NovelToon NovelToon
Aku Juga Anakmu,Bu!?

Aku Juga Anakmu,Bu!?

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Masuk ke dalam novel / Pembantu / Trauma masa lalu / Menjadi Pengusaha
Popularitas:64.9k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncann

Aqilla adalah satu satunya anak perempuan dari pasangan teguh dan Miranti. Tapi meskipun perempuan semata wayang tidak membuat ia menjadi anak kesayangan. Aqilla tidak terlalu pintar dibandingkan dengan Abang dan adikanya yang membuat ia di benci oleh sang ibu. selain itu ibunya juga memiliki trauma di masa lalu yang semakin membuat nya benci kepada Aqilla. akan kan suatu hari nanti Aqilla bisa meluluhkan hati sang ibu dan sembuh dari trauma nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"Tadi pasti Siska ada bisikin sesuatu kan ke kamu. Makanya sekarang kamu berubah murung kayak gini, ya kan? Cerita sama aku qilla jangan di Pendem sendiri" ucap Nathan tepat sasaran.

Aqilla menarik napas dan menghembuskan nya kasar kemudian melirik ke arah Nathan. Keduanya saat ini sudah berada di kantin sekolah. Duduk di bangku paling pojok agar obrolannya tak di dengar orang lain. Aqilla berusaha tersenyum untuk meyakinkan Nathan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Gak ada apa-apa kok Nath, Siska gak ada ngomong apa-apa. Makasih yaa kamu udah khawatir sama aku. Oh iya, pesen makan yuk kamu pasti lapar kan?" elak Aqilla dan mengalihkan pembicaraan.

Nathan diam saja tak menimpali ucapan Aqilla. Ia tau betul pasti saat ini ada yang di sembunyikan oleh gadis itu. Tapi Nathan memilih bungkam karena mungkin memang Aqilla tidak ingin dia mengetahuinya. Nathan membiarkan Aqilla pergi memesan makanan dan dia hanya memperhatikan punggung Aqilla dari jauh.

Brakkk...

  Suara benda terjatuh terdengar dari tempat duduk Nathan. Ia melongok untuk mencari tahu dari mana suara itu berasal. Matanya membulat saat melihat sosok Aqilla yang sudah kotor terkena tumpahan mie dan mangkok yang berserakan di lantai.Tanpa berlama lagi ia segera berlari untuk melindungi Aqilla yang sudah menjadi bahan olokan murid lain.

"HEE AQILLA, KALAU JALAN PAKE MATA DONG!! GAK LIAT APA ADA ORANG SEBESAR INI MAIN TABRAK AJA!!" bentak seorang perempuan yang tadi menabrak Aqilla. Ya, siapa lagi kalau bukan Siska dan antek-anteknya.

Aqilla tak menjawab. Tangannya sibuk membersihkan bajunya yang kotor dan mengipasi nya. Rasa panas dari kuah mie tadi menjalar di dada dan perutnya. Sesekali dia meringis karena kepanasan.

Nathan datang membelah kerumunan dan langsung mendorong tubuh Siska. Ia tak perduli sekalipun dia perempuan. Siapapun yang menyakiti Aqilla akan berhadapan dengannya.

"MAKSUD KAMU APA HAH!! PASTI KAMU SENGAJA KAN NABRAK AQILLA SAMPAI KAYAK GINI!! MASIH UNTUNG KAMU PEREMPUAN KALAU GAK UDAH HABIS KU BUAT!!" teriak Nathan membuat keempatnya kicep.

"kamu gak papa qilla? Baju kamu kotor, aku antar ke toilet yaa biar kamu bersihin disana" ucap Nathan lembut.

Aqilla mengangguk. Lalu dengan cepat Nathan menggenggam tangan Aqilla dan membawanya ke toilet. Nathan berdiri menyandarkan punggungnya di tembok depan toilet wanita. Sementara itu, Aqilla sibuk membersihkan kotoran di bajunya dengan air mengalir. Setelah dirasa cukup bersih ia pun mengerikannya menggunakan tisu.

Aqilla tidak memiliki baju ganti. Begitu juga dengan Nathan karena tidak ada latihan basket hari ini. jadi terpaksa Aqilla tetap menggunakan baju lembab itu. Yang penting noda kuning karena mie tadi sedikit berkurang.

"Udah siap bersihinnya? Maaf ya, harusnya aku yang pesan makan tadi. Kamu jadi kotor begini karena aku."ucap Nathan merasa bersalah.

