MOHON MAAF, MASIH BANYAK TYPO BERTEBARAN, DAN TANDA BACA YANG MASIH AMBURADUL 🙏
Dulu. demi bisa mendekati lelaki yang ia cintai, Emira nekat mengubah identitas nya, jati dirinya, bahkan penampilannya, yang sungguh jauh berbeda dengan dirinya yang asli, namun lelaki yang ia suka tiba tiba menghilang, tanpa kabar, dan tanpa jejak, seperti di telan bumi.
Mereka kembali bertemu, perdebatan tak penting mewarnai hari hari mereka sebagai dokter residen.
Tapi malam reuni itu merubah segalanya, di pagi hari mereka terbangun didalam sebuah kamar hotel, tanpa apapun selain selimut yang menutupi tubuh keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
BAB 30
Setelah lebih dari sepuluh putaran, Emira kembali menarik tali kekang kuda nya.
"Kerja bagus pingky, aku menyayangimu… " Bisik Emira dengan nafas tereng @h.
Pingku seakan mengerti bisikan sayang sang majikan, meringkik sesaat seraya mengangkat kedua kaki depannya.
Emira mengusap kembali leher pingky, sebelum kemudian turun dari punggung pingky.
Seorang pria yang Emira percaya merawat kuda putih kesayangannya, tengah menunggu di depan istal, tak kalah dari Emira, pria tersebut pun mengusap sayang leher dan perut kuda tersebut, kemudian membawanya masuk untuk dibersihkan dan diberi makan.
Emira berjalan keluar istal, wajah putih nya kemerahan akibat paparan cahaya matahari, ia menyambar botol air mineral yang tadi sengaja ia bawa sebelum mulai berkuda, usai menenggak cairan bening tersebut, ia menyiramkan sisa nya ke wajah, cairan dingin itu terasa menyegarkan seluruh wajahnya yang terpapar cahaya matahari.
Emira melangkah meninggalkan istal, sebelum berbelok menuju rumah utama, ia berpapasan dengan Kevin yang sudah berpakaian santai, tengah melangkah dengan wajahnya yang sudah segar usai membersihkan diri, jika saja belum memiliki anak anak, Kevin pasti masih tertidur di hari minggu seperti kebiasaan lamanya.
"Mau kemana bang? Tumben udah rapi."
"Ke ruang depan, sudah di tunggu dokter Juna."
Emira membelalakkan netranya, "ada dokter Juna?"
"Iya, dia mau bimbingan Tesis nya."
Kevin pun berlalu pergi, sementata Emira masih termangu di tempatnya, bingung antara ingin mengikuti sang abang, dan menyapa Arjuna, tapi kalau Arjuna jutek seperti beberapa hari ini, bagaimana?, “Aaaah Arjuna Si Alan … terserah apa maumu.” Emira menghentakkan kaki nya kemudian berjalan cepat menuju rumah utama.
Emira melihat daddy Alex sedang merebahkan kepalanya di pangkuan sang istri, sungguh pemandangan indah yang membuat iri seseorang yang belum memiliki pasangan, ingin rasanya ia memiliki seorang pria penyayang dan tegas seperti sang daddy.
emira berjalan cepat menghampiri kedua orang tuanya, kemudian ikut menyeruak diantara kemesraan sepasang suami istri tersebut, Emira sengaja menggunakan lengan sang daddy sebagai bantal yang paling nyaman.
“Mom … kapan mommy bosan dengan daddy?” tanya Emira dengan isengnya.
Mommy Stella tersenyum geli, putri bungsunya tersebut memang acap kali bertingkah menggelikan jika sedang manja. “Kapan yah?” ucap mommy Stella santai.
“Sayang … jangan dong,” ujar daddy Alex, “Sudah cukup kamu meninggalkan aku selama empat belas tahun,” imbuh daddy Ale memelas.
“Salahkan putri kesayanganmu, yang jahil bertanya.”
