NovelToon NovelToon
NERD Bertahan Hidup Di Dunia Yang Hancur Dengan Sistem Player Store

NERD Bertahan Hidup Di Dunia Yang Hancur Dengan Sistem Player Store

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Kebangkitan pecundang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Gadis kutu buku tiba-tiba mendapatkan sistem play store yang menyatakan jika update bumi akan segera terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fitur menyusahkan

Scarlett mengubah chakramnya ke mode cambuk. Api yang bergolak seketika melingkari senjata itu, mengubahnya menjadi rangkaian mata pisau yang berpendar seperti ular api. Setiap mata pisau berkilauan dengan cahaya jingga yang mematikan, seolah hidup dan menanti perintah untuk melahap.

Para polisi yang menyerangnya segera memasang pelindung anti-huru-hara, wajah mereka tegang namun penuh keyakinan.

Mereka berharap perisai itu cukup untuk melindungi mereka dari gadis dengan tindik di hidung yang kini berdiri dengan senyum sinis di bibirnya. Senyum itu seperti pisau tajam yang menusuk hati mereka, membuat detak jantung mereka semakin kencang.

"Kalian pikir itu cukup?" bisik Scarlett, suaranya seperti angin yang membawa kabar kematian.

Kobaran api merambat ke seluruh cambuk, dan Scarlett mengayunkannya dengan kekuatan yang memecah udara. Suara desisan api dan gemuruh ledakan seketika memenuhi lorong itu.

"Tidak!" teriak Eliot, suaranya penuh kepanikan. Dia berusaha menghentikan Scarlett, tetapi gadis itu sudah terlalu jauh dalam amukannya. Matanya yang menyala seperti bara api menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa menghentikannya sekarang.

Cambuk menghantam perisai huru-hara, dan ledakan dahsyat terjadi. Polisi yang berdiri di belakangnya terlempar seperti boneka kain, tubuh mereka hancur berkeping-keping. Darah dan potongan tubuh berserakan, menciptakan lukisan mengerikan di lantai lorong. Bau besi darah memenuhi udara, membuat semua orang yang menyaksikan tercekat.

Mata semua orang melotot ngeri, tetapi Scarlett tidak peduli. Cambuknya terus menghantam setiap perisai di depannya, mengubah lorong itu menjadi lautan darah dan daging. Teriakan panik memenuhi udara, suara-suara itu seperti simfoni kematian yang dipimpin oleh Scarlett.

"Tolong! Tolong!" teriak seorang polisi, tetapi cambuk Scarlett sudah menghampirinya. Dalam sekejap, tubuhnya meledak seperti balon yang dipenuhi darah.

Eliot, yang masih berusaha bangkit, merasakan keputusasaan yang dalam. "Hentikan!" teriaknya lagi, kali ini dengan suara yang lebih keras. Dia maju ke depan, mencoba menghalau cambuk Scarlett dengan pedangnya. Tapi kekuatan ledakan itu terlalu besar. Tubuhnya terlempar ke lantai, tulang-tulangnya terasa seperti remuk.

'Sangat kuat...' pikir Eliot, napasnya tersengal-sengal. Dia tidak bisa bergerak, hanya bisa melihat Scarlett berjalan mendekatinya dengan langkah yang tenang namun penuh ancaman.

Beberapa polisi yang masih hidup berniat membantu Eliot, tetapi cambuk Scarlett yang masih berayun membuat mereka memilih untuk menyelamatkan diri sendiri. "O-Oi... Bajingan! Mau pergi ke mana kalian?!" teriak Eliot, tetapi tidak ada yang mendengarkannya. Mereka sudah terlalu takut.

Scarlett berdiri di atas tubuh Eliot, matanya memandang ke bawah dengan tatapan dingin. "Kalian pasti selalu didoktrin bahwa keselamatan adalah yang utama, bukan?" Dia tertawa kecil, suaranya seperti derai hujan yang membawa petir.

"Bajingan, aku tidak akan melupakan semua ini!" geram Eliot, meski suaranya sudah lemah.

