Sebagai seorang ibu rumah tangga anisa tidak pernah mengatur keungan rumah tangganya. Keuangan semua dipegang oleh ibu mertuanya. Karena Rendra suami Anisa memberikan tanggung jawab keuangan kepada ibunya agar sang ibu tidak salah paham dengan Anisa. Anisa sendiri tidak masalah , yang terpenting tidak ada keributan. Rendra sangat mencintai Anisa, sampai rendra juga mengajari Anisa agar bisa tegas dalam bersikap.
Anehnya keluarga kakaknya rendra selalu menumpang hidup dengan rendra dan ibu mertuapun tidak mempermasalahkannya dengan alasan mereka juga membantu keuangan untuk urusan dapur. Rendra dan Anisa berencana untuk pindah namun belum ada waktu yang pas karena sang ibu selalu melarangnya pinda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rendra bisa marah
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
Ruang keluarga rumah anisa sangat ramai dan berantakan sekali. Santi, zainal dan dua anaknya datang dan mengacaukan rumah anisa. Koko dan kiki seperti tidak ada rasa lelah terus bermain dan membuat rumah anisa berantakan.
" Koko, kiki ! Tolong jangan di berantakin, tante capek harus beresin terus menerus. Kalian ini datang cuma mau berantakin rumah tante saja, kalau mau main itu main yang bagus jangan seperti ini !" Ucap anisa sedikit meninggikan suaranya.
Kiki dan koko pun langsung berhenti bermain, koko yang memang cengeng langsung menangis dengan keras sehingga mengundang perhatian dari seisi rumah. Mereka langsung berlari melihat koko yang menangis dengan keras.
" Kamu apakan anak ku Anisa ?!" Teriak santi dengan lantang.
" Iya kamu apakan kiki dan koko sampai koko menangis seperti itu ?" Tanya zainal.
Anisa geram dengan kedua iparnya itu, bisa - bisanya mereka bersantai dan membiarkan anak nya bermain dan memberantakin rumah anisa. Ujung - ujungnya tetap anisa yang harus membereskan. Karena santi mana pernah mau membereskan mainan bekas anaknya.
" Aku tidak melakukan apa - apa. Aku hanya meminta mereka untuk berhenti mengacak - acak rumah. Mbak santi dan mas zainal bisa lihat sendirikan rumah ku berantakan seperti ini dan itu ulah kiki dan koko. Aku itu sudah capek beberes tapi mereka berantakin lagi. " Jawab anisa sambil menunjuk kearah bantal kursi yang berserakan dan bekas jajanan juga berserakan. Belum lagi jajanan yang tumpah dan minuman yang tercecer dan basah dimana - mana.
" Mereka itu anak kecil jadi wajar dong kalau main itu berantakan. Lagi pula itu juga nanti bisa di bereskan, kenapa harus marah - marah juga sama anak kecil. Bilang saja jika kamu memang tidak suka dengan kehadiran kami di rumah ini ?" Ucap santi sambil berkacak pinggang.
" Mbak santi mau membereskan ? Tidak kan ? Lagi pula ini itu rumah ku mbak dan aku tidak suka melihat orang main kerumah ku dan bersikap semaunya seperti ini. Lagipula mbak itu harus ajarkan anak - anak mbak sopan santun dan etika saat bertamu kerumah orang, agar orang yang punya rumah itu tidak terganggu dengan anak - anak mbak santi. Kalau mbak santi membiarkan anak - anak mbak santi bersikap semaunya begini, lihat saja dimanapun mbak bertamu dan membawa anak - anak mbak santi tuan rumah malas menerima kalian " Ucap anisa memberitahu agar santi bisa mengajarkan sopan santun kepada anaknya.
" Heleh tahu apa kamu soal anak - anak ? Kamu sendiri punya anak saja belum " Seru ibu ratri ikut menyela.
" Mungkin dia mandul bu." Jawab erika sambil terkekeh.
Plakk Plakk
Dua tamparan mendarat sempurna di pipi erika, erika sontak langsung memegang pipinya yang terasa nyeri. Mata erika melotot kearah anisa. Ya, anisa yang sudah menampar erika karena anisa tidak suka saat erika mengatakannya mandul.
" Tutup mulut busuk mu itu wanita gatal ! Kamu tidak pantas menghina ku, karena aku lebih terhormat dari dirimu. Kamu itu seharus nya malu karena disini kamu bukan siapa - siapa ! Sekarang aku minta kamu pergi dari rumah ku dan jangan pernah kamu injakkan kakimu dirumah ku ini !!" Bentak anisa dengan lantang.
" Tidak ada yang bisa mengusir erika dari rumah ini selain ibu ! Jika erika pergi ibu juga akan pergi " Ucap ibu mertua anisa membela erika.