“Aaaahhh benar juga, heh gadis tengil bagaimana mungkin kamu menanyakan hal konyol pada istri dari daddy mu?” daddy Alex menggelitik pinggang Emira
“hahaha … ampun daddy?” Emira menggeliatkan tubuhnya, “Ampun … iya maaf kalau aku jahil.”
“Carikan saja suami untuknya.” usul mommy Stella.
“haruskah?” tanya Daddy Alex pada Emira.
“NO … aku akan mencari sendiri calon suami yang ku inginkan,” jawab Emira segera.
“Kenapa? apa kamu sudah menyimpan seorang lelaki dalam hatimu?” tanya Mommy Stella penasaran, Emira selalu menunjukkan wajah ceria, seakan akan tak memiliki beban hidup, tapi jika sifatnya seperti Kevin yang selalu menyembunyikan masalah nya sendiri, mungkin saja ada hal rahasia besar yang tak ia ketahui.
Emira hanya tersenyum penuh teka teki, membuat kedua orang tuanya semakin penasaran.
“lihat sayang senyumnya membuat kita semakin penasaran,” Ujar daddy Alex kala melihat senyum diwajah putri bungsunya.
“daddy dan mommy tunggu saja, aku belum menetapkan pilihan, aku ingin benar benar yakin terlebih dahulu.”
“Baiklah. dengan senang hati mommy dan daddy akan menunggu, jangan terlalu lama, karena dulu di usiamu saat ini, mommy sudah memiliki dua orang putra,” mommy Stella mengusap sayang kepala Emira, betapa bahagianya ia memiliki putri serba bisa dan sempurna seperti Emira, anak perempuan yang hadir ketika ia kembali bersama dengan mantan suaminya, begitu lama jarak yang ia tempuh hingga bisa kembali menimang seorang anak dari pernikahan kedua nya bersama Alexander.
Tak jauh beda dengan mommy Stella, daddy Alex pun sangat menyayangi Emira, tak akan ia biarkan ada lelaki yang menyakiti putrinya tersebut, siapapun lelaki yang akan meminang putrinya, ia yang akan berada di garda terdepan, memastikan bahwa pria tersebut, baik, cakap, penyayang, dan pekerja keras, tak penting dari mana asal keluarganya, tak penting pula apa pekerjaannya, asalkan bisa memastikan menjaga dan menyayangi Emira, sudah cukup bagi daddy Alex.
tak jauh dari kemesraan ketiga orang tua tersebut, ada tatapan iri dan cemburu berasal dari empat orang bocah berpiyama.
“Apa yang kalian lakukan?” Daniel menyorot tak terima, menatap Emira yang tengah berbaring di pelukan daddy Alex.
“Opa menyingkir dari oma!” jika biasanya hanya Daniel yang berteriak kesal, kini ada Darren yang juga menatap kesal, karena opa Alex menjadikan pangkuan oma Stella sebagai bantal yang paling nyaman.
Emira dan daddy Alex mendongak, menatap sepasang anak kembar dengan sifat posesif mereka yang sudah sangat berlebihan.
Kemudian Emira dan daddy Alex saling tatap dengan penuh maksud.
“Nggak mau, ini daddyku.” Emira.
“Nggak mau, ini istriku.” opa Alex.
Ucap mereka bersamaan dan kembali ke posisi semula, selain memeluk Emira, daddy Alex bahkan menggenggam kedua tangan mommy Stella dengan erat, daddy dan anak gadisnya memanglah satu server, sama sama iseng dan jahil, bagaimana tidak, menatap kedua wajah bulat, gembul, menggemaskan, milik si kembar, sungguh membuat mereka gemas dan semakin ingin berbuat jahil, bila perlu sampai keduanya menangis, dan jika sudah demikian Kevin lah yang akan kewalahan menenangkan kedua putra nya.
.
.
.
wes lah nak … sini di peluk mak othor aja
hahaha ngarep banget si mak ...
😂😂😋😋
💛💙