Scarlett hanya tersenyum. "Tidak, kau pasti akan melupakannya. Aku akan memastikan itu." Kata-katanya membuat Eliot kebingungan, tetapi sebelum dia sempat bertanya lebih lanjut, Scarlett menendang kepalanya dengan kekuatan yang membuatnya pingsan.

"Baiklah, sekarang kau bisa keluar," seru Scarlett kepada satu-satunya orang yang masih bersembunyi. Roshana, yang sudah ketahuan, akhirnya keluar dari persembunyiannya dengan wajah pucat dan tangan gemetar.

***

Scarlett memerintahkan para robot pembantu untuk membawa Eliot yang pingsan ke dalam Penthouse.

Melihat Roshana, senyum Scarlett melebar. "Kenapa kau begitu ketakutan, Nona Roshana? Di mana kepercayaan diri yang kau pamerkan sebelumnya?"

Meskipun merasa kesal karena diremehkan, Roshana tahu tidak mungkin baginya untuk membalas perkataan Scarlett.

"Itu benar-benar mengecewakan. Aku pikir kau adalah tipe orang yang bisa membaca situasi dengan baik," ujar Scarlett dengan nada dingin.

Dahi Roshana mengernyit. Dia penasaran mengapa Scarlett begitu kecewa padanya.

"Sudahlah, ayo masuk. Kau ingin membicarakan sesuatu denganku, bukan?" ajak Scarlett, memecah keheningan.

Roshana berpikir keras. Jika dia menerima ajakan itu, tidak ada jaminan dia akan selamat. Namun, jika dia menolak, juga tidak ada jaminan dia bisa keluar dari situasi ini hidup-hidup.

Pada akhirnya, tidak ada pilihan lain. Roshana mengikuti Scarlett masuk ke dalam penthouse.

Ding!

[Dewa Petarung merasa bosan melihat pertarunganmu.]

[Makhluk paling berani memintamu bertarung dengan lawan yang lebih kuat.]

[Ratu Jingga sangat tertarik dengan senjata yang kau gunakan.]

[Kebijakan mempertanyakan asal-usul senjatamu.]

[Sosok dalam jurang terkesan dengan penampilanmu.]

Notifikasi-notifikasi itu kembali menyerang kepala Scarlett, membuatnya semakin kesal. Roshana, yang berjalan di sampingnya, bertanya-tanya apa yang sedang didengar oleh Scarlett.

"Oi, siapapun kau, tolong matikan fitur mendengar yang mengganggu ini!" seru Scarlett dengan nada kesal.

Namun, perkataannya justru memicu lebih banyak notifikasi masuk ke kepalanya. Para dewa mulai memarahinya karena menganggap kehadiran mereka sebagai gangguan.

[Sosok dalam kegelapan merasa kesal dan ingin mengirim ratusan monster untuk menyerang tempat persembunyianmu.]

Mendengar notifikasi itu, Scarlett bukannya takut, malah semakin mencemooh. "Lah, sudah jadi pengganggu, merepotkan lagi. Sifatmu pasti tidak jauh berbeda dengan bocah enam tahun."

[Semua orang terdiam menahan amarah.]

Tiba-tiba, sesosok pria tampan dengan sepasang sayap di punggungnya muncul di depan mereka. Roshana langsung terpikat oleh ketampanan makhluk itu, sementara Scarlett terlihat biasa saja.

"Apa dia malaikat?" tanya Roshana dengan antusias.

"Tidak. Dia iblis. Malaikat yang sebenarnya memiliki wajah yang sangat buruk," jawab Scarlett dengan santai.

Pria itu menatap Scarlett dengan tatapan tajam. Dia tidak percaya ada orang yang bisa langsung mengetahui identitas aslinya.

"Aku adalah Jiren, wakil yang akan mengawasi event Raid kali ini," ujarnya dengan suara tegas.

Ding!

[Event Raid akan segera diadakan dalam 10 menit. Semua penghuni Grand Hotel diharapkan bersiap untuk menghadapi serbuan monster.]

Notifikasi itu muncul di kepala semua orang yang ada di area Grand Hotel.

