" Di sela sela cintaku yang ber api-api,
aku menangis dalam sunyi
melangitkan doa pada ilahi robbi
agar dia yang ku damba bisa menyambut rasaku
dengan segenap jiwa raganya" _ja'far shodiq_
lelaki yang tiba2 mencintai janda dari mendiang adik nya sendiri , bagaimana kisah nya meluluhkan hati sang pujaan???
yuuuk simak kisah nya disini...!
semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adella mustaqim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CINTA SURINDER SAHNI (suri)
...__Saat malam mulai gelap,kehawatiran mulai lah memudar, hanya tidur lelap yang mampu membantu memberi ketenangan, agar bisa memulai hari esok dengan penuh energi....
...Kadang sepi menjadi sahabat paling mengerti untuk kita semua , karna hanya sepi lah yg menjelaskan bahwa sunyi adalah bagian dari hal yang paling memahami."...
Tapi percayalah, bukan malam yang menghadirkan kesunyian, tapi memang hati kitalah yang sudah terlanjur kesepian,
mata lentik itu perlahan mengerjap, silau lantaran lampu ruangan yang menyala mulai mengganggu lelapnya, dia coba kumpulkan lagi kesadaran nya, menyusun satu persatu ingatan nya. dia meraba sisi ranjang yang lain, dia tak temukan apapun dan siapa pun, dia mulai mengingat kejadian apa yg terjadi sebelum dirinya terlelap,mulai berputar di memory ingatan nya
" astaghfirullah, kenapa aku disini??? lalu dimana mas abi??? " gumamnya lirih, dia coba raih handphone yang dia changer sedari sore tadi, dia tengok jam yang tertera disana, 02:35.
luna mulai bergerak membawa kakinya untuk turun dari ranjang dan keluar dari kamar itu. " apa iya suaminya masih di ruang oleh raga??? " pikir nya, luna terus saja melangkah dia mendapati ruang itu sdh gelap, tapi untuk memastikan dia nyalakan lampu ruangan itu dan benar saja tak ada siapapun disana,
" apa benar tadi mas ja'far yang gendong aku kekamar??? tapi kemana dia sekarang?? " batin nya, dia mulai gelisah, dia masih ingat ucapan reyhan sore tadi, sebab dia tau emosi suaminya sedang tdk stabil meski dia terlihat biasa2 saja, "ih, kenapa sih jadi kayak petak umpet begini! " gumam nya sambil cemberut. " dari mana kamu luna Malam-malam begini??? " luna menoleh kearah suara wanita yang terlihat bari keluar dr kamar nya itu, masih lengkap dg mukenah atasan nya, "itu bu, dari ruang olahraga, luna nyariin mas ja'far??? " mertuanya semakin penasaran. "memang nya tadi pamit nya mau kemana??? " tanya mertuanya. " gk pamit kemana2 bu, pas luna bangun tau-tau udah gk ada aja di kamar" mertuanya tersenyum samar, dia tau menantunya ini mulai menghawatirkan putra nya. " sudah kamu lihat di kamar sikembar??? " ya tuhan,kenapa luna tidak berfikir kesana. "ah iya bu, luna tengok dulu ya bu, ibu gimana keadaan nya??? sudah baikan?? "
" sudah baikan kok lun, paling tinggal jaga pola makan dan minum obat seperti biasanya, tadi sempat di pijitin ja'gar juga pas mau tidur, soal nya kaki ibu pegel2" luna hanya tersenyum kaku, sebab dia memang tk mengerti jika sang suami kesana, "kalau begitu luna tengok ke kamar si kembar dulu ya bu, ibu ada butuh sesuatu??? " mertuanya menggeleng, "sudah pergilah ibu hanya ingin mengambil air minum, " "luna ambilin ya bu" belum juga ibunya menjawab, luna, sudah berlari ke arah dapur untuk mengambilkan apa yg mertuanya butuhkan, tk butuh waktu lama dia sdh kembali membawa gelas tinggi berisikan air putih lengkap dg tutup nya, "ini bu! " ucap nya sambil menyodorkan gelas air itu, "terimakasih ya nak, semoga ALLAH selalu melimpahkan rohmat dan nikmat nya pada keluarga kalian" "aamiin bu, terimakasih atas doa baik nya, kalau begitu luna pamit dulu ya bu mau ke kamar si kembar" " ya, pergilah, luna pun langsung melangkah menuju kamar ujung di samping tangga yang menjadi tempat istirahat kedua buah hatinya, dia membuka pintu kamar itu dan benar saja, lelaki yang tengah ia cari tidur di pinggiran ranjang si kembar, hatinya seakan tercubit, dari posisinya ia tau jika sang suami memaksa tidur di sana, entah apa yang ada di pikiran lelaki itu, luna duduk di pinggiran ranjang yang tersisa menatap sendu punggung lelaki yang membelakangi nya ini. " jangan cintai luna sedalam ini mas, luna nggak akan bisa, " tangis nya sdh pecah, dia terisak disana, lelaki ini seakan begitu menjaga hatinya tanpa peduli kan dirinya sendiri, dia seperti menggenggam bola kristal yang begitu rentan pecah, ja'far sedikit terusik dg isakan luna, dia berbalik dan tak menyangka jika istrinya yg tengah duduk, menunduk sambil terisak. "honey!" ja'far sungguh terkejut dg keberadaan luna. "kamu kenapa??? " wanita itu masih diam, ja'far berinisiatif mengangkat dagunya. "kenapa hem...??? "tanya ja'far sambil menghapus sisa2 air matanya. " tadi luna nyariin mas yang