Seorang pria muda bernama Adin Ahmad, ia lahir ditengah-tengah keluarga yang memprioritaskan dirinya menekuni ilmu agama, setelah ia menamatkan pendidikan s1 nya di bidang ilmu agama islam, kini ia berusaha menggapai s2 nya, jurusan ilmu sejarah islam, dan lika liku perjalanannya dimulai ketika ia hijrah dari Kota Serang ke Kota Tangerang. Awalnya ia ingin mengembangkan bisnis lalu melanjutkan pendidikan s2 nya dengan tenang.
Banyak wanita-wanita cantik di sekelilingnya yang tertarik padanya, baik dari ketampanannya maupun dari kejeniusannya. Salah satunya Syifa Fauziyah.
"Benarkah Ustadz Muda ini yang telah mencuri hatinya Syifa?"
"Terus kapan waktu terjadi pencuriannya itu?"
"Lantas kenapa Syifa tidak berteriak ketika hatinya di curi?"
"Apakah dia sengaja mebiarkan agar hatinya di curi dan diambil oleh Ustadz Muda ini?"
" Ayo mari kita simak kisahnya, semoga para sahabat terhibur !!"
"Tolong jangan sampai lupa!"
"Like, komen, share, dan subscribe"
"Kami nantikan dari anda!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aby Arsyil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Kecelakaan
Sehabis sholat Dzuhur berjamaah dimushola di dekat kontrakannya dan beres melakukan wiridan-nya. Ustadz Adin tidak seperti biasanya dia merasa ingin sekali meminum minuman yang segar-segar seperti es kelapa muda atau es buah misalnya. Dia mencarinya disekitaran jalan-jalan yang masih dekat dengan kontrakannya namun sama sekali dia tidak menemukan apa yang dicarinya.
"Tumben sekali nyari es kelapa muda aja kok susahnya minta ampun ya! Bahkan udah lama muter-muter kayak gini pun masih belum juga dapat?! Kalau biasanya mah banyak sekali orang yang jualan es kelapa muda atau es buah disekitar pinggiran jalanan ini. Giliran lagi dicari gak ada tapi kalau giliran gak dicari biasanya buanyak bener. Ini kayaknya yang dagang sudah pada janjian deh kalau tidak tutup pasti sudah habis terus kemana lagi nih aku harus mencarinya. Aduh kenapa aku sampai lupa lagi bawa Hape?" Gerutu Ustadz Adin dalam hatinya.
Ia masih terus saja mencarinya sampai jauh dan tanpa disadarinya hingga mendekati pasar Regency. Disitulah ia menemukan banyak sekali orang yang berjualan es kelapa muda ataupun es buah bahkan yang dagang dawegan-nya doank pun juga banyak. Ustadz Adin melepas rasa haus dan lelahnya disitu, ia duduk ditempat yang sudah disediakan diwarungan yang menjual es kelapa muda sambil menikmati minuman segarnya, sesekali Ustadz Adin pun mengajak ngobrol si penjual es kelapa muda itu.
* * * * * * *
Karena Sangat penasaran terhadap Ustadz Adin yang selalu dipuji-puji oleh anak gadisnya itu. Ibunya Ustadzah Yoyoh yang bernama Umi Hj. Yayah Mardiyah bertanya kepada Umi Tiah sekaligus mewakili yang lainnya. "Maaf Umi Tiah, sejak tadi kami perhatikan kok Ustadz Adin masih tidak kelihatan yah, kemanakah dia? Apakah dia sedang tidak berada disini dan terus dimanakah dia berada saat ini?" Katanya.
Meskipun kata-kata Umi Hj. Yayah Mardiyah halus tapi seolah ia meminta penjelasan dari Umi Tiah kerena dia sebagai kakanya sudah seharusnya dialah yang tahu dimana keberadaan adiknya.
"Memang adikku tidak berada disini Umi Nyai tapi aku sudah menghubungi-nya namun tidak ada jawaban darinya sama sekali!" Jawab Umi Tiah dengan raut wajah yang cemas seolah-olah ia sedang mengkhawatirkan-nya adiknya itu.
Umi Tiah juga sedikit bingung dibuatnya karena sejak tadi dia sudah menghubungi nomor adiknya itu namun hapenya tidak diangkat-angkat padahal hapenya sedang aktif dan di WA pun dia tidak membalasnya.
Di dalam majelis taklim. Para tamu banyak sekali yang menanyakan kemana atau dimana keberadaannya Ustadz Adin sekarang ini namun Ustadz H. Furqon pun tidak bisa memberi jawaban yang pasti. Dia sudah mencoba menghubungi nomor adik iparnya itu beberapa kali tapi tidak diangkat, dia juga sudah kirim pesan di WAnya tapi tidak dibalas-balas dan diapun saat ini jadi bingung dibuatnya.
* * * * * * *
Ustadz Adin yang tengah asyik menikmati minuman es kelapa muda itu tiba-tiba pandangan matanya melihat seorang wanita cantik berpakaian biru muda yang sangat dikenalinya dia membawa serta gadis kecil imut yang berusia tiga tahun digendongnya. Sedangkan ditangan kanan dan kirinya dia menenteng banyak sekali barang belanjaannya. "Mbak Yuyun sedang apa dia disini?" Gumamnya pelan.