Sorot mata ibu mertua anisa memancarkan kebencian yang sangat mendalam untuk anisa. Bahka dia lebih membela orang lain daripada menantunya sendiri. Menantu yang sudah satu tahun lebih mengabdikan dirinya untuk keluarga suaminya, terutama ibu mertuanya.
" Kalau begitu ibu ikut erika pergi dari rumah ku " Ucap anisa dengan pelan tapi penuh penekanan.
" Kamu mengusir ibu mertua mu ? Jangan sok berkuasa kamu anisa ! Rumah ini milik anak ku, bukan milik mu dan yang pantas angkat kaki dari rumah ini itu kamu bukan kami. Sampai kapanpun aku tidak akan menganggapmu sebagai menantu, karena sebentar lagi rendra juga akan menceraikan mu. Mungkin benar apa kata erika jika kamu itu mandul !!" Ucap ibu ratri menghina anisa dengan senyum sinis.
" Bu ! Sebenarnya apa sih salahnya anisa sama ibu sehingga ibu tidak bisa menerima anisa sebagai menantu ibu ? Anisa itu istri rendra bu dan sampai kapanpun anisa teta istri rendra. Sudah berapa kali rendra kasih tahu jika semua yanh ibu lihat, ini semua milik anisa dan atas nama anisa. Rendra cuma menumpang bu, rendra menumpang !!" Ucap rendra lantang di hadapan ibunya.
Plaakkk
Tamparan mendarat sempurna di pipi rendra, tamparan itu berasal dari tangan ibu ratri. Ibu ratri syok dan hampir saja tidak percaya jika dia baru saja menampar rendra. Selama ini ibu ratri tidak pernah main tangan dengan anak - anaknya.
" Ibu sudah menampar rendra ?" Seru rendra dengan kesal.
" Maaf kan ibu ndra, ibu reflek. Ini semua gara - gara istrimu, dia yang sudah membuat kekacauan dirumah ini. Kamu itu terlalu memanjakan istrimu sehingga dia bersikap semau nya begini. Sampai aset yang kamu miliki saja semua atas nama istrimu. Kamu jangan bodoh rendra ." Ucap ibu ratri .
" Bu, tolong berhenti membuat keributan dirumah ini, rendra mohon ibu berhenti cari masalah dengang anisa dan jangan terus - terusan berprasangka buruk kepada anisa bu. Anisa itu istriku seharusnya ibu bisa menyayangi anisa seperti ibu menyayangi mbak santi. Dan kamu erika , segera tinggalkan rumah ini dan jangan pernah mengganggu ku lagi. Sayang ayo kita kekamar, kita istirahat saja dikamar." Ucap rendra menggandeng anisa menaiki tangga menuju lantai dua.
Semua nya memandang kearah rendra dan anisa, santi dan zainal yang sedari tadi hanya menyimak hanya bisa saling beradu pandang. Sedangkan erika langsung masum ke kamar tamu , begitupun dengan ibu ratri.
*********
" Mas, kita main kerumah anisa yuk ? Mumpung mas libur, kalau tidak libur tidak mungkin kan kita mau main kerumahnya anisa " Ucap serena mengajak kerumah anisa.
Abimana tahu jika saat ini dirumah anisa ada keluarga suaminya, abimana tidak mau jika main kerumah anisa tapi keluarga suami adiknya ada disana. Abimana muak dengan kelakuan keluarga rendra, terutama ibu ratri dan santi.
" Dirumah anisa ada keluarga rendra, tadi anisa yang memberitahu mas. " Ucap abimana memberitahu.
" Yah, ada si ibu-ibu bermulut pedas itu. Jadi malas mau kerumah anisa, kalau begitu tidak jadi mas. Aku males bertemu dua wanita bermulut pedas itu." Ucap serena.
" Kok betah ya anisa selama satu tahun lebih tinggal bersama mertua julid dan ipar julid seperti mereka. Kalau aku punya ipar seperti itu sudah aku mutasi ke benua antartika sana, alhamdulillah aku beruntung sekali punya mertua yang baik dan penyayang banget. Adik ipar ku juga baik dan pengertian " Ucap serena lalu memeluk suaminya.
" Tapi sekarang juga anisa sudah pindah kerumahnya. Doakan saja semoga anisa dan rendra selalu bahagia dan bisa melewati ujian dalam rumah tangganya. Karena ujian rumah tangga anisa ya mertua dan iparnya itu. Mas yakin anisa pasti bisa mengatasi mereka. " Ucap abimana.
Serena mengangguk paham , dia tahu betul bagaimana anisa. Anisa itu tipe wanita yang diam tapi menghanyutkan, dan orang semacam santi yang cuma berani di mulut doang pasti akan di libas oleh anisa namun secara perlahan.
*******
RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏❤️❤️
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA 🙏❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️