Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harga Diri Yang Terluka
Ikhsan terbangun menjelang dini hari setelah pertempuran nya dengan Sesil, sejenak Ikhsan menatap ke arah wajah Sesil dimana saat terlelap dalam tidurnya Sesil terlihat cantik tapi saat mengingat bagaimana Sesil memuaskan dirinya pikiran Ikhsan mulai berkelana.
Terlebih saat melihat perut Sesil yang terlihat sedikit membuncit karena mereka berdua memang tidur hanya tertutup selimut tebal tanpa benang sehelai pun.
" kenapa perutnya seperti itu ?"
" bahkan Mawar saja perutnya masih rata !" berbagai macam pertanyaan dan kecurigaan mulai bermunculan terlebih saat melihat pepaya Bangkok milik Sesil yang terlihat besar dan tak seperti wanita yang belum terjamah tangan laki laki.
" ah sudah lah nanti akan ku selidiki " ucap Ikhsan sambil mengambil handphone miliknya yang ternyata ada pesan yang terkirim dari Cahyo.
" apa pekerjaan Cahyo sudah selesai ?" tanya Ikhsan sambil membaca pesan yang Cahyo kirim.
" aku belum berhasil mengguna gunai wanita itu karena aku merasa wanita itu sedang mengandung "
" tapi ajian itu tak bisa aku tarik dari wanita itu kecuali wanita itu memiliki sesuatu yang tak biasa di miliki wanita biasanya pada umumnya"
Degg
Ikhsan termenung membaca pesan yang Cahyo kirim, bahkan ikhsan mengingat ingat apakah Mawar memberitahu dirinya atau tidak jika Mawar sedang mengandung.
" tapi sepertinya Mawar tak memberitahu ku jika aku akan menjadi seorang ayah " ucap Ikhsan tapi masih saja Ikhsan tak mengingat sesuatu.
" aku akan menghubungi Mawar pagi pagi sekali "
" dan jika benar Mawar sedang mengandung anak ku maka aku memiliki alasan yang sangat kuat untuk membuat Mawar mau kembali padaku " ucap Ikhsan yang tanpa Ikhsan sadari semua yang iya ucapkan terdengar oleh Sesil.
" bagaimana ini ?"
" bagaimana jika sampai Ikhsan curiga dan mulai menduga jika aku sedang hamil !"
" sedangkan pernikahan kami saja baru hitungan hari "
" jangan sampai semua rencana ku gagal karena anak ini harus memiliki ayah bagaimana pun caranya " Sesil terus bergumam meski matanya terus terpejam karena tak ingin Ikhsan menyadari jika dirinya sudah terjaga.
Dan disini lah Ikhsan yang sedang menghubungi Mawar di teras rumah agar Sesil tak tau apa yang sedang iya lakukan saat ini.
" halo, apa aku akan menjadi seorang ayah ?" tanya Ikhsan yang bahkan tak ada basa basi nya dalam menanyakan hal sepenting ini pada Mawar.
Mendengar apa yang Ikhsan tanyakan meski hanya lewat sambungan telepon tetap membuat Mawar pucat pasi dan hal itu membuat Kiran penasaran.
" jawab, apa itu benar !" bentak Ikhsan tanpa sadar.
Tak ingin semakin terdesak oleh pertanyaan ikhsan, Mawar memilih menutup sambungan teleponnya dan terduduk di pinggir tempat tidur.
" Tante ngga papa ?" tanya Kiran sambil menghampiri Mawar yang masih mencerna apa yang baru saja terjadi.
" dari mana mas Ikhsan tau jika aku sedang mengandung ?" tanya Mawar yang tentu saja terdengar oleh Kiran.
" Kiran panggil ayah dulu " ucap Kiran yang langsung turun dari tempat tidur dan langsung menuju kamar ayahnya.
" yah... "
Bruggg brugggg brugggg
Kiran terus menggedor pintu kamar ayah nya dan tak butuh waktu lama Randi pun keluar dari kamarnya menghampiri putrinya yang terlihat panik.
" ada apa sayang ?"
" apa Tante Mawar baik baik saja ?" tanya Randi yang sudah bisa menduga jika terjadi sesuatu pada Mawar.
Tapi Kiran tak mengatakan apapun hanya menarik tangan Randi agar bisa segera datang ke kamarnya.
