AKU IBUNYA

"Dimana ini?" tanya Sinta kepada kedua orang itu.

" Kalian berada di pinggiran hutan, kenapa nyonya tiduran disini?" tanya orang itu.

Sinta melihat sekelilingnya, dia ternyata masih berada tidak jauh dari mobil mereka.

"Tadi malam kami di teror hantu wanita pak, tapi kenapa tiba-ada disini ya, di dalam sana ada rawa- rawa yang banyak binatang melatanya." Sinta menunjuk ke arah dimana tadi malam mereka berlarian dikejar binatang-binatang itu.

Kedua, pencari kayu merasa bingung, perasaan tidak ada rawa di dalam hutan, paling adanya kolam tua, disana memang banyak belutnya.

" Nyonya dan nona, sampai disana tadi malam?" tanya mereka.

Sinta, mengangguk, Dira masih menggigil ketakutan di tempatnya, dia memegang kedua lututnya dengan erat.

Pencari kayu tersebut segera meminta Sinta dan putrinya segera pergi saja dan tempat tersebut dan memperingatkan mereka supaya tidak melewati hutan tersebut sore- sore menjelang magrib, Bisa-bisa di buat bingung seperti mereka ini.

Sinta segera mengajak Dira pulang, mereka masuk ke dalam mobil, anehnya mobil mereka susah bersih tanpa ada noda darah dan sebagainya, serta kepala babi yang kemaren menggelinding di sekitar situ juga tidak ada.

Sinta, juga mencoba menstater mobilnya, dan langsung menyala, sungguh aneh dan menakutkan, tadi malam semua terlihat nyata dan sangat jelas. Sinta menjadi sangat yakin kalau semua ini benar-benar ulah dari hantu Fira.

Sinta segera melajukan mobilnya dengan kencang, dia tidak akan melewati hutan itu lagi.

"Ma, sebaiknya kita ke tempat om Rocky saja, kita minta bantuan anak buahnya untuk mencari kerangka jasad Fira, berarti jasadnya memang ada di hutan tersebut ma." Dira mengusulkan untuk segera ke tempat Rocky supaya bisa menemukan jasad Fira lalu menguburkannya.

Sinta setuju dengan usul putrinya tersebut, dan terus melakukan mobilnya ke markas Rocky, tapi dari jarak 50 meter dari markas Rocky, Sinta menghentikan mobilnya dia melihat banyak mobil polisi bahkan ada juga Densus 88, di penangkap ******* juga.

" Ma, ada apa ini? kenapa di markas om Rocky banyak polisi? apakah mereka ketahuan ma?" tanya Dira dengan penuh penasaran.

"Mama juga tidak tahu, sebaiknya kita disini saja, jangan mendekati mereka kalau tidak, kita juga yang akan ikut tertangkap." Sinta mencegah Dira yang ingin turun dari mobilnya.

"Sebaiknya kita pulang saja, cari aman dulu lalu kita cari informasi selanjutnya," kata Sinta.

Dira ngikut saja apa keputusan mamanya, lagian memang akan bahaya jika mereka kesana, Bila-bila menjadi tersangka pula.

Mereka segera pulang ke rumah membersihkan diri masing-masing, berendam dengan air hangat dan aroma terapi.

Di lain tempat, Mahir menemui Rayhan di Kantornya.

" Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya Rayhan kepada pemuda tersebut.

" Perkenalkan nama saya mahir, saya hanya ingin menyerahkan File ini pada Anda tuan." Mahir menyerahkan sebuah cip berisi tentang bukti-bukti semua kejahatan Gerombolan Sinta dan antek-anteknya terutama mengenai kematian Fira empat tahun yang lalu.

" Apa ini?" tanya Rayhan dengan penuh rasa penasaran.

" Anda bisa cek sendiri, dan Anda akan menemukan jawaban atas kegelisahan anda selama bertahun-tahun ini." Mahir meminta Rayhan memastikan sendiri cip apa yang dia bawa saat ini.

Rayhan segera menyambungkan cip tersebut di laptopnya, awalnya menampilkan dua perempuan yang wajahnya sangat Mirip, yang satu bernama Safira yang satu Nadira.

