perjalanan seorang pria taat agama dan sholeh yang selalu saja ada ujian yang menerpa dirinya,segala ujian hidup ia lalui dengan keikhlasan dan penuh kesabaran sampai tiba di mana kebahagiaan datang kepadanya, dengan air mata kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.25
” Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga Farhan, aku takut kamu kenapa-napa adalah karena sudah hampir 1 jam kamu tidak sadarkan diri." ucap Dedi seraya tersenyum kepada Farhan yang baru saja membuka kedua matanya.
” Mas Dedi emangnya saya kenapa?" tanya Farhan sambil memegangi kepalanya yang masih sedikit pusing, berhenti melihat sekelilingnya yang seperti klinik kesehatan, karena di situ ada kotak P3K dan alat kesehatan lainnya.
” Itu tadi kamu pingsan di lantai 6, saya juga nggak tahu pas saya datang kamu udah tidak sadarkan diri, lalu Saya dan Pak Juna bawa kamu ke sini buat diperiksa oleh dokter rido." jelas Dedi sambil melihat ke rah Farhan yang masih berbaring.
lalu Farhan yang mendengar penjelasan dari Dedi pun mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum ia pingsan.
Nah iya, sekarang Farhan ingat Kenapa dia sampai bisa pingsan.karena ada seorang pemuda yang usianya tidak jauh dari dia memanggil dirinya dengan sebutan Al dan menyebut nama temannya yang bernama Dimas yang membuat sakit kepala Farhan tiba-tiba saja muncul, dan mengakibatkan ia tidak sadarkan diri saat itu. dan berakhir di sini.
Tidak tahu kenapa semenjak Farhan masuk ke dalam kantor ini, bayangan sesuatu yang melintas di kepalanya yang tidak pernah sebelumnya ia lakukan muncul begitu saja, apalagi sakit kepala yang biasanya tak pernah kambuh selama kurang lebih 5 tahun ini tiba-tiba saja kambuh sendiri dan mengakibatkan dirinya sampai seperti ini.
” Ya sudah Mas Dedi,tolong bantuin Saya turun yuk sini nggak enak baru kerja tapi malah berada di sini, Saya mau lanjut kerja."
” Tapi Farhan kamu kan baru sadar, takutnya kamu kenapa-napa lagi nanti, saya kena marah sama Pak Juna nanti, karena membiarkan kamu bekerja dengan keadaan yang masih seperti ini." kata dedi melarang Farhan buat bekerja terlebih dahulu, karena keadaan Farhan dibilang masih belum kuat apalagi wajahnya pucat.
” Nggak papa Mas Dedi, saya nggak mau dikasihani saya masih kuat kok, lagian ini juga baru pertama kali saya kerja jadi, kenapa harus istirahat,nanti kan nggak enak sama yang lainnya."ujar Farhan dengan tersenyum terhadap Dedi, soallah memberitahu kepada Didik bahwa dia baik-baik saja dan tidak pernah di khawatirkan.
Lalu setelah itu Farhan pun berniat turun dari atas tempat tidur, namun bawa haru beberapa langkah saja kaki Farhan seolah lemas untuk diajak berjalan Untung saja dedi cepat menangkap tubuh Farhan.
” Tuh kan Apa saya bilang Farhan Kamu tuh masih lemas jangan dipaksakan yang ada nanti kamu tambah sakit." ujar dedi dengan tegas terhadap Farhan yang susah dibilangin. lalu memapah tubuh Farhan untuk duduk di kursi yang sebelumnya diduduki oleh dirinya.
” Tapi sayang nggak enak mas sama yang lainnya, saya baru di sini tapi saya malah menyusahkan Mas Dedi buat menunggu saya di sini."
”Udah pokoknya kamu nggak boleh ngapa-ngapain ya. kalau perlu kamu sekarang pulang biar saya antarin soal kamu lagi sakit dan nanti Bu saya izin kepada pejunak ataupun atasan kita,kamu kalau sakit jangan dipaksain bekerja nggak baik itu, bukannya tambah sembuh malah tambah sakit Farhan kamu ngerti kan apa yang saya bilang."Dedi memberi pengertian terhadap Farhan dengan kelembutan namun penuh penegasan seperti kakak ke adiknya.
