NovelToon NovelToon
Pelakor Angkuh

Pelakor Angkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Penyesalan Suami
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aamndaa

Aku adalah seorang pacar dari pengusaha kaya dan terkenal di kota ku. Bahkan aku mampu mengalahkan cinta suami orang kepada ku daripada ke istri sah nya. Dendam memang lah sudah terpendam di dalam hati kecil ku yang paling dalam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aamndaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Setelah selesai, Ersya dan Renata nongkrong. Mereka berdua telah sampai di rumah masing-masing. Renata sudah mengantarkan dan memastikan bahwa sahabatnya, Ersya, sampai di rumah dengan keadaan baik-baik saja.

Renata menuju perjalanan pulang. Jarak rumahnya memang terbilang lumayan. Kali ini, Renata menempuh waktu hingga 15 menit. Wajar saja, dirinya hanya berjalan pelan untuk kembali ke rumah. Ia tenang karena dirinya hanya sendiri dan sudah tidak membawa temannya. Walaupun membawa temannya, sebenarnya Renata juga tenang, namun khawatir jika orang tua temannya mencari anaknya. Apalagi jika ibu Ersya yang khawatir, maka Renata akan ikut khawatir.

Renata memang bukan orang tua Ersya. Namun, orang tua Ersya telah mempercayakan anaknya kepada Renata. Jika Ersya dilarang bergaul dengan orang lain, maka dengan Renata selalu diberi kesempatan. Tak hanya itu, karena Renata selalu menuruti perintah orang tu oranga Ersya, maka orang tua Ersya bisa memberi kepercayaan kepada Renata.

Sesampainya di rumah, Ersya bingung dengan pikiran yang dimilikinya. Pikiran Ersya memang tak bisa santai walau hanya sejenak. Padahal, belum tentu Rega memikirkan dirinya. Atau hanya dirinya saja yang terobsesi dengan Rega? Bisakah Ersya meluluhkan kembali hati Rega, atau malah akan kehilangan Rega?

Ersya: "Duh, gimana ya? Apa iya aku harus kembali merepotkan Akbar hanya untuk menanyakan hal sekecil ini?"

"Ih, tapi ini kan bukan hal kecil bagi diriku!"

"Tapi ya pasti bagi orang lain ini hal sepele sih."

"Tapi kira-kira Akbar bakal bilang nggak ya kalau aku cari tahu tentang Rega ke dia?"

"Argh, gampang. Ntar tinggal aku sogok aja pakai pop es, juga pasti bakal tutup mulut."

Karena terbiasa, dirinya selalu memberikan traktiran ketika keluar bersama. Bagi Akbar, itu adalah traktiran, namun bagi Ersya, itu merupakan sebuah sogokan. Tapi walaupun hanya sogokan pop es satu cup, itu berhasil membuat seorang Akbar tutup mulut. Entah karena Akbar mudah diberikan sogokan atau memang dirinya merasa tak enak dengan Rega. Terlebih lagi, Rega merupakan teman dekat dan juga masih sepupu dengannya.

Sejahat-jahatnya Rega, pasti Akbar masih akan menutupi kisah buruknya. Ia tak mungkin membongkar kartu saudara sendiri. Karena baginya, saudara juga merupakan diri sendiri, ibarat kata sama dengan diri sendiri. Walaupun Akbar tak tahu balasan apa yang akan diberikan oleh Rega kepadanya, tetap berbuat baik itulah prinsip Akbar. Kebaikan memanglah indah jika ikhlas dan sabar.

Akbar: "Ya Allah, semoga aku tidak ditanya-tanya lagi sama si bocil itu."

"Cape aku harus bohong terus, kasihan deh aku lihatnya."

"Lebih baik aku seriusin bocah itu daripada disakiti terus sama Rega."

"Apakah aku harus melamar dia ya?"

"Tapi tidak, tidak bisa. Dia punya saudara sendiri, Akbar. Kamu tidak boleh egois."

Saat ini, Akbar pun dibuat bimbang oleh Ersya. Karena memang Ersya adalah gadis kecil namun berparas sangat cantik. Kecantikannya itu membuat banyak mata lelaki melirik dirinya. Tak hanya itu, kecerdasan yang dimiliki oleh Ersya juga patut diperhitungkan.

Ersya pun tiba-tiba tanpa aba-aba menghubungi Akbar melalui pesan WA. Ia mengatakan bahwa ingin bertemu keesokan hari. Namun belum diketahui apakah Akbar mempunyai waktu senggang atau tidak.

