kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bimo di serang
**
Dulu alesya memang sempat mengenalkan arga pada hilda . Bahkan hilda mendukung penuh hubungannya dengan arga .
Entah mengapa secepat itu hilda mengambil keputusan demi membela anak kesayangannya sampai rela menyakiti anak yang lainnya .
" Ini maksudnya apa ,ma ? " akso ikut bertanya kepada hilda.
"layla dan arga saling mencintai ,alesya ! Dan lagi orang tua arga sudah setuju dengan hubungan mereka . "
hilda menguatkan hatinya , ia tidak boleh kasian dengan wajah terluka nya alesya . Layla lebih penting sekarang tekan didalam hati hilda .
Alesya mengepalkan tangannya erat sampai kuku-kuku tangannya menancap kebagian kulit tangannya , menahan tubuhnya agar tidak bergetar .
Jadi sudah seawal ini hilda mengetahui ? Dan sialnya , alesya seperti orang bodoh di hadapan mereka semua selama ini ?
" mama capek ,mama harap setelah ini kamu mau meminta maaf sama layla , gara-gara ulahmu itu layla sampai nangis seharian , layla bahkan sampai demam , " ujar hilda , ia menatap alesya sejenak kemudian dengan tak acuh hilda pergi begitu saja meninggalkan Alesya yang sedang mematung
"minta maaf ? " alesya tertawa sumbang
"gw yang terluka , gw yang tersakiti , dan gw juga yang harus minta maaf ? " gumam alesya pilu
Setetes air mata jatuh membasahi pipinya , ia dengan kasar mengusap jejak air mata di pipinya dengan kasar .
"Sekarang gw benar-benar ngerasa asing disini , tolong ,alesya pengen pulang . "ujar alesya dengan suara bergetar .
"ini bukan rumahnya ,bukan " alesya menggeleng pelan ,badannya bergetar pilu .
Alesya memejamkan matanya kuat, ia menarik nafas dalam-dalam , dengan langkah gontai alesya menaiki tangga ,tubuhnya tampak tegap , hanya alesya sendiri yang tahu betapa kuatnya ia berusaha untuk tidak terjatuh .
Karna sejatinya , ucapan yang keluar dari bibir manis hilda kali ini , benar - benar menghancurkan hati alesya sehancur -hancurnya .
Ucapan hilda bagaikan garam yang di taburkan di atas luka menganga , sangat menyakitkan
Dibawah sana ,tampak akso yang masih mematung disana dengan pikiran rumitnya .
Tatapannya tertuju pada punggung rapuh alesya , gumaman alesya terdengar jelas di telinganya , bahkan akso melihat alesya meneteskan air mata.
Akso menepuk dadanya dengan kuat , mengapa akso dapat merasakan rasa sakit yang alesya rasakan? Air mata alesya bagaikan belati yang menancap di hatinya begitu menyakitkan .
Apa benar alesya sudah se asing itu berada disini ?
**
Hari sudah larut malam , tampak bimo sedang menyenderkan kepalanya di dudukan penumpang . Ia memijat kepalanya yang terasa berdenyut .
Bimo memejamkan matanya berharap rasa lelah di tubuhnya akan sedikit berkurang.
Baru saja matanya akan terpejam , bimo merasakan mobilnya terhenti , segera ia membuka mata , " kenapa berhenti ? " tanyanya kepada sang supir .
" ada beberapa orang menghadang jalan kita ,tuan " jelas sang supir.
Bimo mendengus ,kepalanya terasa sangat pening sekarang .
Kening bimo berkerut , dari jendela mobil bimo bisa melihat ada beberapa pria berbaju hitam berdiri di depan mobilnya.
Wajah mereka semua tertutup , bimo tidak dapat mengenali mereka.
"turun ! Tanyakan kepada mereka ,alasan apa mereka menghadang saya ! "
"B-baik tuan , " sang supir dengan ragu membuka pintu mobil , kakinya sedikit bergetar saat berjalan menghampiri mereka .
"K-kalian siapa ? Mengapa kalian menghadang jalan kami ?" tanya sang supir gagap
lelaki tinggi yang sepertinya pemimpin mereka memberi isyarat lewat tatapan mata , menyuruh salah satu sang bawahan untuk menahan sang supir
Segera saja pria yang lain menahan pergerakan supir , sedangkan satu orang dari mereka berjalan menghampiri bimo yang masih berada di dalam mobilnya .
Bimo tampak panik , belum sempat ia mengunci mobilnya , salah satu pria berbadan kekar lebih dulu membuka pintu , tangan kasar pria itu langsung saja menyeret bimo keluar dari mobil .