gak ada di kamar! " ja'far tersenyum, ada rasa bahagia disana mendapati aluna nya mulai punya perhatian, " kenapa mas tidur disini? mas ngindarin luna, ??? " ja'far tersenyum, sungguh ia sangat suka expresi merajuk yang aluna nya tunjukan, " mas dr td jg tidur dikamar honey" " bohong..!mas hindarin luna kan? td malam sblm tidur mas dikamar ibu, setelah itu disini! " ja'far gelagapan tak menyangka jika istrinya tau jika di berbohong, " kapan ibu bilang kalau mas di kamar ibu? " " tadi luna nyari mas ke ruang olah raga, kepergok ibu beliau nanya knp malam2 luna kesana, ya luna jawab nyariin mas, " tak tahan ja'far merengkuh tubuh itu dlm pelukan nya "maafin mas honey, mas hanya ingin nenangin diri mas dulu, dekat2 kamu bawaan nya bikin mas . ...??? " ja'far tak melanjutkan ucapan nya. " kenapa??? "tanya luna penasaran " gak papa2 gerah... "ja'far menjawab sekenanya, " jam berapa ini!? "tanya ja'far sambil mengurai pelukan nya, " sudah hampir shubuh, " "kita sholat dulu yuk, sambil nunggu shubuh han! " luna hanya mengangguk mengiyakan ajakan sang suami. mereka pun melangkah keluar menuju kamar nya di lantai dua,
Kini keduanya sudah selesai melakukan shalat, sholat sunnah mutlak yang baik di lakukan di sepertiga akhir malam, ja'far masih duduk tanpa gerak, khusuk dalam munajat nya, tak lama kemudian dia berbalik kearah istrinya, luna berinisiatif menyalami suaminya yang dibalas ja'far dg kecupan singkat di pucuk kepalanya. luna langsung saja merebahkan tubuh nya di pangkuan dang suami, " masih ngantuk honey??" luna menggeleng, "luna suka aja tidur di pangkuan mas seperti ini,???" jawab luna, " apa dulu juga sering begini sama ilyas? " luna membuka matanya yg td sempat ia pejam kan. " gak mas, luna sama mas ilyas jarang sempat jemaah bersama, mas ilyas gk se dalam mas ja'far dlm masalah agama,"wanita dipangkuan nya itu diam, entah apa yang dia pikirkan, " ada yang mengganggu pikiran mu honey? ?? tanya ja'far yg melihat wanitanya dg tatapan kosong, luna menggeleng, "luna ingat kalau di pesantren dulu ,biasanya kalau habis jamaah dan baca2 surat langsung rebahan lengkap dengan mukenah nya begini??? " "kamu merindukan tempat itu??? " tanya ja'far, " boleh luna kesana??? " ja'far tersenyum sambil mengangguk, dan membuat luna begitu senang, "tapi tinggu jadwal mas agak longgar ya, baru kita kesana, " luna mengangguk kegirangan, " mas kapan kita mau mulai tinggal di apartemen??? "entah mengapa luna sedari yd i gin menanyakan hal itu pada suaminya, " kita tunggu ibu baikan dan sehat kembali ya honey, mas gk mungkin ninggalin ibu dlm keadaN gk sehat, " "iya mas luna ngerti, " kenapa nanyain kpn pindah nya??? " " luna kan blm cerita sma, kembar, kalau mereka gk mau gimana? "ja'far menangkap ke khawatir an disana, " kamu gk usah khawatir honey, biar itu jadi urusan mas"luna tersenyum sambil menatap kearah wajah suami nya di atas sana, ja'far membalas tatapan nya seakan mengisyaratkan tanya. "terimakasih mas! " ja'far lantas mengecup bibir itu sekilas, "maaf belum bisa jadi istri yang baik buat mas, dan belum ngasih hak mas sebagai suami luna! " "kita masih banyak waktu honey, jangan bahas itu lagi! mau dengerin mas mengaji sambil nunggu adzan shubuh??? " luna mengangguk, sedari dulu di pesantren dia memang suka mendengar orang mengaji jika ada waktu senggang, juga mengaji sendiri jika hatinya sedang tidak tenang, tapi kini dia menemukan ketenangan itu di jalur lain, bukan lagi dg membaca alquran, tapi bukan berarti dia sdh tdk suka membacanya, kini dia bisa menemukan ketenangan itu dg menatap suaminya ini, bukan alasan begitu tampan atau yg lain nya dia tau di luar sana masih banyak yang lebih segalanya dari sang suami,
ketenangan itu ia dapatkan karena lelaki ini selalu melibatkan ALLAH dlm hal apapun, ketenangan nya, kebijakan nya, juga ungkapan syukur nya, semua tentang ALLAH dan ilmunya. terdengar sang suami mulai melantunkan ayat demi ayat dari surat AR ROHMAN yang menjadi pilihan nya, surat yang berkali2 mengingatkan kita untuk bersyukur, surat yang hampir setiap ayat nya menanyakan kepada kita tentang "" NIKMAT TUHAN MU YANG MANA LAGI YANG INGIN KAU DUSTAKAN???? ""
sungguh, ketenangan itu menyebar keseluruhan relung jiwanya, dia bukan sekedar wanita bodoh bahkan dia akan benar2 merugi jika me nyia2 kan lelaki ini, atau sampai melepaskan nya.
mungkin inikah yang yang dirasakan SURINDER SAHNI pada TANIA dalam film "RABNE BANA DI JODI"" yang mengatakan jika
" aku melihat Tuhan pada dirimu, maka dari itu aku mencintaimu"
bukankah kata2 itu begitu menyiratkan cinta yang mendalam, tentang fitrah cinta yang sebenarnya, bahkan mungkin tentang cinta yang Tak memerlukan syarat.
kok mertuanya tega yaa?