NovelToon NovelToon
The Wait Is Over

The Wait Is Over

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Trauma masa lalu / Rebirth For Love
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Cevineine

Saat aku ingin mengejar mimpi, berdiri dalam kesendirian pada ruang kosong yang gelap,tidak hanya kegelapan, dinginpun kian lama menyelimuti kekosongan itu. Perlahan namun pasti, kegelapan itu menembus ulu hati hingga menyatu dengan jiwa liar yang haus akan kepuasan. Jangan pernah hidup sepertiku, karena rasanya pahit sekali. Hambar namun menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cevineine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Semenjak kejadian di apartement milik Raymond, Ethan terus mendiamkanku. Aku juga heran mengapa makin kesini sifat kekanakannya muncul. Sebenarnya aku sendiri juga merasa bersalah kepadanya atas ketidaktahuan dirinya tentang hubunganku dengan Raymond. Tapi apa boleh buat, ini untuk memberinya sedikit pelajaran atas kejadian dimasa lalu. Mungkin jika Ethan berinisiatif untuk menelisik latar belakang Raymond, ia akan malu padaku. Jadi biarkan saja seperti ini dulu sampai aku memantapkan diri untuk tega kepadanya.

Aku menatap langit malam dari balkon kamarku, udara malam disini semakin dingin mengingat jika sudah memasuki bulan Desember. Sepintas aku teringat dengan Keeynan, biasanya ia akan menelepon diriku pada jam jam malam seperti ini. Maklum, namanya juga baru pertama kali berpisah. Sebenarnya aku juga rindu pada anak itu, tapi apa boleh buat kepulanganku masih 2 minggu lagi. Kata dokter semua sudah stabil, dan tubuhku menunjukkan perkembangan yang baik. Hanya menunggu dua kali kontrol dan hasil akhir akan menentukan jika diriku masih harus disini atau sudah bisa pulang.

Jauh dari kampung halaman membuatku merana, walaupun Ethan menemaniku sepanjang hari. Tapi rasanya tetap beda, seperti ada yang hilang dalam diriku.

Aku menatap tubuh Ethan yang sudah terkapar diatas ranjang, ia memutuskan untuk tidur daripada harus berdebat denganku sepanjang malam. Namun dering ponsel laki laki itu membuyarkan lamunanku. Aku berjalan kearah nakas samping tempat tidur dan menemukan deretan nomor yang tidak bernama terpampang dilayar ponsel itu, sudah beberapa kali ini Ethan menerima panggilan dari nomor tak dikenal. Setiap kali aku bertanya padanya siapa yang menelepon, ia tak mau menjawabnya.

Karena rasa penasaranku yang semakin memuncak, aku berniat mengangkat telepon itu namun tiba tiba tanganku tertahan okeh Ethan yang kini tengah menatapku tajam.

"Sweet cake, kamu mau apa huh?"

"Ponsel kamu dari tadi bunyi terus" jawabku

"Biarkan saja, kemarilah" kemudian ia menepuk nepuk tempat disebelahnya. Kemudian aku naik keatas kasur tersebut.

"Ada apa?" lalu ia tiba tiba memelukku dengan posesif, aku terdiam mengapa lelaki ini tiba tiba sekali.

"Biarkan seperti ini saja, aku rindu" aku tidak menjawab dan memilih untuk menepuk nepuk tangannya yang melingkar pada perutku.

"Sweet cake"

"Ya?"

"Ada banyak hal yang ingin ku ceritakan"

"Apa itu?"

"Aku tidak yakin kamu bisa menerimanya, tapi aku tidak mau kamu mendengarnya dari orang lain. Aku takut, jika kamu pergi meninggalkan aku lagi" aku mengernyit heran dengan apa yang ia lontarkan.

"Apa maksudmu?" tanyaku yang semakin penasran.

"Sweet cake, kapan terakhir kita berbicara seperti ini? Maksudku deep talk dari hati ke hati. Apa kamu tidak merasa kita perlu berbicara agar tidak ada kesalahpahaman lagi diantara kita" aku mengerjapkan mata, apa dia tahu tentang Raymond? Mengapa dia berbicara seperti itu? Seolah olah pembicaraan kita mengarah pada kejadian dimasalalu.

"Aku-" belum sempat melanjutkan perkataanku, dering ponsel laki laki itu menghentikan kami. Ia melihat ponselnya, terpampang nama 'Mami' pada panggilan tersebut. Aku menegang, pasalnya semenjak pertemuanku kembali dengan Ethan, tidak sedikitpun kami membahas keluarganya terutama mertuaku.

Kemudian Ethan mengangkat dan meloudspeaker panggilan tersebut agar terdengar juga olehku.

"Ethan, kamu ini bagaimana sih. Kamu sekarang ada dimana? Tadi Mami kerumah kamu tapi kata pelayan disana kamu sudah 1 bulan ini di Singapura. Kenapa kamu tidak bilang pada Mami dan Papi?"

Belum sempat ia mengucapkan salam, suara Mami Kusma sudah terdengar merdu ditelinga kami.

"Iya Mi, aku sedang ada di Singapura dan dua minggu lagi kami pulang"

"Kami?? jadi benar ya kamu bersama dengan perempuan murahan itu?" hatiku mencelos mendengar kalimat yang telah Mami Kusma lontarkan. Aku menunduk, hatiku sedih ketika mendengar makian dari ibu mertua yang selama ini sudah ku anggap sebagai ibuku sendiri.

"Mami apa apaan bicara seperti itu?" nada suara Ethan menaik satu oktaf ketika mendengar hal tersebut. Aku yang berada disampingnya pun ikut terlonjak mendengar suaranya besarnya itu.