"Apaan sih kamu ini. Selalu aja nyalahin diri sendiri. emang aku aja tadi yang salah jalan gak lihat-lihat jadi ketumpahan deh. Lagian cuma sedikit gak masalah kok" ujar Aqilla.

Matanya yang teduh dan senyuman nya yang tak pernah luntur membuat siapapun akan merasa senang di dekat nya. Itu lah yang menyebabkan Nathan sangat suka pada kepribadian Aqilla yang memiliki aura positif yang kuat.

"Itu yang aku suka dari kamu Aqilla. Orang lain pasti gak akan terima kalau di posisi kamu tadi. Tapi kamu beda, masih bisa tetap tersenyum dan melupakan kejadian itu begitu saja."puji Nathan.

"gak usah berlebihan Nathan. Tadi itu cuma masalah kecil gak perlu di besar-besarkan. Lagian pasti masih banyak orang baik yang kayak aku di luar sana. Udah ah gak usah di bahas. Kita ke kelas aja yuk, bentar lagi udah mau bel masuk"ajak Aqilla yang di turuti oleh Nathan.

^^^^

Aqilla sudah sampai rumah. Seperti biasa, rumah besar itu terlihat lengang dan sepi. Aqilla menginjakan kakinya ke anak tangga menuju kamarnya di lantai dua. Badannya terasa lelah ingin cepat merebahkan diri di kasur empuknya.Namun suara bariton itu membuat langkah nya terhenti.

"Baru pulang kamu? Sebelum masuk kamar, tolong masakin aku mie dulu dong. Aku laper gak ada makanan. Bibi lagi ke pasar kayaknya" perintah Adnan.

"Tapi bang, aku ganti baju dulu yaa soalnya lengket"ujar Aqilla.

"Sekarang lah kelamaan nanti-nanti keburu hilang selera makan ku!" ucap Adnan sedikit menaikan suaranya.

"Iyaa bang aku pasti masakin tapi aku ganti baju dulu sebentar aja. Gak enak kalau masak pakai baju sekolah"jawab Aqilla dengan nada rendah.

"AKU GAK PEDULI. KALAU AKU BILANG SEKARANG YA SEKARANG. MAU NANTANGIN AKU KAMU HAH!! CEPETAN MASAKIN SEKARANG ATAU AKU ADUIN SAMA MAMA KAMU PULANG TELAT?!!" bentak Adnan. Suaranya menggema satu ruangan membuat Aqilla terlonjak kaget.

Tanpa menjawab lagi Aqilla segera turun dan berlari ke arah dapur. Secepatnya ia memasak sebelum Adnan kembali mengamuk. Aqilla sengaja masak dua bungkus mie karena dirinya juga lapar. Siapa tahu dia nanti bisa makan bersama Adnan.

Tangan nya bergerak lincah memotong cabai, bawang dan juga sayuran. Kemudian ia pun menyalakan kompor untuk menumis cabai terlebih dahulu. Selang beberapa menit mie nyemek buatannya pun jadi. Dia pindahkan ke dalam dua mangkuk dan membawa nya ke meja makan.

Adnan telah menunggunya di sana. Namun ketika ia akan duduk menikmati makanan nya yang satu meja dengan Adnan. Suara berat Adnan mengulurkan niatnya.

"Mau ngapain kamu duduk di situ. Kamu pikir aku sudi makan satu meja sama anak haram kayak kamu. Pergi kamu!! Makan di dapur kek, di kamar kek asal gak di depan aku!" usir Adnan.

Hati siapa yang tak perih mendengar hinaan dan cacian dari saudaranya sendiri. Aqilla berusaha tegar. Cacian yang di lontarkan oleh Adnan dan ibunya sudah menjadi makanan sehari-hari nya. Rasanya ia ingin menangis. Tapi untuk apa, Aqilla sudah lelah menangisi nasibnya yang tak seberuntung orang lain.

"Iya bang, aku makan di dapur aja,"jawab Aqilla menatap nanar abangnya itu.

"Ya emang seharusnya dari tadi kamu makan di sana. Biasanya juga makan di dapur kok malah seenaknya mau satu meja sama aku. Cepetan pergi sana buat orang gak selera aja liat muka kamu itu. Bau keringat lagi,jadi perempuan jorok banget sih,"gerutu Adnan.

