Diam dan nikmati saja kehidupanmu yang sekarang! Wanita miskin sepertimu bukankah hanya menginginkan harta dari orang kaya sepertiku!
Kata-kata itu yang selalu Calista dengar setiap hari dari suaminya saat ia menginginkan kebebasannya.
Calista adalah gadis miskin yang dipersunting oleh seorang tuan muda kaya raya.Namun rupanya pernikahan yang ia dambakan akan indah hanya jadi khayalannya saja.
Nyatanya dia terkurung dalam sangkar emas milik suaminya.
Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia.
Hinaan, cacian,bahkan kata-**** ***** selalu Calista dengar dari mulut suaminya.
Akankah Calista bisa bebas dari jerat suaminya,akankah dia bisa keluar dari sangkar emas suaminya?
Simak kisah selengkapnya..
Haii readers,minta dukungannya ya untuk karyaku yang terbaru.Semoga karyaku yang ini bisa bersinar dan menghibur kalian semua..🫰🫰🫰🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25 Tunangan
Pagi-pagi sekali Haris sudah menghilang dari apartemennya membuat Calista semakin merasa sedih.
Ia tau kemana menghilangna Haris.
" Ibu sudah bangun,mari sarapan Bu." ucap Nori saat melihat calista keluar dari kamarnya.
" Kapan bapak pulang mba?"
Bukannya menjawab pertanyaan Nori, calista justru bertanya tentang Haris.
Mba Nori menghela nafas panjang.
" Mba juga tidak liat Bu,tadi malam mba tidak bisa tidur jadi mba terlambat bangun.Mungkin selepas subuh tuan pulang." dusta Nori.
flashback..
" Mba Nori." Haris terkejut saat melihat mba Nori tertidur disofa dekat kamar Calista.
" Tu-tuan,maaf tadi malam diluar hujan lebat dan saya cari taxi atau ojek tidak ada yang lewat.Ponsel saya habis batre jadi saya terpaksa menginap disini maaf tuan." ucap mba Nori sembari menundukan wajahnya.
" Mba mendengar semuanya?" cecar haris.
" Semuanya." ucap mba Nori lirih namun tidak didengar oleh haris.
" Ti-tidak tuan,saya semalam mencuci dibelakang setelah mencuci saya ketiduran disini.Tuan kenapa masih disini,apa tuan semalam menginap?" tanya Nori pura-pura tidak tau.
Padahal yang sebenarnya Nori bahkan mendengar suara-suara yang dihasilkan dari pergulatan tuan mudanya dengan Calista.
" Berati dia tidak tau apa yang terjadi syukurlah." batin Haris.
" Oh begitu,em ya sudah nanti kalau Calista bangun bilang saja mba Nori tidak bertemu dengan saya.Em,jangan lupa nanti ajak dia kerumah untuk menghadiri pertunangannya saya." ucap haris.
" iya tuan." jawab Nori.
Setelah mengatakan itu haris lantas pergi dari apartemennya.Nori tak bisa mengatakan apapun meskipun ia ingin memberitahu Haris terkait perasaan Calista yang sebenarnya.
flashback off....
" Oh ya sudah." ucap Calista.
" Bu nanti malam datang kan keacara pertunangan tuan Haris?" tanya Nori.
" Pasti mba." jawab calista dengan senyum terpaksa dibibirnya.
Hari berlalu dengan cepat dan Calista tengah bersiap untuk menghadiri acara pertunangan Haris dan Ananda.
" Ibu terlihat sangat cantik Bu." puji Nori.
" Terimakasih mba." ucap Calista.
Calista menatap dirinya dari pantulan cermin.
"Bagaimana bisa aku dandan secantik ini untuk menghadiri pertunangan laki-laki yang diam-diam aku cintai.Laki-laki yang sudah mereguk kenikmatan bersamaku.Calista,kamu benar-benar wanita yang sangat menyedihkan.Bahkan di hari-hari terakhirnya pun dia tetap datang dan tidur bersamamu namun pada akhirnya dia akan tetap bertunangan dengan orang lain.Hidupku sangat menyedihkan,sudah dijual orangtua,disiksa suami, diselingkuhi dan diracuni.Sekarang kamu ditiduri dan setelah itu ditinggal pergi." Calista tersenyum getir meratapi nasib buruknya.
" Ya ampun calista,kamu harus semangat kamu gak boleh sedih.Kamu harus sadar diri,kamu dan Haris bagaikan langit dan bumi.Ayo semangat calista,suatu hari nanti kamu harus kerja dan sukses agar kamu bisa hidup mandiri dan tidak merepotkan orang lain lagi.Yang terpenting kamu harus bisa membuktikan pada kedua orangtua kamu nanti bahwa kamu bisa sukses dan membuat mereka bangga." ucap Calista.
Setelah benar-benar siap Calista dan nori berangkat dengan menggunakan taxi.Dan setelah sampai didepan rumah haris Calista menatap takjub karena kenyataannya Haris itu lebih kaya dari mantan suaminya.Rumahnya jauh lebih besar dan lebih luas dibandingkan dengan rumah mantan suaminya.
" Bu ayo!" ucap mba Nori.
" Huuuft ayo Calista semangat kamu harus kuat,Harus bisa.Setelah ini juga kamu mau pergi dari mereka semua dan menghilang dari mereka semua." batin Calista.
Mba Nori bisa melihat dan merasakan langsung bagaimana Calista saat ini.Tubuhnya bergetar dan tangannya terasa dingin.
" Ibu baik-baik saja?" tanya Nori.
" Baik mba,kita masuk sekarang?" tanya Calista.
Nori dan calista masuk dan mereka memang sudah ditunggu oleh seseorang yang berjaga didepan bagian penerima tamu.
" Ibu Nori dan Calista?" tanya orang tersebut yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Nori.
Setelah masuk Nori dan Calista langsung mencari meja kosong untuk mereka duduk.
Tak selang beberapa lama haris dan ananda keluar dengan bergandengan tangan.Ananda tampak cantik dengan gaun berwarna putih sementara Haris memakai stelan jas dengan warna senada.
Mata haris tak bisa lepas dari calista yang duduk dengan tenang dan senyum tersungging dibibirnya.
" Calista sangat cantik." batin Haris.
MC sudah mulai naik keatas panggung dan acara demi acara sudah dilewati hingga tiba pada acara inti.
Ananda dengan senyum dibibirnya menyematkan cincin dijari manis haris dan itu diiringi suara tepukan tangan riuh oleh para tamu undangan, sementara kini tiba giliran Haris menyematkan cincin dijari manis ananda.
Namun Calista yang tak sanggup lagi menyaksikan semua itu lantas buru-buru pergi dari tempat itu sembari menahan laju air matanya agar tidak terjatuh.
Calista lari dan buru-buru pergi setelah keluar dari rumah tersebut dan kebetulan didepan rumah haris banyak taxi yang kebetulan lewat hinga calista tak butuh waktu lama lagi untuk menunggu.
" Loh ibu kemana?" ucap Nori saat dia tidak melihat Calista ada dimejanya padahal Nori meninggalkannya tidak terlalu lama karena Nori memang hanya pergi untuk mengambil minuman segar untuknya dan calista.
Mata Nori terus melihat kesana kemari mencari tahu tentang keberadaan Calista,bahkan Nori sampi mencari keseluruh penjuru rumah dan juga taman belakang namun sama sekali tak menemukan keberadaan Calista.
" Mba Nori mana calista dan mba kenapa sepertinya mba sangat panik sekali?" tanya Haris.
" Ibu...."
Bersambung....