CINTAI AKU OM !!!

Setelah Art tersebut keluar,Rayen pun segera keluar setelah mendapat telpon dari orang kantor.

''Ya ada apa Leo?'' tanya Rayen pada asistennya dikantor.

''Pak apa bapak bisa kekantor sekarang?ada beberapa dokumen yang harus bapak tanda tangani, sedangkan sebentar lagi saya juga harus menghadiri pertemuan dengan klien bersama sekertarisnya pak Frans,karna kan beliau sedang berada diluar kota,jadi kami yang diminta untuk mewakilkannya.'' ucap Leo, asisten sekaligus sahabat Rayen.

Karna memang Leo masih dilingkungan kantor,maka ia masih memakai bahasa formal, begitupun dengan Rayen, ia juga harus menyesuaikan diri.

''Iya saya tau itu,, tapi saya juga tidak bisa kekantor sekarang, sebaiknya kamu kirimkan saja orang untuk mengantar kan dokumen tersebut kerumahnya bang Frans,karna saat ini saya sedang berada dirumahnya.'' jelas Rayen.

''Baiklah, nanti saya akan coba suruh orang kantor untuk segera membawanya kesana.

Setelah memutuskan sambungan telpon,Rayen segera turun kelantai bawah, rasanya ia haus sekali saat ini.

DITEMPAT LAIN..

Didalam apartemen mewah terlihat seorang wanita yang saat ini sedang duduk bersantai sambil menikmati secangkir teh hijau.

''Baru sebentar tidak bertemu mas Rayen,aku sudah kangen aja, terlebih sama keperkasaannya yang selalu membuat ku melayang keangkasa.'' gumam nya yang tak lain adalah Viona kekasih Rayen.

''Apa sebaiknya aku telpon saja ya,supaya dia datang kesini, ah iya sebaiknya aku telpon saja dia.'' gumamnya lagi

Tuut-tuut...

Terdengar suara sambungan telpon dari sebrang,namun belum ada jawaban.

Namun saat panggilan kedua akhirnya sambungan nya dijawab.

''Iya hallo sayang?

''Mas kamu kok lama banget sih angkat telponnya?'' protes Viona

''Oya tadi mas sedang ada dikamar mandi,ada apa?''

''Mas kamu bisa kesini gk aku kangen sama kamu, aku kesepian kalau gk ada kamu disini.'' jelas nya dengan nada manja

''Maaf Vio,mas gk bisa karna Niken sakit dan mas harus jagain dia, kamu kan tau kalau bang Frans dan istrinya sedang berada diluar kota dan mereka menitipkan Niken pada ku, jadi maaf ya, gimana kalau besok saja kita ketemuannya dikantor?

''Emangnya sakit keponakanmu itu parah ya sehingga kamu gk bisa datang kesini sekarang? ayolah sayang aku kangen banget sama kamu, apa lagi sama adik kecil kamu.'' jelas Viona membuat Rayen terkekeh pelan

''Loh koj ketawa sih sayang?emangnya kamu gk kangen ya sama kerang milikku ini hem?'' goda Viona dengan suara yang dibuat mendayu-dayu

''Aah..sial, kenapa Viona bicara seperti itu,huuh tahan Rayen,kamu tidak mungkin meninggalkan gadis kecilmu sendiri disini,bagai mana jika terjadi sesuatu jika ku tinggalkan dia sendiri,maka aku akan menyesalinya seumur hidup.

Batinnya

''Mas! hallo mas! kamu masih disana kan?''

''Iya sayang, tapi maaf ya mas benar-benar tidak bisa.

''Yasudah lah kalau gitu!

Kliik..

Sambungan diputuskan begitu saja oleh Viona.Rayen menghela nafas berat, ia tau kalau kekasihnya itu saat ini pasti sedang ngambek dengannya.

Tak jauh dari Rayen berdiri ada sosok Niken yang ternyata sejak tadi memperhatikan Rayen yang sedang berbicara ditelpon dengan kekasihnya.

''Dasar tante pirang,enak saja nyuruh om Rayen datang kesana,tidak akan ku biarkan aku harus tetap menahan om Rayen disini.

Batin Niken.

''Om Rayen.'' panggil Niken sambil melangkah kan kakinya mendekati om nya tersebut.

Rayen langsung menoleh keasal sumber suara, dan entah kenapa jantungnya kembali berdetak saat melihat keponakannya tersebut.

