Pacarku Tetanggaku

"bagaimana rencana liburan kalian sayang ?" Tanya ayah saat aku pulang sekolah.

"Semuanya oke sih yah"

"Ya sudah, ayah akan transfer untuk biaya kalian ya"

"Terimakasih ayah" ucapku memeluk ayah.

Setelah mengangganti seragam sekolah kuputuskan ke rumah arnav mau bertanya perihal rencana kami.

Tok....tok...

"Masuk hon tidak dikunci"  jawabnya dari dalam rumah.

"Kok kamu bisa tau kalau itu aku ?padahal aku kan tidak bicara ?" Jawabku masuk, kulihat dia sedang asik rebahan di depan tv.

"Ketukan pintumu dengan yang lain berbeda hon"

"Masak sih ?"

"Hhmmm, ada apa hon ?"

"Kamu sudah cerita belum pada anak anak soal rencana kita ke Samosir ?"

"Sudah"

"Apa tanggapan mereka ?"

"Mereka oke oke saja"

"Jadi kita berangkat naik apa ? Kata ayah mobilnya bisa kita pakai"

"Kalau begitu biar aku yang bawa mobil oom chinese, dan Bagas bawa mobil sendiri."

"Apa Bagas sudah move on ?"

"Mungkin"

Aku mengangguk

"memang tidak ada gunanya berlarut larut" ucapku.

"Hhmmm"jawab arnav mengangguk.

"Aku balik ya, mau pesan tiket kapal kian biar besok kita tidak perlu antri lagi"

"Kenapa harus balik hon ? Disini ada wifi kok, mau pesan online kan ?"

"Iya, ya udah deh ayo kita lihat"

Aku mengeluarkan ponsel lalu memesan tiketnya bersama arnav.

"Kalau penginapan kita bagaimana ?" Tanyaku

"Oh iya ya, hampir saja lupa"

"Kita menginap di depan waterfron saja"

"Apa ada ?"

"Ayo lihat di google"

Kami akhirnya mendapat tiket kapal dan penginapan sekaligus.

"Aku balik ya ngantuk" kataku sambil menguap

"Ya sudah, aku mau keluar main basket sama yang lain"

Aku mengangguk lalu pulang ke rumah.

Di lapangan basket.

"Jadi bagaimana ? kamu bisa bawa mobilmu kan gas ?" Arnav bertanya pada Bagas.

"Kamu tenang saja uang bensin dan yang lainnya aku yang tanggung, tapi jangan bilang pada Lia ya. Kamu ngerti kan gas" sambungnya lagi. Bagas mengangguk

"Ini nih yang gue demen" Jawab Edo .

"Kamu mah yang gratisan saja cepat." Ledek Yasir.

"Namanya gratis bro, siapa sih yang tidak mau" jawab Edo lagi

"Berarti sudah pasti semua kan ?" Ulang arnav

"Okeh" jawab Bagas.

Pagi hari ini aku begitu bersemangat ke sekolah, ini adalah hari ulang tahunku. Saat aku bangun dari tidur tadi pagi sudah mendapat kejutan dari mama dan ayah yaitu cake yang begitu indah dan nikmat.

"Kuenya sangat enak mah, makasih ya"

"Iya sayang sama sama, kalian jadi kan nanti brangkat ?"

"Jadi mah, kami sudah pesan tiket kapal juga penginapan"

"Ya sudah sana sekolah dulu, kamu berangkat dengan arnav atau mau ayah antar" tanya ayah.

"Dengan arnav saja ayah"

"Ya sudah hati hati ya"

Pasalnya ayah dan mama tidak tau kalau aku pacaran dengan arnav karena kami terbiasa dekat dari kecil.

Aku mencium pipi ayah dan mama lalu berlari keluar.

"Ar ayo" teriakku pada arnav.

" Semangat sekali buk" ledeknya

"Iya, makanya ayo cepat."

"Iya nyonya" jawabnya membuatku ngakak.

Sampai sekolah kudapati kelas masih kosong, kami yang kepagian atau mereka semua yang kesiangan sih ?

"Hon ke kantin yuk, belum sarapan kan ?"

Aku menggeleng. " Kok kamu tau ?"

"Ini masih pagi sekali hon" jawabnya memperlihatkan jam padaku, akhirnya aku ngakak lagi.

Kami sarapan bersama dikantin, sambil menunggu teman teman kami datang satu persatu.

"Nanti kita semua kumpul di rumah Lia ya" kata arnav.

