NovelToon NovelToon
Evil In The Dark

Evil In The Dark

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Loka Jiwa

Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXII Pelaku

Setelah kematian Ambrita Sena diketahui karena mati tenggelam membuat semua orang terkejut, pasalnya dia adalah perenang handal dan lambang besar dikolam berenang tidak bisa dipungkiri bahwa dia adalah korban dari pembunuhan, keluarga korban tidak menerima kematian begitu saja, maka melaporkan pembunuh untuk diselidiki.

Hari ini, Kenzo dan Adriana pergi ke apartemen dipinggir kota tempat tinggal mendiang Ambrita Sena, mereka mencari petunjuk, saat sampai mereka melihat seisi rumah, memeriksa barangnya sambil melihat-lihat, barang dalam tempat itu tersusun rapi, beberapa foto dipajang dinding dan ada juga foto berbingkai kecil disana.

Kenzo memeriksa dapur dan ruang tamu, Adriana memeriksa kamar tidurnya, Adriana melihat banyak foto dan pernak-pernik gadis itu, juga beberapa mendali dan piagam yang dipajang di dinding jelas bahwa gadis ini sangat berprestasi. Satu foto yang menarik perhatian karena foto itu berada dilaci, saat Adriana melihatnya ia terkejut lalu memanggil Kenzo.

" Ada apa?" tanya Kenzo memasuki kamar, Adriana menyerahkan foto itu pada Kenzo.

" Mereka memiliki hubungan." kata Adriana. Kenzo mengangguk, itu adalah foto mesra Ambrita Sena dan Rhyan.

" Sepertinya mereka sepasang kekasih." kata Kenzo, mereka mulai membongkar barang dan mancari-cari untuk jadi petunjuk, mereka mencari tau kenalan Ambrita Sena, setelah pemeriksaan menyeluruh mereka pergi.

Han dan Calvin pergi menanyai tentang aktifitas Ambrita Sena pada teman-temannya sedangkan Kenzo dan Adriana pergi kerumah sakit untuk mencari Rhyan, saat sampai dirumah sakit Kenzo bertemu Anggraini, mereka menceritakan bahwa datang hanya untuk mencari Rhyan untuk menanyainya kasus Ambrita Sena.

Setengah jam kemudian Rhyan selesai mengoperasi, dia di beritahu perawat bahwa ada polisi yang mencarinya, saat ia pergi keruangan mereka bertemu di koridor.

" Ternyata kalian yang mencariku." katanya tersenyum tipis. Kenzo lalu menyerahkan foto pada Rhyan, Rhyan melirik foto dan sama sekali tidak terkejut.

" Jangan bilang karena foto ini kalian akan menangkapku." kata Rhyan santai, ia lalu menatap pada Kenzo.

" Kau bukan polisi, Apa kau tidak lelah berlari kesana kemari mengurus kematian orang?" katanya, Kenzo menatap pria didepannya ini memang benar bahwa ketenangan pria didepannya ini sulit menilai kepribadiannya.

" Maaf dokter Rhyan, kami meminta waktunya sebentar untuk bertanya." kata Adriana melihat suasana kedua orang ini.

" Silahkan." jawabnya ramah, Kenzo mendengus kesal melihat sikap Rhyan.

" Kami menyelidiki kasus kematian Ambrita Sena, kalau boleh tau apa hubungan anda dengannya?"

" Mantan, aku dan dia putus 6 bulan yang lalu."

" Kapan terakhir anda bertemu dengannya."

" Selasa kemarin."

" Dia yang dilihat oleh Khayra? cukup jujur." fikir Kenzo.

" Untuk apa anda bertemu dengannya?"

" Sekedar mengucapkan selamat, walau kami putus hubungan kami tetap baik."

" Mustahil." celetuk Kenzo, Rhyan menoleh pada Kenzo.

" Kenapa? Tidak percaya? Kau bisa bertanya pada semua teman Ambrita bagaimana hubungan kami." kata Rhyan.

" Baiklah, kalau begitu kami permisi, terima kasih atas informasinya." kata Adriana lalu menarik Kenzo agar menjauh dari Rhyan.