''Ada apa dengan jantungku?apa jangan-jangan ada masalah dengan jantung ini,kenapa sering sekali berdetak lebih cepat secara tiba-tiba seperti ini.'' gumamnya pelan

Rayen menatap Niken yang semangkin mendekat kearahnya, tiba-tiba pandangannya jatuh pada bibir Niken.

'' Bibir itu, kenapa terlihat begitu menggoda,,bibir yang semerah cery yang tadi sempat aku nodai,rasanya sangat manis membuatku menginginkannya lagi.''

''Om, kenapa om Rayen bengong?'' ucap Niken yang kini sudah duduk disamping Rayen.

''Gk apa-apa kok, oya gimana perutnya masih sakit gk?

''Jika aku bilang udah sembuh,pasti om Rayen akan langsung keapartemen si tante pirang,sebaiknya aku berbohong sajalah,demi kebaikan, tentunya demi kebaikanku.

Batin Niken

''Niken kenapa diam?apa jangan-jangan perutnya masih sakit ya? sebaiknya kita kedokter saja ya biar diperiksa sebenarnya kamu itu sakit apa.'' ucap Rayen cemas

''Ternyata om ku ini sangat perhatian sekali denganku.

''Sakit nya sudah sedikit berkurang sih om,hanya saja tubuhku masih lemas.'' jawabnya

''Yasudah sebaiknya kamu makan dulu ya tadi om sudah nyuruh bibik buatin bubur untuk kamu,sebentar biar om ambil dulu.'' ucap Rayen sambil melangkah menuju dapur.

Tak lama,Rayen kembali dengan membawa semangkuk bubur ditangannya.

''Suapi ya om,'' rengek Niken

''Iya, yasudah mendekatlah lagi!" pinta Rayen dan dengan senang hati Niken segera mendekat kearah Rayen

''Aaaa...,'' ucap Rayen meminta agar Niken membuka mulutnya.

Dan Niken pun mengikuti perintah Rayen,untuk membuka mulutnya.

Setelah beberapa suap

''Udah om,aku udah kenyang.''

''Yasudah kalau gitu, ini minum dulu!" ucap Rayen sambil menyerahkan segelas air putih pada Niken.

''Terimakasih om.'' jawabnya sambil mengambil air tersebut dari tangan Rayen

'' Om kira-kira mama dan papa pulang gk?

''Entahlah,sepertinya mereka mungkin besok baru pulang.'' jawab Rayen

''Kalau mereka pulangnya besok,om harus nginap disini ya temanin aku,kalau perlu om Rayen tidur dikamarku.''

''Baiklah om akan tidur disini malam ini tapi dikamar yang berbeda.'' jelas Rayen membuat Niken mencebikan bibirnya.

''Ck, kok gitu om? bukannya aku ini keponakan tersayangnya om Rayen,jadi tidak masalah dong kalau kita tidur sama.''

''Tetap tidak boleh Niken,jika seorang pria dewasa tidur bersama dengan seorang wanita nanti bisa terjadi hal-hal yang tak diinginkan.'' ucap Rayen

''Itu berarti om Rayen sudah mengakui kalau aku adalah seorang wanita bukan lagi anak kecil, begitu kah?'' tanya Niken

''Kenapa pertanyaan Niken seperti menjebak begini ya?

''Om kenapa diam?jawab dong!

''Sudahlah jangan bertanya seperti itu lagi! yang pasti malam ini om akan tidur diruang tamu, yasudah kalau gitu om mau istirahat dulu dikamar.'' ucap Rayen sambil melangkah meninggalkan Niken yang masih duduk diruang keluarga.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 9 malam, Rayen yang baru terbangun dari tidurnya langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

Sedangkan dikamar Niken gadis remaja itu baru saja mengganti pakaian santainya dengan pakaian tidur, lalu segera membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur.

''Om Rayen kira-kira sedang apa ya?sejak tadi tadi dia masuk kamar sampai sekarang belum ada keluar,apa dia sedang tidur sekarang? aah dari pada penasaran lebih baik aku melihatnya sendiri.'' gumam Niken sambil melangkah menuju pintu kamar.

Tok-tok

''Om! om Rayen, apa om sudah tidur? kok gk ada suara ya,sebaiknya aku langsung masuk saja lah.'' monolognya sambil memutar knop pintu kamar tersebut.

NEXT