Persahabatan antara Celine dan Damian harus ternoda karena kesalahan satu malam yang mereka lakukan.Mereka harus memulai "hubungan" baru tanpa direncanakan dan tanpa rasa cinta.
Cerita ini hanya hayalan author aja yaa,dan karya pertama dari author receh ini.
Mohon dukungannya, saran dan kritiknya.
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ichapurie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
Brakkkk !! Seorang gadis cantik dengan tinggi 174 cm berkulit putih,rambut sebahu medobrak pintu kamar seseorang.Di dalam sang pemilik kamar terperanjat karena kaget tiba-tiba kamarnya dibuka.
"Astaga Cel,kalau masuk kamar orang minimal ketok pintu dulu kek,untung gue udah pakai baju"ujar sang pemilik kamar Damian,laki-laki dengan postur tinggi badan 185 cm,berkulit tan,rahang tegas,dan berambut tebal,diusia yang menginjak 24 tahun dia sudah menjadi CEO di perusahaan sang ayah Devan.
"Cihh Elo belum pakai baju juga gue gak akan nafsu,lagian onderdil elo gue juga udah tau,waktu elo sering jemur pas elo habis sunat kan,gue sering temenin" jawab Celine sambil tertawa tanpa dosa.
"By the way kok elo udah ganteng,rapih,wangi banget kayak kunti mau kemana Dam?" tanya Celine penasaran.
"Gue mau ngedate sama Alisa,mumpung dia lagi pulang di kota ini,kan jarang banget dia pulang,dan ini malam minggu kalau elo lupa maklum elo kan jomblo abadi bwahahaha"jawaban dan sekaligus ejekan yang dilontarkan Damian,yang berhasil membuat Celine geram.
"Heh gue jadi jomblo lumutan juga gara-gara elo,setiap cowok yang deket gue selalu elo "recokin" ,waktu Abyan ngajak gue nonton,kenapa elo tiba-tiba juga nongol di bioskop,Stefan ngajak gue ke Jatim Park,eh elo juga nongol."Jawab Celine tak kalah emosi.
"Itu karena gue sahabat yang baik,gue gak mau elo disakitin cowok,jadi gue harus pastiin cowok kayak apa yang deketin sahabat gue yang cantik ini." ucap Damian sambil merangkul pundak Celine dan tersenyum smirk.
"Ngomong-ngomong elo ada apa masuk ke kamar gue kayak orang kebelet?"tanya Damian penasaran. "Gue mau nerusin S2 di Paris,sekalian mau coba iseng ikut agency model,gue 2 minggu lalu udah masukin CV buat ikut agency dan sebulan yang lalu gue udah ikut test online buat masuk ke Universitas di Paris,dan elo tau Dam,gue diterima,mungkin ini jalan gue buat wujudin cita-cita gue jadi model jalan di runaway Paris,terus lulus kuliah gue jadi desainer profesional punya brand sendiri punya banyak butik di berbagai kota ataupun negara"jawab Celine antusias kegirangan sambil berlompat dan memegang tangan Damian layaknya anak kecil yang diberi es krim
Tapi berbeda dengan reaksi Damian,dia hanya menatap Celine datar sambil menyatukan alisnya,membuat Celine bingung dan melunturkan senyumnya,"Kenapa kok elo ngelihat gue kayak gitu,elo gak seneng Dam sama pencapaian gue?" tanya Celine dengan raut wajah sendu.
Damian merapihkan rambut depan Celine lalu mendesah kasar "Hhhmm kenapa sesuatu besar kayak gini,elo baru ngomong ke gue Cel,gue gak tau elo diam-diam ikutan test online buat kuliah di Paris,elo masukin CV di Agency model Paris,kita sahabatan dari gue kelas 1 SD,tapi hal kayak gini gue gak elo kasih tahu." tersirat kekecewaan di perkataan Damian.
Ya Damian dan Celine sudah bersahabat ketika Damian berusia 6 tahun dan Celine 4 tahun.
Mereka bertetangga dan satu sekolah dari SD sampai SMA.Banyak yang salah mengartikan kedekatan mereka.Tetapi akhirnya persepsi mereka terbantahkan ketika Damian berpacaran dengan Alisa,gadis manis dengan lesung pipi,yang membuat Damian tertarik karena sifat gadis itu yang lemah lembut dan pekerja keras.
Dua tahun sudah hubungan Damian dan Alisa,meski jarang bertemu karena Alisa bekerja di Jakarta dan Damian di Surabaya.Alisa sudah berulang kali menanyakan keseriusan Damian tentang hubunga mereka,Damian pun sudah sangat ingin menikahi gadis pujaannya itu,tetapi tanggung jawab di perusahaan masih mengharuskan Damian fokus.Mungkin setelah urusan perusahaan rampung Damian akan memikirkan tentang pernikahannya dengan Alisa.
"Maaf Dam,akhir-akhir ini elo sibuk banget,apalagi Papi bilang elo lagi banyak project,kan elo pengen banget cepat selesai urusan perusahaan,biar elo bisa cepat nikahin Alisa". Jawab Celine mencoba menenangkan sahabatnya possesivenya itu.
Damian mengangguk tipis seolah mengiyakan perkataan Celine "Tapi minimal elo cerita,elo juga bisa ngandelin gue,siapa tahu gue bisa bantu,elo jadi haris ngurusin semua sendiri".Kata Damian dengan tatapan sendu.
"Gue gak sendiri,gue dibantuin sedikit sama kak Rayyan kok". Jawab Celine sambil mengangkat dua sudut bibirnya.
"Rayyan......" gumam Damian