” Makasih Mas Dedi sudah baik terhadap saya, padahal saya di sini baru saja bekerja tapi mesti sudah menganggap saya seperti saudara sendiri."
” Sama-sama kan kita sesama manusia harus saling tolong-menolong, walaupun saya baru mengenal kamu tapi saya yakin kalau kamu itu orangnya baik,orang jahat." sambil mengelus pundak Farhan dengan halus.
Ckrekk.
Tiba-tiba saja pintu klinik tersebut dibuka dari luar,dan masuklah Pak Juna, dan diikuti oleh Pak Wisnu direktur perusahaan tersebut dari belakang.
Membuat Dedi dan Farhan pun terkejut atas kedatangan mereka yang tidak disangka-sangka.
Karena selama Dedi kerja di sini 3 tahun lebih, tidak pernah ada sejarahnya direktur utama melihat karyawannya yang lagi sakit,apalagi Farhan yang seorang cleaning service baru di perusahaan.namun berbeda dengan Farhan ketika sakit mereka seolah-olah peduli seperti ada sesuatu yang mereka sembunyikan.
Apalagi setelah Dede lihat-lihat di antara Farhan dan Pak Wisnu seperti Ada kemiripan di antara mereka, seperti bibirnya, aura tegasnya postur badannya serta rambutnya, cuman yang agak membedakan Farhan kan orangnya lemah lembut cuman dia tegas sekali berbicara,kalo di lihat sepintas. sedangkan Pak Wisnu tegas namun dingin dan datar terhadap karyawannya.
” Syukurlah kalau kamu sudah sadar." ucap Juna pada farhan.
” Maaf atas ulah saya kamu jadi seperti ini, karena tadi saya mengira kalau kamu adalah sahabat saya yang hilang 5 tahun yang lalu, apalagi wajah kalian yang sangat mirip tidak ada bedanya,bak pinang dibelah dua."sambung juna. Sedangkan Farhan hanya tersenyum tipis namun kedua matanya tidak lepas melihat ke arah belakang di mana Pak Wisnu berada, yang juga sedang menatap dirinya dengan tatapan khawatir, entah kenapa mengenai tatapan itu membuat hati Farhan tiba-tiba saja menghangat dia sendiri tidak tahu entah ada apa dengan hatinya.
“Iya nggak papa Pak Juna, saya yang seharusnya berterima kasih kepada anda Ya sudah membawa saya ke sini, malahan saya merasa direpotkan karena tiba-tiba saya pingsan membuat pekerjaan Anda terbengkalai gara-gara saya."
” Nggak sama sekali kok harusnya Saya minta maaf sudah membuat kamu seperti ini."
Lalu Juna menatap kearah pak Wisnu berada di belakangnya,dengan menaikan alisnya,dan dengan lirikan matanya Juna bertanya apakah ada yang ingin disampaikan kepada Farhan oleh pak wisnu.
” Kamu kalau masih sakit nggak usah kerja dulu istirahat aja di rumah, atau kalau perlu biar saya antarkan ke rumah sakit buat memeriksa kepala kamu."setelah berdiam dari tadi, akhirnya Pak wisnu pun membuka suara.
” Makasih Pak atas perhatian bapak terhadap saya sebagai karyawan biasa, namun saya baru masuk kerja rasanya tidak pantas untuk mengambil libur apalagi saya hanya orang lain yang tidak ada hubungannya dengan bapak."
” Nggak apa-apa,lagian kan kamu lagi sakit nggak mungkin kan dipaksain buat bekerja yang ada nanti malah makin parah keadaannya, karena saya tidak ingin karyawan saya sakit hanya karena kerja sama bersama saya." perintah Pak Wisnu dengan tegas, tanpa dibantah terhadap Farhan.
” Dedi tolong kamu antarkan Farhan pulang biar dia istirahat selama 2 hari baru boleh masuk kembali" sambung Pak Wisnu dengan datar terhadap Dedi,lalu langsung pergi meninggalkan ruang kesehatan tersebut dan diikuti oleh Juna dari belakang.
”Baik pak." jawab Dedi dengan hormat pada atasannya tersebut.
....
saya yang membacanya jadi malas mau memberikan like, subscribe, hadiah atau vote.