Roshana merasa cemas. Sifat Scarlett yang tidak sopan terhadap entitas asing mengakibatkan bencana yang kini mengarah ke hotelnya.

"Tunggu sebentar, sialan! Apa yang kau lakukan? Membuat event dan memaksa orang lain ikut serta? Apa kalian memang sangat suka melakukan pemaksaan seperti ini?" cibir Scarlett.

Wajah Jiren menjadi gelap. Dia merasa terhina, kehormatannya sebagai wakil Administrator tercoreng akibat umpatan yang dilontarkan oleh makhluk yang dianggap lebih rendah darinya.

"Dasar manusia rendahan! Berani kau berbicara seperti itu padaku?"

Tekanan intimidasi yang kuat langsung terasa. Roshana seketika kehilangan kesadaran, sementara Scarlett masih berdiri di tempatnya, dengan senyum sinis seperti sebelumnya.

"Sekarang apa? Kau ingin berkelahi? Sepertinya sistem bodoh atau apapun itu tidak memiliki aturan, bukan?" Senyumnya melebar.

[Dewa-dewa terkagum-kagum melihat keberanianmu.]

Mata Jiren membelalak. Giginya merapat karena tidak bisa memberikan hukuman pada manusia di depannya akibat aturan dari Administrator.

[Kebijakan merasa aneh dengan pengetahuan yang kau miliki.]

Scarlett sedikit waspada terhadap dewa kebijaksanaan. Dia khawatir rahasianya sebagai regressor terbongkar.

"Sekarang hentikan event itu, karena aku sebagai manusia terkuat di tempat ini belum menyetujuinya!" serunya lantang.

Jiren menggertakkan giginya. Mau tidak mau, dia harus menghentikan event itu karena peraturan. Jika dia tetap melanjutkannya, maka harus ada kompensasi yang diberikan kepada semua orang yang terlibat.

Ada lebih dari dua ribu orang di dalam hotel. Memberikan kompensasi kepada mereka semua pasti akan membuatnya bangkrut.

Tapi bagaimana jika tidak ada yang selamat untuk menerima kompensasi?

Perlahan, senyum kecil mengembang di bibirnya. Jiren merasa dia memiliki cara untuk membalas dendam pada Scarlett atas penghinaan yang dia rasakan.

'Dasar makhluk bodoh. Dia benar-benar memilih untuk mengadakan event secara paksa,' batin Scarlett. 'Jangan salahkan aku jika kau benar-benar akan bangkrut.'

1
Nur Abidatul Lailiyah
nie mandeg lg kah ceritanya.. kayak novel2 othor sebelumnya
Sean71: kek nya iya ka😓
total 1 replies
Anna🌻
wahhh, baca bab satunya puas banget😀🥰🥰
Sean71
tumben blum up thor
Sean71
thorrr.... nanggung banget loh ini/Frown//Frown/
Sean71
hehe
Sean71
lanjut thor 😁😁😁
Excellent_098™
tumben up 3 ch sehari, semangat thor
Sean71
lanjut thor🙏🏻💪🏻💪🏻
Sean71
thanks thor dah double up hehe😅😅
Dadang Eliz
luka parah kok hanya.. nunggu modhar dl kali ya
Sean71
dah ganti cover nih,,,,, semoga bisa lebih semangat lagi up nya thor🙏🏻🙏🏻
Sean71
thor tumben up 1 bab nih
Dadang Eliz
wiiiiiih... kena kau... wkwkwkw
Sean71
tumben nih blum up, knapa ya thor🤔🤔
Sean71
thor lanjut, kepo ni mo tau bagian pas bencananya gimana tuh🤔🤔
Sean71
ceritanya bagus, pen tau nanti pas lawan zombie asli Sekar dapet kekuatan elemen kaga ya atau cuma sistem play store doang
Sean71
thor lanjut hehe
Excellent_098™
saran aja thor, lanjut aja cerita dmyth, udah banyak ch nya juga
Orpmy: nggak sabar nunggu Wira tebar benih lagi kah 🤭
total 1 replies
Excellent_098™
baru awal udah ngeri gini
Thaib X IPS 2
tolong ya jang berhenti di tengah jalan ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!