melewati pernikahan ini hingga akhir atau tidak...

hanya Tuhanlah yang tahu akhir kisah cinta pernikahanku ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dilema Cinta Alishba

Alishba masih terbaring diam di atas ranjang tidurnya ketika hari menjelang pagi.

Terasa penat di pikirannya mulai kembali berdatangan secara bertubi-tubi.

Alishba menoleh pelan ke arah jendela ruangan kamarnya yang sunyi.

Semalam Sulaiman tidak datang ke tempatnya, untuk tidur bersamanya, sesaat perasaan lega meliputi diri Alishba.

Perlahan-lahan Alishba beringsut turun dari atas pembaringan tidurnya, duduk sebentar, menjernihkan pikirannya supaya tenang.

Alishba memutar pelan lehernya yang terasa pegal.

"Rupanya dia mulai bosan bermain dengan ku...", ucapnya dengan tatapan murung.

Alishba sebenarnya tidak ingin memikirkan tentang Sulaiman, suaminya, meski dia sangat membenci laki-laki itu, tapi baginya dia masih suami sah Alishba hingga kini.

"Dia suamiku..., tapi aku tidak ingin bersamanya, apa keputusanku ini salah...", kata Alishba sembari menunduk pelan.

Alishba meraih mantel tidurnya hendak bersiap-siap membersihkan dirinya ke kamar mandi. Dia berjalan pelan menuju ke arah kamar mandi dengan langkah pelan.

Sesampainya di depan kamar mandi, Alishba langsung masuk ke dalam sana.

Tiba-tiba Alishba dikagetkan oleh seseorang di dalam kamar mandinya.

"Kau ?!" ucapnya tersentak kaget.

Mendadak seluruh tubuhnya merinding pucat, berubah tegang ketika dia melihat sosok laki-laki berwajah tampan di dalam kamar mandinya sedang diguyur oleh air pancuran. Dan dia sedang menatap tajam ke arah Alishba Rayaz.

Pelan-pelan Alishba berjalan mundur, mencoba melarikan dirinya dari dalam kamar mandi.

Namun Sulaiman mampu menandingi kecepatan gerakan langkah kaki Alishba dan menangkap tangan istrinya itu cepat.

Sulaiman menarik paksa Alishba ke dalam guyuran air pancuran di dalam kamar mandi.

Tampak seluruh tubuh Alishba basah kuyub oleh siraman air mandi yang mengguyur dirinya bersama-sama Sulaiman.

"A-apa mau mu ???" ucap Alishba terbata-bata pelan dengan wajah tegang.

Seulas senyuman menghiasi sudut bibir Sulaiman saat memandang wajah cantik Alishba.

"Seperti biasanya..., saat kita hanya berdua...", kata Sulaiman.

"Apa ?!" sahut Alishba dingin.

"Yah, seperti hubungan layaknya suami-istri yang patut kita laksanakan sebagai ibadah serta kewajiban, Alishba", bisik Sulaiman.

Sulaiman membelai lembut wajah cantik Alishba di depannya saat ini dengan siraman air pancuran yang terus mengguyur basah tubuh mereka berdua di dalam kamar mandi.

Alishba tercekat tegang ketika tangan Sulaiman menyentuh wajahnya, seluruh tubuhnya mendadak merinding tegang.

"A-aku harus pergi...", kata Alishba gugup sembari berjalan mundur.

Namun Sulaiman kembali menghalangi niatnya, untuk pergi dengan menahannya tepat bersandar di dinding kamar mandi.

"Kau hendak pergi, kemana ?" tanya Sulaiman seraya menatap tajam, diusap-usapnya pelan bibir merah milik Alishba.

Percikan kehangatan sontak mengalir ke dalam tubuh Alishba, entah perasaan apa yang timbul saat ini, dia hanya bisa menahannya kelu.

"Kemana, Alishba ?" bisik Sulaiman tepat di sisi telinga Alishba.

"Aku mau berganti pakaian...", sahut Alishba berusaha mengalihkan arah pembicaraan dengan Sulaiman.

"Berganti pakaian ?!" tanya Sulaiman menatap lekat.