Aqilla tak menjawab lagi. Ia segera membawa mangkuk mie nya dan pergi ke dapur meninggalkan Adnan di meja makan sendiri. Semakin lama ia berada di dekat Adnan maka semakin sakit hatinya.

Aqilla duduk lesehan di dapur karena tak ada kursi satupun di sana. Perlahan ia mulai menyantap mie buatan nya karena sudah terlalu lapar.

"Loh, kak Qilla kok makan disini? Di meja makan dong, yuk. Kayak apa coba duduk lesehan gitu. Ayo makan bareng aku kak, aku tadi beli gorengan kesukaan kakak. Aku letak di piring dulu ya,"ucap Alvaro yang baru saja pulang sekolah.

"Kamu aja yang makan di sana kakak disini aja gak papa. Udah mau habis kok ini mie nya tanggung. Gak enak juga ada bang Adnan di sana"tolak Aqilla.

"Ohh aku tau sekarang, pasti bang Adnan kan yang nyuruh kakak makan di sini. Emang bener-bener ya tuh orang ngeselin banget. Bentar kak biar aku aja yang ngomong sama dia"ujar Alvaro.

Alvaro ingin mendatangi kakak lelakinya itu dan memberikan sedikit penjelasan agar tak semena-mena dengan Aqilla. Tapi, tangan lembut Aqilla menarik lengan Alvaro. Tak mau membesarkan masalah yang menurut nya sepele.

"Gak usah yaa dek. Kakak gak papa, kamu liat sendiri kan. Mau di mana pun tempatnya kakak tetep bisa kok makan dengan lahap. Gak harus di meja makan yang penting perut kak qilla terisi gak kelaparan. Di luaran sana juga banyak orang yang makan di pinggir jalan, di depan ruko bahkan ada yang di kolong jembatan. Jadi, gak usah di perbesar oke." nasihat Aqilla.

Selalu saja seperti itu. Entah terbuat dari apa hatinya yang begitu bersih. Sudah di perlakukan tak enak sama Adnan pun tetap saja dia rendah hati.

"Yasudah aku makan bareng kakak aja disini. Eits.. Gak boleh nolak. Aku mau makan bareng kakak ku yang paling cantik dan baik hati sedunia."puji Alvaro yang membuat pipi Aqilla bersemu merah.

1
Ai Maswah
Luar biasa
Fitrian Delli
mampus lo mati kyk binatang karma lo adnan Dan miranti
Fitrian Delli
syukurun anak lo mati kayak binatang miranti, mampus lo adnan
Fitrian Delli
meantime Gilo babi
jekey
kasihan bnget aqilla diperkosa , hamil trus yg hamilin metong /Cry//Cry//Cry/
jekey
yah gak asik adnan mati /Drowsy/
aca
sok jagoan pdhl mental tempe
aca
kakak adek kandung woy gmna seh yg buat cerita
mamy nano
ngk kok wajah plastik semua.
jekey
katanya up thor tp dsini kg chapter 45 , pdhal tulisane chapter 47 /Smug//Smug/
Wahyu Kasep
wajah' plastik semua nya
Eruiana Binti Salleh
Harap update nys cepat sikit sbb tak sabar mahu tahu cerita seterusnya
Jade Meamoure
ya Tuhan gimana kalo hamil tuh sedang mereka tak bisa nikah karena masih saudara seibu emang Adnan kelakuan binatang ya
Wahyu Kasep: yang salah bukan Adnan tapi yang nulis cerita ini


udah gitu aja
total 1 replies
Fitrian Delli
pergi qilla Dr rumah jgn mau d siksa trs
Fitrian Delli
nyesel br tau rasa lo anak yg d bang bang lo mati nanti
Sha Yusuf
bodoh betul watak Qilla.
aca
aqila korban tp menikmati gk ada trauma sama sekali emang dasarnya gatel
Kiki Hila
tlong thor bikin aqilla pergi jauh biar miranti merasakan penyesalan yg dalam
Aidah Indah
tahun terbit nya apa,
penulis nya siapa
editor nya siapa
jumlah halaman nya berapa
tokoh utama nya apa
tempat tinggal nya dimana
memiliki keinginan apa
menghadapi kendala apa.
Nur Ainun
beberapa bab mungkin sudah ada yang di revisi. buat yang sudah baca bab sebelumnya. tidak terlalu berpengaruh ke bab selanjutnya yaa. terimakasih 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!