NovelToon NovelToon
Eternal Echoes Of Love

Eternal Echoes Of Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mohamad Zaka Arya Wijaya

Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan tantangan dan pertempuran, cinta sering kali menjadi cahaya yang memandu. Zayyy, seorang pemuda yang karismatik dan tak kenal takut, telah berjuang melawan musuh dan tantangan, tidak hanya untuk melindungi artefak berharga, tetapi juga untuk menjaga cintanya dengan Angelina. Namun, di tengah semua itu, ada suatu kebenaran yang tak terhindarkan: hidup adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan sulit, pengorbanan, dan kehilangan.

Saat bayangan gelap mulai mendekat, Zayyy harus menghadapi tidak hanya musuh yang mengancam, tetapi juga perasaannya sendiri. Pertarungan untuk cinta dan harapan akan membawa Zayyy pada jalan yang penuh dengan kenangan indah dan kesedihan yang mendalam. Di sinilah kisahnya dimulai, di mana setiap detik berharga dan setiap pertempuran adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar—sebuah perjalanan menuju pengertian sejati tentang cinta dan kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohamad Zaka Arya Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: Pertemuan di Taman Pandan Wilis

Keesokan harinya, Zayyy dan Angelina memutuskan untuk menjelajahi Taman Pandan Wilis, sebuah lokasi yang terkenal dengan keindahan alamnya dan menjadi salah satu tempat favorit para pengunjung di Nganjuk.

Taman ini dikelilingi oleh pepohonan hijau dan bunga-bunga berwarna cerah, menciptakan suasana yang damai dan menenangkan.

Saat mereka tiba, aroma segar dari bunga-bunga yang bermekaran menyambut mereka. “Wah, lihat betapa indahnya tempat ini, Zayyy! Seperti berada di dunia lain,” seru Angelina, melangkah cepat menuju area yang penuh bunga.

Zayyy tersenyum melihat semangat Angelina. “Ayo kita ambil foto di sini!” Ia segera mengeluarkan ponselnya, ingin mengabadikan momen indah ini. Angelina berpose dengan latar belakang bunga-bunga yang berwarna-warni, dan Zayyy menekan tombol shutter dengan hati-hati.

“Bagus! Sekarang giliranmu,” kata Angelina sambil tersenyum lebar. Ia mengarahkan ponselnya ke arah Zayyy, yang berusaha berpose sebaik mungkin.

Setelah beberapa foto, mereka melanjutkan untuk menjelajahi taman lebih dalam. Di tengah perjalanan, mereka menemukan sebuah jembatan kecil yang melintas di atas sungai yang mengalir tenang. “Kita harus berfoto di sini juga!” Angelina berkata, berlari menuju jembatan.

Zayyy mengikuti dengan cepat, dan mereka berdua berdiri di tengah jembatan, dikelilingi oleh suara gemericik air. “Kita terlihat seperti pasangan dalam film romantis!” Zayyy bercanda, mengangkat bahu dan tersenyum.

Angelina tertawa. “Bisa jadi! Kita harus membuat cerita kita sendiri yang lebih seru!”

Setelah puas berfoto, mereka melanjutkan perjalanan di sekitar taman. Saat melewati area permainan anak-anak, Zayyy tiba-tiba berhenti dan menatap dengan serius. “Angel, ayo kita coba permainan itu!” Ia menunjuk ke wahana permainan yang tampak menantang, sebuah panjat tebing buatan yang terlihat menyenangkan.

Angelina sedikit ragu. “Tapi, Zayyy, aku tidak terlalu jago panjat tebing...”

“Come on, Angel! Ini hanya untuk bersenang-senang. Kita bisa melakukannya bersama,” Zayyy meyakinkan, meraih tangannya.

Setelah beberapa saat berpikir, Angelina mengangguk. “Baiklah! Mari kita coba!”

Mereka berdua mendekati wahana panjat tebing, di mana beberapa anak-anak sudah berbaris untuk mencoba. Pelatih di sana memberikan instruksi dasar dan mempersiapkan mereka dengan alat pengaman. Zayyy terlihat percaya diri, sedangkan Angelina mulai merasa gugup.

“Tenang saja, Angel. Kita akan melakukan ini bersama,” Zayyy mengulurkan tangannya, memberikan semangat.

Dengan pelatihan singkat, mereka akhirnya memulai panjat tebing. Zayyy melangkah cepat dan penuh semangat, sementara Angelina berusaha mengikuti langkahnya. “Lihat, kita sudah setengah jalan!” Zayyy berteriak dengan semangat.

Angelina menatap ke atas dan melihat ketinggian yang masih tersisa. “Zayyy, aku takut!” Ia mengaku, menahan napas.

Zayyy berhenti sejenak dan memutar tubuhnya untuk menatap Angelina. “Ingat, Angel. Kamu bisa melakukan ini! Lihat ke bawah dan bernafas. Fokus pada langkahmu. Kita bersama-sama!”

Dengan dorongan dari Zayyy, Angelina mencoba mengalihkan perhatian dari ketinggian. Dengan setiap langkah yang diambil, ia merasa lebih percaya diri. Mereka terus mendaki, sampai akhirnya berhasil mencapai puncak bersama.