"Yah, karena bajuku basah sekarang dan aku harus menggantinya supaya tidak masuk angin", sahut Alishba sekenanya.

"Baiklah, aku akan membantumu, untuk mengganti pakaianmu ini, carilah selalu aku jika kau hendak menggantinya, Alishba", kata Sulaiman.

Sulaiman menarik pelan mantel tidur yang dikenakan oleh Alishba perlahan-lahan dari tubuh istrinya itu. Sedangkan Alishba hanya bisa menerima pasrah saat suaminya mulai menyentuh dirinya, dengan kedua mata terpejam rapat.

Kembali Alishba merasakan sengatan listrik yang teramat kuat dari dalam dirinya, sekejap saja Sulaiman telah merengkuh tubuhnya ke dalam pelukannya.

Sulaiman menyerang setiap jengkal inci tubuh Alishba seraya menyentuh tiap saraf sensitif yang membuat Alishba tersentak kuat.

Terdengar deru nafas Sulaiman yang menggebu-gebu di setiap sentuhannya ke tubuh Alishba.

"Hmmm..., kau sangat lembut sekali, Alishba...", bisik Sulaiman di setiap sentuhannya.

Alishba mengejang pelan saat Sulaiman menelusuri seluruh jengkal tubuh cantiknya yang mulus, dia tertahan hingga merasakan luapan hatinya yang membuncah tak menentu.

Kembali terdengar deru nafas Sulaiman yang semakin kuat di sela-sela desahan Alishba.

Wajah keduanya sama-sama memerah ketika saling bergesekan lekat satu sama lainnya.

Alishba merintih kuat ketika Sulaiman menekan titik kenikmatannya sehingga dia merasakan panas menjalar ke seluruh jengkal tubuh polosnya.

Sedetik kemudian, keduanya saling bersatu padu, dan berbagi kenikmatan satu sama lainnya.

Tak sadar sentuhan nikmat itu menenggelamkan pikiran Alishba ke dalam dasar kesenangan yang tak terkira. Membuat lupa Alishba dengan rasa benci di dalam hatinya terhadap Sulaiman selama ini.

Tampak Alishba menangis tersedu-sedu ketika permainan cintanya dengan Sulaiman usai beberapa menit yang lalu.

Sulaiman meninggalkannya tanpa berkata-kata, pergi begitu saja setelah hasratnya terpenuhi tanpa memalingkan wajahnya ke arah Alishba sedikitpun.

Sikapnya kembali dingin ketika Sulaiman berhasil melampiaskan hasrat dalam dirinya terhadap Alishba.

Sulaiman telah pergi sekitar empat puluh lima menit yang lalu dari ruangan kamar tidur Alishba seusai dirinya menuntaskan hajat biologisnya dengan Alishba.

Tinggal Alishba duduk diatas tepi bak mandi seraya menangis sedih.

Alishba mendekap erat-erat tubuhnya yang polos dengan kedua mata sembab.

Terisak-isak lelah saat dirinya kembali sendirian tanpa cinta.

Alishba melampiaskan kekesalannya dengan melempar mantel miliknya yang tersampir di dekat bak mandi lalu menjerit histeris.

"Aaahk... !" jeritnya frustasi.

Alishba menangis keras dengan pandangan mendongak ke atas, dadanya penuh dengan kesedihan dan tubuhnya terasa lelah, sedangkan seluruh badannya masih basah oleh air serta berkeringat deras.

"Tuhan... !!! Salahku apa... !!!" pekiknya sedih.

Alishba hampir tidak mampu menguasai kepedihan hatinya, merutuki dirinya yang tidak mampu menahan gairahnya bahkan tenggelam ke dalam hasrat cinta yang tak pasti ini.

"Mengapa aku harus mengikuti permintaan Sulaiman ???" keluhya sesal.

Alishba masih duduk bersimpuh di dalam kamar mandinya, tidak berniat, untuk beranjak sedikit pun dari tempatnya berada saat ini.

"Dan kenapa aku tenggelam dalam hasrat gila ini ???" ucapnya seraya terpejam rapat.

Air mata yang jatuh dari kedua matanya bercampur menjadi satu dengan air yang masih membasahi wajah cantiknya.

