Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Keesokan harinya dimana Yuana telah resmi menjadi istri Divan.
Ia masih tidak percaya akan menikah dengan cinta pertamanya yang sempat ia kira mustahil untuk menikah dengan Divan.
Divan memandang wajah istrinya yang dari tadi tersenyum manis.
"Ada apa sayang? Apakah ada sesuatu di wajahku?" tanya Divan.
Yuana langsung memeluk tubuh suaminya dan ia memberikan ciuman khasnya ke bibir Divan.
"Mas, aku minta maaf karena di pernikahan kita tidak mengundang Mama dan Papa" ucap Yuana.
"Iya sayang tidak apa-apa, nanti Mas akan menghubungi Papa dan Mama" ujar Divan yang memang belum memberitahukan kepada kedua orang tuanya tentang ia yang menikah dengan Yuana.
Kemudian Divan mengajak istrinya untuk beristirahat sebelum besok pagi mereka berangkat ke Paris untuk bulan madu.
Paris adalah negara yang ingin Divan dan Yuana kunjungi dari dulu.
Sementara itu di tempat lain Papa yang sedang menonton Tv langsung terkejut ketika melihat pernikahan seorang model terkenal muncul dalam berita terkini.
"B-bukankah itu Divan dan Yuana?" Papa langsung memanggil Mama yang ada di dapur.
Mendengar Papa yang sedang memanggilnya, Mama lekas mematikan kompor dan menghampiri suaminya.
"Ada apa Pa?" tanya Mama.
Kemudian Papa menunjuk ke arah Tv yang memberitakan tentang Model terkenal menikah dengan managernya sendiri.
Mama juga langsung terkejut melihat berita itu dan tubuh mama langsung lemas seketika.
"Mama!"
Papa langsung mengambil ponselnya dan menghubungi ambulans agar segera datang ke rumahnya.
Papa juga menghubungkan Haris yang sedang mencari berada di perusahaan milik untuk segera datang ke rumah sakit.
Haris yang mendengar perkataan Papanya langsung segera menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Haris melihat Papanya yang sedang berada di luar ruang UGD.
"Pa, mama kenapa?" tanya Haris dengan wajah cemas.
Papa mengajak Haris untuk duduk dan setelah itu Papa bertanya kepada Haris tentang keberadaan Yuana sekarang.
Deg!
Haris langsung terkejut ketika Papa bertanya tentang Yuana.
"Yuana sedang ada tugas di luar negeri, Pa" jawab Haris.
Papa menghela nafasnya dan meminta agar Haris tidak membohonginya lagi.
"Apakah dia meninggalkan kamu dan memilih hidup dengan Divan?" tanya Papa.
"M-maksud Papa apa? Ini tidak ada kaitannya dengan adikku Divan" jawab Haris yang masih belum tahu apa yang dibicarakan oleh Papanya.
Papa menghela nafasnya dan meminta Haris untuk membuka ponselnya dimana Papa sudah mengirimkan video pernikahan Divan dan Yuana.
Haris dengan santai membuka video itu dan seketika ia langsung terkejut ketika melihat Yuana menikah dengan Divan.
"Y-yuana? M-mereka menikah?" ucap Haris dalam hati.
Papa kembali bertanya kepada Haris tentang apa yang terjadi sebenarnya.
Haris yang tidak menjawab langsung berpamitan kepada Papa.
Papa menggelengkan kepalanya dan tidak tahu kenapa kedua putranya bisa jatuh cinta dengan wanita yang sama.
Dokter membuka pintu ruang UGD dan memanggil Papa.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Papa.
"Pasien mengalami syok dan sekarang sudah sadarkan diri," jawab dokter.
Dokter juga sudah memperbolehkan Mama untuk pulang ke rumah.
Mendengar perkataan dari dokter, Papa langsung masuk ke ruang UGD.
"Pa, maafkan Mama yang sudah bikin repot" ucap Mama.
Papa meminta Mama untuk tidak mengatakan hal itu dan segera Papa membawa Mama pulang ke rumah.
Sementara itu di tempat lain dimana Haris sudah berada di rumahnya.
"Bagaimana bisa Yuana menikah dengan Divan? Lalu siapa yang ada di dalam rumah itu"? tanya Haris sambil mondar-mandir di depan ruang keluarga.
Haris langsung membanting semua barang yang ada dihadapannya dan ia merasa dibohongi oleh mereka berdua.
"Yuana, aku tidak menyangka kalau kamu sangat pintar mengelabui ku" ucap Haris yang menyesal karena selama tiga bulan ini ia menangis dan menyesal karena kematian istrinya.