Kenzo benar-benar ingin rasanya menghajar Rhyan, dia sangat yakin dengan fillingnya bahwa Rhyan adalah pembunuh itu tetapi ia benar-benar tidak memiliki bukti. Adriana dan Kenzo keluar rumah sakit, Kenzo masih kesal karena tidak mendapat bukti apapun.

Rhyan mengepalkan tinju melihat kepergian mereka berdua, Ia masih ingin membalas perbuatan keluarga Abriano, bagaimana ia bisa melupakan dendamnya, Kenzo memiliki keturunan darah Abriano bagaimana ia bisa melepaskannya begitu saja.

" Dendam ini sulit dipadamkan." kata Rhyan lalu pergi ke ruangannya, seseorang sudah menunggu disana, duduk didepan komputer miliknya, Rhyan segera menutup pintu.

" Ada apa?" tanya Rhyan.

" Aku akan melakukan pembunuh secara live lagi, setelah sekian lama hilang aku ingin melakukannya lagi." katanya gembira.

" Siapa korbannya?"

" Khayra Dwitama alias putri keluarga Abriano." katanya tersenyum licik, menampakkan wajahnya yang tampan, ia mengusap bibirnya membayangkan apa yang akan dia lakukan.

" Kenapa?"

" Hahahaha mereka berencana untuk menjebakku dengan umpan Khayra, kenapa kita tidak masuk dalam permainan yang mereka ciptakan sendiri..." katanya tertawa senang. " Semakin gelisah mereka semakin menyenangkan untuk menyesatkannya."

" Apa rencanamu?"

" Kakak akan melihat permainanku, cukup lindungi jejakku." pria itu bangkit dari tempat duduk lalu keluar, tidak akan ada yang mencurigainya walaupun ia keliling rumah sakit.

Polisi masih menyelidiki kasus, Han mengirim sebuah alamat pada Adriana dengan mengatakan bahwa tempat itu memiliki hubungan dengan kematian Ambrita Sena, mereka segera pergi ketempat yang dituju.

Sebuah pemukiman desa, tempatnya cukup jauh dari kota, Calvin dan Han sudah menunggu disana, menunggu kedatangan Kenzo dan Adriana. Kenzo melihat tempat ini dan merasa pernah melihatnya tetapi ia lupa dimana ia melihat tempat ini. mereka menelusuri rumah penduduk desa yang asri.

" Dari penyelidikan teman Ambrita, Kami menemukan bahwa Kevin Aprilio adalah orang yang terobsesi pada Ambrita Sena, beberapa kali pria itu hampir ingin melecehkan Ambrita, kami mendapat informasi bahwa pria ini menghilang sehari setelah kematian Ambrita, ada yang mengatakan bahwa mereka bertemu dihari Ambrita meninggal, ada yang mengatakan dia kabur dengan alasan pulang kampung saat mengetahui Ambrita meninggal." jelas Han pada Kenzo dan Adriana yang baru saja datang .

mereka pergi disebuah rumah, kini Kenzo mengingatnya, Tempat ini adalah kampung yang ada difoto surat Kenza yang ditemukan oleh Adriana.

" Kenza pernah ketempat ini? Kenapa ke sini?" gumam Kenzo pelan yang tidak didengar siapapun, mereka memasuki perkarangan rumah yang sudah terlihat tua, Walau begitu rumah itu masih terlihat kokoh.

" Permisi." kata Han, seorang wanita tua keluar membuka pintu, wanita tua itu melihat mereka lalu menatap wajah satu-persatu dari mereka, saat melihat Kenzo wanita tua itu tersenyum.

" Kau sudah lama tidak kesini." kata wanita itu tersenyum pada Kenzo. Mereka serempak menoleh Kenzo dan merasa bingung.

" Kenapa kalian ada disini" tanya nenek tua.

" Kami polisi, ingin bertemu dengan Kevin, ada yang ingin kami bicarakan." Kata Calvin, nenek itu mengangguk mengerti.