" Ini foto istri saya kan, lalu?" tanya Rayhan lagi.

" Mereka saudara kembar tuan, wanita yang luvi dan sederhana itu adalah nona Safira istri Anda, dan yang satunya adalah Nadira saudara kembarnya. Di sana sudah ada keterangan lengkap tentang identitas mereka." Mahir menjelaskan secara singkat, selanjutnya supaya Rayhan sendiri yang membaca profil mereka.

Mahir datang ke kantor Ray, atas perintah langsung dari Dr Markus, beliau ingin putrinya segera menemukan kebahagiaan dia dan berkumpul kembali kepada keluarganya, misi kali ini tanpa sepengetahuan Maria atau Fira.

Di tampilan kedua, di tayangkan rekaman CCTV rumah sakit yang hilang, dalam Vidio tersebut nampak dua orang cleaning servis masuk ke kamar Fira, dan keluar dengan kantong hitam besar, tak lama kemudian Masuklah Perempuan yang mirip Fira masuk ruang inap Fira bersama Sinta, disana juga di tampilan adegan Salma yang di bawa sebuah mobil.

" Berarti dugaanku selama ini benar, tapi kenapa anak buahku tidak bisa melacak mereka?" Rayhan singgung heran selama ini dia dan anak buahnya selalu gagal mencari informasi tentang Fira.

" Ada yang berkhianat tuan, anak buah Anda ada yang berkhianat, dan dia juga anggota geng tersebut, disana juga sudah saya lampirkan siapa saja orang tersebut." Mahir juga memberitahukan siapa saja mereka yang berkhianat tersebut.

Rayhan kembali memeriksa Vidio, kini yang ke tiga, disana, di tunjukkan dengan jelas, bagaimana Salma dan Fira di ambil nyawanya.

Ryan menutup mukanya dan menangis, dia tidak bisa membayangkan bagaimana menderitanya istri polosnya itu, disiksa segitunya hingga meregang nyawa.

" Firaaaaa... " Rayhan berteriak keras, hingga Rudi yang berada di ruangan sebelah mendengar teriakan pilu bosnya.

Rudi masuk ke dalam sana, tapi di cegah oleh Ray, dia tidak mengijinkan siapapun masuk kedalam sebelum dia tahu penghianat di sisiNya, termasuk Rudi.

" Ada apa tuan?" tanya Rudi.

" Tidak apa- apa, aku cuma teringat Fira istriku, kau bisa kembali ke ruangan kamu, aku masih ada perlu dengan saudara Mahir! " Rayhan meminta Rudi kembali.

Tanpa bertanya kenapa, Rudi kembali ke ruangannya, Asisten Rayhan ini seolah robot hidup, dia langsung siap melaksanakan tugas dari bosnya tersebut.

"Aku adalah sosok suami yang gagal, gagal membahagiakan istriku bahkan gagal melindunginya, pantas saja antara bersama dengan Fira asli atau kembaran dia itu, auranya sungguh berbeda, pantas saja Jojo juga tidak mau bersama perempuan iblis itu." Rayhan sangat geram.

Rayhan akan langsung melaporkan mereka ke kantor polisi.

" Ibu macam apa si Sinta itu yang sangat tega menghilangkan nyawa putri kandungnya sendiri demi Anak yang satunya," gumam Rayhan.

"Untuk Rocky sudah di tangkap tuan, jadi tidak ada lagi yang akan membantu dan melindungi mereka lagi," jawab Mahir.

" Semua terlambat Mahir, istriku sudah tidak ada lagi, tapi aku harus menghukum semua yang sudah menyakitinya, penjara tidak cukup menebus semua penderitaan istri dan putraku." Rayhan sangat geram, dan dia sendiri yang akan memberikan mereka pelajaran yang setimpal.

" Ada satu lagi informasi yang akan saya beri tahukan, nona Fira masih hidup dan selamat dari pembunuhan tersebut." Mahir juga mengatakan kalau Fira masih selamat , tapi Mahir tidak mau memberi tahukan dimana dia.