“Mari kita lihat pemandangannya!” seru Zayyy, dan mereka berdua duduk di tepi puncak, merasakan angin segar yang bertiup lembut.

Dari ketinggian itu, mereka bisa melihat seluruh taman dengan jelas. Suara anak-anak yang bermain terdengar menyenangkan, dan aroma segar dari alam memenuhi udara. Angelina menghela napas lega. “Wow, aku tidak menyangka akan seindah ini. Terima kasih, Zayyy!”

Zayyy tersenyum. “Kita bisa melakukan apa pun selama kita bersama. Kamu hebat, Angel!”

Setelah turun dari wahana panjat tebing, mereka merasa lelah tetapi sangat bahagia. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah bangku yang terletak di bawah pohon rindang. Angelina mengeluarkan camilan yang mereka bawa dari rumah. “Bagaimana kalau kita makan sedikit?”

“Setuju! Ini saatnya untuk bersantai,” jawab Zayyy sambil meraih camilan yang disediakan.

Mereka duduk bersantai, menikmati makanan dan suasana di sekitar. “Aku sangat bersyukur bisa menghabiskan waktu seperti ini denganmu,” ungkap Angelina, sambil menggigit camilan.

Zayyy menatap Angelina dengan hangat. “Aku juga. Setiap momen bersamamu membuatku merasa lebih hidup.”

Setelah makan, mereka melanjutkan menjelajahi taman. Di area yang lebih tenang, mereka menemukan taman kecil yang dipenuhi berbagai jenis tanaman hias. “Lihat, Angel! Kita bisa belajar banyak tentang tanaman di sini,” kata Zayyy, terlihat bersemangat.

Angelina mengangguk, berlari ke arah tanaman-tanaman yang menarik perhatian. Mereka mengamati dan belajar tentang berbagai jenis tanaman, mulai dari bunga mawar hingga tanaman hias langka. “Rasanya seperti berada di dunia botani!” Angelina berkata, terlihat bersemangat.

Saat mereka berkeliling, Zayyy melihat seseorang yang familiar. “Hei, itu kan teman sekelasku, Dimas!”

Angelina menoleh dan melihat Dimas sedang duduk di bangku taman bersama beberapa teman lainnya. “Ayo kita sapa dia!”

Mereka mendekati Dimas, yang tampak terkejut melihat kedatangan mereka. “Zayyy! Angel! Kapan kalian datang ke sini?”

“Baru saja. Kami sedang menikmati hari yang indah di sini,” jawab Zayyy, tersenyum.

Dimas mengangguk. “Keren! Ini tempat yang seru. Kami juga sedang merayakan ulang tahun teman kami di sini.”

Angelina melirik jam tangan. “Oh, itu berarti kita harus segera merayakan dengan kalian!”

Dimas tersenyum lebar. “Yuk, kita semua berkumpul di area pesta! Ada banyak makanan dan permainan seru.”

Dengan semangat, Zayyy dan Angelina mengikuti Dimas menuju area pesta. Di sana, mereka disambut dengan tawa dan keceriaan. Suasana begitu hangat dan penuh energi.

“Mari kita rayakan!” teriak Dimas, mengangkat gelasnya. Zayyy dan Angelina bergabung dalam perayaan itu, menikmati makanan dan berbincang dengan teman-teman lama mereka.

Saat matahari mulai terbenam, suasana di taman semakin romantis. Lampu-lampu taman menyala satu per satu, menciptakan suasana yang indah. Zayyy dan Angelina berdiri di pinggir area pesta, mengamati pemandangan sekitar.

“Zayyy, hari ini sangat menyenangkan. Terima kasih sudah mengajakku ke sini,” ujar Angelina, sambil memandang ke arah langit yang semakin gelap.

“Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu denganmu,” jawab Zayyy, meraih tangan Angelina.

Mereka berdiri berdampingan, merasakan kebersamaan dan kehangatan yang semakin dalam. Malam itu, mereka menghabiskan waktu berharga bersama teman-teman, saling tertawa dan menikmati setiap momen.

Saat perayaan berlanjut, mereka berbagi cerita dan kenangan masa lalu, menjalin kembali ikatan yang mungkin terlewatkan. Zayyy merasa sangat beruntung memiliki Angelina di sampingnya, dan semua kenangan indah ini menjadi bagian dari perjalanan mereka berdua.

Malam semakin larut, dan saat akhirnya acara pesta berakhir, Zayyy dan Angelina melangkah keluar dari Taman Pandan Wilis. “Aku senang kita bisa bertemu teman-teman di sini. Rasanya seperti kembali ke masa sekolah,” ungkap Angelina.

“Benar, dan aku yakin masih banyak petualangan yang menunggu kita di depan. Kita harus selalu siap menjelajah!” jawab Zayyy, dengan semangat yang tak kunjung padam.

Saat mereka meninggalkan taman, hati mereka dipenuhi dengan harapan dan cinta, siap untuk menghadapi hari-hari berikutnya dengan lebih banyak petualangan dan kebahagiaan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!