" Dia ada dibelakang, silahkan masuk." kata nenek itu, mereka mengangguk tetapi baru sampai mencapai pintu mereka mendengar teriakkan dibelakang rumah. Mereka semua segera berlari kearah suara dan terkejut melihat Kevin memegang tenggorokannya yang mengalir darah segar, ia berusaha menahan darah yang bercucuran deras keluar dari tenggorokan.

Seseorang sudah melompat dari tembok rumah, Calvin, Kenzo dan Han mengejar orang yang berlari kehutan setelah melakukan pembunuhan pada Kevin, Adriana menahan darah yang terus bercucuran.

" Bu-kan a-ku pela-ku- nya." kata Kevin mencoba berbicara pada Adriana dengan nafas Putus-putus.

" Kita akan kerumah sakit." kata Adriana ketakutan melihat Kevin yang sudah bersimbah darah, tetapi baru ia akan membantu ditahan Kevin, ia menggelengkan kepala bahwa percuma karena akan terlambat, ia menggenggam tangan Adriana, bertumpu padanya.

" Pe-la-ku-nya ad-a-la-h..." ia sudah tak sempat lagi menyebutkan nama, ia sudah terkulai tak berdaya, nyawa sudah melayang tanpa sempat mengatakannya, nenek menangis meraung melihat cucunya, Adriana mengusap wajah Kevin untuk menutup mata pria yang terbelak itu. Ia menangis melihat Kevin merenggang nyawa.

Kenzo, Calvin dan Han berlari terpisah untuk mengepung pria itu, tetapi sepertinya pembunuh itu mengetahui medan hutan sehingga bisa menyesatkan mereka, Kenzo mengejar tengah sehingga tidak kehilangan jejak.

Mereka berlari ketengah hutan, kecepatan pembunuh itu tak kalah cepat dari Kenzo, hampir Kenzo menggapai pria itu, pria itu lebih dulu berbelok arah, Kenzo langsung menendang punggung pria itu saat jarak mereka dekat hingga pria itu tersungkur kedepan. Wajah disembunyikan dibalik topeng tengkorak putih.

" Lumayan." katanya serak, suaranya terdengar samar, Kenzo melihat alat kecil dilehernya yang bearti untuk menyamarkan suara asli. dengan nafas yang turun naik, Kenzo langsung menyerang memukul tetapi dihindari.

Ia tidak menyangka bahwa pria itu juga jago beladiri, kemampuannya bisa dibandingkan Kenzo, mereka berdua bergulat saling menyerang, tidak ada kalah atau menang, tinju dibalas tinju tendang dibalas tendang, keduanya termundur saat saling menendang.

Pukulan terakhir tangan Kenzo diiris pisau, ia tidak tau kapan pisau itu dikeluarkan dan sudah mengenai pergelangan tangannya hingga mengeluarkan darah membuat Kenzo meringis, ia maju kembali pisau melukai pahanya, darah segar menetes dipakainya terlihat jelas.

" Ku sarankan untuk segera membalutnya atau kau akan mati kehabisan darah, ini hutan belantara." ucapnya tertawa kecil dibalik topeng itu. Pria itu berlari kedalam hutan saat mendengar suara Calvin dan Han berteriak memanggil Kenzo, Kenzo ingin mengejar tetapi karena kakinya terluka ia tidak bisa berlari cepat, ia hanya melihat pria itu menghilang ditengah hutan.

" Sial." Umpat Kenzo, ia kehilangan pelakunya. Calvin dan Han melihat Kenzo yang berjalan pincang mereka segera berlari kearah Kenzo. Darah segar yang merebas kepakaian terlihat jelas membuat Han dan Calvin khawatir.

" Kau baik-baik saja?" tanya Han.

" Aku baik-baik saja." kata Jawab Kenzo lalu Calvin memapah kembali ke rumah nenek itu.

1
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Kaworu Nagisa
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
🌻🍪"Galletita"🍪🌻
Kepalang suka deh!
putri baqis aina
Finalnya epic banget! Bahkan akhirnya aku tak bisa tidur!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!