NovelToon NovelToon
Mafia Insap Jatuh Cinta

Mafia Insap Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Sugar daddy
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chococino

Satria Barra Kukuh atau lebih dikenal dengan Barra adalah seorang mantan mafia kejam pada masanya. Sejak kecil dia hidup dengan bergelimang harta namun haus akan kasih sayang orangtuanya sehingga membuat Barra mencari jati diri di dunia baru yang sangat bebas. Barra adalah pria yang tidak tersentuh wanita dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sejak muda. Namun ketika usia nya telah matang dan dewasa dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang tengil dan bar bar.

Alina, gadis kecil berusia dua belas tahun lebih muda dari Barra yang mampu membuatnya jatuh cinta layaknya seorang abege yang baru saja masuk masa puber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan orang biasa

Keduanya terdiam dengan pikiran masing masing. Barra berpikir jika Pak Badhot pastilah melarang dirinya berhubungan dengan Alina mengingat Pak Badhot yang telah mengetahui sisi lain dirinya.

Sedang Pak Badhot berpikir jika Barra bukanlah orang biasa. Pria itu pastilah memiliki kekuasaan ataupun kekuatan yang membuatnya dengan mudah memenangkan kasus Panti Asuhan yang diketahui Pak Badhot melibatkan seorang konglomerat ternama di negara ini.

"Kenapa Pak? Bapak kecewa sama saya? Saya memang bukan orang baik pak. Saya hanya sedang menjalani sisa hidup saya agar lebih baik. itulah sebabnya saya memilih menyendiri." Ucapnya lirih

"Kok kamu bisa melawan konglomerat itu Bar? Setau saya, mereka itu dikelilingi orang orang hebat bahkan melibatkan orang dari luar negeri juga."

"Ha ha Pak Badhot rupanya tau banyak ya Pak," tanya Barra sambil melirik pria yang usianya terpaut sepuluh tahun darinya itu.

"Saya ngikutin beritanya saja waktu itu."

"Oh... "

"Jadi sebenarnya Panti Asuhan itu cuma alasan. Dibalik itu semua ada ladang ganja di daerah itu Pak. Makanya mereka bersikeras menggusur Panti itu dan menjadi kan tempat hiburan."

"Serius kamu Bar?" tanya Pak Badhot dan Barra pun mengangguk

"Wah wah.. Oknum itu ya pastinya?"

"Iyalah Pak. Masyarakat awam mana tau itu tanaman, ngertinya mah singkong ha ha ha,"

"Terus sekarang masih ada ladang itu Bar?"tanya pak Badhot makin tertarik

"Ya sudah di musnahkan Pak. Itu sudah berubah jadi Pondok Pesantren kan sekarang."

Pak Badhot manggut manggut namun masih bertanya tanya dalam hati. Kok bisa Barra dengan mudah memenangkan kasus itu? Bahkan membangun Pondok Pesantren setelah nya.

"Bar, saya boleh tanya sesuatu?"

"Boleh pak tanya aja. Toh dari tadi juga sudah nanya nanya he he he,"

"Jiahahah iya juga ya. Ah. Sialan kamu Bar!" ujar Pak Badhot berdecak sebal

"Ha ha ha,,,,"

"Jadi gini. Saya penasaran banget kok kamu bisa dengan mudah sih ngalahin mereka? Siapa kamu sebenarnya?"

"Hemmm.... jadi gini pak." ucap Barra mulai bercerita. Mungkin sudah saatnya Barra mengungkap jati dirinya sebenarnya pada Pak Badhot. Masalah nantinya dapat restu atau tidak itu urusan belakangan. Biarlah Pak Badhot dengan penilaian nya sendiri.

"Sebetulnya, saya itu bisa di katakan orang bayaran Pak. Tugas saya memanipulasi target dan memenangkan kasus mitra yang membayar saya. Tapi ya saya tetap pilih pilih mitra sih, ngga asal ambil aja. kebanyakan ya konglomerat atau pejabat tinggi. Intinya saya bekerja untuk mereka yang duitnya banyak ha ha ha"

" Jadi kamu itu seorang Mafia ya Bar?"

"Yaa bisa dikatakan gitu sih pak. Tapi itu dulu. Saya memutuskan berhenti dari dunia hitam itu, ketika ibu saya sakit. Seperti yang tadi saya ceritakan...

Disitulah saya akhirnya sadar, untuk apa uang yang banyak, kekuasaan yang banyak kalau kita tidak bisa melindungi, menyelamatkan orang yang kita cintai?

Akhirnya saya menghilang dari dunia itu. Dan masalah Panti adalah proyek terakhir yang saya ambil, karena saya sudah berjanji pada seseorang untuk melindungi putrinya.

Jadilah saya seperti ini Pak. Uang yang saya peroleh selama ini saya gunakan untuk membangun Pondok Pesantren Modern. Saya beli lah semua lahan disitu, saya urus sesuai hukum. Toh buat apa saya nimbun uang banyak banyak, kalo sekedar makan satu piring saja kenyang pak." ucap Barra kembali terkekeh

"Betul sekali kamu Bar. Hidup itu sewajarnya saja, jangan berlebihan... Harta yang banyak nanti juga tanggung jawabnya besar di akhirat Bar." ucap Pak Badhot menasehati

"iya pak betul. Makanya saya memilih pindah dari Jakarta, dan memilih membangun rumah di kota ini di samping Bapak. Karena dekat sama pondok, yaa paling satu jam kan perjalanan."

" Kenapa ngga balik ke orang tua kamu Bar di Semarang?"

"Jiahahah nanti juga Pak Badhot tau alasannya... Setelah ketemu ibu saya. Ha ha ha,"

*****

1
Siti Khoyimah
😂😂😂😂😂🤭🤭
Siti Khoyimah
lnjut ,
itumah nglunjak pk olh" mita mobil
reza indrayana
😍😍😍
Siti Khoyimah
😂😂😂
Tembus Langit: hati hati salah pegang kak /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Abi Uung
lanjutkan
Abi Uung
sangat bagus ceritanya,tidak membosankan
Tembus Langit: terima kasih kak, sudah mampir novel perdana saya 🤗b

semoga harimu menyenangkan 😊😊
total 1 replies
Abi Uung
bagus ceritanya
Tembus Langit
bagus
Sol Ronconi
Alur yang mengalir lancar dan tak pernah membosankan.
Tembus Langit: terima kasih kak. Baca terus kelanjutan kisahnya ya kak... ^,^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!