Sekitar sepuluh meter jauh darinya diseberang jalan ada anak laki-laki yang berumur lima tahunan sedang memegang mobil-mobilan yang baru saja dibelinya dia ditemani oleh seorang Baby Sitter yang biasa mengasuh dan menjaganya, ditangan kiri kanannya Baby Sitter itu juga menenteng barang belanjaannya yang cukup banyak sehingga dia tidak bisa memegangi tangan anak lelaki itu. Ketika mereka menyebrangi jalan, kaki anak kecil itu tersandung batu yang tergeletak di jalanan hingga ia terjatuh dan mainan mobil-mobilannya terlempar jauh. Anak kecil itu bangkit dan berlari untuk mengambil mainannya kembali.
"Awasss Nak jangan ditengah-tengah jalan takut ada mobil!" Orang-orang yang melihat anak kecil itu berusaha untuk memperingatkannya. Mendengar peringatan itu Baby Sitter yang tadi bersamanya segera menengok kebelakang dia jadi kaget dan panik melihat anak yang diasuhnya sedang berlari mengambil mainannya yang jatuh sedangkan ia jaraknya cukup jauh.
"Awaaaaaasss!" Teriaknya, orang-orang yang melihat anak kecil itu pun sama paniknya dan meneriakkan kata yang sama. "Awaaaaaasss!".
Tiba-tiba ada mobil box yang melaju dengan kecepatan sedang, terlihat sopir itu sedang mengantuk mengemudikan mobilnya ketika ia mendengar teriakkan kata "Awaaaaaasss" dari orang-orang yang berada disekitarnya dia tersadar dan kaget melihat didepannya ada anak kecil berlari melintas didepan mobilnya tanpa pikir panjang lagi dia langsung menginjak remnya. "Ssssssst" Ustadz Adin yang melihat kejadian didepan matanya itu langsung saja berlari melompat menyambar tubuh anak kecil itu dan berusaha untuk menyelamatkannya. Saat Ustadz Adin berhasil menangkapnya dia langsung mendorong tubuh anak kecil itu kearah warung yang tadi dia duduki dan berhasil ditangkap oleh pemilik warung itu seperti menangkap buah kelapa saja sehingga dia selamat dari maut yang mengintainya dan Ustadz Adin yang menyelamatkannya malah terpental jauh karena tertabrak mobil box itu. Walaupun Si Sopir itu mengeremnya tepat waktu tapi tetap saja benturan tidak bisa dihindarinya karena kejadian itu terlalu mendadak.
Orang-orang yang melihat kejadian itu berteriak dengan paniknya.
"Waaaah...! Awasss bang cepat minggir!" Namun sudah terlambat. "Duggg!" Bunyi suara benturan itu cukup keras. "Wusssssh" Tubuh Ustadz Adin melesat jauh, sejauh lima meter dan kemudian terjatuh kebawah. "Bukkk!" Dunia dalam pandangan matanya bagai sedang berputar-putar dan tiba-tiba warna disekelilingnya menjadi sangat gelap gulita hingga dia tidak bisa melihat apa-apa lagi.
Yunita Ayu Septiani setalah memastikan kondisi anaknya baik-baik saja dan dia menyuruh Baby Sitter untuk menjaga Anaknya. Dia langsung berlari menemui penyelamat anaknya yang kini sedang terbaring lemah dijalanan dan dikerumuni oleh banyak orang-orang. Setelah dia tahu siapa penyelamat anaknya dia langsung menubruk orang itu lalu berteriak histeris dan menangis sejadi-jadinya.
"Tolong...! Tolong... cepatlah bawa dia kerumah sakit ku mohon?" Rintihnya dengan penuh kepiluan. Banyak suara-suara yang masuk ditelinga Sang Ustadz yang sedang terbaring lemah namun terdengar tidak jelas, dia berusaha untuk tetap sadar namun rasa kantuknya begitu berat. Kepalanya terasa sangat pusing dan berat, sesaat dia kembali lagi mengingat kejadian pada dua tahun yang lalu sewaktu dia masih kuliah dulu. Kejadian pahit yang menimpa kekasihnya sampai merenggut nyawanya akibat ditabrak mobil truck yang melaju kencang. Sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya ia berkata padanya.
"Terima kasih kak, sudah mencintai Yuyun dengan sepenuh hati. Maafkan Yuyun yah kak! Karena Yuyun tidak bisa lagi menepati janji pada kakak untuk selalu hidup bersama dengan kakak. Yuyun merasa bahagia disaat-saat terakhir masih bisa bersama kakak. Terima kasih untuk segalanya, se-la-ma-t ti-ng.......gal!" Katanya sangat lirih seperti orang yang sedang berbisik setelah mengucapkan kata-kata itu tidak ada lagi kata yang keluar dari bibir pucatnya.
"Yuyuuuuuun, tunggulah aku! Aku akan segera menyusul mu" Terucap dari mulut Ustadz Adin yang sedang dikerubungi oleh banyak orang itu, lalu ia memejamkan matanya setelah mengucapkan kata. "Aah" dengan sangat pelan dia sudah tidak sadarkan diri.
Sedangkan warga yang menyaksikan kejadian itu mencoba mengangkat sang korban ke pinggir jalan. Bahkan jalanan pun telah diblokir olehnya tidak ada kendaraan yang boleh melintas dijalan ini sebelum korban selesai dievakuasi.
Setelah Yunita Ayu Septiani berhasil menenangkan dirinya dari guncangan yang melanda jiwanya dan sang korban masih didalam pelukannya.
"Seseorang adakah yang bisa membawa mobil? Itu mobil saya yang berwarna putih tidak jauh dari sini. Segeralah bawa mobil itu kesini dan inilah kuncinya?" Yunita Ayu Septiani melihat wajah orang-orang yang sedang mengerumuninya sambil mengeluarkan kunci mobilnya.