adzqia putri wijaya
halo saya adqia putri wijaya panggil saja adzqia umurku 18 tahun....tapi di umurku yang masih muda ini saya tidak bisa menikmati masa muda seperti yang lainnya aku harus menerima perjodohan di lantaran perusahaan ayahku yang tiba tiba harus bangkrut dan ayahku yang mendadak terkena serangan jantung sebagai balas budi
datang lah teman bisnis ayahku yang menawarkan bantuan sekaligus menjodohkan anaknya yang bernama Rangga putra kusuma kara karan kedua orang tua kami memang udah bersahabat sedari SMA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raramemduy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
**Sebelum melanjutkan bab berikutmya jangan lupa iya kak vote comen dan likenya agar akunya lebih semangat lagi dan maaf juga beberapa hari kemarin tidak up
*Trimakasih iya kak atas kritik dan saran juga dan maaf sebelumnya bukan maksud saya jika cerita saya hampir sma dengan novel yg kakak kakak baca tapi sya bener benar mengarang sendiri dan ikuti alur ceritanya dahulu***
Kini Rangga dan Romi bergegas untuk pulang sedangkan Adzqia dirumah yang memang sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk suaminya ,makn malam juga sudah disiapkan olehnya
Terdengar suara ketukan pintu dan dibukakannya oleh Adzqia ,yang ternyata suaminya telah pulang ke rumah.Namun bukannya langsung masuk tapi malah Rangga masih melongo karna terpesona dengan tampilan Adzqia ,yang sebenarnya Rangga menyukainya tapi dia berpura pura untuk cuek dan berusaha mengacuhkannya ,dia terlalu egois untuk menyadari perasaannya yang sedikit demi sedikit berubah
"Mas ..mas tidak mau masuk ,atau gimana kok malah diam di depan pintu apa ada yang salah dengan diriku " tay Adzqia
Namun pertanyaan itu hanya di jawab dengan diam seribu bahasa dan berlal iy masuk kedalam ,dan segera masuk ke kamar untuk membersihkan diri Adzqia pun mengikutinya untuk menyiapkam pakain sang suami dan di taruhnya di tempat tidur .Kemudian Adzqia kembali turun menunggu di meja makan ,tak berapa lama sang suami pun turu
"Mau aku ambilin yang mana mas "tanya Adzqia
"Tidak usah aku ambil sendiri saja ,kapan kamu mulai masuk kuliah "sambil mengambil makanan yang ada di meja
"Besok mas sudah mulai berangkat "jawab Adzqia
"Besok biar supir yang mengantar kamu "jawab sang suami
Sebenanya ada sedikit rasa bahadia di hati Adzqia walau Rangga sedikit perduli padanya dia sudah bersyukur ,karena usahanya sedikit membuahkan hasil
Setelah beberapa saat makan malam pun usai mereka kembali ke kamar masing masing namun saat hendak pergi Adzqia tiba tiba kakinya terkilir saat bangkit dari kursi.Dengan sigap Rangga menopang Adzqia agar tidak jatuh ke lantai ,dan mata mereka pun tak sengaja bertemu dan saling menatap timbul rasa deg degan di hati mereka namun ke egoisan Rangga dia tidak mau mengakui perasaan itu
"Maaf ....." ucap Adzqia lirih
Seketika itu menyadarkan Rangga dan langsung melepaskan Adzqia
"Kalo jalan liat liat "jawab Rangga dengan ketus
Mereka kembali ke kamar masing masing Adzqia mencoba untuk tidur namun tak bisa karena teringat akan kejadian tadi malam makin larut ,lama kelamaan Adzqia pun tertidur .Begitu juga Rangga ,membuka laci di meja kamarnya dan mengambil sebuah figura yang menampilkan sebuah foto mesra .Siapa lagi kalo bukan foto Rangga bersama Dinda wakgu dulu ,Rangga masih menyimpan semua kenangan mereka .Dilihatnya foto itu tak terasa seorang Rangga yang dingin bisa meneteskan air matanya ketika memandangi foto tersebut
"Kenapa kamu ninggalin aku..?kenapa kamu tega ingkari janji kita ?aku tak tau sekarang harus bagaimana statusku sudah milik orang tapi hatiku masih tetap milikmu ,apa alasan kamu ninggalin aku sendirian " gumam Rangga lirih dengan kesedihan yang mendalam ketika di mengingan sang mantan tapi hingga kini dia juga enggan membuka hati buat Adzqia yang sudah sah merut agama dan negara
Hari demi hari berganti minggu berganti bulan tak teras pernikahan Rangga dan Adzqia sudah berjalan hampir setahun dan selama itu pula Rangga tidak pernah sedikitpun menyentuh istrinya