Luna gadis cantik dan manis, anak dari seorang pria penjaga hewan kesayangannya namun mampu membuat pria yang usianya hampir kepala 4 jatuh cinta terhadap aluna atmaja gadis 22tahun, bagaimanakah perjalanan cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Olla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asisten pribadi luna
Happy reading...
"Lebbihhhh cepat lagi sayaaangghhh..." tubuh seorang wanita dewasa melenguh menikmati huja man pada bagian intinya.
Pemuda yang berada dibawah wanita tersebut semakin memegang erat pinggul wanita sexy yang ada diatas pangkuannya dengan gaun yang menggulung diperut wanita cantik yang mende sah sexy sejak setengah jam lalu itu.
huja man demi huja man pria tersebut lakukan demi membuat sang wanita keluar untuk kesekian kalinya.
Ditempat sempit dan sepi bahkan didalam mobil mewah berwarna hitam namun setiap kaca gelap total tak akan ada yang melihat bahwa didalamnya ada dua anak manusia yang sedang mengejar kenik matan dunia.
Jery memutuskan untuk mencari jalanan yang teramat sepi yang mungkin jarang orang dilalui, dirinya kalah akan godaan sang majikan yang begitu menggoda imannya, dibelakang kemudi dengan jok yang bergeser kebelakang mereka melakukan penyatuan, bukan salahnya jika akhirnya jery terjerumus kelembah kenik matan sebab lelaki mana yang tidak akan tergoda bila ada wanita cantik yang sexy telah menggoda dirinya terus menerus sejak tadi dan berakhirlah mereka ditempat ini untuk saling memu askan tentunya.
Mulut jery melahap benda kenyal yang ada dihadapannya itu membuat anye semakin menekan kepala pria muda yang telah membuatkan basah berkali-kali bahkan jery lebih unggul dari sang mantan suami yang hanya bisa bertahan beberapa menit saja.
"Oouugghhh....sayaaanngghhh... Akuh...akuhhh mau keluuuaarrrhh...."
Jery semakin mempercepat sodokannya dibawah sana, miliknya pun hendak menyembur setelah sekian puluh menit dia bertahan keluar masuk kedalam milik sang majikan.
Plugh.
"Bersamaahhh..." jery menggeram tak tertahan saat puncak kenikma tannya menyembur membasahi rahim sang nona.
Dipeluknya erat tubuh naked anye yang tampak lembab oleh keringat akibat olah raga pagi mereka yang sungguh tidak ada dalam planing wanita dewasa tersebut.
Nafas jery tak beraturan begitu pula dengan anye, bahkan tubuh anye sudah sangat lemah akibat penyatuan gila mereka berdua.
Cup.
"Kau hebat sayang." lirihnya setelah memberikan ciu man basah pada bibir sexy milik jery.
♤♤♤♤
Alex berkutat diruangannya dengan laptop yang menyala, sebentar lagi dirinya akan ada pertemuan untuk membahas kerjasama mereka.
Sesekali matanya melirik kearah sofa dan bibirnya tertarik keatas saat melihat gadisnya sedang sibuk membolak-balik majalah dengan bibir yang manyun membuat alex terkekeh gemas dengan tingkah lucu calon istrinya.
Pagi tadi alex sengaja menjemput luna untuk ikut kekantornya, lagian luna sendirian dirumah sedangkan calon ayah mertuanya sedang sibuk untuk menyiapkan tempat usaha yang mengharuskan lelaki tersebut pergi kesana kemari demi mencari barang yang akan dijual.
Padahal alex ingin membantu namun ternyata gio sangat keras kepala tidak ingin bantuan darinya, dan hanya mobil yang pernah dikembalikan dan digunakan gio yang akhirnya bisa diterima oleh calon mertuanya tersebut.
Alex segera menyelesaikan pekerjaannya untuk menghibur gadis yang masih duduk disana.
Tok.
Tok.
Tok.
Alex dan luna secara reflek memandang kearah pintu. "Ya masuk." serunya sedangkan luna kembali membolak-balikkan majalah mungkin sudah ada puluhan kali bahkan dia sudah sangat bosan tidak melakukan apa-apa.
ceklek.
Ellea masuk dengan beberapa map ditangannya, wanita tersebut sedikit melirik kearah sofa dengan perasaan kesal namun wajahnya tersenyum lembut kearah bosnya.
"Ini tuan file-file dari departemen keuangan." ucapnya dengan lembut sambil menyodorkan map-map yang dibawanya kearah alex.
Sedangkan luna melirik kearah meja alex dengan perasaan dongkol mendengar suara sekretaris bahe nol alex yang sengaja dibuat-buat.