"Okeh bos" jawab mereka ramai ramai.

Tidak terasa ternyata sudah jam pulang sekolah. Tanpa menunggu lama kami pulang ke rumah masing masing untuk bersiap siap.

"Mana yang lain ?" Tanyaku saat beberapa teman kami sudah sampai di rumah.

"Masih di jalan" jawab Bagas.

"Gas ini uang bensin kamu" kataku menyodorkan uang satu juta rupiah padanya.

"Udah Lia, aman lah itu simpan saja"

"Jangan begitu dong, kan aku yang ajak kalian" jawabku lagi

"Sudah tidak apa apa, simpan saja"

"Oke deh."

"Ai kamu sudah minum obat kan ?" Tanyaku pada aida.

"Sudah an tenang saja" jawabnya senyum

"Tuh sudah pada datang, yuk langsung berangkat saja nanti kita ketinggalan kapal.

Sekitar dua jam lebih kami sudah sampai di pelabuhan Ajibata Parapat. Ternyata sudah banyak kendaraan yang antri, untung saja kami sudah pesan tiket lebih dulu.

Di dalam kapal kami putuskan untuk keluar dari dalam mobil untuk menikmati indahnya danau pada sore hari.

"Hallo gays, ini kami lagi otw Samosir ya. Lihat nih kami berada di tengah danauuu" ucap Yuli yang ternyata sedang live. Dengan bergaya ala ala aku melambaikan tangan ke arah kamera dan tersenyum semanis mungkin.

Sekitar lebih kuran 1 jam akhirnya kami sampai juga, dan kami langsung saja menuju penginapan karena nanti malam kamu mau keliling.

"Huh ternyata enak juga ya kalau jalan jalan tanpa drama mabuk" kata aida ngakak, kami hanya tersenyum melihatnya.

Kami menyewa satu homestay Persis di depan waterfron Pangururan.

"Ayo kita istirahat dulu, biar kuat keliling nanti malam". Kata arnav.

"Kalian lapar gak sihh ?" Tanyaku

"Tidak, kan kami sudah makan siang sebelum berangkat tadi. Apa kamu tidak makan siang ?" Tanya Arini.

"Aku tidak selera tadi"jawabku.

"Ya ampun hon kamu sudah tau punya penyakit maag masih saja malas makan, ayo cari makanan ke depan" jawab arnav langsung menarik tanganku.

"Kalian kalau mau pesan sesuatu telepon saja ya" jeritku.

"Ayo makan nasi Padang saja, jangan salah salah pilih makanan disini ya hon. Disini banyak non muslim" kata arnav

Aku mengangguk.

Setelah kenyang kami kembali lagi ke penginapan, tidak lupa kami ke Indomaret lebih dulu membeli makanan ringan juga air minum.

Sampai di penginapan ternyata semua sudah pada molor.

"Ayo hon tidur sini biar nanti malam fresh" ucapan arnav, akupun memilih membaringkan diri di dekat arnav, karena mereka semua tidur berbaris.

Malam hari seperti rencana, kami menuju waterfron jam delapan malam setelah selesai makan malam tentunya.

Kami memilih duduk duduk dipinggir kolam sembari menunggu waterfronnya hidup. Tidak terkecuali Yuli yang sibuk dengan live nya dari tadi. Dan ternyata pengunjung benar benar ramai mungkin karena ini akhir pekan.

Detik detik waterfronnya menyala kami semua menghitung dengan semangatnya 3....2...1

Wowwww.....

**Selamat ulang tahun 

   pacar kesayangan 

    Liana Saragih**

Aku terpaku menatap waterfron di depanku, diiringi dengan musik selamat ulang tahun juga cake yang sangat indah dipegang arnav, entah kapan dan darimana dia mendapatkan cake itu, karena perasaan dari tadi dia disampingku. Semua mata pengunjung tertuju padaku.

Aku menutup mulut dengan telapak tanganku lalu mengibas ngibaskan tangan agar air mataku tidak jatuh namun karena terlalu terharu  air mataku jatuh begitu saja. Aku benar benar terharu dengan semuanya.

*Tiup lilinnya tiup lilinnya

   Sekarang juga sekarang juga sekarang juga*

Semua pengunjung pun ikut bernyanyi.

Dengan malu malu aku meniup lilin yang berbentuk angka tujuh belas tahun.

Dan kami mendapat teriakan saat arnav dengan entengnya me*****p keningku.

*Selamat ulang Tahun Honey*