"lepaskan saya ! "bimo memberontak , ia berusaha melepaskan cekalan tangan pria berbadan besar itu dari tangannya. Namun hasilnya nihil , kekuatan pria itu tidak main-main .
Bruk!
Pria itu dengan kasar menjatuhkan bimo begitu saja, membuat bimo tersungkur ke aspal di depan dua orang pria yang tidak bergeming sedari tadi .
"Sialan ! "
Bimo merasa terhina , seumur hidupnya dirinya belum pernah di permalukan seperti ini .
Bimo bangkit , langsung saja ia menyerang orang yang lebih dekat dengan dirinya .
Sayang seribu kali sayang , bimo bukan apa-apa bagi mereka ,pukulan bimo tidak seberapa dirasa oleh pria tersebut .
Bagaimana mungkin bimo yang sudah kelelahan mampu melawan pria yang berbadan kekar ini ? Hanya dengan beberapa pukulan pria tersebut bimo sudah tidak berdaya terkapar di atas aspal .
"katakan, siapa yang menyuruh kalian ? Pergi , saya akan membayar kalian lebih tinggi dari dia ! " teriak bimo setelah dengan susah payahnya dia berdiri .
Pria dengan seringai menyeramkan melangkah maju saling berhadapan dengan bimo .
"Tidak perlu tau , yang anda harus tau , anda sudah menyinggung tuan kami ! " ujarnya datar
Kening bimo berkerut dengan raut bingung ia bergumam .
" siapa yang sudah dirinya singgung ? "
Selama ini bimo selalu berhati -hati dalam melakukan sesuatu , mana mungkin dirinya menyinggung orang lain yang tidak bisa dirinya singgung , kan ?
"siapa ? "
"anda tidak perlu tau " jawabnya acuh
" yang harus anda tau , anda sudah benar-benar membuat tuan kami sangat marah . Untuk melampiaskan kemarahannya itu , saya di beri tugas untuk memberikan anda peringatan ringan ! "
" ini belum seberapa "
Tubuh bimo tanpa bisa di cegah bergetar hebat , hanya mendengar nada arogan dari pria di depannya saja bimo sudah tau jika tuan yang di maksud , orang yng tidak mudah di singgung .
"Lantas siapa yang sudah dirinya singgung ? " sampai sekarang bimo tidak kunjung mengetahui penyebab nya .
Kau ... Shitt! "
Bimo mengumpat saat lututnya di paksa bertekuk oleh pria di belakang dirinya .
"cepat ! "
Mata bimo seketika terbelalak saat melihat pria yang baru saja berbicara dengan dirinya mengambil sebuah botol stainless , pikiran buruk berkecamuk di benak bimo .
"Lepaskan saya ! Atau saya lapor polisi ? " ancam bimo
Tawa mengejek terdengar , pria itu berjongkok di hadapan bimo , mulutnya masih mengeluarkan tawa mengejek , seolah perkataan bimo sangat lelucon di telinganya.
"Lapor , jika kau punya nyawa 12 ! " ujarnya tak acuh
Pria itu meraih tangan bimo dengan kuat , ia tampak tidak kesusahan dengan berontak bimo .
"Lepas ! " teriak bimo
Tak ada yang menjawab teriakan bimo , pria itu dengan santai menuangkan air panas pada pergelangan tangan bimo . Wajahnya tampak datar dan tidak ada rasa iba sama sekali daei wajah datarnya yang tertutup masker .
Tangan bimo mulai melepuh , dirasa air didalam botol sudah habis , ia segera menyudahi aksi gilanya itu .
"Selesai " ujarnya sembari tersenyum miring .
"pergi " perintahnya sembari berlalu pergi begitu saja
Ketiganya dengan patuh mengangguk , mereka berlalu pergi , meninggalkan bimo yang sudah berwajah pucat pias seperti mayat hidup di jalanan.
Bimo tak kuasa menahan rasa panas dan juga perih di tangannya , bimo sampai menggigit bibir nya sendiri sampai berdarah karna menahan rasa sakit
"saya bantu tuan " ujar sang supir yang tidak terluka parah membantu bimo untuk berdiri .
"pelan -pelan"
" baik , tuan "
Setelah melihat tuannya sudah masuk kedalam mobil ,supir juga berbalik menuju kemudi .
Ia menghela nafas lega , beruntung orang-orang itu tidak menyakiti dirinya , mereka hanya mencegahnya untuk tidak membantu bimo
* hayoh siapa coba tebak , laki-laki yang menggunakan masker itu siapa 😬😬😬
kurang rapi plagiatnya wkwkwkwk
yang lanjutan kisah ini