"Masih ada yang dibutuhkan lagi tuan." sesekali ellea melirik kearah sofa niatnya memang ingin membuat calon istri alex cemburu dan berakhir bertengkar.
Alex mengangkat tangannya memberi kode agar ellea segera keluar dari ruangannya.
"Baik kalau begitu tuan." ellea segera pergi dengan kekesalan dalam hatinya, bahkan dia tidak menyapa calon istri tuannya.
Alex menghentikan pekerjaannya dan berjalan perlahan menuju calon istrinya.
Saat tepat didepan luna yang masih bergeming menatap lembaran-lembaran itu, alex merendahkan tubuhnya dengan kaki yang menekuk lalu kedua tangannya mengurung tubuh mungil luna.
Luna mengangkat pandangannya dan berkedip lucu membuat alex terkekeh gemas hingga dia memajukan wajahnya dan ujung hidung mereka bertemu dan menggesek-gesek perlahan lalu menjauhkan wajahnya.
"Maaf sudah membuat bosan, mas sebentar lagi ada meeting disini, mau berjalan-jalan?" tanyanya sambil memandang sang calon istri.
Dirinya masih tidak mengira bahwa ada gadis yang membuatnya tertarik dengan pernikahan, bahkan gadis tersebut hanya dari kalangan sederhana namun hatinya sangat menginginkan gadis bertubuh mungil tersebut.
Luna menganggukkan kepalanya pelan. "Tapi kan mas mau meeting." cebiknya dengan manja dan hal tersebut sungguh membuat alex semakin mempercepat ingin menghalalkan gadis dihadapannya itu.
Cup.
Alex melabuhkan ciu man terhadap luna dengan tangan menahan tengkuk luna untuk memperdalam ciu man mereka, luma tan tersebut semakin intens saling membelit dan bertukar saliva.
Alex menyudahi ciu man penyemangatnya hari ini, lalu jempolnya terulur untuk membersihkan sisa saliva yang menempel di bibir pink alami luna. "Pergilah berjalan-jalan disekitar sini, nanti akan ada yang menemani." gumamnya dan luna menganggukkan kepalanya pelan.
"Tunggu sebentar." cup. ucapnya setelah melabuhkan kecupan dikening luna.
Alex menuju meja kerjanya dan mengambil ponsel untuk mengirim sebuah pesan, tak sampai lima menit pintu ruangannya diketuk dan langsung dibuka dari luar.
"Bos." ucap billy sambil sedikit menundukkan kepalanya dan menggeser tubuhnya untuk mempersilahkan seseorang masuk kedalam.
"Honey, nanti jalan sama dia ya." alex berjalan menuju luna sambil menunjuk sosok yang ada disamping billy.
Luna berdiri saat alex sudah didepannya dan menarik tangan alex agar sang empu menunduk dan tentu alex mengikutinya. "Dia siapa mas, mukanya kok serem." bisiknya sambil menatap wanita yang ada disamping billy.
Alex terkekeh geli mendengar ucapan luna lalu dia menegakkan tubuhnya sambil merangkul pinggang kecil itu.
Alex memberi kode billy dan tentu billy paham dengan kode tersebut, billy kemudian menoleh kearah wanita tomboi yang ada disampingnya.
"Perkenalkan namamu." ucapnya datar.
"Perkenalkan nona muda, nama saya marlin yang akan menjadi asisten anda." jelasnya dengan raut wajah datar sambil menundukkan sedikit kepalanya.
Luna mengeryit mendengar penuturan wanita berpakaian hitam putih tersebut, lalu dia menoleh dan mendongak untuk menatap alex yang tingginya jauh diatasnya.
"Mas, kok pake asisten segala." protesnya dengan suara pelan.
alex mencubit pelan hidung luna. "Iya dia yang akan menjagamu selama mas tidak berada disampingmu honey, sudah pergilah sekarang dengannya, jangan sampai kalian berpisah." ucapnya lalu mencium ujung hidung luna membuat orang yang ada diruangan tersebut sontak menundukkan pandangannya.
alex melepaskan rengkuhannya dan berjalan menuju jas yang tergantung di dekat kursi kebesarannya merogoh dompet kulit miliknya untuk mengambil sebuah benda yang akan diberikan oleh sang calon istri.
Alex menyodorkan kartu berwarna hitam tersebut kearah luna. "Pakailah, nanti mas jemput kalau sudah selesai meetingnya." alex mengambil tangan luna dan meletakkan kartu ajaib itu.
"Boleh buat luna belanja." luna mengangkat kartu tersebut sambil melebarkan senyum.
Cup.
"Lakukanlah yang penting hatimu senang honey."
Jangan lupa tinggalkan jejak😘😘😘