Ia juga tidak menyangka jika adik kandungnya juga tega membohonginya selama ini
"Kakak kira kamu berada di Jepang untuk urusan bisnis ternyata kalian berdua malah mengkhianatiku seperti ini" ucap Haris sambil tertawa terbahak-bahak dan ia langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi salah satu anak buahnya.
Ia meminta agar menyiapkan semuanya karena malam ini Haris akan menuju ke Washington.
Setelah itu Haris memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper dan segera ia menuju ke bandara untuk berangkat ke Washington.
Dua hari kemudian dimana Yuana dan Divan sudah berada di Paris untuk berbulan madu.
"Sayang ayo kita jalan-jalan," ajak Divan sambil menggandeng tangan istrinya.
Divan mengajak istrinya menuju ke Theatre Mogador melihat pertunjukan musikal dipadukan dengan pertunjukan balet.
Ia sangat tahu kalau sudah lama istrinya menyukai seni musikal.
Sesampainya di Theater Mogador, Yuana langsung memeluk tubuh suaminya sambil mengucapkan terima kasih karena sudah diajak ke tempat ini.
"Iya sayang, sama-sama." ucap Divan yang kemudian mengajak masuk karena pertunjukan akan dimulai.
Divan dan Yuana duduk di bagian belakang dan mereka pun mulai menikmati pertunjukan musikal Romeo and Juliet.
Di akhir pertunjukan Yuana langsung menangis sesenggukan dan ia langsung memeluk tubuh suaminya.
"Sayang jangan menangis, itu hanya cerita." ucap Divan sambil menepuk-nepuk punggung istrinya.
"Jangan melakukan hal itu kalau aku meninggal terlebih dahulu," pinta Yuana.
Divan langsung menyentil kening istrinya agar tidak berkaitan yang aneh-aneh dan ia pun langsung mengajaknya untuk mencari makan malam.
Di sepanjang perjalanan Yuana masih saja menangisi pertunjukan tadi.
"Sayang jangan menangis lagi, nanti mereka mengira aku kdrt kamu." ucap Divan.
Mendengar perkataan suaminya, Yuana langsung menghalangi air matanya.
Divan mengelus pipi istrinya yang sudah berhenti menangis.
Tak berselang lama mereka berhenti di sebuah restoran yang terkenal di Paris.
"Ayo sayang kita masuk, aku sudah reservasi." ajak Divan yang tanpa perlu mengantri lagi.
Mereka berdua langsung masuk dan segera duduk di tempat yang sudah disiapkan.
Tak lama kemudian makanan dan minuman langsung mereka hidangkan di atas meja.
Restoran ini terkenal dengan steak dan beberapa makanan lainnya sehingga membuat restoran ini selalu antri.
"Ayo sayang kita makan dulu" Divan dan Yuana mulai menikmati steak daging yang sangat lezat sekali.
Baru kali ini Yuana merasakan steak daging yang sangat empuk dengan mushroom yang sangat enak sekali.
Divan tersenyum bahagia saat melihat istrinya yang begitu lahap menikmati steak daging itu.
Setelah mereka selesai makan, Divan mengajak istrinya untuk kembali ke hotel.
"Mas terima kasih sudah mengajakku jalan-jalan hari ini," ucap Yuana.
"Iya sayang sama-sama dan semua ini tidak gratis" ujar Divan sambil tersenyum nakal ke arah istrinya.
Yuana langsung mengerti apa yang dimaksud oleh suaminya itu.
Sesampainya di kamar hotel, Divan meminta istrinya untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian yang sudah disiapkan oleh Divan di dalam kamar mandi.
Yuana masuk ke kamar mandi dan melihat dengan jelas pakaian dinas yang sudah di siapkan oleh suaminya.
Pakaian dinas berwarna hitam dengan kain yang sangat tipis sekali.
Ia pun segera menuju ke shower untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai mandi, jantung Yuana berdetak kencang saat sudah mengenakan pakaian dinasnya.
Yuana menghela nafasnya sembari tangannya membuka pintu.
"M-mas...."
Yuana melihat banyak lilin yang menyala dan ia melihat suaminya yang hanya menggunakan celana panjang.
Divan tidak mengedipkan matanya sama sekali ketika melihat kecantikan istrinya.
"Sayangku kenapa kamu cantik sekali" Divan langsung memeluk tubuh istrinya.
Setelah itu ia membopong tubuh istrinya dan membawanya ke atas tempat tidur.
"Apakah kamu sudah siap untuk malam pertama kita?" tanya Divan sambil membelai rambut Yuana.
Yuana menganggukkan kepalanya ke arah suaminya yang akan mencium bibirnya.
Mereka berdua langsung melakukan ritual olahraga bersama di malam pertama dimana malam yang sudah ditunggu oleh Divan.
Suara ambigu mereka terdengar jelas di dalam kamar hotel yang kedap suara.