" sayang, ada apa ?" tanya Randi tapi tetap mengikuti Kiran yang sudah membuka lebar pintu kamarnya dan terlihat wajah Mawar yang pucat pasi ditambah tangan Mawar yang bergetar ketakutan.
" Mawar !"
" kamu kenapa ?" tanya Randi yang mencoba menyadarkan Mawar agar kembali tersadar dari apa yang sedang terjadi pada tubuhnya.
" mas Ikhsan tau jika Mawar sedang hamil " ucap Mawar dengan suara yang terdengar sangat pelan.
" Mawar takut jika mas Ikhsan akan mengambil anak ini " ucap Mawar sambil memeluk perutnya seolah akan ada yang merebut bayi yang bahkan masih ada dalam kandungannya saat ini.
Tak tega melihat ketakutan di wajah Mawar saat ini Randi pun memberanikan diri memegang pundak Mawar agar Mawar mau melihat padanya dan mendengar apa yang akan dirinya katakan.
" tak akan ada yang mengambil anak mu " ucap Randi setelah Mawar menatap ke arahnya.
" aku berjanji padamu, meski pun Ikhsan tau kehamilan mu tapi dia tak akan bisa mengambil anak yang kamu kandung " ucap Randi meyakinkan Mawar.
" apa bapak yakin ?" tanya Mawar yang tak bisa percaya begitu saja dengan apa yang Randi ucapkan.
" tentu saja " ucap Randi yang berhasil membuat Mawar percaya dengan ucapannya.
Berbeda dengan Ikhsan yang tentu saja tak terima saat Mawar menutup sambungan teleponnya tanpa memberikan jawaban yang iya harapkan.
" kamu pikir dengan menutup sambungan telepon aku akan diam saja !"
" aku akan datang dan kamu harus menjawab apa yang aku tanyakan " ucap Ikhsan yang merasa ego dan harga dirinya sudah di injak injak oleh Mawar hanya karena Mawar tak memberitahu kebenaran ini padanya.
" Ikhsan ayo kita sarapan, bukan kah kamu akan berangkat kerja ?" tanya Sesil yang sudah siap untuk kembali bekerja meski di perusahaan yang berbeda dengan Ikhsan.
" aku harus pergi !" ucap ketua Ikhsan yang membuat Sesil yakin jika ikhsan akan menemui Mawar lagi.
" apa kamu akan menemui wanita itu lagi ?" tanya Sesil yang tak ingin semakin sering Ikhsan bertemu dengan Mawar maka rencananya akan gagal.
" terserah aku akan menemui Mawar atau bukan !"
" dan kalau pun aku menemui Mawar, itu bukan lah sesuatu yang salah karena Mawar masih istriku secara hukum " ucap Ikhsan yang membuat Sesil tersadar ada hal yang harus dirinya urus untuk melegalkan anaknya kelak.
" baiklah "
" temui saja wanita itu sebelum hubungan kalian benar benar selesai " ucap Sesil dengan senyum penuh misteri tapi Ikhsan sepertinya tak menyadari tujuan Sesil mengatakan hal itu.
Setelah mengatakan itu Sesil memilih masuk ke dalam rumah dan membiarkan Ikhsan melakukan apa yang dirinya inginkan karena setelah hari ini Ikhsan tak akan bisa menemui Mawar lagi untuk selamanya.
" apa kamu yakin akan mengizinkan Ikhsan untuk bertemu dengan Mawar ?" tanya Bu Teri yang tak mengerti kenapa Sesil mengijinkan Ikhsan menemui Mawar.
" ini akan menjadi pertemuan terakhir ikhsan dengan wanita itu karena setelah ini mereka tak akan pernah bertemu lagi " ucap Sesil yang malah memberikan teka teki pada Bu Teri.
" apa maksudmu ?"
" jangan bilang jika kamu akan mencoba mencelakai Mawar ?" tuduh Bu Teri yang tak di gubris oleh Sesil dan memilih terus melanjutkan langkahnya menuju kamar miliknya dan Ikhsan.
" aku yakin ada rencana yang sedang Sesil pikirkan tapi dia tak ingin memberitahu ku "
" tapi apapun itu selama Sesil menguntungkan diriku, apapun itu akan aku dukung "
✍️✍️✍️ apa yang akan terjadi saat Ikhsan benar benar datang menemui Mawar ? Dan apa sebenarnya rencana Sesil untuk ikhsan dan Mawar ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
poligami yg tak sehat karena tanpa persetujuan istri sah. Semoga Mawar sehat dan kuat sampai lahiran