Alishba terlihat putus asa saat dia tidak mampu menguasai dirinya sendiri bahkan tenggelam dalam hasrat permainan cinta Sulaiman.

Tiba-tiba Alishba berdiri lalu berlari cepat ke arah dinding kamar mandi seraya memukulkan tubuhnya ke arah dinding berulangkali.

Mendadak tubuh Alishba lunglai dan dia terjatuh pingsan di dalam ruangan kamar mandinya.

Tak seorang pun tahu dengan kondisi Alishba yang tak sadarkan dirinya serta terbaring diam di lantai kamar mandinya.

Sejam telah berlalu...

Terlihat Alishba telah berbaring di atas tempat tidurnya dengan mata masih terpejam.

Seorang wanita telah duduk di samping tempat tidur Alishba dan diam menungguinya.

Wajahnya yang matang karena usianya tampak sangat murung, ketika dia melihat ke arah Alishba disisinya.

"Kenapa dia bisa seceroboh itu ?" ucapnya sembari menghela nafas pelan.

Wanita paruh baya itu tertunduk sedih saat menatap ke arah Alishba yang terpejam pingsan.

Dipandanginya wajah pucat milik Alishba lalu berkata pada seorang pelayan yang baru masuk ke dalam kamar.

"Apa dokter telah datang ?" tanyanya seraya menoleh.

Seorang pelayan berseragam segera menghampiri wanita itu.

"Belum, dokter belum datang, tapi baru saja dokter menelpon sedang dalam perjalanan kemari, nyonya Harmam", sahut pelayan itu tergesa-gesa mendekati tempat tidur milik Alishba.

"Tolong persiapkan keperluan untuk menantu ku ini, dan jangan lupa kabari Sulaiman tentang keadaan Alishba sekarang ini", kata wanita anggun itu kepada seorang pelayan muda yang berdiri di dekatnya.

"Baik, nyonya Harmam", sahut pelayan muda itu sembari mengangguk pelan lalu beranjak pergi dari dalam ruangan kamar tidur Alishba, untuk mempersiapkan seluruh keperluan Alishba jika dokter datang nanti.

1
Lina Zascia Amandia
Halo Kak Author, salam kenal. Itu like nya udah banyak, Kakak blm ajuin kontrak? Pdhl kayaknya lolos bab terbaik tuh likenya byk. Terus tadi sy lihat karyanya lumayan banyak dan ada banyak juga karya yg pop nya M M an. Boleh heran gak sih Kak, kenapa lencananya masih Silverqueen sama sprt sy sedangkan karya Kakak ada yg M M an popnya?
Lina Zascia Amandia: Ok Kak. Sama2.
Reny Rizky Aryati, SE.: gak apa apa juga... 🥲 tetap semangat juga ya 🌹
total 5 replies
Anonymous
pria tidak tahu malu, berdalih aliansi pernikahan tapi dia tidak tahu perasaan istri yang tersakiti, ini perundungan atas nama pernikahan, tepat sekali jika ini aliansi pernikahan yang berat sebelah
🌷💚SITI.R💚🌷
awal cerita penuh emosi..
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: air mata pernikahan, semoga tidak bosan mengikuti setiap babnya ya 🙏
total 2 replies
Anonymous
aduh iblis kepala ular nih, mana bisa cinta kek gini dipaksain, endingnya nanti sang istri binting trus anaknya dibawa pigi keluar rumah, normalnya nikah ma cowok kek gini, gak bakal dianya paham
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu ceritay
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you semuanya atas dukungannya dan kesetiaannya pada thor thor 🎂
total 1 replies
Anonymous
gimana sich tuh laki buat gedeg saja, dah dibilang ma istrinya klo dia tidak menikah scr aliansi, buat high wa aja, mbaca nich crita !
Vania Andina
Baru sadar sekarang dan menyesal, apa yang ada di dalam otak manusia sekaleng Sulaiman nih ???
Anonymous
tudung lapis !
serem amat nikah kayak gini, thor !
aliansi pernikahan, gak ada tulus-tulusnya, gak ada cinta juga klo nikah seperti iniiii...
Vania Andina
aduh ular tangga nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: bukan, tapi orok orokan sawah, Vania 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!