Akbar pun merespons pesan dari Ersya dengan baik. Ersya pun aktif untuk bertanya. Yang ditakutkan adalah mereka berdua akan merasakan kenyamanan. Bukannya Akbar membantu Ersya, malah Akbar yang jatuh cinta dengan Ersya.

Siapa sih yang tak jatuh cinta dengan wanita kecil berparas sangat indah itu?

Ersya pun tiba-tiba tanpa aba-aba menghubungi Akbar melalui pesan WA. Ia mengatakan bahwa ingin bertemu keesokan hari. Namun belum diketahui apakah Akbar mempunyai waktu senggang atau tidak.

Akbar pun merespons pesan dari Ersya dengan baik. Ersya pun aktif untuk bertanya. Yang ditakutkan adalah mereka berdua akan merasakan kenyamanan. Bukannya Akbar membantu Ersya, malah Akbar yang jatuh cinta dengan Ersya.

Siapa sih yang tak jatuh cinta dengan wanita kecil berparas sangat indah itu?

Ersya: "p"

Akbar: "Astaga, lu lagi. Ngapain dah?"

Ersya: "Kangen, lo."

Akbar: "Idih, najong."

Ersya: "Ihh, apaan sih lo bilang gitu sama gue?"

Akbar: "Lo tuh yang ngadi-ngadi!"

Ersya: "Gue mah beneran kagak ngada-ngada."

Akbar: "Eh, bentar-bentar, gue tahu nih pasti lo ada butuhnya kan sama gue, makanya chat duluan."

Ersya: "Hehe, tahu aja lo mah."

Akbar: "Heeee, apa sih yang gue kagak tahu?"

Ersya: "Iya deh, si paling serba tahu."

Akbar: "Tahu-tahu, tempe aja noh di warung banyak."

Ersya: "Yaudah, mana kebetulan banget nih, gue paling demen sama tempe, apalagi yang digoreng."

Akbar: "Astaga, lo mah apa aja doyan, tai aja lo doyan."

Ersya: "Eh, mulut lo jangan sembarangan ngomong ya."

Akbar: "Ya, kalau emang bener kan berarti gue kagak sembarangan."

Ersya: "Iya-iya, si paling bener, si paling tahu."

Akbar: "Yaudah, buruan lo, mending cerita sekarang sebenarnya ada apa lo chatting-chatting gue."

Ersya: "Sebenernya gue mau nanya sama lo aja sih."

Akbar: "Aduh, feeling gue kagak enak nih."

Ersya: "Feeling apaan dah, ada-ada saja."

Memang benar Akbar sudah menebak apa yang dibutuhkan Ersya dari dirinya. Bahkan tanpa Ersya ucapkan pun, Akbar sudah mengetahui bahwa Ersya akan menanyakan kekasihnya, yaitu Rega. Padahal Rega malah selalu menyakiti perasaannya di belakang Ersya. Tapi entah mengapa cinta Ersya terlalu tulus sehingga tak membuat dirinya menyerah. Sebenarnya bagi Akbar, Ersya merupakan idaman yang diidamkan oleh dirinya. Namun apa daya, Ersya sudah menjadi milik Rega, sepupunya.

Akbar: "Ah, lo pasti nyariin Rega kan?"

Ersya: "Bukan itu kali, udah nebak tapi salah lagi, huu dasar."

Akbar: "Terus apaan coba kalau nggak itu, palingan ya cuman seputar Rega aja kan?"

Rega: "Ya bener seputar Rega aja, tapi bukan berarti gw nyariin Rega, tapi malah sebaliknya."

Akbar: "Sebaliknya gimana maksud lo?"

Ersya: "Karena gue mau lo nutupin ini semua dari Rega dan jangan sampai satu orang pun tahu."

Akbar: "Tentang apa?"

Ersya: "Tentang gue mau nanya-nanya Rega ke lo."

Akbar: "Ah, biasanya juga begitu."

Ersya: "Tapi kali ini gue pengen lo harus jujur."

Akbar: "Gue orangnya selalu jujur."

Ersya: "Tai ah."

Akbar: "Ya sudah lah, kalau kamu tidak percaya sama gue, tidak masalah. Itu juga bukan kewajibanmu untuk percaya kepada gue."

Jawaban ambigu dari Akbar justru membuat Ersya sedikit emosi. Bukan hanya emosi, tapi hampir saja membuat Akbar hilang kepala dan telinga.

Ini saja Akbar sangat menutupi kisahnya, apalagi jika Akbar sampai membongkar kartunya. Entah akan jadi seperti apa dirinya di tangan Ersya.

1
mnda
!
Amelia
semangat...👍👍👍❤️❤️❤️
mnda: siap kak❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Luchaa Erzaa
🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!