Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23 Kerja Malam (21+)
"Kita masuk yuk, udaranya makin dingin disini" ajaknya pada Caca.
Caca pun mengangguk sebagai jawaban.
"Kamu tidur duluan ya aku ada kerjaan sebentar" ucap Xanders.
"Harus banget malam ini ya?" Tanya Caca.
"Iya sayang tadi Sean ngirim email ke aku".
"Gak bisa besok aja?" Tanya Caca lagi, Xanders menggeleng sebagai jawaban.
"Huftt... Kamu pasti capek banget" ujar Caca.
Di usia yang masih muda Xanders harus kuliah sambil bekerja dan sekarang Xanders juga harus menafkahi dirinya.
"Enggak capek sayang, kalau aku gak kerja nanti istri aku mau makan apa" ucap Xanders seraya mengelus rambut halus istrinya.
"Aku pasti jadi beban ya buat kamu" Caca menatap sendu Xanders.
"Hey siapa yang bilang kamu itu beban, enggak sayang kamu bukan beban. Kamu istri aku, udah kewajiban aku sebagai suami buat nafkahin kamu" Xanders berujar penuh kelembutan berharap istrinya tak berfikir seperti itu lagi.
"Gimana kalau aku kerja juga biar bisa bantuin kamu cari uang" usul Caca.
Xanders dengan tegas menggeleng.
"Gak ada kerja-kerja, tugas kamu itu cukup jadi istri dan jadi ibu yang baik sayang. Masalah cari uang itu tugas aku".
Caca ini memang ada-ada saja, apakah dia melupakan satu hal bahwa suaminya ini adalah pewaris tunggal keluarga Smith, sekalipun tak bekerja harta Xanders tidak akan habis.
"Udah pokoknya kamu gak boleh mikir kayak gitu. Aku udah biasa sayang kerja kaya gini bahkan dari aku SMA udah di ajarin sama Daddy buat bantu dia di perusahaan".
"Sekarang kamu tidur aja ya, gak usah nungguin aku takut kemalaman".
Xanders menyelimuti tubuh Caca sampai sebatas dada, lalu ia kecup kening istrinya penuh kelembutan.
Caca menatap wajah Xanders ia tersenyum lembut.
Tiba-tiba...
CUP!!
"Semangat suami" Caca mengecup pipi Xanders, membuat Xanders mematung seketika.
"Nakal ya sekarang udah berani cium-cium" Xanders terkekeh pelan, dia tempelkan hidungnya dengan hidung mancung milik Caca.
"Di ajarin suami aku" ucap Caca dengan tersenyum manis.
Dalam jarak sedekat ini mata mereka saling memandang.
"Kamu makin cantik kalau dilihat dari deket gini" Xanders membelai bibir merah muda milik istrinya.
Tiba-tiba Xanders memiringkan wajahnya kemudian dia menyatukan bibir keduanya.
Awalnya ciuman itu berupa kecupan, namun lama-kelamaan berubah menjadi ciuman penuh hasrat.
Xanders tersenyum puas di sela ciuman panas mereka.
Ciuman itu berlangsung cukup lama, membuat nafas keduanya memburu.
Pagutan bibir mereka terlepas, Xanders mengusap bekas sisa saliva mereka. Bibir merah muda milik Caca terlihat bengkak akibat ciuman panas mereka.
Nafas keduanya terengah-engah, tatapan mata Xanders terlihat berkabut penuh gairah.
"Sayang apakah boleh?" tanya Xanders serak.
Caca terdiam memikirkannya. Bagaimanapun Caca menyadari bahwa dirinya adalah milik Xanders.
Pada akhirnya Caca mengangguk dengan wajah memerah malu.
Xanders tersenyum melihat izin dari Caca.
Kemudian Xanders menyatukan kembali bibir mereka. Ciuman itu semakin lama semakin turun ke leher jenjang Caca.
Xanders mengendus lalu menghisapnya meninggalkan jejak kemerahan di leher Caca.
Tangan Xanders menyelinap masuk kedalam kaos yang dikenakan Caca, dia mengelus perut rata istrinya membuat Caca mengerang.
Tangannya semakin lama semakin naik, dia meremas bukit kembar milik Caca.
"Aaaahhh...." Caca mendesah saat tangan besar Xanders memainkan bukit kembarnya.
Xanders sangat pro sekali ternyata dalam hal seperti ini.
Suara lenguhan yang keluar dari mulut Caca semakin mengobarkan hasrat dalam diri Xanders.
"Eugh..." Caca melenguh kembali saat tangan Xanders mengelus perutnya.
Tangan Xanders terus bergerilya di tubuh Caca, dia menyentuh titik sensitif Caca.
Kini mereka berdua sudah sama-sama naked, tubuh mereka polos tanpa sehelai benangpun yang menutupi.
Xanders menatap Caca dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"So damn beautiful and sexy babe" Xanders menjilat bibir bawahnya.
"Xandersss jangan liatin aku kaya gitu, aku malu" cicit Caca ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"No, kenapa harus malu, tubuh kamu sangat-sangat indah sayang".
"Dan ini sangat sangat besar dan pas sekali di genggaman tanganku" ujar Xanders sambil menangkup dada bulat Caca.