"Memang seperti itu kenyataannya he-" TUT. Belum sempat wanita paruh baya tersebut melanjutkan kalimatnya, Ethan sudah terlebih dahulu menatikan sambungan telepon tersebut. Lalu ia menoleh kepadaku yang masih bersedih atas perlakuan dari orangtuanya tersebut.

"Maaf" ujarnya padaku.

"Tidak apa apa, karena kenyataannya seperti itu kan?" jawabku sembari menatap nanar padanya.

"Sweet cake, setelah kita kembaki dari sini aku akan mengajakmu menemui orangtuaku"

"Untuk apa? Untuk di maki kah?"

"Bukan seperti itu sayang"

"Ethan, kamu pernah berfikir tidak untuk mencari tahu dulu tentang aku? Tentang keluargaku? Mengapa ibumu sampai hati mengataiku seperti ini tanpa ia tahu kenyataanya?" badanku bergetar menahan tangis, hatiku terluka jika mengingat apa dan siapa aku dimata orangtuanya.

"Kamu tahu bagaimana terlukanya aku saat itu? Bagaimana rasa tidak percaya diri menyelimutiku? Bahkan hampir satu tahun aku tidak berani menghadap cermin, karena aku malu. Aku malu, apa yang tidak aku perbuat namun suamiku menuduhku seperti itu bahkan kamu malah berbuat seperti itu berdalih ingin membalas dendam kepadaku?" aku mulai menangis sesegukan ketika kenyataan itu harus berputar kembali di otakku. Bahkan saat ini Ethan terdiam seribu bahasa mendengar penuturanku.

"Aku tidak mau tahu, bagaimanapun juga ibumu sudah kuanggap seperti ibuku sendiri. Aku tidak mau tahu, bersihkan namaku dihadapan keluarga besarmu atau kubenci kamu seumur hidup"

"Lalu bagaimana dengan Raymond? Apa kamu tidak mengaku salah sampai detik ini? Bahkan kamu diam diam menemuinya, memasak untuknya. Bagaimana perasaanku Anessa, aku juga memiliki perasaan seperti kamu. Aku cemburu"

"Ethan Antonio yang kukenal itu cerdas, mengapa kamu tidak mencari tahunya sendiri melalui orang orangmu? Apa harus aku mati dulu baru kamu tahu kenyataan yang sebenarnya?" sungutku padanya.

"Jaga ucapanmu Anessa" teriaknya padaku.

"Kamu keterlaluan Ethan, apa yang tidak aku ketahui selama ini? dongeng apa yang telah tersebar disana? Apakah seorang Anessa berselingkuh dari suaminya yang kaya raya ini" jawabku dramatis dihadapannya, aku tahu pria dihadapanku ini mulai tersulut emosinya. Namun bagaimanapun juga aku berhak marah kepadanya atas sesuatu yang tidak aku lakukan sama sekali.

"CUKUP"

"APA?!" kemudian ia meraih kepalaku untuk berhadapan dengannya, hatiku berdesir ketika melihat tatapan matanya yang mulai melembut terhadapku.

"Lihat aku sweet cake, lihat aku. Aku tidak pernah bercerita pada siapapun soal kita berdua. Apa yang terjadi pada kita, memang Mami sudah mengetahuinya dari mulut sampah Yolanda. Aku. Tidak. Pernah. Sekalipun. Berbicara yang tidak tidak mengenai orang yang kucintai" kemudian ia memelukku sembari menangis. Aku yang tidak tega melihat dirinya seperti ini hanya bisa terdiam membisu mendengar nama wanita itu kembali.

"Sudahlah kita tidur saja, anggap aku tidak dengar apapun malam ini" aku melepas pelukannya dan mulai berbaring memunggunginya.

1
Zanahhan226
semangat, ya..
Dek icha
yuk semangat.. salam dari
"aku dan teman kamarku"
TAG
tolong panggil ambulance /Grin/
TAG
sampai kacanya pecah/Facepalm/
TAG
Ritual jaman sekarang/Joyful/
💫0m@~ga0eL🔱
tetap semangat cevin 😍
💫0m@~ga0eL🔱: masama cevin/Determined/
Cevineine: makasiiiii kakkkk
total 2 replies
Tutupet
baca sampai sini dulu, lanjut nanti😁
Cevineine: Boleh kritik sarannya kak 😁
total 1 replies
TAG
cie/Facepalm/
TAG
bahaya kalo setipis triplek kalo kebawa angin/Smile/
TAG
jauh amat jadi mbak sri/Grin/
Cevineine: wkwkw, in real life jg aku panggil dia mbak sri thor🤣🤭
total 1 replies
TAG
menangis lah kan kau juga manusia/Scowl/
TAG
galau banget ini/Smile/
TAG: semangat jangan galau/Facepalm/
Cevineine: aku yang nulis pun nangis baca ulang tulisanku /Facepalm/
total 2 replies
Little Sister
seruuuu bangeet/Whimper/
Cevineine: terimakasih
total 1 replies
Little Sister
ceritanya unik /Kiss//Kiss/
Zanahhan226
hai, semangat terus, yah..
Cevineine: Siap, terimakasih👍😁
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Lanjut Thor, semangat juga
Cevineine: Siap👍😁
total 1 replies
miilieaa
baru nyicil beberapa bab udah bagus/Drool/
Cevineine: wah terimakasih yaa🙏😊
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
sudah mampir jg yah
Cevineine: okeeey👍👍
total 1 replies
Ruby
lanjut thoot
Cevineine: Siap Thorr, folbk yaa
total 1 replies
💫0m@~ga0eL🔱
mantap say 😍 1 iklan+2 🌹🌹 biar makin semangat 💪
Cevineine: Terimakasih😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!