Pada akhirnya malam ini mereka melakukan penyatuan cinta. Sekarang Caca sudah menjadi seorang istri yang sesungguhnya untuk Xanders, dia sudah memberikan haknya pada sang suami.
...****************...
"Eugh" Caca melenguh, ia mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dari celah jendela.
Tubuhnya terasa remuk sekali, untuk bergerak saja rasanya sangat sakit.
"Gila sekarang gue udah gak peraw*n lagi" ujar Caca dalam hati saat dirinya mengingat kejadian panas tadi malam.
Dia menoleh menatap wajah suaminya yang tampak damai sekali saat tertidur. Wajah yang tampan hidung mancung, bulu mata lentik serta bibir pink sedikit tebal.
Xanders Benar-benar sempurna tanpa cela.
"Morning sayang" suara serak Xanders membuyarkan lamunan Caca.
"Morning" jawab Caca.
"Morning kiss sayang" pinta Xanders manja.
"Gak ada morning kiss" ujar Caca.
"Ya udah kalau gitu morning sexs" kata Xanders merayu sang istri.
"Heh mulutnya minta di cubit" ujar Caca gemes dengan mulut Xanders yang berbicara tanpa filter ini.
"Kenapa sayang? Pagi-pagi itu waktu yang pas buat olahraga sayang" ujar Xanders
"Awas ah aku mau mandi".
Caca melilitkan tubuhnya menggunakan selimut, saat hendak berjalan Caca merasakan nyeri dan perih di area intimnya.
"Aww" Caca meringis ngilu merasakan area intimnya terasa begitu sakit dan perih saat dipakai berjalan.
"Acha hey kenapa sayang?".
"Itu aku perih Xanders" mata Caca tampak berkaca-kaca.
Xanders dengan panik langsung bangkit dari tidurnya bahkan Xanders melupakan jika dia belum memakai baju dan celana.
Caca yang melihat belalai milik Xanders segera menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.
Tanpa sadar Caca justru melepaskan genggaman tangannya pada selimut yang melilit tubuhnya. Alhasil selimut itu pun terjatuh memperlihatkan tubuh polos Caca yang penuh bercak merah tanda cinta dari Xanders.
"Kamu kenapa tutup muka sayang?" tanya Xanders heran.
"Ih kamu kenapa gak pake celana Xanders, lihat tuh itu kamu bangun" ujar Caca.
"Lah kamu sendiri aja gak pake apa-apa kok" Jawab Xanders enteng.
"LOHH" Caca membelalak kaget, dia melihat selimut yang di pakai untuk menutupi tubuhnya sudah terjatuh ke lantai.
"XANDERS JANGAN LIATT, BALIK BADAN GAK!!" Caca berteriak panik.
Dengan Capet Caca mengambil selimut itu lalu melilitkan kembali ke tubuhnya.
Xanders terbahak melihat wajah panik istrinya, padahal semalam mereka sudah melihat satu sama lain tapi kenapa Caca masih malu seperti ini.
"Hahaha.... Kamu kenapa panik sayang aku udah liat semuanya semalam dari atas sampai bawah" ujar Xanders.
"Ya tetep aja aku malu" sewot Caca.
Lalu Caca berjalan ke kamar mandi dengan langkah tertatih-tatih. Tanpa aba-aba Xanders langsung menggendong Caca ala bridal style.
"Eh-Eh turunin Xanders" ucap Caca.
"Udah diem biar aku gendong".
Sesampainya di kamar mandi Xanders menurunkan Caca dengan hati-hati.
"Bentar aku siapin air hangat nya dulu, kamu buka aja selimutnya" ujar Xanders.
"Gak usah, sana kamu keluar aja. Aku bisa siapin sendiri".
"Biar aku aja sayang, sekalian kita mandi bareng biar aku bantuin kamu mandi, itu kamu pasti sakit banget kan" ujar Xanders penuh perhatian.
"Kamu modus ya?" mata Caca memicing curiga pada Xanders.
"Enggak sayangku yang cantik Acha istriku" ujar Xanders gemas.
"Aku mau bantuin kamu mandi sebagai bentuk tanggung jawab aku karena udah bikin kamu kayak gini" ujar Xanders dengan wajah yang sangat meyakinkan.
Caca pun mengangguk percaya. Dia memasukkan tubuhnya ke dalam bathup yang sudah berisi air hangat.
Rasanya sangat nyaman sekali berendam seperti ini, tiba-tiba Xanders ikut masuk ke dalam Bathup, dia memeluk Caca dari belakang.
"Aku sabunin ya sayang".
Awalnya memang biasa saja, tapi lama-lama tangan Xanders mulai meraba kemana-mana bahkan dia sudah menyentuh area intim istrinya.
"Eugh Xa-ders katanya cuma bantuin mandi" ucap Caca dengan mata terpejam merasakan sensasi nikmat dari sentuhan Xanders.
"Tanggung sayang".
Akhirnya mereka melakukan penyatuan kembali dengan suasana yang berbeda.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Aduhhh Caca kena modus 2x sama Xanders🤣
Malah di ajak kerja lembur bikin Dede bayi, Auto nambah ronde ini mah ya ca🤭
Bersambung......
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu